PT Gunanusa Eramandiri Tbk Melantai di Bursa Efek Indonesia

  • 3 months ago
PT Gunanusa Eramandiri Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Perseroan berkode saham GUNA telah menerbitkan saham baru melalui penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 500 juta saham, atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp150 per saham. Dengan demikian, GUNA meraih dana segar dari pasar modal sebesar Rp75 miliar rupiah.

Produsen makanan dan kacang-kacangan yang berkualitas di Indonesia, dan pemilik merk Almonesia dan John Farmer ini akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja atau operational expenditure (Opex) seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan, diantaranya pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.
Emiten yang bergerak kegiatan usaha utama industri makanan dari kedele dan kacang-kacangan lainnya bukan kecap, tempe dan tahu, perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian lainnya dan aktivitas perusahaan holding ini juga mendapat respon positif dari investor pasar modal. Hal ini tercermin dari terjadinya kelebihan permintaan atau oversubscribed terhadap saham GUNA sebanyak 26,7 kali.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Musik
00:14Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:16Langsung dari studio AIDAX channel Jakarta
00:18Saya Prasetya Wibowo kembali hadir
00:20Dalam Market Review, program yang mengupas
00:22Isu-isu penggerak ekonomi di Indonesia
00:24Live streaming kami bisa anda saksikan
00:26Juga di AIDAX channel.com
00:28Langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:31Musik
00:40Ya pemirsa PT Gunanusa Erraman diri TPK resmi
00:43Menjadi perusahaan tercatat di Bursa Fek Indonesia
00:45Emiten bergerisaham Guna ini melepas
00:47500 juta saham baru
00:49Dengan harga penawaran 150 rupiah persaham
00:51Sehingga total raihan dana segar
00:53Dari IPO 75 miliar rupiah
00:57Musik
01:02PT Gunanusa Erraman Diri TBK resmi
01:04Mencatatkan saham di Bursa Fek Indonesia
01:07Perusahaan berkode saham GUNI ini
01:09Telah menerbitkan saham baru melalui
01:11Penawaran umum perdana atau inisial
01:13Public Offering sebanyak 500 juta saham
01:16Atau setara dengan 20% dari total modal
01:18Ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO
01:21Ada pun harga saham yang ditawarkan ke publik
01:23Sebesar 150 rupiah persaham
01:25Dengan demikian perseruan meraih dana segar
01:28Dari pasar modal sebesar 75 miliar rupiah
01:31Musik
01:34Produsen makanan dan kacang-kacangan
01:36Yang berkualitas di Indonesia dan pemilik
01:38Merk Almonesia dan John Farmer ini
01:41Akan menggunakan seluruh dana hasil IPO
01:43Untuk modal kerja atau operational expenditure
01:45Seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseruan
01:49Diantaranya pembelian bahan baku, kacang almon, dan kacang tanah
01:53MBTEN yang juga bergerak pada kegiatan
01:55Usaha utama industri makanan
01:57Dari kedele dan kacang-kacangan lainnya
01:59Bukan kecap, tempe, dan tahu
02:01Perdagangan besar bahan makanan dan minuman
02:03Hasil pertanian lainnya dan aktivitas perusahaan holding ini
02:06Juga mendapat respon positif dari investor pasar modal
02:09Hal ini tercermin dari terjadinya kelebihan permintaan
02:13Atau oversubscribe terhadap saham perseruan
02:15Sebanyak 26,7 kali
02:18Musik
02:21Sementara itu berdasarkan data laporan keuangan perseruan
02:23Konsolidasi per 31 Desember 2023 yang telah diaudit
02:28Perseruan memiliki total aset mencapai 757,09 miliar rupiah
02:33Dengan total penjualan 1,4 triliun rupiah
02:36Dan laba neto tahun berjalan 94,8 miliar rupiah
02:40Ada pun penjualan terbesar senilai 1,4 triliun rupiah
02:43Diperoleh dari penjualan perseruan dan dua perusahaan anak
02:47Yaitu PT Mitrapek Era Mandiri
02:49Dan PT Qubik Indonesia
02:51Jakarta Tim Liputan IDX Channel
02:57Pemirsa untuk membahas tema kita kali ini
02:59IPO PT Gunanusa Era Mandiri TBK
03:01Dengan kekerjasamanya GUNA
03:03Sudah hadir bersama saya di studio IDX Channel
03:05Bapak Ivan Cokro Saputra
03:07Bilodal Direktur Utama PT Gunanusa Era Mandiri TBK atau GUNA
03:11Selamat pagi Pak Ivan
03:12Selamat pagi
03:13Selamat sehat Pak
03:14Baik terima kasih dan kami ucapkan selamat
03:16Ini sudah resmi menjadi anggota Bursa Efek Indonesia
03:19Nah di awal Pak Ivan mungkin bisa menceritakan sedikit lah
03:22Begitulah latar belakang perseruan
03:24Setelah kita tahu itu harus menjalankan bisnisnya
03:27Dan mencapai-capai capaian positif
03:29Kemudian memilih menjadi perusahaan tercatat
03:31Ya mungkin bisa disampaikan
03:32Baik terima kasih Pak Praj
03:34Jadi PT Gunanusa Era Mandiri TBK
03:37Ini mulai di awal tahun 1993
03:41Tapi mulai beroperasional tahun 1994
03:44Dari perusahaan keluarga
03:45Dimana PT Gunanusa Era Mandiri artinya adalah
03:48GUNA dari kata Bapak Gunawan
03:51Pemilik, founder kami
03:52Lalu Nusa itu adalah island ya
03:54Pulau ya Nusa
03:55Era Mandiri jamannya beliau mandiri
03:58Jadi PT pertama yang beliau miliki 100%
04:01Jadi berlatar belakang perusahaan keluarga
04:04Lalu perusahaan ini sebetulnya
04:07Ya perusahaan kecil
04:10Saya bisa bilang skala home industry lah
04:13Pada tahun 1994 sampai 2025
04:16Karena kebetulan Pak Gunawan sendiri
04:17Berfokus ke bidang lain
04:19Sehingga ini menjadi usaha sampingan
04:21Tapi pada saat 2025
04:26Kami putuskan untuk mengembangkan
04:29Pada saat itu kebetulan Pak Gunawan
04:31Anak-anaknya termasuk saya dan kakak saya
04:34Sudah lulus kuliah dan kita mulai kembangkan
04:37Usaha PT Gunusa Era Mandiri
04:39Jadi kami bergerak di bidang produksi kacang-kacangan
04:44Ada dua divisi
04:46Divisi pertama itu adalah nuts ingredient
04:48Dimana nuts ingredient itu kita supply
04:50Barang-barang bahan-bahan baku yang siap dipakai
04:54Untuk berbagai macam industri makanan dan minuman
04:57Contohnya kalau Bapak makan coklat
05:00Ada almondnya itu kemenyan besar dari kita
05:03Makan roti ada selai kacangnya dari kita
05:05Biskuit ada selai kacangnya dari kita
05:07Es krim ada topping kacangnya itu dari kita
05:09Jadi itu adalah nuts ingredient
05:11Yang dipakai di industri makanan dan minuman
05:16Yang ada di Patih
05:18Nuts ingredient ada di Cikarang
05:20Kita memiliki tiga pabrik saat ini
05:22Lalu tiga lokasi
05:24Lalu yang di Patih ada satu
05:26Itu adalah nuts snack
05:29Snack kacang-kacangan makanan ringan
05:31Kita bekerjasama dengan Indomart
05:33Untuk kita melakukan private label
05:35Mereka jadi kacang almond
05:37Kacang kulit yang ada di Indomart itu adalah produksi kami
05:39Kita memproduksi dan distribusi
05:41Di 22 ribu lebih toko mereka
05:44Di seluruh Indonesia
05:48Dan kita juga ada maklum beberapa merek luar negeri
05:50Seperti di Singapura ada Pharma Brand
05:53Itu adalah market leader untuk kacang kulit di Singapura
05:55Di Malaysia ada Hand Brand itu customer besar kami
05:58Dia menguasai 80% kacang kulit di Malaysia
06:00Lalu ada di Hongkong
06:03Dia menguasai hampir 90% kacang kulit di Hongkong
06:05Ada Lady Bird Brand
06:07Itu kurang lebih bisnis nuts snack kami
06:09Jadi berawal dari produksi kami
06:11Pada saat sebelum 2005
06:13Itu kurang lebih 20 ton sebulan
06:15Sekarang saat ini kami sudah memproduksi
06:17700 ton sebulan
06:19700 ton sebulan total
06:21Tadi pemasaran berarti tidak hanya untuk domestik ya
06:25Bahkan sampai dengan mancanegara dengan tadi
06:27Konsumen-konsumen yang sudah memiliki brand terkenal juga ya
06:29Di beberapa negara tadi
06:32Menarik kalau kita lihat dengan dana hasil IPO tadi
06:34Ada 75 miliar rupiah
06:36Ini kalau boleh dijabarkan
06:38Penggunaannya nanti untuk apa saja
06:40Ini kan tadi sebenarnya demandnya masih tinggi
06:42Berarti tidak hanya di dalam negeri
06:44Tapi juga di luar negeri
06:46Jadi kami memproduksi almond
06:48Dengan merek Almond Asia
06:50Yang kami motivasinya adalah
06:52Almondnya orang Indonesia
06:54Biarpun kami tidak bisa
06:56Menanam almond di Indonesia
06:58Karena iklimnya beda
06:59Tapi minimal kita bisa menjadi prosesor
07:01Jadi kita membeli bahan baku
07:03Dari Amerika
07:04Tapi kita proses di Indonesia
07:05Yang tadinya hanya dibanjiri oleh barang jadi
07:07Dari Amerika
07:09Kebanyakan dari Amerika
07:11Jadi kami menjadi prosesor
07:13Dan Almond Asia ini sudah kami produksi
07:15Kami sudah cukup bersyukur
07:17Bahwa kami sudah menjadi market leader
07:19Di bidang almond ingredient
07:23Mengalahi merek-merek dari Amerika
07:25Dan kami juga
07:28Export ke Malaysia
07:30Cukup besar
07:32Dan juga Thailand dan Filipina
07:34Untuk merek Almond Asia tersebut
07:36Jadi pasar ekspor kami 25%
07:38Domestik 75% total
07:40Oke menarik ini
07:42Berarti memang bahan baku yang diolah
07:44Berarti disitu ada nilai tambah
07:46Kemudian tadi ada proses produksi
07:48Berarti kan ada penciptaan lapangan pekerjaan juga disana
07:50Lebih jauh profile
07:52Dari PT Gunanusa
07:54Era mandiri TBK sendiri
07:57Perusahaan ini memang apakah fokus
07:59Di kacang-kacangan dan sejenisnya
08:01Atau bagaimana?
08:03Jadi kami pada saat
08:05Sekarang sampai sebelumnya
08:07Memang kita fokus kami di kacang-kacangan
08:09Tapi kami sudah mulai mau mendiverifikasi produk
08:11Next adalah buah-buahan
08:13Jadi kami kebetulan semester 2 ini
08:15Sudah akan mulai
08:17Proses kami sudah akan running di semester 2 ini
08:19Untuk kita buat tadinya selai kacang-kacangan
08:21Sekarang menjadi selai buah-buahan
08:23Sama juga untuk meng-cater pasar industri
08:25Dan juga food service yang selama ini kami sudah
08:27Masuk
08:29Dan apa namanya
08:31Untuk anak perusahaan kami juga
08:33Melakukan diverifikasi untuk anak perusahaan kami
08:35Kami ada di berbagai macam bidang
08:37Yang PT Gubing Indonesia itu bergerak di bidang otomotif
08:39Di mana kami membuat interior mobil
08:41Wooden panel kebaikan
08:43Dan decoration technology
08:45Lalu ada painting high quality painting
08:47Kayak black piano apa yang kita produksi di
08:49PT Gubing Indonesia dan supply ke
08:51Banyak manufacturer
08:53Mobil ya
08:55Jepang maupun Korea
08:57Lalu ada Mitra Pak Eramandiri
08:59Bergerak di bidang contract manufacturing
09:01Pelanggan terbesar kami adalah
09:03Unilever
09:05Di mana kami memproduksi banyak shampoo
09:07Sabun
09:09Lalu home care baby care
09:11Di Mitra Pak Eramandiri
09:13Untuk PT Unilever dan juga ada PT lainnya
09:15Berarti banyak sekali
09:17Bermula dari bisnis kacang-kacangan
09:19Industri kemudian berkembang luas
09:21Sampai kita merambah
09:23Bahkan sektor lainnya tadi ya
09:25Ada otomotif meskipun bagian interior
09:27Kemudian ada juga beberapa lain yang menarik
09:29Lantas pangsa pasarnya
09:31Iklim usahanya seperti apa dan strategi bisnis
09:33Pengembangannya ke depan seperti apa Pak Ivan
09:35Kita bahas nanti di segmen berikutnya
09:37Baik Pemirsa
09:39Pastikan Anda masih bersama kami
09:41PEMIRSA
09:49Ya Pemirsa Anda masih menyaksikan market review
09:51Dalam berikut ini kami sampaikan data terkait dengan
09:53Profil emiten yang baru saja melantai
09:55Di Borjasa Efek Indonesia yaitu GUNA
09:57Seperti yang bisa Anda saksikan di layar
09:59Television Up dari PT GUNANUSA
10:01Eramandiri TBK atau GUNA
10:03Kegiatan usaha utamanya adalah
10:05Industri makanan dari Kedelai dan kacang-kacangan lainnya
10:07Bukan kecap, tempe, dan tauhu
10:09Perdagangan besar bahan-makanan
10:11Dan minuman hasil pertanian lainnya
10:13Dan aktivitas perusahaan holding
10:15Kemudian harga IPO
10:17Tadi sudah disampaikan Rp150.000.000 persahab
10:19Dan hasil IPO-nya Rp75.000.000.000
10:23Dan berikutnya penggunaan dana
10:25Dari IPO untuk apa saja bisa Anda saksikan
10:27Juga di layar televisionnya
10:29Jadi 100% ini memang untuk modal kerja
10:31Operating expenditure atau OPEX
10:33Di antaranya pembelian
10:35Kebutuhan operasional perseroan
10:37Pembelian bahan baku kacang almond
10:39Dan juga kacang tanah
10:41Dan selanjutnya
10:43Kepemilikan saham dari GUNA
10:45Sesudah IPO ada
10:47Cokro Gunawan, kemudian Ivan Cokro Saputra
10:49Cecilia Lani Budiman
10:51Kemudian Bernice Cokro Saputro
10:53Dan masyarakat
10:55Sekitar 20%
10:59Itu dia terkait dengan
11:01Kepemilikan saham dari PT
11:03GUNANUSA Eramandiri TBK
11:05Yang hari ini sudah resmi menjadi
11:07Anggota Bursa Efek Indonesia
11:09Berikutnya kita lihat dari sisi aset
11:11Kemudian liabilitas dan juga
11:13Ekuitas
11:15Asetnya ada Rp757,08 miliar
11:17Kemudian liabilitasnya
11:19Ada Rp207,48 miliar
11:21Ekuitasnya
11:23Rp549,6 miliar
11:25Baik kita akan lanjutkan
11:27Kembali perbincangan bersama dengan Bapak Ivan Cokro
11:29Saputra, Pak Ivan tadi kalau kita
11:31Belum sempat terjawab nih penggunaan dana
11:33Meskipun tadi data sudah disampaikan
11:35Ini full, 100% OPEX
11:37Begitu Pak, mungkin bisa dijabarkan lebih jauh
11:39Betul, jadi kami
11:41Memalkulasikan 100% ke OPEX
11:45Terutama ke bahan baku
11:47Karena bahan baku menjadi porsi
11:49Kos yang paling besar, dan kita tahu
11:51Bahan baku kami itu semua di komunitas
11:53Almon, dan Almon harus kita
11:55Import karena memang tidak bisa berdayakan di Indonesia
11:57Dia panin cuma setahun sekali
11:59Dan biasanya pada saat
12:01Panin itu biasanya harga cukup baik
12:03Tidak mesti, tapi biasanya cukup baik
12:05Dimana makanya kita perlu
12:07Dana itu untuk membuking
12:09Forward booking untuk
12:11Pada saat harga tepat, forward booking untuk
12:13Sebanyak-banyaknya, sehingga kita bisa
12:15Stabilkan keuntungan perusahaan
12:17Along the year, karena dia cuma setahun sekali
12:19Kalau kacang tanam memang dia
12:212-3 kali lah
12:23Tapi besarnya 2 kali, setahun
12:25Tapi kan juga itu per 5
12:274-5 bulan sekali, jadi
12:29Pada saat panin, sama
12:31Karena komunitasnya
12:33Karena ini komunitas, sehingga pada saat panin
12:35Biasanya harga itu
12:37Kita akan gunakan kebaikan untuk membeli dan membuking
12:39Pada saat pricing tepat
12:41Supaya kita memastikan
12:43Konsistensi profit itu bisa terjaga dengan baik
12:45Berarti kaitannya juga dengan
12:47Continuity dari aktivitas
12:49Produksi ya, nah sejauh ini
12:51Stoknya masih mencukupi atau nanti kita
12:53Memang benar-benar harus mendatangkan lebih banyak lagi
12:55Dan mereka nanti ataupun kacang-kacang itu
12:57Disimpan di mana begitu Pak Eman?
12:59Jadi kami kalau pakai Almond itu
13:01Kan dia panin setahun sekali
13:03Jadi kami biasanya
13:05Membuking minimum-minimum 4-6 bulan
13:07Pada saat
13:09Tapi kalau harga bagus sekali, bisa saja kita
13:11Datangkan lebih banyak, kita simpan
13:13Memang kita punya callroom, jadi aman
13:15Kita punya callroom, kita bisa simpan, kita sudah pernah tes
13:17Sampai 2 tahun, aman
13:19Kalau untuk kacang tanam, kita ada
13:21Teknologi yang kita implement
13:23Bisa kita tahan sampai 6 bulan
13:25Panin 4-5 bulan, kita bisa tahan sampai 6 bulan
13:27Jadi aman
13:29Saat sekarang kami sudah aman
13:31Sampai akhir tahun
13:33Nah produksinya sendiri, ini
13:35Siapa konsumen? Terus serap di daerah
13:37Mana saja? Dan perusahaan-perusahaan seperti
13:39Apa begitu Pak Eman?
13:41Jadi untuk di bisnis B2B
13:43Di mana kita supply nuts ingredient
13:45Kami ke industri
13:47Contohnya industri besar seperti
13:49PT Mayora
13:51PT Ceres
13:53Perusahaan industri Ceres
13:55Pemilik merek Ceres
13:57Delphi
13:59Indofood, itu adalah customer kami
14:01Mereka menggunakan
14:03Kami punya kacang-kacang sebagian
14:05Daripada produk mereka yang ada
14:07Isi kacangnya biasanya
14:09Sebagai topping maupun sebagai filling
14:11Itu yang B2B, jadi berbagai macam
14:13Industri makanan dan minuman
14:15Termasuk yang tadi saya sebut tadi
14:17Nah untuk yang konsumen, kita bekerjasama
14:19Di dalam negeri dengan Indomark
14:21Di mana kita memproduksi snack-snack
14:23Almond dan kacang kulit
14:25Sekarang ada Pistachio
14:27Karena baru launching, saya bisa dicari
14:29Di toko
14:31Dengan merek private house brand mereka
14:33Jadi produksi oleh kita
14:35Didistribusikan oleh mereka, pakai house brand mereka
14:37Dan mereka memiliki
14:39Lebih dari 22 ribu toko
14:41Di Indonesia, sehingga cukup nasional
14:43Terus Indonesia
14:45Dan kalau untuk yang pasti ekspor di snack
14:47Itu kita bekerjasama dengan merek-merek terkenal
14:49Terutama merek kacang kulit
14:51Pasarnya luas, di ASEAN maupun
14:53Di Amerika, di Eropa juga
14:55Dengan merek customer kami
14:57Nah proses tadi, selain hanya untuk konsumsi dalam negeri
14:59Tapi kan ada juga produk yang diekspor
15:01Nah ini dalam bentuk apa sih?
15:03Dan kemudian penggunanya juga nanti diolah di sana
15:05Atau kita menyesuaikan apa yang diminta
15:07Sama konsumen di luar negeri?
15:09Jadi sama bisnis modelnya seperti di dalam negeri
15:11Di mana kita
15:13Menyupply ke industri
15:15Dan juga food service sector
15:17Dan bakery
15:19Makanya kalau kita lihat di roti-roti, di bakery
15:21Di kue-kue itu banyak sekali topik
15:23Almond jaman sekarang, kacang
15:25Jadi di negara-negara ini
15:27Untuk nasi ingredient sekarang
15:29Paling banyak Malaysia
15:31Karena kita adalah produsen almond satu-satunya di Indonesia
15:33Satu-satunya?
15:35Kalau di ASEAN ada dua, satu di Vietnam, satu di Indonesia
15:37Tapi kita satu-satunya di Indonesia, di ASEAN ada dua
15:39Jadi kita cater ke region kita
15:41Di ASEAN untuk yang ingredient ini
15:43Tapi kalau snack
15:45Customer kita punya pasar
15:47Di Amerika, Eropa, dan segala macam
15:49Jadi industri nya sama
15:51Jadi food service mereka
15:53Konsumen menggunakan
15:55Bekerja sama dengan merek customer kami
15:57Produk dari kami, merek dari mereka
15:59Lalu
16:01Jadi itu
16:03Nah pangsa pasar
16:05Kemudian bagaimana dengan persaingan usahanya sendiri?
16:07Apakah karena memang ini menjadi satu-satunya
16:09Perusahaan almond di Indonesia?
16:11Anda bebas melenggang saja
16:13Jadi dalam artian persaingan tidak terlalu Anda pikirkan
16:15Yang penting kita menjaga pangsa pasar di dalam negeri saja Pak Ivan?
16:17Persaingan itu ada
16:19Tapi kebaikan dari luar negeri
16:21Seperti yang kita ketahui
16:23Indonesia nya adalah populasi sangat besar
16:25Sangat digemari oleh para
16:27Para pengusaha di luar
16:29Karena Indonesia populasi nomor empat di dunia
16:31Makanya itu menjadi motivasi kami
16:33Kita nggak boleh nih
16:35Cuma beli barang jadi
16:37Kita maunya jadi prosesor lah, kalau kita nggak bisa punya pohon minimum
16:39Nah jadi persaingan kami kebaikan dari luar negeri
16:41Kalau untuk dalam negeri ada pastinya
16:43Tapi memang karena kita punya portfolio
16:45Portofolio produk kami lengkap di kacang-kacangan
16:47Sehingga pada saat orang mau cari kacang
16:49Dia akan menghubungi kita dulu
16:51Karena kita lengkap
16:53Kalau kita tidak ada baru dia mencari source lain
16:55Jadi bisnis guna ini
16:57Di kacang-kacangan ingredient ini
16:59Nasi ingredient ini agak unik memang
17:01Karena kita punya lengkap
17:03Dan bisa dibikin apa saja itu kacang
17:05Mau dalam bentuk powder, bubuk
17:07Potongannya seperti apa
17:09Mau dicustomize
17:13Berarti sudah lengkap dari sisi alat-alat produksinya
17:15Kemudian bisa menghasilkan produk apa saja
17:17Sesuai dengan permintaan dari customer sendiri
17:19Begitu ya Pak Irfan
17:21Oke lantas bagaimana dengan Kinerja Keuangan
17:23Kita akan bahas nanti di semen berikutnya
17:25Pemirsa, kami akan segera kembali
17:27Pada pariwara berikut ini
17:29Intro
17:37Kita akan lanjutkan kembali perbincangan menarik ini
17:39Bersama dengan Bapak Irfan Cokro Saputra
17:41Direktur Utama PT Gunaan Usaha
17:43Era Manjari TBK dengan kudus sahamnya Guna
17:45Baik Pak Irfan, kalau tadi sudah disampaikan
17:47Perusahaan yang awalnya home industry
17:51Berkembang begitu hingga saat ini
17:53Diversifikasi usaha pun sudah dilakukan
17:55Lantas bagaimana? Sejauh mana tadi upaya-upaya
17:57Strategi yang sudah dilakukan menopang
17:59Terkait dengan Kinerja Keuangan
18:01Perseruan, resisi pendapatan
18:03Labu bersihnya juga mungkin bisa disampaikan
18:05Baik, jadi kami
18:07Tiga tahun terakhir ya
18:09Kondisi keuangan kami itu kami growth
18:113,5 persen
18:133,5 persen dari 2001
18:15Sampai 2023
18:19Secara
18:21Onset atau total penjualan
18:23Itu adalah 1,4 triliun
18:25Lalu dari segi
18:27Labah bersih kami ada growth sekitar 5 persen
18:29Menjadi
18:3194,8
18:33Hampir 95 miliar
18:35Di tahun 2023
18:39Untuk pengembangan kami strategi pastinya
18:41Kita akan terus berinovasi
18:43Dalam pengembangan produk dan juga pasar
18:45Itu berbarengan
18:47Di mana ada pasar baru butuh produk baru
18:49Pasar baru pasti
18:51Akan berkembang pendapatan
18:53Itu juga akan menopang pendapatan
18:55Saat ini di domestik kami memiliki
18:57Di food service ya, kami memiliki
18:5926 distributor seluruh Indonesia
19:01Dan terus kita akan tingkatkan
19:03Jadi kalau sekarang di kota-kota besar
19:05Sekarang kita akan mulai masuk ke lebih kecil
19:07Kota-kota lebih kecil, jadi kita akan terus meningkatkan
19:09Jumlah distributor
19:11Kalau jumlah customer industri
19:13Kita akan menambah, kita sudah cukup banyak
19:15Sekali selain memang kita akan
19:17Menambah juga tapi kita akan lebih
19:19Fokus untuk menambah produk
19:21Karena perusahaan apa, customer-customer ini
19:23Butuh produk lain, yang berkualitas juga
19:25Dan mereka sudah percaya dengan kami
19:27Sehingga ada beberapa yang bahkan sudah
19:29Tanyakan, kapan nih produk baru ini akan launching
19:31Jadi sudah menunggu, jadi itu
19:33Poin pertama, tapi yang
19:35Untuk ekspor yang
19:37Kita lagi fokuskan saat ini
19:39Sangat kita fokuskan dalam waktu dekat ini adalah
19:41Masuk ke China
19:43Karena China ini adalah
19:45Pasar yang luar biasa besar
19:47Memang tidak segampang itu, tapi kita
19:49Sangat optimis, kenapa?
19:51Karena kebetulan kita satu-satunya proses di Indonesia untuk Almond
19:53Bahkan di ASEAN cuma hanya dua
19:55Dan Almond ini kembalikan
19:57Dari Amerika, dan Amerika
19:59Sekarang sama China sedang trading
20:01Jadi kalau kita
20:03Proses di Indonesia, sebenarnya kan sudah
20:05Jadi milik Indonesia, pada saat itu kita
20:07Bisa ekspor ke China dengan
20:09Jadi ini kesempatan yang
20:11Besar yang kami lihat, bahwa kita akan
20:13Fokuskan, kita lagi urusin legalitas semuanya
20:15Dalam waktu berapa bulan itu akan kelar
20:17Menarik ya, ke pasar-pasar
20:19China, begitu memang
20:21Ada berkat tersendiri dengan perang dagang
20:23Yang terjadi di Amerika Serikat dan China, tapi ini
20:25Justru peluang bagi perusahaan-perusahaan Indonesia
20:27Untuk meningkatkan
20:29Paksa pasar lebih luas lagi, begitu ya, termasuk
20:31Produk kacang almond tadi
20:33Nah, kalau kita bicara dengan tadi, yang di dalam negeri
20:35Mulai menyasar daerah-daerah, ataukah
20:37Ini sehubungan dengan meningkatnya
20:39UMKM, produk-produk food and beverage
20:41Juga begitu saat ini di Indonesia
20:43Ya, jadi kalau kita
20:45Melalui distributor, pasti akan masuk ke
20:47Sebagai sektor ya, artinya kalau kita ngomong
20:49Di Horeka, di cafe, kan sekarang banyak sekali
20:51Cafe-cafe, beki-beki kecil ya, artinya
20:53Itu juga membutuhkan bahan-bahannya itu banyak
20:55Jadi kalau kita bicara, kayak di Jakarta
20:57Kita punya distributor itu memiliki
20:59600 account aktif
21:01Di kota lain, saya
21:03Enggak ingat angka precisi, tapi
21:05Jakarta sendiri saya sudah 600, kalau di kota lain
21:07Mungkin itu sudah ribuan account
21:09Yang dimiliki oleh yang menggunakan kita punya
21:11Produk, gitu ya
21:13Jadi UMKM juga pasti akan
21:15Membutuhkan bahan-bahan seperti kita
21:17Dan kita akan mendukung support dan sesuai
21:19Visi kita, kita akan menjaga kualitas dengan harga yang bersaing
21:21Baik, nah itu dia
21:23Lantas strategi bisnis ke depan, pemanfaatan
21:25Teknologi digital ini sudah
21:27Sejalan begitu Pak, untuk meningkatan produksi
21:29Jadi, kalau di pabrik kami
21:31Ada beberapa automation
21:33Yang kami lakukan, untuk mengukur
21:35Produktivitas, untuk mengukur
21:37Apa namanya
21:39Ya kemaren produktivitas lah
21:41Lalu kita juga umum ini sih
21:43Kita juga untuk database, kita menggunakan
21:45IRP dari Microsoft
21:47Nah, untuk pemasaran kita juga sudah aktif
21:49Dari mulai, mungkin
21:514 tahun terakhir lah, 3-4 tahun terakhir kita aktif
21:53Mempromosikan, meng-advertising
21:55Ya, melewati influencer-influencer
21:57Di Medsos, gitu ya
21:59Dan kita juga sudah punya online shop
22:01Almonisha dan juga John Farmer, kita ada online shop
22:03Kita, dan
22:05Juga ada IG nya lah, kita mempromosi
22:07Lewat Medsos, gitu ya, kita gunakan
22:09Kesempatan digitalisasi dunia ini
22:11Karena sekarang, saya lihat juga lebih mengena
22:13Apalagi anak-anak muda, lebih nonton
22:15Medsos dibanding TV sekarang
22:17Jadi, apa namanya, ya agak beralih
22:19Jadi kita akan gunakan Medsos
22:21Dan itu terasa langsung, dalam
22:23Kinerja perseroan, dengan pemanfaatan
22:25Digital, media sosial, dan lain-lain
22:27Untuk pemasaran? Ya, sangat
22:29Karena, tadinya
22:31Misalnya pada saat awal, kita itu mencari
22:33Distributor aja susah, karena mereka
22:35Siapa itu? Siapa Anda?
22:37Tapi pada saat kita taruh di Medsos
22:39Mereka malah yang mencari kita, contohnya
22:41Dia mau jual barang kita pertama, jadi seller
22:43Kedua adalah
22:45Kita juga baru 2 tahun terakhir
22:47Kita, yang online tadi
22:49Baru 2 tahun terakhir, gitu ya, dan
22:51Kami memiliki tim hanya 2 orang, dan itu
22:53Setiap bulan penjualannya naik, dia jual online aja
22:55Artinya itu menunjukkan bahwa
22:57Memang, mempromosi
22:59Dan menjual online itu, ya, memang
23:01Bisa menjadi efektif untuk
23:03Meningkatkan penjualan, dan kita akan fokuskan lebih lagi
23:05Di depannya, supaya kita bisa lebih tingkatkan
23:07Online ini, karena memang
23:09Kita mengikuti zaman ya, kita jual,
23:11Lingcah dan mengikuti jamannya
23:13Bahkan itu yang mungkin mendukung penjualan hingga ke pelosok daerah
23:15Karena kan kita tahu, penetrasi internet
23:17Juga sampai ke pelosok daerah begitu saat ini
23:19Ada keuntungan tersendiri bagi produk
23:21Perseroan, nah, keunggulan
23:23Kompetitif apa nih Pak Ivan, yang bisa
23:25Disampaikan kepada pemirsa, begitu
23:27Setelah perusahaan IPO, kemudian
23:29Ini ada value tersendiri, begitu
23:31Jadi pertama, kami
23:33Memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun
23:35Artinya, kacang itu
23:37Bukan satu komunitas yang sangat gampang
23:39Dikelola, makanya ada pepatah
23:41Kacang gampang tengik, enggak, kalau kita kelola dengan baik
23:43Kita kelola dengan ahli
23:45Dan baik, itu pertama. Kedua, kita memiliki
23:47Brand yang cukup ternama, Almonisia
23:49Ini adalah, kita
23:51Motivasi adalah, ini Almonisia apa itu?
23:53Almonia orang Indonesia, gitu ya
23:55Itu motivasinya, jadi kita sekarang sudah menjadi market leader
23:57Di Indonesia, dan juga
23:59Dari database yang kita miliki di Malaysia
24:01Kita sudah hampir menjadi market leader
24:03Sudah hampir 50-50 dengan
24:05Amerika tersebut. Kalau Thailand
24:07Kita sudah menjadi market leader, mungkin sekitar 3 tahun belakangan
24:09Kalau Filipina, memang
24:11Masih kita terus tingkatkan
24:13Jadi itu, kita punya brand yang kuat
24:15Dan kebetulan, brand ini bukan cuma sekedar
24:17Menjual, mengemas
24:19Satu produk, tapi menjadi trust
24:21Kalau kita memiliki produk yang kualitasnya konsisten
24:23Brand tersebut menjadi trust
24:25Bagi konsumen yang menggunakannya
24:27Jadi kita memiliki, sudah meng-create itu
24:29Apa produknya Amerika pun, kita bisa
24:31Singkirkan posisinya
24:33Menjadi nomor 2 sekarang
24:35Kita menjadi market leader, artinya kan itu
24:37Sebuah bukti lah, ternyata
24:39Bahwa Almonisia ini bisa berjalan bagus
24:41Untuk mendapatkan itu, pastinya kita memiliki
24:43Fabrik yang dengan high-tech
24:45Jadi, mesin-mesin memang kita gunakan adalah
24:47Mesin-mesin yang cukup high-tech dari Eropa, Amerika
24:49Jepang, gitu ya, untuk menopang
24:51Dan kita juga tersertifikasi
24:53FSCC 20.000, ini adalah
24:55Food Safety Certification System
24:57Sistem nomor 2 tertinggi di dunia
24:59Nomor 1 BRC, nomor 2 FSCC
25:01Jadi kita punya sistem manajemen
25:03Food Safety itu di semua publik kita
25:05Lalu, ya
25:07Kita juga, apa namanya
25:09Memiliki tim manajemen yang cukup
25:11Baik lah, apa namanya
25:13Dari segi reputasi, dan kita juga
25:15Bisa melihat daripada
25:17Kinerja perusahaan yang terus growth
25:19Dan juga harga yang cukup
25:21Terjangkau
25:23Harga produknya
25:25Terjangkau, dan juga
25:27Untuk offering awal
25:29Kita juga tidak
25:31Tidak main-main, artinya kita benar-benar pikirkan
25:33Supaya, karena disini kita bukan mencari
25:35Dana pertama, tapi menjadi
25:37Exposure dan juga CGC yang kita menaikkan
25:39Makanya kita menjadi IPO
25:41Untuk sustainability perusahaan
25:43Itu dia, keberlanjutan menjadi perusahaan tercatat
25:45Berarti memang harus menjaga kinerja
25:47Juga begitu ya, ke depannya. Pak Ivan, terima kasih banyak
25:49Atas waktu dan sharing yang sudah disampaikan
25:51Sukses untuk guna, begitu yang hari ini
25:53Sudah resmi menjadi perusahaan tercatat ya
25:55Di Bursa Efek Indonesia
25:57Ya pemirsa, jangan beranjak dari tempat Anda
25:59Karena sesaat lagi, kami masih akan kembali dengan tema menarik lainnya
26:01Terkait dengan jumlah penumpang kereta WUS
26:03Ini yang mencetak rekor baru
26:05Market Review, segera kembali