Insinerator Solusi Pengolahan Limbah Medis Indonesia

  • 3 tahun yang lalu
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan (KLHK), selama pandemi limbah medis Indonesia mencapai 6.417,95 ton dalam periode Maret 2020 hingga 4 Februari 2021. Di mana 90% dari limbah itu merupakan limbah B3 (Bahan berbahaya dan beracun).
Jakarta jadi daerah penyumbang limbah medis terbanyak. Jumlahnya mencapai 72,15% atau sekitar 4.630,86 ton. Dalam rangka menanggulangi masalah ini, pemerintah membangun 110 insinerator. Teknologi ini dapat mengurangi volume dan berat limbah medis dengan signifikan. Melalui proses pembakaran, insinerator juga bermanfaat jadi sumber penghasil listrik.