Di tengah perekonomian dunia yang masih berproses dalam pemulihan pasca berakhirnya pandemi Covid-19, dua isu besar menghantui perkembangan perekonomian dunia pada tahun 2024. Bahkan tantangan ekonomi global seperti konflik geopolitik dan perang dagang diprediksi masih akan terus berimplikasi bagi peta perekonomian dunia di 2025.
Category
📺
TVTranscript
00:00Masih di Prime Market Highlight, Pemirsa, di tengah perekonomian dunia yang masih berproses dalam pemulihan pasca berakhirnya pandemi COVID-19.
00:20Dua isu besar menghantui perkembangan perekonomian dunia pada tahun 2024 ini.
00:25Ya bahkan tantangan ekonomi global seperti konflik geopolitik dan perang dagang diprediksi masih akan terus berimplikasi bagi peta perekonomian dunia di tahun 2025.
00:35Dan berikut kami rangkum informasi selengkapnya untuk Anda.
00:45Perekonomian dunia di sepanjang tahun 2024 masih dihadapkan pada pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
00:54Tak hanya itu perekonomian global di tahun 2024 juga masih terdampak konflik geopolitik yang alih-alih menunjukkan tanda-tanda merdah namun justru kian panas dan melebar.
01:06Konflik geopolitik tersebut tak hanya berdampak secara politis namun juga berimplikasi pada perekonomian dunia.
01:14Seperti pada harga komoditas khususnya komoditas pertambangan.
01:19Selain itu perekonomian dunia pada tahun ini juga masih dihadapkan pada isu-isu perang dagang khususnya antara Amerika Serikat dan China serta dengan negara-negara lainnya.
01:29Dan berikut ini dua sentimen besar skala dunia yang berdampak pada perekonomian global pada tahun ini dan diprediksi berlanjut pada tahun 2025 mendatang.
01:40Perang Israel dan Palestina yang dimulai sejak 7 Oktober tahun lalu belum juga usai.
01:47Konflik geopolitik di Timur Tengah kian meluas dengan berbalas serangan yang terjadi antara Israel dengan negara-negara tetangga lainnya yakni Lebanon dan Syria.
01:57Konflik tersebut bahkan melibatkan pula negara lain di Timur Tengah yakni Iran serta Yaman yang merupakan basis dari kelompok Hoti.
02:06Hoti dan Hezbollah sendiri merupakan pendukung utama kelompok Hamas yang menjadi target utama Israel dalam menyerang wilayah Palestina khususnya di Jalur Gaza.
02:15Israel yang juga menargetkan para sekutu Hamas tersebut mulai menyerang wilayah Lebanon sejak 23 September 2024.
02:23Dan eskalasi konflik tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda meredah hingga saat ini.
02:28Peningkatan konflik antara Israel dengan Palestina dan negara sekutunya kian nyata.
02:33Usai tewasnya pemimpin Hamas Ismail dalam serangan Israel pada 31 Juli 2024.
02:39Pengganti Haniye yakni Yahya Sinwar juga tewas dalam serangan Israel pada Oktober 2024.
02:45Ada pun peningkatan konflik antara Israel dan Lebanon juga terus berlanjut meski pemimpin Hezbollah Hassan Nasrullah serta kandidat kuat penggantinya Hasim Safidin telah tewas dalam serangan Israel pada September dan Oktober 2024.
03:01Tewasnya dua pucuk pemimpin kelompok Hezbollah itu pun nyatanya tak menghentikan tindakan saling berbalas serangan antara Israel dengan kelompok Hezbollah sampai dengan saat ini.
03:12Konflik geopolitik di Timur Tengah juga melibatkan Israel dengan negara tetangga lainnya yakni Syria.
03:17Konflik Israel dan Syria berlangsung di tengah konflik politik domestik Syria yang berujung pada lengsernya Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember 2024.
03:27Israel terus menyerang Syria dengan dali khawatir mengenai kepemilikan senjata kimia yang diduga peninggalan Bashar al-Assad dan keluarganya.
03:37Meningkatnya konflik Israel dengan Palestina juga membangkitkan konflik bayangan antara Israel dengan Iran.
03:44Terutama pas ke Iran menembakkan rudal balistik ke arah Israel pada Oktober 2024 yang disebut sebagai wujud solidaritas atas tewasnya Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrullah.
03:55Konflik geopolitik di Timur Tengah nyatanya juga berdampak pada harga komunitas dunia khususnya minyak bumi.
04:03Hal itu karena sebagian besar negara Timur Tengah merupakan produsen besar minyak dunia dan Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar dunia dengan kontribusi sebesar 3,5% terhadap produk minyak global pada 2022.
04:16Hal tersebut telah meningkatkan lapisan resiko terhadap gangguan pasokan yang turut menggerakkan harga sepanjang 2024.
04:24Namun nyatanya harga minyak brand dan WTI tercatat turun di sepanjang tahun berjalan dan di tengah konflik geopolitik di Timur Tengah yang belum usai.
04:33Hal itu karena selain dipengaruhi oleh konflik di Timur Tengah kebijakan produksi OPEC Plus memainkan peran signifikan di mana keputusan untuk mengurangi atau menambah pasokan seringkali menggerakkan harga minyak.
04:44Menurut data pasar kontrak berjangka fitur minyak jenis brand turun 5,02% secara year-to-date ke level US$73,17 per barrel dan minyak WTI merosot 2,16% sejak awal 2024 ke level US$70,1 per barrel hingga 24 Desember 2024.
05:05Peristiwa besar lainnya yang masih mempengaruhi perekonomian dunia pada tahun ini adalah berlanjutnya perang dagang khususnya antara Amerika Serikat dan China.
05:14Perang dagang ini pun diprediksi berlanjut pada masa pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang akan menjabat sebagai presiden ke-47 mulai Januari 2025.
05:26Trump sendiri sejak periode pertama kekuasaannya telah mengibarkan bendara perang dagang terhadap China di mana pada tahun 2018 Trump memperlakukan tarif impor pada produk-produk asal China yang dianggap penugikan Amerika Serikat.
05:39Hingga perang dagang pun pada akhirnya sempat meredah pada masa pandemi COVID-19 di mana kedua negara fokus pada penanganan dampak pandemi bagi perekonomian masing-masing.
05:49Perlambatan ekonomi di Amerika Serikat nyatanya memberi ruang bagi China untuk menguasai perekonomian dunia.
05:55Hal itu pun kembali memunculkan bibit-bibit baru perang dagang Amerika Serikat dengan China.
06:00Yang teranyat Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperlakukan tarif lebih lanjut atas impor China senilai 18 miliar dolar Amerika termasuk 100% pajak impor untuk kendaraan listrik China.
06:14Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada pemilihan Presiden awal November 2024
06:19yang meregaskan potensi berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan negeri tirai bambu China.
06:26Dan jika perang dagang ini terus berlanjut dan meluas maka bukan tidak mungkin industri manufaktur di sejumlah negara akan terdampak termasuk Indonesia.
06:43Terima kasih telah menonton