Lockdown Negara Bisa Banget

  • 4 tahun yang lalu
World Health Organization (WHO) baru saja menetapkan wabah virus corona sebagai pandemik. Sebuah wabah yang penyebarannya hampir di seluruh dunia dalam waktu yang pendek. Tercatat sudah ada 135.046 kasus tersebar di 127 negara sejak 3 bulan pada kasus Covid-19 pertama. 
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penetapan status ini bukan untuk menakuti masyarakat. Tapi berusaha mendorong semua negara untuk lebih tanggap dan agresif dalam menangani wabah virus Sars-Cov-2. "Temukan, isolasi, tes, tangani tiap kasus dan lacak tiap kontak yang terjadi. Siapkan RS anda. Lindungi dan latih tenaga medis," katanya dalam konferensi pers WHO. 
Peringatan ini memang bukan wacana yang menakuti-nakuti belaka. Melihat fakta di lapangan seperti di Cina jumlah kasusnya sudah naik 13 kali lipat sejak kasus pertama muncul. Italia juga sudah menjadi Wuhannya Eropa, negara terbesar yang terserang virus sebanyak 15.113 kasus. Indonesia juga gak luput diserang corona, sudah ada 34 kasus dengan 5 orang sembuh dan 2 orang meninggal dunia setelah kasus pertama muncul pekan lalu. 
Karena penyebaran virus terlampau cepat, beberapa negara menerapkan lockdown atau karantina massal terhadap warganya. Wuhan (Cina) sudah melakukan lockdown sejak Januari lalu sampai waktu yang belum ditentukan. Italia juga baru menetapkan karantina negara 10 Maret kemarin setelah penyebaran virus tak terkendali. Ini dilakukan agar virus tidak menyebar ke bagian negara eropa lainnya. 
Selain dua negara tersebut ada Korea Selatan, Denmark dan Kuwait yang mengikuti kebijakan ini. Hasilnya Wuhan dan Italia benar-benar bisa menekan penyebaran virus di wilayahnya masing-masing. 
Intinya gak usah takut kalau memang Indonesia harus lockdonw untuk menekan penyebaran virus corona. Karena lockdown gak semengerikan yang dibayangkan kok. Ini cuma kebijakan yang menimalisir kontak antar manusia agar virus gak menyebar liar.