Sorbansantri.com Struktural dan kultural, dua elemen penting di tubuh Nahdlatul Ulama yang kerap dibenturkan. Padahal, keduanya saling melengkapi. NU Struktural menjadi penggerak organisasi, sementara NU Kultural menjaga tradisi Islam Nusantara yang khas. Sayangnya, dikotomi ini justru memicu konflik, apalagi ketika politik praktis ikut campur.
Sorban Santri menegaskan, NU harus kembali pada khittah 1926: politik kebangsaan yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Regenerasi harus berbasis kompetensi dan loyalitas, tanpa diskriminasi. Saatnya NU Struktural dan Kultural bersinergi, mengawal tradisi sekaligus memberdayakan umat. Bersama, NU bisa menjawab tantangan zaman, lokal maupun global.
Sorban Santri menegaskan, NU harus kembali pada khittah 1926: politik kebangsaan yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Regenerasi harus berbasis kompetensi dan loyalitas, tanpa diskriminasi. Saatnya NU Struktural dan Kultural bersinergi, mengawal tradisi sekaligus memberdayakan umat. Bersama, NU bisa menjawab tantangan zaman, lokal maupun global.
Category
🗞
Berita