KOMPAS.TV - Perajin tempe dan tahu di sejumlah wilayah di Indonesia mengeluhkan kenaikan harga kedelai. Agar dapat menutupi biaya produksi, perajin menyiasatinya dengan mengurangi ukuran, tetapi ada pula yang menaikkan harga.
Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe, harganya terus naik dalam beberapa pekan terakhir. Imbas kenaikan harga kedelai membuat perajin tempe di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, terpaksa mengurangi ukuran tempe menjadi lebih tipis dari biasanya.
Mengurangi ukuran tempe ini menjadi pilihan bagi perajin daripada harus menaikkan harga jual tempe ke konsumen. Menurut perajin tempe, harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp9.000 kini naik menjadi Rp9.950 per kilogram.
Selain memperkecil ukuran, beberapa perajin tempe di Sanan juga mengurangi kapasitas produksi. Jika sebelumnya bisa menghabiskan 200 kilogram kedelai per hari, kini jumlah itu berkurang menjadi 150 kilogram setiap harinya.
Sementara itu, menurut pedagang tempe, sejak kenaikan harga kedelai dan menyusutnya ukuran tempe, tak jarang para pembeli protes. Pedagang pun harus memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kondisi yang dialami perajin tempe.
Kondisi Berbeda di Makassar
Naiknya harga kedelai impor belum terlalu berdampak pada perajin tahu dan tempe di Kelurahan Karanganyar, Makassar, Sulawesi Selatan.
Meski harga kedelai impor mengalami kenaikan di sejumlah daerah di Tanah Air, untuk di Kota Makassar, kenaikan harga kedelai impor dianggap masih relatif stabil atau tidak terlalu tinggi.
Perajin tahu pun tetap melakukan produksi seperti biasa, tanpa mengubah bentuk atau menaikkan harga jual tahu.
Perajin tahu mengatakan, harga kedelai saat ini berkisar Rp10.300 per kilogram, dari sebelumnya antara Rp9.500 hingga Rp9.700 per kilogram.
Baca Juga Harga Kedelai Naik, Perajin di Malang Perkecil Ukuran Tempe di https://www.kompas.tv/regional/588598/harga-kedelai-naik-perajin-di-malang-perkecil-ukuran-tempe
#hargakedelainaik #hargatahutempenaik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/588789/harga-kedelai-naik-perajin-tempe-di-malang-kurangi-ukuran-dan-produksi
Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe, harganya terus naik dalam beberapa pekan terakhir. Imbas kenaikan harga kedelai membuat perajin tempe di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, terpaksa mengurangi ukuran tempe menjadi lebih tipis dari biasanya.
Mengurangi ukuran tempe ini menjadi pilihan bagi perajin daripada harus menaikkan harga jual tempe ke konsumen. Menurut perajin tempe, harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp9.000 kini naik menjadi Rp9.950 per kilogram.
Selain memperkecil ukuran, beberapa perajin tempe di Sanan juga mengurangi kapasitas produksi. Jika sebelumnya bisa menghabiskan 200 kilogram kedelai per hari, kini jumlah itu berkurang menjadi 150 kilogram setiap harinya.
Sementara itu, menurut pedagang tempe, sejak kenaikan harga kedelai dan menyusutnya ukuran tempe, tak jarang para pembeli protes. Pedagang pun harus memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kondisi yang dialami perajin tempe.
Kondisi Berbeda di Makassar
Naiknya harga kedelai impor belum terlalu berdampak pada perajin tahu dan tempe di Kelurahan Karanganyar, Makassar, Sulawesi Selatan.
Meski harga kedelai impor mengalami kenaikan di sejumlah daerah di Tanah Air, untuk di Kota Makassar, kenaikan harga kedelai impor dianggap masih relatif stabil atau tidak terlalu tinggi.
Perajin tahu pun tetap melakukan produksi seperti biasa, tanpa mengubah bentuk atau menaikkan harga jual tahu.
Perajin tahu mengatakan, harga kedelai saat ini berkisar Rp10.300 per kilogram, dari sebelumnya antara Rp9.500 hingga Rp9.700 per kilogram.
Baca Juga Harga Kedelai Naik, Perajin di Malang Perkecil Ukuran Tempe di https://www.kompas.tv/regional/588598/harga-kedelai-naik-perajin-di-malang-perkecil-ukuran-tempe
#hargakedelainaik #hargatahutempenaik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/588789/harga-kedelai-naik-perajin-tempe-di-malang-kurangi-ukuran-dan-produksi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Informasi selanjutnya datang dari perajin tempe dan juga tahu di sejumlah wilayah di Indonesia
00:05mengeluhkan kenaikan harga kedelai.
00:08Agar bisa menutup biaya produksi, perajin menyiasatinya dengan mengurangi ukuran
00:14tetapi ada pula yang menaikkan harga.
00:20Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe, harganya terus naik dalam beberapa pekan terakhir.
00:26Imbas kenaikan harga kedelai membuat perajin tempe di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, Jawa Timur
00:33terpaksa mengurangi ukuran tempe menjadi lebih tipis dari biasanya.
00:38Mengurangi ukuran tempe ini menjadi pilihan bagi perajin daripada harus menaikkan harga jual tempe ke konsumen.
00:45Menurut perajin tempe, harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp 9.000, kini naik menjadi Rp 9.950.
00:52Selain memperkecil ukuran, beberapa perajin tempe di Sanan juga mengurangi kapasitas produksi.
01:00Jika sebelumnya perajin bisa menghabiskan 200 kg kedelai, kini jumlah itu berkurang menjadi 150 kg setiap harinya.
01:09Dan semakin lama, semakin menipis-menipis gitu ya, pengurangan tempenya.
01:17Oh jadi ukurannya dikurangi mas ya?
01:19Iya, ukurannya dikurangi bisa.
01:22Itu yang dikurangi apa? Tebelnya?
01:24Ya tebelnya.
01:26Tebelnya kalau semakin naik terus ya bisa-bisa panjangnya juga yang dikurangi.
01:33Sementara itu, menurut pedagang tempe, sejak kenaikan harga kedelai dan menyusutnya ukuran tempe, tak jarang.
01:41Para pembeli protes.
01:43Pedagang pun harus memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kondisi yang dialami perajin tempe.
01:49Jelas pasti mas, protes.
01:51Dari hari-hari nanti kan menyesuaikan teman-teman, teman-teman kecil semua kan akhirnya kan buka protes.
02:00Pertama protes mesti, itu pasti.
02:03Masih pengertian, harganya sudah mulai naik, keliminnya agak kecil.
02:09Naiknya harga kedelai impor belum terlalu berdampak kepada perajin tahu tempe di Kelurahan Karanganyar, Makassar, Sulawesi Selatan.
02:16Meski harga kedelai impor mengalami kenaikan di sejumlah daerah di tanah air,
02:21Untuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kenaikan harga kedelai impor dianggap masih relatif stabil atau tidak terlalu tinggi.
02:29Perajin tahu pun tetap melakukan produksi seperti biasa tanpa mengubah bentuk atau menaikkan harga jual tahu.
02:37Perajin tahu mengatakan harga kedelai saat ini berkisar Rp10.300 per kilogram.
02:42Dari sebelumnya antara Rp9.500 hingga Rp9.700.
02:51Terima kasih telah menonton!