Begini Penampakan Sang Ibu yang Rela Mencambuk Anak Kandung Hanya Karena Stiker Hilang

  • kemarin dulu
Baru-baru ini, sebuah video viral menghebohkan jagat media sosial. Diunggah oleh akun Twitter @kegblgnunfaedh, video tersebut menunjukkan tindakan kejam seorang ibu yang tega mencambuk anak kandungnya hanya karena masalah sepele—hilangnya stiker sekolah. Insiden ini tidak hanya mengguncang warganet, tetapi juga memicu diskusi mengenai bagaimana orang tua menghadapi tekanan hidup dan emosi yang tidak terkontrol.
.
Dalam rekaman yang beredar, sang ibu terlihat mencambuk anaknya tanpa ampun. Momen tersebut terekam dengan jelas, memperlihatkan sang anak yang hanya bisa diam tak melawan. Tidak lama kemudian, pihak sekolah dilaporkan turun tangan untuk menghentikan aksi kekerasan tersebut. Namun, dampak emosional bagi sang anak sudah terlanjur terjadi. Atas laporan pihak sekolah, polisi akhirnya mengamankan ibu tersebut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
.
Aksi ini menuai reaksi keras dari masyarakat. Banyak warganet yang menyayangkan tindakan ibu tersebut dan menyoroti faktor-faktor yang memicu tindak kekerasan ini. Salah satu komentar yang menarik perhatian datang dari seorang pengguna yang menulis, "Kok semakin kesini orang-orang pada gak bisa nahan emosi sih, faktor ekonomi kah sehingga rasa sabar jadi sangat mahal?" Komentar ini mencerminkan keresahan publik bahwa kondisi ekonomi yang sulit dapat memperburuk kestabilan emosi seseorang, terutama dalam keluarga.

Tidak sedikit juga yang mengaitkan tindakan kekerasan tersebut dengan tekanan finansial. Seorang netizen lainnya berkomentar, "Yang cepet emosi gini biasanya orang-orang yang lagi kekurangan duit." Komentar-komentar seperti ini menunjukkan bagaimana masyarakat melihat kaitan antara ketidakmampuan mengelola emosi dan kondisi ekonomi yang menekan.
.
Selain mengkritik sang ibu, sejumlah netizen juga mengungkapkan simpati terhadap anak yang menjadi korban dalam insiden ini. Beberapa bahkan memperingatkan sang ibu tentang konsekuensi jangka panjang dari perbuatannya. Seorang warganet menulis, "Gw nangis, sumpah. Lu bakal nyesel mom, serius gk bohong, lu bakal nyesel ketika anak lu udah gak anggep lu ada." Pesan ini menggambarkan rasa khawatir bahwa luka emosional yang dialami anak dapat memengaruhi hubungan mereka di masa depan.
.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa orang tua harus memiliki kesadaran lebih terhadap cara mengelola emosi, terutama dalam menghadapi situasi sulit. Pendidikan emosi bagi orang tua dapat menjadi solusi yang efektif untuk mencegah tindakan kekerasan terhadap anak. Dengan memahami cara menghadapi tekanan tanpa melibatkan kekerasan, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Category

📺
Televisi

Dianjurkan