Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Rabu (16/04/2025), tiga menteri Presiden Prabowo berangkat ke Amerika untuk melakukan negosiasi terkait tarif impor Trump.

Tiga menteri yang berangkat di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Namun yang menjadi sorotan, Menteri Perdagangan tidak ikut berangkat ke Amerika melakukan negosiasi.

Padahal ini merupakan persoalan perang dagang yang bersangkutan dengan Menteri Perdagangan itu sendiri.

Kita akan membahasnya bersama Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira.

Baca Juga China Tebar Peringatan, Serukan Mitra Dagang untuk Tak Menyerah Lawan Tarif Trump di https://www.kompas.tv/internasional/588402/china-tebar-peringatan-serukan-mitra-dagang-untuk-tak-menyerah-lawan-tarif-trump

#timlobias #tariftrump #negosiasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/588542/3-menteri-ke-as-jadi-tim-lobi-tarif-trump-kenapa-menteri-perdagangan-tidak-ikut
Transkrip
00:00Jangan lupa untuk mendapatkan hubungan yang baik
00:02Saya harap akhirnya mereka akan menjadi setuju
00:08Saya harap
00:09Tapi Indonesia tidak akan memilih sisi
00:11Kita ingin menjadi teman-teman
00:12Tidak, tidak
00:13Kita menghormati semua negara
00:15Kita menganggap China dengan teman-teman yang baik
00:17Kita menganggap Amerika juga dengan teman-teman
00:20Kita ingin menjadi teman-teman
00:24Yang penting Indonesia mendapatkan tarif lebih rendah
00:29Dan juga terkait dengan tarif yang diberlakukan untuk Indonesia
00:34Ini seimbang dengan negara-negara lain
00:38Nah, oleh karena itu pemerintah optimis
00:40Dengan adanya perundingan ini diharapkan hasilnya positif
00:52Bersama saya di Amegasari Anjaya
00:54Anda di Kompas Bisnis
00:56Mas Bima, kita ke update yang terkini
00:5916 April
01:01Tiga Menteri Presiden Prabowo
01:05Berangkat ke Amerika untuk melakukan negosiasi
01:07Kita memiliki Pak Menko Erlangga sebagai Menko Perekonomian
01:12Bu Sri Mulyani Menkyu
01:14Dan Pak Sugiono sebagai Menlu
01:16Oke, katakanlah memang tidak ada dubes di sana
01:18Tapi ada Pak Sugiono
01:20Pertanyaan saya adalah
01:23Kenapa tidak ada Menteri Perdagangan
01:26Ya, meskipun Menteri Perdagangan di bawah
01:28Kemenko Perekonomian
01:29Seperti itu ya
01:30Kenapa tidak ada Menteri Perdagangan
01:32Padahal ini masalahnya adalah
01:34Masalah Perang Dagang
01:36Gitu loh
01:37Kenapa menurut Mas Bima
01:39Ya, dulu tuh sudah ada wacana sebenarnya
01:45Sempat muncul ide
01:47Perdagangan itu harus dipisah
01:49Karena
01:51Perdagangan luar negeri dengan perdagangan luar negeri itu
01:54Mungkin ada kaitan iya
01:56Tapi sebenarnya ini dua track yang akan berbeda
02:00Bisa jadi
02:01Kenapa Menteri Perdagangan tidak diajak
02:03Lagi sibuk mengurus perdagangan dalam negeri yang krusial juga
02:06Oke
02:07Sementara
02:09Kalau diurus oleh Menko Perekonomian
02:11Mungkin lebih presentatif karena
02:13Isu perdagangan
02:15Isu soal sumber daya alam dan lain-lain
02:17Itu bisa dibawa di dalam Menko Perekonomian
02:20Bisa jadi itu
02:21Atau
02:23Indikasi lainnya
02:24Karena disitu sudah ada Ibu Sri Mulyani sebenarnya
02:27Yang dianggap sebagai representasi hubungan baik ya
02:30Dengan negara-negara barat
02:32Institusi-institusi keuangan multilateral
02:34Bank Dunia, IMF dan lain-lain
02:36Jadi
02:37Komunikasinya
02:38Bahasanya
02:39Lebih mudah dipahami
02:40Oleh Gedung Putih
02:41Oleh Trump dan lain-lain
02:42Karena punya track record audience
02:44Internasional sosoknya
02:45Iya
02:46Betul, harus diakui
02:47Memang siapa lagi yang bisa merepresentasikan Indonesia
02:50Ketika berdialog ya
02:51Dengan
02:52Internasional partner
02:54Yang masih trusted
02:55Bagaimanapun juga ya
02:56Oke
02:57Kita kritik terus
02:58Soal kebijakan fiskal dan lain-lain
02:59Tapi menggantikan sosok Ibu Sri Mulyani
03:02Sebagai diplomat
03:04Di sektor keuangan global
03:06Belum ada gantinya sekarang
03:07Soal itu
03:08Itu harus diakui
03:09Nah
03:10Itu yang membuat
03:11Menteri Perdagangan absen
03:12Tapi memang
03:13Seharusnya Menteri Perdagangan diikutkan dalam rombongan
03:16Ya karena kan ini perangnya perang dagang
03:18Kenapa justru bukan Menteri Perdagangan ya
03:20Tapi
03:21Tapi penjelasannya Mas Bima
03:23Mas Bima juga berulang kali lah
03:25Di berbagai kesempatan bahwa
03:28Ya
03:29Tarif adalah
03:31Cuma senjata
03:32Bukan tujuan utamanya Trump
03:34Makanya sinyal itu ternyata ditangkap juga oleh pemerintah Indonesia
03:38Kayaknya aku percuma juga nih ngirim Menteri Perdagangan
03:42Karena yang diminta si Trump
03:43Jangan-jangan memang bukan tarif dibalas tarif nih mas
03:46Kayak gitu loh mas
03:47Ini membahasakannya gimana ya
03:49Ternyata si tarif ini kita tegaskan sebagai penegasan lagi aja
03:53Bahwa ini loh
03:543 tim negosiasi tidak ada Menteri Perdagangan
03:58Padahal ini konfliknya konflik perdagangan
04:00Artinya kan ada sesuatu dibalik perang tarif ini yang sebenernya bukan perang tarif kok
04:06Kayak gitu loh
04:07Kita bisa membahasakannya seperti apa ya mas
04:10Ya secara sederhana
04:11Tidak ada dasar
04:13Dari pengenaan tarif balas dendam atau tarif resiprokal yang dilakukan Trump
04:18Oke
04:19Rumusan itu absurd
04:21Jadi secara ekonomi memang dipertanyakan dasarnya
04:25Kemudian
04:26Trump itu
04:27Beserta timnya itu mengeluarkan list
04:31Beberapa list yang diminta itu justru bilang bahwa Indonesia itu jadi negara yang kena dari perang tarif
04:38Karena hambatan-hambatan non tarifnya yang tinggi
04:42Salah satunya adalah TKDN
04:46Salah satunya adalah 100% devisasi ekspor harus disimpan di bank domestik
04:53Oh itu ternyata agak ngusik Amerika ya
04:56Nah yang belum bisa dibaca adalah DHE ini siapa yang paling kena?
05:02Freeport
05:03Jadi Amerika ini sebenarnya
05:07Perusahaan Amerika ya
05:09Kepentingan di Indonesia selain keamanan selama ini juga sebenarnya terbatas ya
05:14Tapi kita lihat yang paling besar dari dulu sejak tahun 1967
05:19Itu adalah soal kontrak karya Freeport
05:23Oke
05:24Sehingga
05:26Yang terkena dampak dari devisa hasil ekspor 100% itu adalah kan sumber daya alam
05:31Jadi
05:33Sebenarnya pemerintah bisa bilang begini
05:35Oke ada devisa hasil ekspor karena itu untuk menjaga volatilitas rupiahnya tetap stabil
05:41Tapi di sisi yang lain
05:44Kita sudah memberikan
05:45Indonesia sudah memberikan loh sampai
05:48Relaksasi ekspor konsentra tembaga kepada Freeport
05:53Sebelum adanya Indonesia kena tarif dari Trump
05:57Yang artinya itu bisa dibawa ke dalam meja negosiasi dengan Trump
06:01Bahwa Freeport itu sudah dianak emaskan
06:04Perusahaan lain dihilirisasi
06:06Itu wajib bikin smelter
06:08Wajib melakukan pemurnian
06:10Ingat ingat ingat
06:12Tapi hanya Freeport tahun 2025
06:13Anak emas dulu
06:15Diberikan relaksasi ekspor konsentrat biji tembaga keluar
06:19Istimewa lah diistimewakan
06:20Kurang istimewa apa
06:22Ini mungkin harus di recall lagi
06:24Harus diingatkan lagi kepada Trump
06:26Indonesia itu sudah baik sama Amerika sebenarnya
06:29Oke
06:30Di sebelah mana kita kurang baik dengan Amerika Serikat
06:32Oke
06:34Perusahaan China justru yang sekarang disuruh hilirisasi
06:37Di Indonesia disuruh bikin smelter
06:39Disuruh smelter
06:40Ya kan
06:41Disuruh bikin perusahaan baterai di dalam negeri
06:43Iya
06:45Jadi
06:47Kasus lain adalah iPhone 16
06:50Apple
06:51Misalnya
06:52Kurang baik apa kita dengan Apple
06:55iPhone 16 ya sudah preorder sekarang
06:57Pabriknya ada gak di Indonesia
07:00Masih dalam komitmen
07:01Tapi dia sudah boleh untuk melakukan penjualan
07:04Penjualan
07:06Perusahaan lain harus memenuhi TKDN dan lain-lain
07:08Baik kita akan berlanjut di segmen setelah ini
07:12Sebenernya kita
07:14Indonesia Amerika sudah memberikan list
07:17Negosiasi jauh ini sebagai wawasan kita bersama aja ya
07:22Ada yang namanya USTR United States Trade Representative
07:26Yang mengirimkan list-list daftar nego Indonesia
07:30Apa aja nih yang bisa diminta sama Amerika untuk di Indonesia
07:37Kayak gitu
07:39Apakah ini akan masuk ke dalam pembahasan di negosiasi
07:43Apakah ini sudah pasti akan masuk jadi bahan negosiasi juga
07:47Satu saya masih khawatir
07:50Komunikasi antara administrasi Trump
07:52Dengan list dari USTR itu
07:55Itu belum di update listnya
07:57Yang artinya listnya kan dibuat oleh Presiden sebelumnya
07:59Joe Biden
08:01Ini sudah administrasi Trump
08:03Jadi artinya
08:05Listnya Trump bisa jadi totally berbeda
08:08Dengan list yang kemudian disodorkan USTR ke pemerintah Indonesia
08:12Jadi kita masih menunggu nih
08:14Trump sebenarnya maunya apa sih produk-produknya
08:17Oke
08:19Berarti list yang dikirim USTR ini menjadi challenge
08:22Menjadi tantangan buat 3 menteri itu ya
08:24Harus diverifikasi
08:26Bener gak Trump minta list-list ini
08:28Masih relate gak dengan pemerintahan Trump?
08:30Itu menjadi tantangan buat tim negosiasi kita
08:33Betul, karena Trump ini berubah dengan sangat cepat
08:36Contoh misalnya
08:38Trump itu mengecualikan beberapa produk dari tarif resiprokal
08:41Salah satu yang dikecualikan
08:44Itu adalah produk yang terkait dengan bahan baku obat-obatan
08:49Kemudian nikel
08:51Karena belum banyak diproduksi di Amerika
08:53Tembaga sama emas batangan
08:55Beberapa hari setelah itu
08:57Muncul lagi daftar
08:59Bahwa perangkat elektronik semikonduktor
09:02Itu juga dikecualikan dari tarif
09:04Dari perang tarif
09:05Karena Amerika melihat itu kebutuhan
09:07Di pasar Amerika
09:09Jadi gak mau dikenakan
09:11Biaya lebih mahal untuk impor
09:13Jadi mana nih list yang bisa kita pegang
09:16Kok setiap berapa hari sekali
09:18Trump melakukan revisi
09:19Pengecualian-pengecualian
09:21Jadi pemerintah Indonesia harus hati-hati juga
09:24Yang artinya begini
09:26Jangan sampai list yang disodorkan
09:29Oleh siapapun yang mengatasnamakan pemerintah Amerika
09:32Kemudian kita buru-buru membuka pintu impor untuk itu
09:34TKDN direlaksasi
09:37Kuota impornya kemudian dihapus atau diganti
09:40Sementara negosiasi masih berjalan
09:42Dan Trump itu masih akan berubah terus
09:45Kebijakan barang mana yang dikenakan tarif
09:48Bayangin
09:50Kalau kemarin kita sudah membuka keran impor untuk peralatan elektronik
09:55Misalnya untuk menyenangkan Trump
09:57Eh Trump bilang
09:59Enggak kok peralatan elektronik komponen elektronik
10:00Kali itu nomor satu ekspor di Indonesia ke Amerika
10:03Itu komponen elektronik
10:05Enggak kok kita gak ngomongin itu
10:07Gak minta itu kok
10:09Wah yang masuk bukan barang Amerika
10:11Barang dari China, Vietnam yang akan masuk, India yang akan masuk ke Indonesia
10:15Jadi kita juga harus hati-hati nih dalam diskusi dengan Trump
10:19Karena dia akan spin berubah itu sangat cepat
10:23Gak ada yang tahu apa yang dipikirkan dia
10:26Peter Navarro mau ngapain ke depan
10:28Itu semuanya blank
10:30Di sekeliling dia juga blank
10:32Elon Musk juga gak paham
10:34Kok bisa tiba-tiba ada perang tarif dan lain-lain
10:36Jadi itu membuktikan
10:38Ini masih dinamis situasinya
10:40Situasinya dinamis
10:42Tetapi kita kembali
10:44Di antara tiga jagoan ini
10:46Ada Pak Erlangga back-to-back dengan Bu Sri Mulyani
10:49Kita harus mengapresiasi dan harus mendukungannya lah
10:52Oke lumayan back-to-backnya oke lah
10:55Ada Menteri Luar Negeri Sugiono juga
10:58Ini yang kabarnya ada dua menteri berangkat tanggal 16
11:01Bu Sri Mulyani berangkat agak belakangan nih
11:03Ini informasi yang saya terima seperti itu
11:04Jadi memang biasanya kalau di film-film atau di serial-serial
11:10Superhero kayak gitu kan
11:11Jagoan kan keluarnya memang belakangan nih mas
11:14Apakah ketika orang-orang Trump aja gak bisa membaca
11:18Apa ya
11:20Trump ini semau-maunya lu deh kayak gitu kan
11:23Ini kira-kira Bu Sri Mulyani
11:25Bu Sri Mulyani ini akan merespon apa nih mas
11:27Kira-kira dalam negosiasi ini kita kayak
11:30Memetakan aja gitu
11:31Ya kemungkinan besar
11:35Dia akan masuknya memang lewat situasi fiskal
11:38Fiskal
11:40Jadi apa yang dilakukan dengan Trump
11:42Kita gak pernah musuhan dengan Amerika Serikat
11:44Tapi gempanya ya
11:46Tsunaminya sampai dirasakan ke sektor keuangan
11:49Dan APBN yang ada di Indonesia
11:51Mungkin Trump harus baca APBN kita tuh
11:55Januari sampai bulan Maret kan
11:57Penderimaan pajak secara neto itu masih terkontraksi
12:01Utangnya makin naik
12:03Artinya
12:05Bisa bilang bahwa
12:06Trump jangan musuhan dengan kami dong
12:08Ya ini kondisi domestik Indonesia lagi gak baik-baik aja
12:12Itu satu
12:14Kedua mungkin soal tarif
12:16Itu juga ada kaitannya dengan kebijakan di Kementerian Keuangan kan
12:20Sangat terkait dengan itu
12:21Nah bisa jadi
12:23Ini salah satu hal teknis ya
12:25Nanti akan diobrolin dengan Gedung Putih
12:28Bahwa hati-hati dengan tarif
12:30Karena nanti kan kenanya kepada
12:32PNBP
12:34Kemudian penerimaan
12:35Biar masuk
12:36Biar keluar
12:37Jadi ada implikasi ke dalam APBN Indonesia
12:40Artinya kita bisa bilang bahwa
12:42Indonesia lagi kurang oke nih
12:44Dari segi ekonomi dalam negeri dan dari segi APBN
12:47Tolong jangan tambah masalah baru
12:49Oke
12:50Dengan kebijakan anda gitu
12:52Dan mungkin juga terkait dengan royalty
12:56Di sektor sumber daya alam yang Amerika punya banyak pengaruh dan banyak kepemilikan saham disitu
13:03Mungkin salah satu yang akan menjadi daya tawar
13:05Oke
13:06Gimana kalau misalnya itu kan salah beberapa yang disebut mas Jumpe itu kan sebenarnya non tarif ya
13:11Itu bisa gak sih kira-kira
13:15Si Amerika udah diistimewakan dengan free port
13:19Seperti itu
13:20Tapi ternyata gak puas nih mas
13:21Kira-kira nih apa yang harus kita
13:24Apa ya respons ketika
13:26Trump bilang ini misalnya nih
13:28Gue udah puas sama Indonesia tapi
13:30Masih belum maksimal nih
13:31Gue puasnya sama Indonesia
13:32Is of doing business gue dong tolong dong direlaksasi
13:36Nah itu
13:37Apakah Indonesia bisa merespon atau memberikan itu
13:40Atau kita harus justru berhati-hati
13:43Kalau si Trump tiba-tiba gue minta is of doing business deh
13:47Untuk bisnis gue di Indonesia tolong dong lebih dilonggarin lagi direlaksasi lagi
13:52Kita bisa-bisa mengabulkan
13:54Sebenarnya
13:56Dari paket kebijakan 1 sampai 16
13:59Ya di Jokowi periode pertama
14:02Kemudian undang-undang cipta kerja di periode Jokowi kedua
14:06Itu isinya deregulasi
14:09Semua
14:11Nah tapi yang menjadi persoalan
14:13Kenapa sampai sekarang isunya adalah kemudahan berbisnis
14:16Itu masih jadi isu besar
14:18Bisa jadi
14:20Deregulasi penyederhanaan ada OSS online single submission
14:24Korupsi di setiap lini birokrasinya belum diberantas
14:27Itu yang membuat pengusaha terutama dari Amerika Serikat juga jengkel juga
14:33Berbisnis di Indonesia
14:35Kedua bisa jadi juga terkait dengan ketidakpastian hukum yang ada di sini
14:39Ketidakpastian kebijakan contoh misalnya
14:42Peraturan Menteri Perdagangan
14:45Soal perizinan impor
14:48Termasuk Lartas
14:49Itu dalam beberapa bulannya kalau nggak salah sekitar 6 bulan
14:55Itu bisa berganti 3 kali
14:57Yang terakhir peraturan Menteri Perdagangan 8-2024
15:01Yang artinya
15:03Pengusaha Amerika mau nanamkan modal dia berbisnis
15:07Viewnya kan 10 tahun
15:09Viewnya 30 tahun
15:10Peraturannya berubah
15:13Dalam lebih cepat
15:14Apa bedanya dengan Trump
15:16Yang berubahnya juga cepat sekali nih
15:18Dinamis sekali
15:20Itu sebenarnya jadi musuh bersama nih peraturan yang sering berubah-rubah
15:24Itu artinya
15:26Kalau kita bicara deregulasi penyederhanaan perizinan dan lain-lain
15:29Bisa jadi masalahnya adalah personnya
15:33Dan juga kepastian kebijakannya
15:36Itu yang lagi dibutuhkan
15:38Undang-Undang Cipta Kerja kita kan jadi nggak pasti sekarang nih
15:40Dibatalkan oleh MK
15:42Dibuat baru lagi
15:44Dibatalkan
15:46Kemudian disuruh merevisi
15:48Ini sebenarnya masa krusial untuk revisi Undang-Undang Cipta Kerja tadi
15:51Itu mempengaruhi bisnisnya
15:53Iya betul
15:55Ini kita masih bahas juga dengan tim yang dikirim ke Amerika Serikat Mas
15:57Insya Allah kalau berhasil
16:00Alhamdulillah
16:01Dampaknya apa nih mas?
16:03Kalau berhasil
16:05Ya semoga sih kita dikasih exemption ya
16:08Jadi 0%
16:09Bahkan kan baseline tarifnya 10%
16:11Kita bisa dikenakan 0% nih harapannya
16:14GSV itu
16:16Dihidupkan lagi lah
16:18Intinya
16:20Indonesia harus memanfaatkan
16:22Momentum ini
16:23Entah apapun nanti hasilnya
16:25Karena kita nggak ada yang tahu
16:26Trump ini
16:27Berapa lama dia
16:28Bisa bertahan dengan kebijakan pelang dagangnya
16:31Tapi di masa 90 hari jeda dan negosiasi
16:35Indonesia bisa ngapain?
16:37Ajak aja Amerika Serikat
16:39Untuk apa?
16:40Untuk berinvestasi lebih banyak ke hilirisasi
16:43Mineral di Indonesia
16:45Sekarang
16:46Kenapa nikel
16:47Tembaga itu dikecualikan dari tarif resiprokal
16:51Karena Amerika butuh itu
16:54Untuk elektronik untuk otomotifnya
16:56Indonesia ini sekarang
16:5890% itu tujuannya ke China
17:01Untuk nikel
17:03Bauxit juga dominasi perusahaan-perusahaan dari China
17:06Nah
17:08Negosiasinya
17:09Dan goal ujungnya adalah
17:11Bisa nggak kita butuh diversifikasi
17:13Negara asal investasi di hilirisasi
17:15Amerika
17:17Jangan cuman beli
17:19Apalagi beli cuman konsentrat barang mentah
17:21Tapi investasi dan mengakuisisi smelter yang ada di Indonesia
17:25Itu sebenarnya win-win solution
17:27Jadi mungkin bisa melunak
17:30Tarifnya bisa lebih diturunkan lagi
17:31Atau bisa jadi 0%
17:33Oke itu cerita manisnya
17:35Kalau inalilahinya
17:37Ini ternyata negosiasinya gagal
17:39Kalau negosiasinya gagal
17:41Hard lending seperti apa yang harus masyarakat kita siapkan lah mas?
17:44Ya
17:46Jadi salius menghitung
17:48Dampak apabila
17:50Perang dagangnya terus berlangsung
17:52Selama satu tahun ke depan
17:54Itu output ekonomi
17:55Ini akan tergerus
17:57160 triliun
17:59160 triliun
18:01Serapan tenaga kerja
18:03Itu berkurang 1,2 juta orang
18:05Karena ini akan kena ke industri padat karya kita
18:08Nah itu adalah worst skenario nya
18:11Jadi 1,2 juta orang
18:13Yang
18:15Dia akan jadi korban PHK
18:17Atau berkurang
18:19Perusahaan melakukan rekrutmen baru
18:21Oprek barunya dia berkurang
18:23Lawangan kerjanya berkurang
18:24Ini harus dicarikan solusi segera nih
18:261,2 juta orang
18:28Nah jadi masyarakat
18:30Ini juga harus bersiap ya
18:31Ini bukan dalam rangka sebenarnya
18:33Firmo ngering gitu ya
18:35Tapi
18:36Ini realita
18:37Betul
18:38Tapi
18:39Kita mempersiapkan skenario
18:40Skenario
18:41Bagus tadi sudah disebutkan skenario yang kurang oke gimana
18:44Maka harus mempersiapkan sekarang ini
18:47Anytime
18:49Di sektor padat karya terutama
18:51Yang berorientasi ekspor
18:53Efisiensi itu bisa dilakukan kapanpun
18:55Dan sudah terjadi sebenarnya kan efisiensi itu
18:57Kedepan gelombangnya bisa lebih besar lagi
19:00Kemudian juga
19:01Berarti harus ada dana darurat
19:03Jadi masyarakat juga harus diberitahu
19:06Sebagian sudah punya dana darurat dengan beli emas
19:10Makanya dimana-mana
19:12Sebenarnya bukan panik buying sih
19:15Itu rasional kok
19:16Mendahin uang dari bank
19:19Beli logam mulia gitu ya
19:21Intinya suatu saat ada
19:23Kedaruratan
19:24Kehilangan pekerjaan
19:25Pendapatan
19:26Itu bisa dicairkan asetnya
19:28Jadi andaikan ada
19:30Perlambatan ekonomi
19:32Yang harus
19:33Pemerintah siapkan karena ada
19:35Transparansi
19:36Tidak denial
19:37Ada sense of crisisnya
19:39Setidaknya perlambatannya model soft landing
19:42Jadi masyarakat
19:43Tidak shock
19:44Tidak shock
19:46Nah itu yang
19:47Harus segera dilakukan
19:49Baik dan ini
19:50Menunggu hasil
19:51Benar-benar 3 tim yang
19:53Dikirim oleh pemerintah ke Amerika Serikat ya
19:55Mas kita masih punya waktu
19:5790 hari
19:58Dan itu masa-masa krusial kita
19:59Masa depan Indonesia ada di
20:013 tim ini
20:03Terima kasih Mas Bimayudistira
20:06Sampai jumpa lagi bersama saya di
20:07Diamegasari Anjaya di Kompas Bisnis

Dianjurkan