Situasi ekonomi global yang tidak menentu akibat konflik geopolitik diakui Pemerintah akan berdampak pada kinerja APBN. Hingga akhir November 2024, APBN tercatat mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun yang disebabkan penerimaan negara lebih rendah daripada belanja negara, di mana penerimaan pajak masih menjadi penopang utama pendapatan negara.
Category
📺
TVTranscript
00:00Sementara itu, Pemirsa, situasi ekonomi global yang tidak menentu akibat konflik geopolitik diakui pemerintah akan berdampak pada kinerja APBN.
00:13Hingga akhir November 2024, APBN tercatat mengalami defisit sebesar 401,8 triliun rupiah
00:20yang disebabkan penerimaan negara lebih rendah daripada belanjaan negara,
00:25di mana penerimaan pajak masih menjadi penopang utama pendapatan negara.
00:31Situasi ekonomi global yang tidak menentu akibat geopolitik diakui pemerintah akan berdampak pada kinerja APBN.
00:40Hingga November 2024, Kementerian Keuangan mencatat APBN 2024 mengalami defisit sebesar 401,8 triliun rupiah.
00:49Defisit tersebut disebabkan belanjaan negara tercatat lebih tinggi dari penerimaan negara.
00:55Hingga November 2024, belanja negara tercatat mencapai 2.894,5 triliun
01:01yang ditopang oleh belanja pemerintah pusat sebesar 2.098,6 triliun rupiah
01:07dan transfer ke daerah sebesar 795,8 triliun rupiah.
01:13Belanja pemerintah pusat ditopang oleh belanja Kementerian Lembaga yang mencapai 1.049,7 triliun rupiah,
01:20naik 17,9 persen secara tahunan yang dipengaruhi oleh belanja pelaksanaan pemilu,
01:26penyaluran bansos, hingga pembangunan infrastruktur dan pembayaran gaji ASN, TNI dan Polri.
01:33Sementara belanja non-Kementerian Lembaga sebesar 1.048,9 triliun naik 18,6 persen secara tahunan
01:40yang ditopang oleh belanja subsidi dan kompensasi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
01:47Sementara realisasi penerimaan negara mencapai 2.492,7 triliun rupiah
01:52yang ditopang oleh penerimaan perpajakan sebesar 1.946,7 triliun rupiah
01:58serta penerimaan negara bukan pajak atau PNBP mencapai 522,4 triliun rupiah.
02:06Di penghujung tahun 2024,
02:08pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang memenangkan pemilu 2024
02:12memutuskan untuk menaikan pajak pertama nilai atau PPN menjadi 12 persen yang akan berlaku awal 2025.
02:20Keputusan pemerintah ini sontak menuai beragam penolakan dari sejumlah kalangan.
02:25Kebijakan pemerintah yang menaikan PPN menjadi 12 persen dikhawatirkan akan menekan daya beli masyarakat.
02:31Hingga 28 Desember 2024, petisi penolakan terhadap kenaikan PPN 12 persen yang dimuat di situs change.org
02:39telah ditandatangani lebih dari 196 ribu warganet dari target 200 ribu tanda tangan.
02:45Meski demikian, pemerintah berdalih.
02:47Kenaikan PPN menjadi 12 persen merupakan amenat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
02:53yang telah disahkan sejak tahun 2021 lalu.
02:56Saat itu, pemerintahan Presiden ketujuh Jokowi Dodo mengklaim
03:00Undang-Undang HPP dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
03:04dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
03:07Oleh karena itu, diperlukan strategi konsolidasi fiskal
03:11yang fokus pada perbaikan defisit anggaran dan peningkatan rasio pajak.
03:16Menghadapi keresahan masyarakat terkait penerapan PPN 12 persen,
03:19Presiden Prabowo Subyato meregaskan kenaikan PPN 12 persen hanya berlaku untuk barang mewah,
03:25sehingga dampaknya tidak akan dirasakan oleh rakyat kecil.
03:29Namun pada kenyataannya, Direkturat Jenderal Pajak memastikan tarif PPN 12 persen
03:34yang mulai berlaku tahun 2025 tak hanya berlaku pada barang mewah,
03:38namun berlaku terhadap seluruh barang dan jasa yang selama ini dikenakan tarif PPN 11 persen.
03:44Artinya, kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berlaku untuk barang yang biasanya dibeli oleh masyarakat.
03:51Meskidemikian, pemerintah menegaskan tak semua barang dan jasa dikenakan tarif PPN 12 persen.
03:56Bahkan beberapa diantaranya digratiskan PPN-nya oleh pemerintah,
03:59salah satunya adalah bahan kebutuhan pokok.
04:02Barang yang termasuk diantaranya adalah
04:04beras, daging ayam ras dan sapi, ikan, telur ayam ras, sayur-sayuran,
04:10buah-buahan, susu, garam, gula konsumsi, minyak goreng tertentu, cabai dan bawang merah.
04:16Sementara jasa yang mendapatkan fasilitas PPN adalah
04:20jasa pendidikan, jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial,
04:24jasa angkutan umum, jasa keuangan, dan jasa persewaan rumah susun sederhana.
04:30Pemerintah juga menetapkan barang-barang strategis tertentu masih dikenakan PPN sebesar 11 persen,
04:35dengan 1 persen sisanya ditanggung pemerintah,
04:38yakni minyak kita, tepung terigu, dan gula industri.
05:00Guna beredam dampak kenaikan PPN ini,
05:02pemerintah menyiapkan 6 paket kebijakan ekonomi
05:05berupa insentif hingga diskon pajak sebagai stimulus.
05:09Kebijakan stimulus ini didesain untuk merespon guncangan ekonomi
05:13yang dialami dalam negeri.
05:15Salah satunya terkait pelemahan daya beli masyarakat kelas pendengah hingga bawah.
05:19Adapun paket stimulus ekonomi tersebut,
05:22diberikan kepada 6 sektor produktif
05:24seperti sektor rumah tangga yang mendapatkan bantuan pangan
05:28hingga diskon distrik 50 persen.
05:30Selain itu, sektor pekerja akan mendapatkan kemudahan akses jaminan kehilangan pekerjaan
05:35bagi mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
05:39Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah juga diberikan perpanjangan
05:42periode pemanfaatan pajak penghasilan atau PPH final 0,5 persen dari omset hingga 2025.
05:49Di sektor industri padat karya,
05:51para pekerja dengan gaji di bawah 10 juta rupiah
05:54diberikan insentif PPH pasal 21 DTP.
05:57Pemerintah juga memberikan insentif di sektor mobil listrik dan hybrid.
06:01Hingga sektor perumahan diberikan PPN DTP pembelian rumah.
06:11Pemirsa, di sepanjang tahun 2024 ini memang perekonomian global banyak tantangannya
06:17dimana dari konflik geopolitik dan juga perubahan politik di berbagai negara
06:21juga turut berdampak terhadap perekonomian global.
06:25Dan di tengah ekonomi global yang sedang terguncang ini,
06:30kabar baiknya adalah ekonomi Indonesia masih berada di angka yang ketahanannya signifikan
06:37di angka 5 persen sepanjang tahun 2024.
06:39Meskipun di kuartal ketiga terakhir itu sedikit menurun di angka 4,95.
06:45Dan tentunya kita optimis saja semoga goals pertumbuhan ekonomi kita
06:49di tahun 2025 bisa tercapai.
06:52Ya itu dia tantangan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2024.
06:55Selain dari kondisi geopolitik global, perang berkepanjangan yang masih terus berlanjut
07:00hingga saat ini di wilayah Timur Tengah.
07:02Kemudian Rusia, Ukraina ini memberikan tekanan yang cukup kuat.
07:06Belum lagi adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
07:10Sehingga dikhawatirkan ini akan berdampak lebih jauh lagi terhadap perekonomian Indonesia.
07:14Mengapa? Karena di satu sisi pangsa pasar kita juga akan semakin sempit.
07:18Kemudian China sebagai salah satu produser manufaktur terbesar
07:22juga ini akan mencari pasar baru dan tentunya menyasar Indonesia.
07:26Karena kita tahu belakangan ini banyak industri di dalam negeri
07:29yang sudah terdampak dengan banjirnya produk-produk dari luar negeri.
07:33Khususnya importasi dari negara China.
07:38Dan pemirsa informasi lengkap lainnya akan kami sajikan untuk Anda.
07:42Tetaplah bersama kami di Prime Market Highlight.
07:48Terima kasih.