"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Power Breakfast, Kamis (21/03/2024) dengan Tema Potensi Cuan Dibalik Film Seri Soal Paylater".
Category
šŗ
TVTranscript
00:00 Anda kembali menyaksikan CreateUp, bahas apa kita kali ini Wiki?
00:03 Kali ini kita akan membahas mengenai potensi cuan di balik film seri soal Payletter
00:08 sudah tersambung kali ini bersama Mas Surya Ardy Oktavian, Director Skofie Films.
00:14 Apa kabar Mas Ardy?
00:16 Baik, baik, baik.
00:19 - Terima kasih banyak. - Terima kasih banyak.
00:21 - Apa kabar kalian? - Apa kabar kalian?
00:23 Oke, ini sebentar lagi akan ada satu serial namanya adalah Payletter,
00:27 yang akan tayang di Vision Plus ya.
00:29 Apa sih yang membuat ataupun menginspirasi pembuatan serial Payletter ini Mas Ardy?
00:34 Pertama-tama ini kan dari novel ya, dari bestselling novel.
00:44 Terus kemudian karena ceritanya menarik menceritakan tentang
00:48 kisah hidup orang-orang yang bekerja sebagai desk wall.
00:53 Jadi selama ini kan ada banyak cerita tentang pinjol,
00:57 tapi menceritakan orang yang berhutangnya.
01:00 Tapi kali ini cerita filmnya itu di balik orang-orang yang berhutang itu
01:06 ternyata juga punya masalah seperti tokoh karakter utama kita, Tika,
01:10 seseorang yang ingin menjadi influencer, tapi karena dia nggak punya uang,
01:14 dia modal awalnya belanja-belanja baju itu dengan menggunakan fitur Payletter.
01:21 Tapi ternyata, unfortunately, dia nggak bisa bayar
01:25 dan terpaksa harus bekerja di kantor sebut, di sebuah kantor pinjol.
01:30 Hingga akhirnya dia bertemu teman-teman yang ternyata teman-teman koleganya
01:35 di kantor pinjol itu juga bermasalah. Mereka juga ternyata punya hutang juga.
01:39 Itu yang menarik dari cerita Payletter ini.
01:42 Siapa saja sih pemainnya Mas Ardy lalu apa pertimbangan memilih pemain-pemain ini?
01:51 Pemain-pemainnya itu ada, kalau yang pemain senior itu ada Aming,
01:55 ada Indra Birowo, terus ada salah satu content creator terkenal,
02:02 Musdalifah Basri, dia sangat kuat di sosial media,
02:06 dan ada juga Fajar Sadboy, serta dibintangi sama dua...
02:12 Halo Mas Ardy.
02:17 Oh, kayaknya ini ada...
02:20 Tapi menarik ya ngomongin soal film ini,
02:23 saya penasaran juga sebenarnya, Wiki, kenapa ya film ini itu yang dipilih,
02:27 kenapa bukan film lepas?
02:29 Ya, karena memang mungkin secara durasinya gitu ya,
02:34 kalau dibikin film lepas kayaknya kurang gitu ya,
02:38 jadi memang dipilihnya adalah serial aja biar kemudian durasinya bisa panjang.
02:43 Oke, baik kita akan mencoba menghubungi Mas Ardy,
02:47 seajarah berikut kita akan lanjutkan, tetap bersama kami.
02:49 Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami,
02:51 dan kami masih berbincang bersama Mas Surya Ardy Oktavian,
02:54 director Skofie Films, beliau adalah director atau sutradara dari serial
02:59 berjudul Pay Letter, ya, konten Division Plus.
03:02 Kenapa bentuknya yang dipilih itu adalah serial, Mas Ardy?
03:05 Kenapa bukan film lepas?
03:07 Sebenarnya kita ada keinginan juga untuk bikin di film lepas,
03:11 jadi kita mau ngetes pasar dulu,
03:14 istilahnya kita pengen tahu antusiasme dari penonton
03:18 jika ternyata memang sambutannya cukup baik,
03:23 ada kemungkinan kita akan berangkat ke, diangkat ke film.
03:30 Oh, oke lagi cek ombak dulu lewat serial ini.
03:34 Oke, Mas Ardy, dari pemain-pemain yang Anda sampaikan tadi,
03:37 ada Aming, kemudian juga Fajar Sadboy, kayaknya komedi ya, generenya?
03:42 Komedi, komedi, komedi banget.
03:44 Ada Amanda Manopo juga kalau tidak salah ya.
03:46 Oke, seperti apa sih Anda memperkirakan?
03:48 Itu main talent kita, Amanda Manopo.
03:51 Oh, rompong.
03:53 Ya, seperti apa Anda memperkirakan film ini akan diterima oleh halayak luas sebetulnya?
03:57 Karena kan ini ngomonginnya adalah, Pay Letter adalah satu hal yang kayaknya sudah
04:00 bagian dari keseharian masyarakat ya.
04:03 Ya, kalau menurut saya, series ini bercerita tentang kita sih,
04:09 tentang kita, bukan hanya tentang Pay Letter,
04:13 tapi bagaimana ketika kita mengambil keputusan yang salah
04:18 dan akhirnya kita mencoba untuk bangkit,
04:20 karena di setiap dalam kehidupan itu kan pasti ada kesalahan gitu loh.
04:26 Nah, itu juga yang terjadi di dalam Pay Letter ketika kita,
04:30 tokoh utama kita, Amanda Manopo,
04:32 yang berperan sebagai Tika itu, punya masalah, gitu.
04:36 Dia mencoba untuk tidak berlarut-larut,
04:38 tapi apapun dia coba selesaikan hutang-hutangnya, gitu.
04:42 Bagaimanapun caranya dia harus menyelesaikan hutang-hutangnya
04:45 dan tetap maju untuk menyelesaikan permasalahannya.
04:52 Jadi itu banyak sekali hal-hal yang relate dengan kehidupan kita.
04:58 Nah, ya cukup relate dengan mungkin kondisi ekonomi banyak orang saat ini juga di Indonesia ya.
05:05 Oke. Mas Ardi, targetnya gimana untuk serial ini?
05:10 Dari segi pendapatan, penonton, dan lain sebagainya.
05:14 Kalau kita kan, saya sih berharap targetnya ini,
05:22 dengan ini Vision Plus juga bisa,
05:27 dengan seri ini bisa menjadi salah satu platform yang banyak disubscribe dengan para penggemarnya.
05:41 Jadi lebih ke kerjasama kita dengan Vision Plus.
05:45 Jadi bagaimana pada akhirnya supaya platform ini bisa menjadi salah satu pilihan
05:52 buat penonton untuk menonton seri-seri Indonesia terbaik.
05:57 Oke. Sebagai salah satu subsektor dari industri kreatif,
06:01 sebetulnya seberapa menarik sih peluang cuan industri film secara jeneral, Mas Ardi?
06:05 Sebetulnya sih sangat besar ya.
06:08 Menurut saya potensi dunia film di dalam industri kreatif itu banyak sekali film-film,
06:18 yang kita tahu sekarang ini banyak sekali film-film Indonesia yang meraih box office setelah pandemi ini ya.
06:25 Ada film KKN, yang terakhir ini yang cukup fenomenal adalah film agak lain.
06:34 Jadi kalau menurut saya, industri ini cukup menjanjikan,
06:43 apalagi jika ditambah dengan bioskop yang semakin banyak.
06:49 Karena penonton film Indonesia sangat setia dengan film-filmnya kalau menurut saya.
06:57 Jadi ini film Indonesia itu cukup dinantikan sama penontonnya.
07:06 Oke. Dan memang kalau kita lihat saat ini ya,
07:08 tayangan-tayangan yang hadir di sejumlah layanan streaming media, digital live TV dan video on demand
07:14 seperti Vision Plus juga semua sekarang sudah kualitasnya menyaingi juga film-film atau seri-seri dari luar negeri.
07:22 Nah, dukungan apa nih yang kemudian dibutuhkan oleh industri film Indonesia,
07:27 kalau menurut dari Mas Ardi yang paling urgent saat ini?
07:30 Yang paling urgent mungkin sebetulnya pertambah bioskop di daerah-daerah ya,
07:37 karena banyak sekali daerah yang belum mempunyai bioskop sendiri,
07:42 kayak di kota-kota kecil ya, kalau di kota-kota besar kan itu sudah cukup banyak.
07:47 Cuma kota-kota kecil seperti, saya nggak tahu ya,
07:51 di daerah-daerah seperti Malang atau Bromo,
07:59 waktu itu saya pernah ke sana, di daerah itu belum ada bioskop.
08:03 Banyak sekali menurut saya daerah-daerah yang belum terjangkau bioskop sendiri.
08:09 Dan kita harus membangun bioskop berdekatan dengan mall.
08:13 Alangkah baiknya jika kita seperti tahun-tahun dulu, bahwa bioskop itu berdiri sendiri di gedung sendiri.
08:21 Bioskop dan mungkin jaringan internet ya, biar bisa nonton.
08:25 Streaming. Oke, sejauh ini hanya tayangnya di Vision Plus saja ya.
08:29 Tayangnya mulai kapan?
08:31 Tayangnya mulai tanggal 29 Maret.
08:35 Langsung 2 episode dulu ya, katanya ini akan sampai 8 episode ya.
08:39 Oke, semoga sukses ya untuk seri Payletter ini.
08:44 Nonton dia, pemirsa di Vision Plus mulai 29 Maret.
08:48 Baik, terima kasih Mas Arief, sukses untuk Anda dan juga sukses untuk Payletter. Sampai jumpa.
08:52 Baik, kita akan melihat pemirsa pergerakan dari Bursa Efek Indonesia,
08:57 walaupun IHSG maksud kami, di pembukaan C1 hingga saat ini kita lihat sejauh ini IHSG berada di zona hijau
09:05 dengan penguatan 0,59% di level 7.369,689.
09:11 Penguatan ini seiring dengan rupiah terhadap dolar yang juga menguat di 15.663.
09:17 Dan berikut adalah deretan saham yang menjadi top gainers di antaranya.
09:21 Adalah saham sekarang adalah RSCH, agak berubah dengan pembukaan tepat pukul 9 tadi
09:27 yang naik RSCA hampir 20%, Suri, MSKY, MSKY 6,85%, TINS 5,19%, BTPS hampir 4%,
09:38 dan beberapa saham lain seperti BBTN dan juga BBYB.
09:42 Oke, top losers sejauh ini ada JAR, AIMS, PMMP, KASA, BMBL, MANG, MITI, dan SodanPalm.
09:50 Dan pemirsa demikian update ataupun review singkat pembukaan perdagangan sampai saat ini
09:55 dan sudah 90 menit kami menemani Anda dalam Power Breakfast.
09:58 Saya Wiki Adrian.
09:59 Dan saya Prisa Somodhatu. Sampai jumpa.
10:02 [Musik]
10:05 [Musik]
10:08 [Musik]
10:11 [Musik]
10:17 [Musik]
10:25 [Musik]
10:36 [Musik]
10:39 [Musik]
10:47 [Musik]
10:53 [SUARA KUNING]