• 2 days ago
Di sepanjang 2024 IHSG masih bertahan dalam tren konsolidasi, meski sempat mencatatkan beberapa kali rekor New ATH. Laju penguatan IHSG tertahan terdampak sentimen negatif dari global dan domestik diantaranya, kebijakan FCA, potensi resesi AS, Pilpres AS, kebijakan suku bunga tinggi, proyeksi perlambatan ekonomi RI dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Di 2025, pergerakan IHSG masih akan dibayangi sentimen global di antaranya, penantian investor terkait kebijakan Trump di awal menjabat Presiden AS. Selain itu, pelaku pasar nantikan sikap The Fed selanjutnya, setelah mensinyalkan kebijakan pembatasan suku bunga selanjutnya.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Halo umumnya, apa kabar?
00:22Porto Velanda di sepanjang perdagangan hari ini
00:24yang merupakan hari terakhir perdagangan
00:26di tahun 2024
00:28dimana secara intraday indek harga saham kabungan
00:30berbalik menguat setelah di sesi pertama
00:32pada siang tadi
00:34mengalami pelembahan dan masih
00:36mampu bertahan di atas level 7 ribuan
00:38Secara tahunan indek harga saham kabungan
00:40sebenarnya mengalami flukuasi
00:42atau konsolidasi pemirsa
00:44dimana sempat menduduki level tertinggi
00:46di sepanjang masa di 7.900an
00:48namun beberapa bulan
00:50jelang penutupan di sesi kedua hari ini
00:52indek harga saham kabungan lebih
00:54cendung tertekan, meskipun level 7 ribuan
00:56masih mampu dipertahankan
00:58beberapa sentimen negatif sebenarnya
01:00membayangi pergerakan indek harga saham kabungan
01:02di sepanjang 2024
01:04dan kembali bersama saya David Sanofel
01:06kita jelang AIDX Season Closing
01:08spesial akhir tahun selengkapnya
01:18pemirsa di sepanjang 2024
01:20indek harga saham kabungan atau IHSG
01:22masih bertahan dalam tren konsolidasi
01:24meski sempat mencatatkan beberapa kali
01:26rekor tertinggi di sepanjang masa
01:28laju penguatan indek harga saham kabungan
01:30tertahan terdampak sentimen negatif
01:32baik dari global dan domestik
01:34dan seperti apa kalidoskop perdagangan
01:36di pasar modal di 2024?
01:38mari kita simak tayangan berikut ini
01:46Laju indeks harga saham kabungan
01:48atau IHSG naik turun
01:50bagaikan roller coaster di sepanjang 2024
01:52meski berfluktuasi
01:54IHSG mampu mencetak rekor tertinggi
01:56atau new all time hike berjilir-jilir
01:58sempat dibuka melemah di
02:007268 mengawali tahun ini
02:02namun di 2 Januari
02:04IHSG berbalik menguat dengan capaian
02:06all time hike pertama di 2024
02:08di 7323
02:12di perdagangan Maret 2024
02:14rekor all time hike tercipta sebanyak 4 kali
02:16hingga menyentuh level 7400
02:18setelah mencetak rekor
02:20IHSG berbalik melemah di Juni
02:22ke 6700an
02:24namun di Agustus kembali bangkit
02:26dengan kembali membukukan rekor tertinggi
02:28baru di 7500 dan 7600
02:32puncaknya di September 2024
02:34IHSG catatkan rekor baru penutupan
02:36di 7905
02:38dan rekor intraday tertinggi sepanjang masa
02:40di 7910
02:42namun sejak pencapaian tersebut
02:44IHSG belum pernah mencetak rekor tertinggi
02:46kembali, bahkan cenderung koreksi
02:48dan bertahan dalam tren konsolidasi
02:50jelang akhir tahun
02:52data per 27 Desember
02:54secara year to date IHSG melemah di 3,25%
02:58di tengah raihan di 2024
03:00IHSG sudah banyak diterpah berbagai sentimen
03:02terutama yang menghambat laju penguatan
03:04di antaranya di pertengahan tahun ini
03:06Bursa Efek Indonesia mengeluarkan
03:08kebijakan full call auction
03:10mekanisme full call auction atau FCA
03:12sempat dipertanyakan
03:14para pelaku pasar
03:16yang mulai merugikan saham-saham BKEPS
03:18salah satunya saham PT
03:20Barito Renewables Energy TBK
03:22yang anjlog setelah masuk FCA
03:26brand salah satu saham dengan kapitalisasi
03:28pasar terbesar di Indonesia
03:30sehingga pergerakannya mempengaruhi IHSG
03:32Bursa Efek Indonesia
03:34akhirnya melakukan kaji ulang implementasi
03:36kebijakan papan pemantauan khusus
03:38atau PPK dengan mekanisme FCA
03:40untuk kepentingan stakeholders dan pasar
03:42berikutnya
03:44IHSG sempat anjlog cukup parah
03:46di 5 Agustus 2024
03:48hingga 3,40% dalam sehari
03:50akibat kekhawatiran resesi Amerika Serikat
03:54hal ini tidak hanya menjadi Black Monday
03:56bagi IHSG, namun seluruh bursa
03:58kawasan Asia Pasifik
04:00Indeks Nikkei Jepang tercatat
04:02turun paling parah dengan penurunan
04:04lebih dari 12% dalam sehari
04:06tekanan juga datang dari efek
04:08pasca kemenangan Trump
04:10euforia kemenangan Trump membuat pelaku pasar
04:12mengantisipasi kebijakan proteksionis
04:14yang bakal membayangi pasar keuangan
04:16dengan risiko inflasi dan perang dagar
04:18selanjutnya
04:20tantangan IHSG datang dari prospek
04:22suku bunga, meskipun sudah turun tetapi
04:24masih di level tinggi
04:26Bank Indonesia hanya menurunkan suku bunga
04:28sekali September lalu, sebesar 25 basis point
04:30sehingga biaya irat bertahan di level 6%
04:32sementara The Fed
04:34ditahun ini menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali
04:36sementara proyeksi tahun depan
04:38lebih cenderung dovish
04:40di sisi lain, sentimen pelemahan nilai tukar rupiah
04:42akibat penguatan indeks dolar Amerika
04:44ikut membebani IHSG
04:46jelang akhir tahun
04:48rupiah sempat menembus level di atas
04:5016.300 rupiah per dolar
04:52Amerika Serikat
04:54dan seperti apa review perdagangan di 2024
04:56dan proyeksi di 2025
04:58sektor dan slum apa saja
05:00yang masih direkomendasikan
05:02mari kita simak pembahasannya
05:04sesaat lagi
05:09dalam pemirsa di IDX
05:12closing special akhir tahun
05:14sudah hadir bersama kami
05:16Narasumber untuk menyampaikan bagaimana
05:18review perdagangan sepanjang 2024
05:20dan nanti juga ada proyeksi
05:22di 2025 dan nanti juga akan bergabung
05:24ekonomi, akan membahas dari sisi
05:26ekonomi, perlembatan ekonomi di
05:282024 dan seberapa besar dampaknya
05:30nantinya terhadap indek harga samkabungan
05:32dan sudah hadir di studio
05:34IDX Channel, ada Ibu Liza C. Surya
05:36yang merupakan Head of Research
05:38Indonesia
05:40kita akan langsung, siapa saja
05:42Ibu Liza, apa kabar?
05:44Terima kasih Ibu Liza sudah meluangkan
05:46waktu di IDX Channel, tidak terasa
05:48kita sudah sampai di penghujung
05:50hari terakhir perdagangan di 2024
05:52tadi pun juga sudah disampaikan
05:54Ibu Liza, indek harga samkabungan
05:56di sepanjang 2024
05:58mengalami konsolidasi dan lebih cenderung
06:00berfluktuasi, meskipun secara
06:02intradinya sempat menduduki
06:04level tertinggi sepanjang masa
06:06intraday di
06:087.910, sementara
06:10untuk penutupan di 7.090an
06:12begitu Ibu Liza
06:14bagaimana analisis dan
06:16review Anda untuk pergerakan indek harga samkabungan
06:18di sepanjang 2024
06:20terutama di tengah beberapa sentiman
06:22yang berkembang
06:24jadi memang IHSG
06:26tidak dalam performa terbaiknya
06:28ini bukanlah tahun yang
06:30bukanlah momen yang ideal
06:32untuk IHSG
06:34sampai sudah
06:36beberapa jam lagi kita hampir
06:38tutup tahun, dan IHSG
06:40ini ternyata jauh dari
06:42target akhir tahun
06:44NH4R sendiri
06:46tadinya kita sempat
06:48di 7.800
06:50bahkan ketika IHSG mencapai
06:52titik all time high-nya di 7.900an
06:54kita tetap
06:56stay di 7.800
06:58untuk akhir tahun
07:00ternyata semakin ke sini
07:02kita turunin lagi menjadi
07:047.400 dan
07:06sekarang kondisinya kita even
07:08cukup
07:10pesimis untuk IHSG
07:12bisa mencapai 7.200
07:14even untuk
07:16mungkin penutupan
07:18hari ini kita cuma berharap IHSG
07:20bisa bertahan di atas level
07:22psikologis 7.000 saja
07:24jadi memang tahun ini banyak sekali
07:26tantangannya
07:28baik dari global
07:30maupun domestik, secara global
07:32tahun ini adalah tahun politik
07:34dan ini bisa dibilang
07:36merupakan tahun politik yang cukup anomali
07:38karena biasanya kalau
07:40di tahun pemilu itu
07:42bursa itu harusnya naik
07:44ini kita malah
07:46menjadikan bursa
07:48terburuk
07:50di kawasan
07:52ASEAN
07:54yang mana negara tetangga lain
07:56berhasil mencatatkan
07:58kinerja double digit
08:00kecuali Thailand tapi at least dia masih positif
08:023,6% kita malah
08:04minus 3,25%
08:06not to mention kita dibandingkan
08:08dengan saat US market
08:10mereka semua berhasil double digit
08:12dan juga
08:14investasi lain seperti
08:18apalagi cryptocurrency
08:20di US stocks
08:22US bonds
08:24yield US treasury
08:26juga berhasil mencatatkan keuntungan
08:28ya
08:30memang
08:32mulai dari
08:36mulai dari
08:38tema penurunan suku bunga
08:40yang tidak sesuai
08:42yang tadinya mungkin
08:44di awal tahun atau bahkan
08:46pas akhir tahun 2023
08:48ini mulai terasa
08:50window dressingnya di sekitar bulan Oktober
08:52untuk turun perlahan-lahan
08:54tahun ini tapi ternyata laju
08:56penurunannya tidak secepat yang
08:58disangka
09:00but anyway tahun ini
09:02the Fed berhasil turunkan 3 kali
09:0425 bif sementara RDGBI cuma
09:06mampu 1 kali saja
09:08kenapa? karena kita perlu untuk
09:10menjaga stabilitas rupiah
09:12akibatnya
09:14yield US treasury
09:16dan juga dollar index yang
09:18meningkat signifikan ini membuat
09:20rupiah kita
09:22susah untuk menguat istilahnya begitu
09:24dan juga
09:26karena
09:28yieldnya obligasi itu tinggi
09:30maka sifatnya memang berkebalikan
09:32dengan pasar saham jadi
09:34ketika obligasi itu tinggi
09:36maka pasar sahamnya harus konsolidasi
09:38so
09:40itu adalah satu dari banyak
09:42hal kemudian dari sisi domestik
09:44juga
09:46kita
09:48adanya pergantian
09:50kepemimpinan yang sepertinya
09:52juga membawa program-program baru
09:54yang penuh komplikasi
09:56dan penuh perdebatan
10:00not to mention
10:02terakhir kali perkembangannya adalah
10:04rencana pemerintah
10:06untuk menaikkan PPN 1%
10:08menjadi 12% yang akan efektif
10:10tahun depan nah ini sungguh
10:12bikin pelaku pasar
10:14agak deg-degan gitu ya
10:16sementara menjelang
10:18akhir tahun juga kemarin keluar berita
10:20bahwa negara tetangga malah justru
10:22menahan untuk tidak menaikkan
10:24PPN ya Vietnam
10:26mereka tetap menjaga
10:28di level 10%
10:30mereka tidak naikkan
10:32dan ada pun ternyata
10:34target GDP mereka tahun depan
10:36sama-sama 8% dengan kita
10:38kita mulai berhitung apakah
10:40GDP 8% itu ambisius
10:42atau bisa dicapai atau feasible
10:44ya ini sepertinya
10:46akan lebih banyak komplikasi
10:48lagi tahun depan
10:50baik dari data RTI
10:52untuk posisi saat ini pemirsa jelang penutupan peragama
10:54di sesi kedua terakhir
10:56untuk 2024 secara
10:58year to date indekargasa mengkabungkan
11:00masih melemah ini di 2,95%
11:02sedikit membaik karena
11:04ada pembalikan arah sebelumnya sempat melemah di atas
11:063% pemirsa
11:08kalau kita bandingkan dengan tahun
11:102022-2023
11:12indekargasa mengkabungkan secara
11:14tahunan catatannya masih positif
11:16apakah memang tekanan
11:18di sepanjang 2024 ini
11:20lebih hebat mungkin dibandingkan
11:22dengan tekanan-tekanan terutama
11:24dari sentiment negatif global yang terjadi
11:26di 2003 dan
11:282022
11:30sepertinya demikian mas David karena
11:32terbukti sampai sepanjang
11:34tahun ini asing ternyata keluar
11:36lumayan masif dari market
11:38kita ya so far
11:40saya lihat dari data RTI juga
11:42foreign net sale year to date
11:44adalah sejumlah 28 triliun something
11:46rupiah kita
11:48oleh karena itu seolah tidak berdaya
11:50di sekitar Rp16.200
11:52Rp16.300an apalagi
11:54menjelang akhir walaupun
11:56kemarin The Fed sempat turunin
11:58suku bunga di bulan ini
12:00Desember sebagai yang terakhir
12:02kalinya di tahun ini tapi
12:04again BI tidak punya ruang
12:06untuk menurunkan suku bunga
12:08karena harus menjaga stabilitas
12:10rupiah yang mana juga demand terhadap
12:12dolar pada akhir tahun
12:14itu cenderung meningkat baik
12:16itu untuk bayar utang korporasi perusahaan
12:18ataupun untuk kebutuhan personal
12:20jalan-jalan misalnya begitu
12:22nah jadi
12:24tekanan memang semakin nyata
12:26saya
12:28bukannya tidak mungkin juga
12:30ada negara lain yang menjadi
12:32emerging market sama-sama
12:34emerging market atau Asian countries
12:36yang menjadi tempat investasi
12:38yang mungkin lebih menarik untuk asing
12:40kita sebut saja India
12:42dan Vietnam
12:44dan juga Jepang yang mana
12:46harga sahamnya
12:48sempat turun tapi tahun ini mereka
12:50at least berhasil performa 10%
12:52baik
12:54banyak tantangannya
12:56sebenarnya masih banyak
12:58yang saya tanyakan tapi
13:00kita jedah terlebih dahulu nih kita akan coba
13:02lihat secara detail nantinya beberapa
13:04indikator beberapa keputusan
13:06yang ternyata ini memberatkan bagi
13:08indeks harga saham gabungan
13:10baik itu dari domestik maupun juga dari global
13:12nantinya kita akan lanjutkan kita akan jedah terlebih dahulu
13:14dan pemirsa kami akan segera kembali
13:16sesaat lagi
13:18musik intro
13:32pemirsa masih di IDX
13:34season closing spesial akhir tahun
13:36dan kita masih berbincang bersama rekan ibu
13:38Lijah C Suryanata dan topik kita cukup menarik
13:40rapor di tegak perlembatan
13:42ekonomi 2024 dan outlook
13:44di 2025
13:47namun sebelum kita lanjutkan perbincangan
13:49saya akan coba bergabung terlebih dahulu
13:51dengan rekan kami Fajar Wayo untuk menyampaikan
13:53kondisi terakhir ini
13:55jelang penutupan perdagangan di sesi kedua
13:57di perdagangan akhir di 2024
13:59langsung dari main hall Bursa Efek Indonesia
14:01silahkan Fajar
14:07baik David dan juga pemirsa IDX channel
14:09kali ini saya sudah berada di main hall Bursa Efek Indonesia
14:11untuk melaporkan langsung kepada Anda
14:13bagaimana kemudian situasi dari
14:15peresmian penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia
14:17di tahun 2024
14:19dan dapat kita lihat begitu ya ini sudah cukup banyak
14:21elemen di pasar modal Indonesia yang sudah
14:23hadir bersama kita hari ini
14:25di main hall Bursa Efek Indonesia
14:27untuk kemudian nanti kita sama-sama saksikan
14:29bagaimana seremoni dari penutupan perdagangan
14:31Bursa Efek Indonesia di tahun 2024
14:33dan sesuai dengan
14:35informasi yang kami terima sebelumnya
14:37pemirsa dimana pada hari ini
14:39penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia akan
14:41diresmikan langsung oleh kepala
14:43eksekutif pengawas pasar modal
14:45keuangan derivatif dan juga Bursa
14:47karbon otoritas jasa keuangan
14:49Bapak Inarno Jayadi yang juga nantinya akan
14:51didampingi oleh anggota Dewan Komisioner
14:53OJK kemudian juga deputi
14:55komisioner dari pasar modal OJK
14:57serta Direktur Utama SRO
14:59dan selain nanti diresmikan
15:01pemirsa penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia
15:03di tahun 2024 kita juga akan
15:05bersama-sama mendengar bagaimana
15:07laporan utama dari
15:09Direktur Utama Bursa Efek Indonesia
15:11untuk kemudian capaian
15:13kemudian juga kinerja dari pasar modal Indonesia
15:15di tahun 2024 terutama
15:17bagaimana kemudian kinerja Indeks Harga Samgabungan
15:19dan juga capaian dari perusahaan
15:21yang mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia
15:23sebagaimana kita tahu
15:25pemirsa hingga akhir Desember 2024
15:2741 perusahaan sudah sukses
15:29mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia
15:31dengan raihan dana 14,35 triliun rupiah
15:33sungguh ini menjadi suatu prestasi
15:35lainnya bagi Bursa Efek Indonesia
15:37di tahun 2024 meskipun
15:39kita tahu banyak dinamika
15:41yang terjadi di tahun ini mulai dari
15:43kondisi global maupun kondisi domestik
15:45terutama jika kita lihat ada pill price
15:47di tahun 2024 yang juga ini menjadi
15:49salah satu sentimen utama kemudian dari
15:51Amerika Serikat ada pill price Amerika Serikat
15:53dan juga fluktuasi nilai tukar rupiah juga menjadi
15:55salah satu hal yang menjadi sorotan
15:57jadi nanti akan kita lihat bersama-sama
15:59bagaimana kemudian poin-poin yang akan
16:01disampaikan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia
16:03sekaligus juga nanti
16:05akan kita saksikan secara bersama-sama
16:07peresmian penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia
16:09langsung dari Manhole Bursa Efek Indonesia
16:11dan nantinya akan juga saya laporkan
16:13kembali bagaimana situasi pasca
16:15peresmian penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia
16:17mungkin itu yang baru bisa saya
16:19sampaikan, David kembali ke Anda di studio
16:21Terima kasih Fajar Oyong
16:23langsung dari Manhole Bursa Efek Indonesia
16:25dan kami tunggu update selanjutnya
16:27dan pemirsa kita ke informasi
16:29terlebih dahulu dimana indeks LQ45
16:31mengalami koreksi cukup dalam
16:33jalan tutup tahun 2024
16:35dengan jumlah saham berkapitalisasi
16:37pasar besar seperti BBRI
16:39hingga Telkom mencatatkan penurunan
16:41dan menjadi pemberat indeks
16:43harga saham kampungan
17:0522,25 persen secara year to date
17:07kombinasi data Bloomberg terminal
17:09dari RTI menunjukkan
17:11beberapa saham masuk ke dalam daftar
17:13saham pemberat LQ45 diantaranya PT
17:15Bank Rakyat Indonesia Perseret BK atau BBRI
17:17per 23 Desember 2024
17:19membebani indeks LQ45
17:21dengan bobot 24,28 persen
17:23dengan penurunan
17:25harga saham 22,52 persen
17:27secara year to date
17:29per 27 Desember 2024
17:31pelemahan saham BBRI semakin dalam
17:33dengan bobot 28,38 persen
17:35secara year to date
17:37PT Telkom Indonesia Persero TBK
17:39dengan bobot 20,51 persen
17:41dengan penurunan harga saham
17:4328,81 persen secara year to date
17:45per 27 Desember
17:47saham TelKM makin turun
17:49di 30,38 persen
17:51secara year to date
17:53selanjutnya PT Merdeka Copper Gold TBK
17:55atau MDKA
17:57dengan bobot 5,12 persen
17:59melemah 39,63 persen
18:01secara year to date
18:03per 27 Desember 2024
18:05pelemahan saham MDKA makin dalam
18:07di 41,85 persen secara year to date
18:09PT Gotoh Gojek Tokopedia TBK
18:11dengan bobot 5,07 persen
18:13melemah 17,44 persen
18:15secara year to date
18:17per 27 Desember
18:19saham Gotoh makin tertekan
18:21di 26,74 persen secara year to date
18:23di tengah pelemahan
18:25indeks LQ45 ini
18:27senior marketkartis Mire Asset Security
18:29Wan Aji Gusta mengatakan
18:31koreks ini dapat menjadi momentum investor retail
18:33untuk mengakumulasi saham LQ45
18:35saham yang masuk dalam
18:37indeks bergengsi ini memiliki tingkat likuiditas
18:39memadai yang disertai kuatnya
18:41fundamental perusahaan
18:43berbagai sumber IDX Channel
18:51dalam pemberitaan masih di IDX Concession Closing
18:53spesial akhir tahun Ibu Liza kita lanjutkan
18:55kembali dari informasi yang sudah disampaikan
18:57tadi memang terlihat Ibu ya
18:59indeks LQ45 posisi
19:01koreksinya lebih dalam dibandingkan dengan
19:03pelemahan indeks harga saham kabungan artinya
19:05asing cukup gencar ini melakukan
19:07aksi jual. Nah diantara
19:09aksi jual yang dilakukan asing
19:11beberapa sentimen ini
19:13sangat mempengaruhi pergerakan indeks harga saham kabungan
19:15di pertengahan tahun kita akan review
19:17berdasarkan efek Indonesia merilis
19:19terkena dengan pelasan FGA
19:21beberapa saham big cap
19:23terutama brand yang sampaikan tadi yang nilai kapitalisasinya
19:25termasuk lima besar
19:27di bursa efek Indonesia ini sangat mempengaruhi
19:29laju penguatan indeks harga saham kabungan
19:31bagaimana Anda melihat rilisnya
19:33peraturan ini kemudian
19:35bursa efek Indonesia mencoba memperbaiki
19:37sehingga pelemahan terhadap
19:39indeks harga saham kabungan juga bisa
19:41diminimalisir paling tidak Ibu Liza
19:43oke menarik nih untuk membahas FGA
19:45ini adalah sebagai salah satu
19:47yang memberi dinamika ke pasar tahun ini
19:49jadi
19:51memang saat itu
19:53protesnya
19:55tergaung
19:57kencang sekali
19:59kenapa? karena sebenarnya
20:01brand itu sempat punya potensi untuk
20:03masuk ke dalam indeks FGA
20:05dan
20:07menimbang
20:09besar size dari perusahaannya
20:11dari market capnya
20:13dan juga saya rasa
20:15masa depan dari bisnis
20:17perusahaan itu sendiri
20:19saya rasa brand itu
20:21saya cukup punya kelas
20:23untuk masuk ke FGA
20:25dan seharusnya
20:27pihak otoritas
20:29ini menurut pendapat saya pribadi
20:31seharusnya pihak otoritas bursa itu
20:33turut mendukung
20:35apa yang menjadi
20:37tujuan supaya IHSG itu
20:39menjadi kelas dunia
20:41dan kita tahu tidak mudah
20:43untuk masuk ke dalam FGA
20:45dan
20:47nah
20:49juga ada
20:51saya ikut grup forum discussion
20:53untuk membicarakan FGA ini
20:55memang sebelumnya
20:57ada beberapa pasal-pasal yang kita
20:59anggap cukup ambigu
21:01dan
21:03oke
21:05di satu sisi saya juga bicara di forum tersebut
21:07kalau saya
21:09suka
21:11menjadi instructor kan SPM di bursa
21:13sekolah pasar modal
21:15disitu kan kita ajarkan tentang fundamental
21:17analysis dan technical analysis
21:19nah ada
21:21satu yang menjadikan
21:23brand mungkin
21:25pantas untuk dia naik terus
21:27despite PER dan PBV nya
21:29atau valuasinya yang katanya sudah terlalu tinggi
21:31itu ini dari
21:33sisi bisnisnya mas David
21:35kita tahu renewables adalah
21:37masa depan seperti juga
21:39sama dengan Nvidia AI
21:41adalah masa depan juga
21:43sekarang kita perbandingkan dua company tersebut
21:45Nvidia dan brand
21:47geothermal di Indonesia itu
21:49masih banyak titik panas bumi yang masih belum
21:51diolah
21:53so far setahu saya
21:55yang sudah diolah itu
21:57cuma sekitar 10-15%
21:59dan jadi masih
22:01banyak potensi di
22:03renewables energy ini
22:05dan juga para pemain baru itu tidak bisa
22:07serta merta langsung masuk di
22:09sini begitu, kecuali yang sudah punya
22:11infrastruktur dan juga of course capital
22:13besar memadai
22:17jadi dari sisi fundamental
22:19sebenarnya brand itu punya
22:21masih punya masa depan yang
22:23luas
22:25sama juga dengan
22:27Nvidia yang mana dia adalah
22:29produsen chip terkait
22:31AI yang saat
22:33ini lagi booming juga di US
22:35sehingga membawa Nasdaq itu
22:37last year bisa
22:39kenaikannya selalu
22:41selalu double digit
22:45bahkan Nvidia itu sempat
22:47melalui
22:49bisa melalui menjadi market cap
22:51terbesar nomor 1 disana
22:53melalui Microsoft
22:55nah brand itu
22:57sempat juga menjadi market cap
22:59terbesar di Indonesia
23:01melalui BCA
23:03coba kita perbandingkan kedua kasus ini
23:05apakah Nvidia kemudian di suspend
23:07oleh SEC disana
23:09apakah kemudian PER dan PBV
23:11itu dipertanyakan
23:13dan saya rasa
23:15agak sedikit
23:17dangkal kalau kita menilai valuasi
23:19itu cuma sekedar dari
23:21PER dan PBV saja
23:23jadi di dalam forum discussion group
23:25tersebut mungkin kita ada
23:27beberapa saran kepada regulator
23:29untuk lebih bisa
23:31memperbaiki
23:33dari sisi penilaian FCA
23:35tersebut
23:37luar penerapan FCA yang menyebabkan
23:39saham brand ini mengalami koreksi dalam
23:41dan pengaruhnya terhadap pendekar gasam kabungannya
23:43juga cukup besar. Nah saya coba
23:45bergeser Ibu ke sektor lain dan saham
23:47big cap lainnya, yang mana pada tahun ini
23:49juga informasinya sudah kita
23:51sampaikan tadi, dari perbankan
23:53big cap ada BBRI yang tampaknya menjadi
23:55lagar utama di sepanjang 2024
23:57sampai sejauh ini
23:5930 menit jalan penutupan secara
24:01year to date pemirsa, BBRI ini
24:03sudah melemah 28.73%
24:05ini
24:07banyak juga pertanyaan
24:09BBRI katanya
24:11fundamentalnya masih oke
24:13masih tetap bertumbuh begitu
24:15tapi pergerakan
24:17secara teknikalnya ini lebih cenderung
24:19mengalami tekanan yang cukup dalam, apalagi
24:21kalau kita bandingkan dengan level intraday
24:23yang pernah dicapai sebelumnya. Analisis anda
24:25untuk BBRI? Jadi dari
24:27sisi kinerja
24:29banking mungkin yang
24:31sangat sensitif dengan perubahan
24:33suku bunga. Jadi
24:35walaupun di US suku bunga ada turun
24:37tapi Indonesia sepertinya
24:39belum punya ruang untuk menurunkan suku bunga
24:41sementara bank itu
24:43penghasilannya adalah dari net interest
24:45income. Jadi selisih
24:47dari bunga
24:49kredit yang mereka gelontorkan
24:51ke masyarakat dan bunga deposito
24:53atau bunga yang harus dibayarkan kepada masyarakat
24:59penurunan suku bunga itu
25:01maksudnya adalah untuk lebih
25:05menggairahkan niat belanja
25:07masyarakat. Let's say orang akan
25:09ambil KPA, KPR
25:11ataupun kredit kendaraan bermotor
25:13jika
25:15suku bunga berhasil diturunkan, maka orang
25:17akan lebih suka ambil itu
25:19baik juga mungkin untuk kredit
25:21korporasi, untuk ekspansi perusahaannya
25:23tapi jika suku bunga ini
25:25tidak turun-turun, maka perusahaan
25:27di satu sisi dia berat, bayar
25:29kelebihan keuangannya
25:31apalagi boroboro
25:33untuk ambil utang baru
25:35untuk ambil kredit baru
25:37jadi perbankan memang
25:39menjadi sasaran jual asing
25:41sasaran buangan asing
25:43karena
25:47volume kreditnya itu
25:49agak sulit untuk bertumbuh
25:51nilai DPK itu
25:53juga turun
25:55dan bank mungkin punya tantangan untuk
25:57menyerap SBN
25:59jadi di tengah
26:01DPK yang sudah menurun, bank itu
26:03punya
26:05semacam kewajiban untuk menyerap
26:07SBN, daripada
26:09untuk menyalurkan kredit ke masyarakat
26:11jadi ya, again, mereka
26:13punya semacam
26:15pekerjaan rumah untuk bagaimana meningkatkan
26:17volume kreditnya. Ibu Liza, untuk
26:19teknikal, bagaimana melihat posisi
26:21di akhir tahun, di
26:234000-an begitu, proyeksinya
26:252025, singkat saja ibu
26:27BBRI untuk saat ini
26:29mungkin tidak akan banyak perubahan
26:31jadi
26:33berada di posisi saat ini
26:35apalagi di hari terakhir
26:37perdagangan biasanya sudah sangat sepi
26:39market, jadi ya
26:454080
26:47saya rasa pergerakan cuma maksimal akan
26:49berkisar 1% aja
26:51saya tidak banyak
26:53harapan
26:57yang penting
26:59mungkin masih bisa menjaga
27:01IHSG di sekitar 7000
27:03BBRI jangan terlalu dihajar
27:05menjaga level psikologis
27:077000. Kita akan jeda
27:09kembali, Ibu Liza nanti akan bergabung
27:11posisi dari
27:13proses penutupan perdagangan
27:15di perusahaan efek Indonesia, ada pemirsa, kami akan
27:17segera kembali
27:23musik
27:25musik
27:27musik
27:29musik
27:31musik
27:33ya pemirsa masih di
27:35IDX in the Session Closing
27:37dan selanjutnya kita akan coba membahas dari
27:39pergerakannya karyasa mengkabungkan
27:41kita kaitkan dengan perkembangan ekonomi
27:43terkini, terkait juga dengan beberapa sentimen
27:45global yang berkembang. Dan pemirsa
27:47jelang akhir tahun ini karyasa mengkabungkan masih
27:49berkutak di zona merah
27:51melemah di atas 3 persen secara year to date
27:53dan terbaru melemah di atas 2 persen
27:55pemirsa, dimana pelemahan karyasa mengkabungkan
27:57sejak awal tahun terjadi
27:59dibayangi pelemahan ekonomi Indonesia
28:01musik
28:03musik
28:05Indeks sektoral energi tercata telah menguat
28:0725,47 persen sejak awal
28:09tahun atau year to date
28:11Indeks sektoral energi menjadi indeks dengan
28:13laju terkuat sepanjang 2024
28:15meninggalkan gerak indeks property
28:17dan real estate di posisi kedua dengan
28:194,54 persen secara
28:21year to date
28:23Indeks sektoral transportation dan logistik menjadi
28:25indeks sektoral dengan kinerja paling anjlok
28:27sebanyak 2024
28:29melemah 20,35 persen secara
28:31year to date
28:33Gerak indeks teknologi juga mencatatkan
28:35pelemahan dalam, turun 8,80 persen
28:37sejak awal tahun
28:39Sejumlah saham di sektor energi
28:41sepanjang 2024 ini mencatatkan
28:43peningkatan harga secara signifikan
28:45Berdasarkan data RTI
28:47pada 27 Desember 2024
28:49saham PT Petrosya TBK atau
28:51PT RO menjadi saham kenaikan harga tertinggi
28:53sejak awal tahun mencapai
28:55439,05 persen
28:57secara year to date
28:59Selanjutnya PT Dian Swastatika Sentosa TBK
29:01atau DSSA menguat
29:03361,25 persen secara
29:05year to date, saham lainnya PT Ultima
29:07Nitra TBK atau Unique
29:09naik 138,48 persen
29:11secara year to date
29:13Dan saham PT Super Energi atau
29:15URA melesat 113,64 persen
29:17secara year to date
29:21Dikutip dari berbagai sumber, Head of Research
29:23Kiwum Sekuritas Soekarno Alatas
29:25mengatakan peluang bagi emiten di sektor
29:27energi di 2025 untuk kembali
29:29meningkatkan kinerja masih ada
29:31Namun untuk bisa menjadi pendorong IHSG
29:33belum bisa dipastikan karena sektor
29:35lain yang tercatat turun secara year to date
29:372024 bisa berpotensi pulih
29:39Selain itu sektor
29:41batu barat selama ini berkontribusi besar
29:43untuk mendorong indeks energi
29:45Namun dengan koreksi harga batu barat yang lebih rendah
29:47di 2025 bisa mempengaruhi kinerja
29:49fundamental perusahaan batu barat
29:51Berbagai sumber IDX Channel
30:01Ya Bapak Minister, itu tadi informasi terkait juga
30:03dengan beberapa sektor yang
30:05menjadi penopang indeks harga
30:07samkabungan atau beberapa sektor yang mengalami
30:09penguatan yang cukup signifikan
30:11Dan di sesi ini
30:13saya tidak hanya berbincang dengan Ibu Liza C. Suryanata
30:15tapi juga sudah bergabung sama kami
30:17Bapak Eko Listianto merupakan
30:19Wakil Direktur Indef ini
30:21Kita akan langsung sama saja, Pak Eko selamat sore
30:23Apa kabar Pak?
30:25Ya selamat sore Mas David, Alhamdulillah
30:27kabar baik. Terima kasih Pak Eko
30:29sudah meluangkan waktu di IDX Channel
30:31Baru saja kita sama-sama menyaksikan
30:33penutupan perdagangan di tahun
30:352024 Pak, dimana indeks harga
30:37samkabungan ini mengalami
30:39dekanan yang cukup dalam
30:41Pak Eko, kalau kita bandingkan dengan 2002
30:432023
30:45untuk 2024
30:47ini cenderung tertekan
30:49Hal ini juga beriringan dengan
30:51posisi pertumbuhan ekonomi di
30:532024 ternyata tampaknya
30:55cenderung mengalami pelemahan ini
30:57Seperti apa review Anda untuk
30:59posisi pertumbuhan ekonomi
31:01Indonesia di sepanjang 2024
31:03meskipun kuartal-tempat
31:05baru melilis, terutama di tengah
31:07geopolitik global dan juga beberapa
31:09sentimen negatifnya
31:11termasuk juga dari sisi domestik Pak
31:13Ya baik Mas David
31:15ya jadi kalau
31:17kita melihat ya tadi memang
31:19ketika ditutup agak
31:21memerah begitu ya, itu menggambarkan
31:23sebetulnya sisi gambaran
31:25ke depan gitu ya dan juga apa yang sudah
31:27terjadi di 2024
31:29Nah kalau kita lihat secara umum
31:31ekonomi kita memang bisa dikatakan
31:33melambat ya di 2024 karena
31:35target ekonomi
31:372024 itu sesungguhnya
31:395,2% yaitu tercantum
31:41di dalam asumsi makro
31:43APBN
31:45cuma dalam penyataannya
31:47hingga triwulan ketiga itu
31:49secara konsisten ya dari triwulan
31:511 sampe ketiga itu mengalami perlambatan
31:53pernah triwulan pertama
31:55bisa 5,11
31:57kemudian turun ke 5 persenan
31:59dan sekarang di triwulan ketiga itu sekitar
32:014,95 ya jadi
32:03keseluruhan konsistensi dari penurunan
32:05itu kemudian
32:07terefleksikan ya dari
32:09bagaimana market
32:11yang merespon situasi ini
32:13triwulan 4 bagaimana
32:15triwulan 4 ini kalau saya lihat juga
32:17kemungkinan katakanlah
32:19mungkin akan sedikit meningkat
32:21dibandingkan triwulan 3 gitu karena ada
32:23Natal, ada Tahun Baru
32:27pengerjanya juga kemungkinan sedikit naik
32:29tetapi
32:31isu-isu pertama yang terjadi di
32:33triwulan keempat ini kan
32:35lebih bersifat juga bagaimana
32:37kebijakan-kebijakan yang akan datang
32:39ini lebih kecenderungannya bersifat
32:41menekan daya beli begitu sih ya dari
32:43isi
32:45respon jangka pendeknya itu aja
32:47sebetulnya kalau terjadi kemudian
32:49sentimen-sentimen yang
32:51bisa dikatakan negatif begitu karena memang
32:53trendnya melambat
32:55secara keseluruhan mungkin ekonomi kita
32:572024 juga
32:59katakanlah tidak akan sebaik tahun
33:012023 gitu ya karena
33:03tadi ya trend penurunannya masih
33:05akan berlanjut begitu dan ini
33:07tentu butuh berbagai macam
33:09langkah-langkah pemerintah ya kira-kira
33:11kalau kita review begitu ya secara umum
33:13ya secara sektoral misalkan
33:15ya sektor industri tertekan
33:17dari periode ke periode
33:19ada momentum
33:21bagus untuk menstimulasi ekonomi di awal
33:23tahun yaitu ada Pilpres
33:25ya ada Lebaran
33:27kuasa dan Lebaran tetapi ternyata
33:29sisi konsumsi masyarakat
33:31ya itu tidak
33:33menendang ya artinya growthnya itu ya
33:35masih di bawah 5%
33:37begitu padahal ada momen-momen
33:39yang biasanya itu
33:41tingkat konsumsinya relatif
33:43cenderung meningkat begitu
33:45tapi peningkatannya tidak signifika
33:47tidak terjadi lah gitu ya tidak terjadi secara
33:49ini ya akseleratif gitu
33:51baik bagaimana posisi
33:53industri manufaktur Pak dimana secara persentase
33:55ini juga cukup besar ini
33:57menjadi salah satu indikator penopang
33:59dari pertumbuhan ekonomi Indonesia
34:01ya ini salah satu
34:03yang menjadi
34:05ini ya ya bisa
34:07dikatakan keprihatinan kita gitu karena
34:09dari sisi indikator
34:11yang paling cepat untuk bisa dilihatkan
34:13PMI ya begitu nah itu 5
34:15bulan terakhir selalu kontraksi
34:17gitu nah ini kan
34:19tanda-tanda apa ya istilahnya ya
34:21permintaannya menurun pesanan berkurang
34:23gitu ya sehingga kemudian
34:25kita butuh sekali gitu
34:27bagaimana mengbangkitkan kembali
34:29industri kita gitu karena ini kan porsi terbesar
34:31secara sektoral begitu
34:33dan juga antangannya juga tidak mudah
34:35ya karena memang problem-problem
34:37struktural yang menyertai industri juga banyak
34:39ya termasuk dari sisi permintaan
34:41saat ini memang daya beli kita
34:43melemah begitu
34:45baik bagaimana Anda melihat
34:47apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi
34:49apakah memang dari sentimen global cukup
34:51kuat Pak sehingga menimbulkan
34:53dampak negatif ke domestik
34:55Indonesia
34:57ya ini kombinasi ya
34:59kalau saya lihat ya memang ada dampak dari global
35:01tapi juga dari nasional
35:03juga ada gitu dan di global itu
35:05kalau kita lihat pertama
35:07terkait dengan
35:09kunjang-ganjing ekonomi gitu ya
35:11terkait geopolitik yang kemudian itu
35:13memaksa bank-bank sentral
35:15menaikkan suku bunga ya dan
35:17kemarin terjadi
35:19fire for longer itu ya
35:21bagaimana kemudian Tufek mengerek
35:23suku bunganya dan kemudian diikuti
35:25bank sentral negara lain dan
35:27itu terjadi cukup lama
35:29sehingga menekannya
35:31sisi sektorial
35:33nah terpulang juga terdampak ke Indonesia
35:35dari global, dari nasional
35:39ya ada aspek politik
35:41biasanya politik itu ada ketidakpastian
35:43tapi setelah
35:45terpilih pemimpin
35:47sudah ada
35:49bahkan cuma satu putaran itu tetap saja
35:51sektoral
35:53di domestik kita, di dalam negeri kita
35:55masih menghadapi hambatan-hambatan struktural
35:57seperti misalkan
35:59harga
36:01produksi baik energi
36:03kemudian juga berbagai macam
36:05bahan baku itu tetap mahal
36:07karena industri kita berkaitan
36:09dengan juga apa yang terjadi dengan global
36:11baik
36:13review dan pandangan terhadap
36:15pergerakan ekonomi Indonesia
36:17di sepanjang 2024 dan juga
36:19tadi beberapa faktor yang menyebabkan
36:21terjadi perlambatan
36:23Pak Eko saya balik lagi ke Ibu Liza terlebih dahulu
36:25Ibu Liza tadi juga sama-sama kita
36:27update ini, posisi penutupan sesi kedua
36:29kabar baiknya adalah di
36:31menit-menit terakhir, indeks harga sama kabungan
36:33ditarik ke atas, menguas signifikan
36:350,62%
36:37dari pandangan Anda, apakah ini
36:39bonus akhir tahun, walaupun hanya
36:41berlangku jangka pendek saja,
36:43mungkin yang terpendek mungkin di beberapa
36:45perdagang terakhir dan mungkin juga
36:47efek dari Santa Rally-nya juga
36:49cukup singkat, hanya di 30 menit
36:51jalan penutupan
36:53at least
36:55IHSG ditutup
36:57masih cukup aman di atas
36:59level 7 ribu
37:01tadi pagi saya cukup pesimis
37:03tidak berharap banyak, yang penting asal IHSG
37:05bisa dijaga di atas level psikologis
37:07memang secara historis
37:09seharusnya
37:11market itu 5 hari terakhir
37:13akhir tahun
37:15dan 2 hari pertama di bulan
37:17Januari itu harusnya memang
37:19cenderungnya ternaik, cuman kita
37:21memang telat, mungkin karena
37:23Santa Claus-nya nyangkut di market lain
37:27nanti kita akan lanjutkan lagi, kita masih
37:29punya satu segmen lagi, pemirsa
37:31di segmen selanjutnya, kita akan coba bahas ini
37:33proyeksi indeks harga sama kabungan di 2025
37:35dan juga dengan Bapak Eko, bagaimana
37:37proyeksi juga ekonomi Indonesia
37:39di tengah bayangan
37:41Trump akan menjalankan pemerintahannya dan
37:43sikap Dovis dari The Fed yang
37:45sepertinya melakukan pembatasan pemegang sekubungan
37:47di tahun depan, dan pemirsa
37:49kami akan segera kembali sesaat lagi
38:05kita sudah sampai di segmen terakhir
38:07terima kasih juga untuk Anda yang masih
38:09berkabung bersama kami, waktu kita cukup terbatas
38:11saya balik lagi ke Ibu Liza terlebih dahulu
38:13dengan capaian
38:15posisi indeks harga sama kabungan di 2024
38:17ada lompatan ini
38:19jalan penutupan, tapi
38:21posisi secara year to date masih
38:23melemah di 2,65%
38:25proyeksi IHSG
38:27di tahun depan, targetnya
38:29kemudian dengan pertimbangkan
38:31beberapa sentiment, Dovis The Fed
38:33Trump akan melaksanakan pemerintahannya
38:35dan juga sektor dan sama apa saja
38:37yang direkomendasikan, rangkuman singkat Ibu Liza
38:41jadi, kalau tahun ini kita
38:43dalam posisi negatif, mudah-mudahan
38:45tahun depan kita bisa bertumbuh
38:47well, being conservative
38:49saya rasa tidak lebih dari 5%
38:51so, balik lagi ke target
38:53saya untuk tahun ini, 7.400
38:55mudah-mudahan kita bisa
38:57capai di 2025
38:59dengan sektor pendukungnya
39:01lagi-lagi saya masih berharap
39:03pada sektor banking memang
39:05selaku tulang punggung IHSG
39:07memang kebanyakan banking
39:09sedang dilepas oleh asing saat ini
39:11tapi melihat posisi harga
39:13sudah sangat menarik sekali, sudah sampai
39:15di bottom, seperti yang
39:17sempat tadi kita bahas BBRI
39:19contohnya di harga 4.000 itu
39:21ini sebenarnya adalah momen-momen
39:23untuk mulai collect, at least by on weakness
39:25bertahap, dan kemudian juga
39:27sektor lain yang
39:29menarik, kalau
39:31tahun ini energy
39:33yang menjadi
39:35sektor terkuatnya
39:37mungkin tahun depan kita
39:39selainnya banking, kita bisa lihat
39:41property
39:43seiring juga dengan rencana pemerintahan
39:45baru, Pak Presiden
39:47Prabowo, yang
39:49menyatakan akan ada
39:51proyek pembangunan 3 juta rumah
39:53cuma itu bagaimana implementasi
39:55realnya dan strateginya itu
39:57masih perlu didalami lebih lanjut
39:59dan juga
40:01mungkin dari sektor
40:03poultry
40:05secara ini sejalan dengan
40:07agenda perbaikan gizi nasional
40:09agenda makan siang gratis
40:11again, bagaimana
40:13pelaksanaan implementasi
40:15realnya, itu juga perlu kita kawal bersama
40:17yang penting kita optimis ya Bu
40:19kemudian beberapa setima yang perkembang
40:21kita harapkan akan meredah di 2025
40:23saya balik lagi ke Pak Eko
40:25Pak Eko langsung saja Pak, proyeksi ekonomi
40:27di 2025, kemudian
40:29apa yang diharapkan ini
40:31di tengah sentimen global
40:33yang masih membayangi, kemudian juga
40:35beberapa kebijakan-kebijakan
40:37yang dinilai memberatkan dan menurunkan
40:39daya beli, seperti PPN, Pak. Silahkan Pak Eko
40:41Baik Pak David
40:43kalau dari in-depth
40:452025 itu kami memroyeksikan
40:47pertumbuhan ekonomi
40:49di angka 5%
40:51dan itu kita
40:53nilai sedikit lebih baik
40:55dari proyeksi tahun ini
40:57karena tahun ini mungkin kita yang bisa
40:59diangka 4,9
41:01catatan
41:03terhadap 5% ini adalah
41:05yang pertama dari sisi global, tentu saja
41:07terpilihnya Trump
41:09tentu harus kita anggap
41:11sebagai dua sisi ya, terutama di
41:13bidang ekonomi memang perang dagang
41:152.0
41:17itu akan terjadi, begitu, nah tapi
41:19di sisi lain dari aspek geopolitik
41:21yang sifatnya lebih ke arah perang
41:23seterusnya itu juga kami akan lebih
41:25melandai
41:27akan lebih tenang, jadi oke
41:29konsentrasi di kebijakan ekonomi
41:31menjadi penting, begitu, di sini
41:33sisi yang lainnya adalah
41:35kebijakan pemerintah harus bagaimana
41:37karena targetnya sebetulnya bukan
41:395%, tapi 5,2 tahun depan
41:41nah yang terutama
41:43yang paling penting adalah mengefektifkan
41:45sisi belanja pemerintah
41:47jadi benar-benar yang bisa mendorong
41:49kepada produktivitas
41:51dan pertumbuhan ekonomi, begitu
41:53belanja modal dan seterusnya, begitu
41:55itu akan membantu kepada
41:59optimalisasi dari growth
42:01yang lebih baik, nah yang kedua
42:03terkait dengan daya beli
42:05nah ini tentu harus ada upaya
42:07karena oke mungkin pemerintah
42:09tetap akan menaikkan PPN
42:11menjadi 12% dan itu pasti
42:13akan mengantam daya beli
42:15sudah ada paket ekonomi, tapi itu
42:17tidak cukup untuk bisa menahan perlambatan
42:19sehingga ke depan
42:21di 2025 tentu harus ada
42:23dorongan-dorongan terutama tadi di sektor
42:25industri ya, lebih banyak insentif
42:27di sektor industri itu akan membuka
42:29peluang kesempatan kerja
42:31dan nanti bisa memperbaiki daya beli, kira-kira begitu Mas David
42:33baik, terima kasih Pak Eko
42:35Lisianto, Wakil Direktur Indef
42:37waktu kita cukup terbatas pemirsa dan tampaknya
42:39pembahasan tadi sekaligus mengakhiri
42:41kebersamaan kita untuk kali ini, terima kasih juga
42:43Ibu Liza yang sudah bergabung
42:45dan lagi-lagi tetap semangat
42:47untuk menghadapi perdagangan di tahun depan
42:49ada Ibu Liza Suryanata Head of
42:51RISENH Korindo Sekuritas Indonesia
42:53dan Bapak-Ibu saya jangan lupa saksikan program
42:55WAKIL REVIEW yang akan tayang pada pukul 18 waktu
42:57Indonesia Barat, karena urusan masa depan
42:59harus terdepan, aku Investor Sam
43:01saya David Sanofo, pamit undur diri, sampai jumpa
43:03di perdagangan tahun 2025
43:17selamat menikmati
43:47selamat menikmati

Recommended