Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 23/4/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Josie Susilo adalah Wartawan Harian Kompas yang berkesempatan ikut lawatan perjalanan apostolik Paus Fransiskus dari Vatikan, Jakarta, Papua, Timor Leste, hingga kembali ke Vatikan.

Pengalaman paling berkesan yang dialaminya yakni bisa dalam satu ruangan di kabin pesawat.

Josie duduk di bagian belakang pesawat, sedangkan Paus Fransiskus duduk di ujung.

Setiap kali ada kesempatan sekat antar bagian itu dibuka, Josie mendapati paus sedang duduk dan kemudian dalam suasana hening.

Dalam perjalanan itu, Josie melihat ekspresi dari kemerdekaan seseorang yang memiliki jabatan tinggi, tetapi tidak terikat dan merdeka.

"Saya menggambarkannya dalam satu kata: teduh. Tenang, duduk, hening. Paus dalam keheningan nya dia melihat gambar Santa Maria ditempelkan di pesawat itu. Saya mengalami suasana hening itu. Intimitas perjumpaan dia dengan yang dicintainya yaitu Allah dan Bunda Maria itu memberikan dan mengerakkan dia menjadi manusia yang merdeka," katanya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono mengatakan Paus Fransiskus adalah orang yang perhatian dan selalu menatap lawan bicaranya dengan mata berbinar dan tersenyum tulus.

Bahkan, Paus Fransiskus langsung mengenalinya pada pertemuan ketiga atau keempat.

"Sama sekali tidak pernah menoleh pada penerjemah, tapi selalu pada lawan bicaranya. Artinya itu sangat perhatian dan fokus pada yang diajak bicara," katanya.



Budiman Tanuredjo membahasnya bersama:

- Sukidi Pemikir Kebhinnekaan

- Ignatius Kardinal Suharyo Uskup Keuskupan Agung Jakarta

- Josie Susilo Wartawan Harian Kompas

- Lukman Hakim Saifuddin Tokoh Gerakan Nurani Bangsa

- Michael Trias Kuncahyono Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan



Saksikan dalam Satu Meja the Forum episode Perginya Pembela Kaum Papa. Tayang Rabu, 23 April 2025 pukul 20.30 WIB LIVE di KompasTV.



#pausfransisus #pausfransiskusmeninggal #popefrancis

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/588954/pengalaman-berkesan-bersama-paus-fransiskus-teduh-satu-meja
Transkrip
00:00Hampir dua minggu, apa yang Anda bisa tangkap dari perjalanan itu, dari paus?
00:06Salah satu yang paling mengesan yang dapat saya alami bersama dengan beliau adalah
00:12kesempatan ada dalam satu ruangan, dan ruangan itu adalah kabin pesawat.
00:21Dan saya duduk di bagian paruh belakang pesawat itu, paus di ujung depan.
00:27Dan setiap kali ada kesempatan ketika tirae antar bagian itu dibuka,
00:38saya selalu mendapati melihat paus itu sedang duduk, dan kemudian ada dalam suasana hening.
00:47Saya menggambarkannya dalam suatu kata, teduh.
00:52Teduh itu singkatan dari tenang, duduk, hening.
00:56Paus dalam keheningannya dia menatap gambar Santa Maria yang ada di depan,
01:03yang ditempelkan di skat pesawat itu.
01:06Saya melihat, saya mengalami, turut mengalami suasana hening itu,
01:12karena dalam pengamatan saya, seperti yang tadi Bapak Kardinal sampaikan,
01:18intimitas pertemuan, intimitas perjumpaan dia dengan yang dicintainya,
01:24entah itu Allah dan lewat Bunda Maria, itu menempatkan dia menjadi manusia yang merdeka.
01:38Jadi paus saya alami dalam perjalanan saya adalah ekspresi dari kemerdekaan seseorang,
01:44ekspresi dari kemerdekaan seseorang yang memiliki jabatan tinggi,
01:48tetapi tidak terikat oleh jabatan itu.
01:51Sehingga ketika kita menjumpai beliau turun dari pesawat,
01:56naik kendaraan, tadi seperti disampaikan Kardinal,
02:00kendaraan yang dipilih pun adalah kendaraan yang biasa digunakan oleh umum.
02:04Dan saat ada di perjalanan menuju Jakarta dari Cengkareng pun,
02:10itu kan paus membuka tirai itu, kaca itu.
02:16Itu kan sesuatu yang tidak lumrah dilakukan oleh para pejabat negara.
02:20Tetapi beliau...
02:21Itu dikerjakan?
02:22Itu dikerjakan.
02:23Oke, baik.
02:23Pak Dubes, selama Anda bertugas di Fatikan,
02:27apa kesan yang paling mendalam selama berinteraksi dengan paus Franciscus?
02:34Ya, terima kasih Mas Budiman.
02:36Nah, ya, sejak saya pertemuan pertama dan kemudian sampai sekarang,
02:40kurang-kurangnya saya sudah 14 kali bertemu langsung.
02:44Langsung ke jabatan pokoknya sedikit gitu.
02:47Baru saya, paus Franciscus itu sangat perhatian.
02:51Ya, bagi seorang pemimpin,
02:53kan seorang paus, papa, bapak itu menjadi sangat perhatian.
02:57Dan kalau bicara, itu selalu menangkap wajah kita,
03:00mata kita terlalu tidak pernah mengarahkan pandangannya kepada orang lain.
03:05Pada waktu saya pertama kali bertemu,
03:07tanggal 11 Desember 2023,
03:10di sana, di ruang perusakanya,
03:12saya bertemu 20 menit,
03:14bicara dengan paus,
03:15ada penerjemah karena paus menggunakan bahasa Italia
03:18atau bahasa Spanyol yang saya tidak bisa.
03:20Dan waktu itu,
03:21itu sama sekali tidak pernah menoleh pada penerjemah.
03:25Tapi selalu,
03:26saya berpandangan langsung.
03:28Ya, artinya itu sangat perhatian.
03:30Artinya fokus kepada yang diajak berjaya.
03:33Kemudian yang kedua,
03:34saya katakan perhatian,
03:36karena setelah pertemuan saya yang ketiga ke keempat itu,
03:39langsung hafal dengan wajah saya ini.
03:41Saya ketemu, langsung mengatakan,
03:43wah,
03:43wimi tegaiin amasendor.
03:45Sambil tertawa,
03:46ciri khas paus kan dua,
03:48matanya selalu berbinar,
03:49dan kemudian ketulis hatian,
03:52dan tertawa, senyum.
03:53Wimi tegaiin amasendor.
03:54Indonesia.
03:55Waktunya paus mengatakan Indonesia.
03:57Ya, setiap kali bertemu,
03:58sampai yang terakhir ketemu,
04:00kira-kira bulan ke-bulan,
04:01Maret, saya pertemuan terakhir,
04:03langsung begitu,
04:04juga langsung.
04:05Itu menurut saya yang paling menkesankan,
04:07pertemuan terakhir itu.
04:09Karena,
04:09saya,
04:10teman-teman itu ada di Santa Marta,
04:12saya menghadiri pertemuan,
04:14bisnis,
04:15internasional di sana.
04:17Kemudian saya duduk di depan,
04:19ketika paus masuk ke ruangan,
04:20didorong,
04:21dalam kursi-kursi,
04:21didorong,
04:22kursi-kursi itu mengarah ke saya.
04:24Dan persis berhenti di depan saya,
04:26langsung salaman,
04:27langsung mengatakan,
04:29kita ketemu lagi,
04:29ambasador,
04:30Indonesia.
04:31Jadi,
04:32saya,
04:32ke arah saya.
04:35Jadi,
04:35itu menurut saya sangat pesan.
04:37Oke,
04:37baik Pak Dubes.

Dianjurkan