Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Di tengah munculnya isu "matahari kembar", saat sejumlah menteri Kabinet Merah Putih berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, di Solo, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyebut Presiden Prabowo meminta para menterinya untuk merapatkan barisan.

Apa makna di balik pesan Presiden Prabowo ini?

Simak pembahasan KompasTV soal isu matahari kembar hingga arahan Presiden Prabowo pada menterinya bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik.

Baca Juga Respons Jokowi Soal Matahari Kembar hingga Instruksi Prabowo untuk Rapatkan Barisan Menteri di https://www.kompas.tv/nasional/588661/respons-jokowi-soal-matahari-kembar-hingga-instruksi-prabowo-untuk-rapatkan-barisan-menteri

#jokowi #mataharikembar #prabowo #pemerintah #menteri

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588662/full-blak-blakan-prabowo-minta-rapatkan-barisan-di-tengah-isu-matahari-kembar-menteri-renggang
Transkrip
00:00Saudara di tengah munculnya isu matahari kembar saat sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih berkunjung ke kediaman Presiden Ketujuh Indonesia, Joko Widodo di Solo,
00:10Ketua Umum PKB Mohamim Iskandar menyebut Prabowo minta menterinya untuk merapatkan barisan.
00:16Apa makna dibalik pesan Prabowo ini kita akan bahas bersama Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.
00:27Terima kasih Mas Burhan, Bang Doli sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:32Saya ke Mas Burhan terlebih dahulu.
00:33Selamat petang.
00:34Mas Burhan ini setelah menteri-menterinya banyak berkunjung ke Solo, ke kediaman Pak Jokowi,
00:40Prabowo berpesan lewat PKB melalui Caimin.
00:44Ini untuk menjaga solidalitas. Apa sebenarnya yang Anda baca?
00:50Pertama kalau dari sisi timing sebenarnya wajar ya.
00:53Menteri-menteri apalagi mereka yang pernah menjadi anak buah Pak Jokowi itu melakukan silaturahni di bulan syawal pasca lebaran.
01:03Jadi cuma memang menjadi isu yang ramai di publik karena bagaimanapun Presiden yang sedang berkuasa adalah Pak Prabowo.
01:14Dan kemudian ada pernyataan titikly incorrect dengan mengatakan Pak Jokowi adalah bos saya.
01:23Padahal kita tahu bos beliau sekarang adalah Pak Prabowo.
01:28Nah ini yang kemudian memicu senyaman berkaitan dengan matahari kembar.
01:33Tetapi kan cuma ada satu nama itu kementeri yang menurut saya slip of tongue ya.
01:38Dengan menyebut Pak Jokowi sebagai bos.
01:41Meskipun mungkin maksudnya adalah mantan bos.
01:44Tetapi disampaikan di saat Presidennya sudah berganti.
01:48Itu jelas tepat.
01:50Dan karenanya memicu debat di televisi dan media sosial.
01:55Bahwa seolah-olah masih ada matahari lain selain Pak Prabowo.
01:59Padahal kalau kita mengacu pada Undang-Undang Dasar 45.
02:02Itu Presiden sekuat apapun, sepopuler apapun.
02:07Setelah selesai masa jabatannya itu tidak punya presidensial power.
02:12Presidensial power itu ada di tangan Presiden resmi yang sudah dilantik.
02:17Dengan berbagai macam kekuatan dan kewenangannya.
02:21Jadi suka tidak suka Presiden hari ini adalah Prabowo Subianto.
02:24Dan karenanya ketika Pak Prabowo menyampaikan semacam seruan itu.
02:29Saya baca konteksnya begini.
02:32Ini hilangkanlah gimmick.
02:34Hilangkanlah drama-drama tidak penting.
02:36Ini tantangan politik makin kuat.
02:39Terutama secara geopolitik.
02:41Apalagi setelah ada tarif Trump.
02:44Disputkan istilah pajak Trump.
02:46Dan kita punya ekspor 10% ke Amerika Serikat.
02:50Dan kalau misalnya kita tidak hati-hati, kita seperti pelanduk yang mati di tengah pertarungan antara dua gajah.
02:59Tapi gini Mas Burhan, kalau pesan yang disampaikan kepada Caimin itu kan begitu jelas.
03:07Rapatkan barisan.
03:08Apakah ini artinya ada indikasi yang tidak rapat atau ada indikasi keretakan di antara para menteri atau bagaimana?
03:16Ya lagi-lagi ini kan soal perspektif ya.
03:18Kalau perspektif mereka yang mencurigai bahwa memang ada matahari kembar, disinyalir ada menteri-menteri yang bermain dua kaki gitu ya.
03:30Tapi kalau perspektifnya lebih positif, ya ini kaitannya dengan tantangan geopolitik tadi.
03:37Jadi di tengah situasi sekarang, lebaran juga sudah selesai, halal-biala juga sudah selesai.
03:44Kecuali ada motif lain gitu ya.
03:45Ya sebaiknya menteri-menteri itu segera merapatkan barisan untuk menghadapi tantangan yang tidak ringan.
03:52Ini luar biasa loh, sudah beberapa bulan terakhir kita mengalami deflasi.
03:57Oke.
03:58Saya ke Bang Doli.
04:00Kalau Bang Doli melihatnya gimana?
04:02Apakah memang hanya geopolitik kaitannya atau ada hal lain?
04:06Kalau Golkar sendiri?
04:07Saya kira itu pesan biasa saja sebagai seorang presiden ya kepada jajaran kementerian maupun pakte-pakte politik pendukungnya gitu ya.
04:19Bahwa memang pemerintahan ini harus solid, harus tetap didukung.
04:23Ya apalagi tadi, tantangannya sekarang tidak mudah gitu ya.
04:26Urusan menghadapi masalah-masalah global, eksternal gitu loh.
04:31Jadi sebisa mungkin urusan dalam negeri harus bisa selesai, ditata rapi gitu ya solid dan tidak ada masalah-masalah yang tidak perlu untuk dimunculkan.
04:43Saya kira itu maknanya gitu.
04:46Nah kemudian yang kedua, saya selesai mengatakan soal matahari tembar ini.
04:49Meneruskan, menegaskan, disampaikan oleh Prof Burhan tadi ya bahwa ya di Indonesia ini kita mengandung sistem presidensial ya.
04:59Mulai diatur dalam Undang-Undang 45 sampai Undang-Undang.
05:02Posisi presiden itu kuat sekali.
05:04Kita semua tahu, rakyat Indonesia tahu, menteri-menteri tahu, Pak Prabowo juga tahu, Pak Jokowi juga tahu bahwa presiden kita sekarang adalah Prabowo Subianto.
05:14Jadi semuanya hak-hak, privilege, kewenangan yang penuh itu untuk menjalankan pemerintah sebagai kepala negara maupun kepala perintah itu ada di Pak Prabowo.
05:28Nah memang betul tadi, persoalan silaturahim itu nggak ada yang bisa yang larang.
05:32Cuma kan jadi rame gara-gara tadi ada yang slip of the tongue soal bos mana bos itu dan segala macam gitu ya.
05:38Tetapi saya kira at the end semuanya pada akhirnya yang bisa menilai itu adalah Pak Prabowo.
05:45Dengan kewenangan yang dimilikinya atas dasar nama Undang-Undang 45 maupun dari Undang-Undang itu, ya semuanya tergantung beliau.
05:53Nggak ada urusan silaturahim pun ya.
05:57Kemudian dianggap kinerja di anggota kabinet itu ada yang tidak baik.
06:01Beliau punya kewenangan pun untuk memasukkan atau mengeluarkan itu.
06:05Jadi itu menurut saya isu matahari kembar nggak relevan menurut saya dengan sistem pemerintah yang dilankan oleh Indonesia gitu.
06:15Oke, Mas Burhan kalau sebelumnya kan sempat ada yang menyebut Pak Jokowi adalah bos saya.
06:21Tapi beberapa waktu kemudian memberikan dukungan kepada Pak Prabowo untuk maju di Pilpres 2029.
06:28Apa yang Anda baca?
06:29Ya, lagi-lagi slip of the tongue ini sebaiknya jangan terulang ya karena itu menimbulkan kegaduan yang tidak perlu.
06:39Meskipun kemudian sudah diklarifikasi oleh Menteri yang bersangkutan,
06:43apalagi kemudian muncul statement bersama dari Menteri yang tergabung di PAN
06:48bahwa Partai Amenat Nasional akan komit untuk mendukung Pak Prabowo itu mungkin bisa dibaca sebagai penukuhan sikap
06:57atas loyalitas yang tak terbagi ya kepada Pak Prabowo.
07:02Jadi kira-kira daripada menimbulkan polemik sekaligus kecurigaan bahwa Menteri dari PAN itu punya loyalitas ganda
07:12sekaligus sekalian saja disebutkan.
07:14Meskipun pemimpinnya masih jauh, masih 4 tahun ke depan, itu disebut.
07:19Capresnya masih Pak Prabowo, sementara untuk Cawapres masih dibicarakan di lain waktu.
07:26Padahal kita tahu Cawapres sekarang kan putra dari Pak Jokowi.
07:30Jadi lagi-lagi ini semacam peneguhan komitmen dan loyalitas kepada Pak Prabowo
07:35supaya tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak perlu.
07:39Yang menurut saya lagi-lagi itu tidak terlalu penting sebenarnya ya.
07:44Masa ada Menteri yang melakukan pembangkangan secara terbuka?
07:47Itu kan aneh, pakai logika aja.
07:50Tapi kan yang bicara soal bos saya, bos saya itu nggak cuma satu Menteri Mas Burhan?
07:55Iya, coba kita pakai logika.
07:58Yang punya power adalah Pak Prabowo, kemudian datang ke Pak Jokowi sambil mengatakan Pak Jokowi bos saya
08:04sementara Presiden sekarang adalah Pak Prabowo.
08:08Itu kan namanya bunuh diri.
08:10Nggak ada politisi yang konyol atau bodoh.
08:14Dugaan saya ya slip of the tongue.
08:18Kecuali kalau Menterinya memang konyol, pengen diresuffle atau pengen menunjukkan
08:22bahwa partenya tidak loyal kepada Pak Prabowo.
08:25Sekuat apapun Presiden di muka bumi ini,
08:28kalau sudah lengser, itu wahyu ke Prabonya sudah hilang.
08:32Secara real politik ini.
08:35Jadi sekuat apapun, nggak usah jauh-jauh, baru saja Duterte.
08:39Duterte itu approval ratingnya jauh di atas Pak Jokowi, 95 persen orang yang puas pada saat dia.
08:46Jadi Anda mau mengatakan bahwa ketika slip of tongue selanjutnya didukung dengan memberikan dukungan gitu ya?
08:52Ini poin saya belum selesai.
08:56Oke, silakan Mas Buran.
08:57Bahkan Duterte 95 persen, approval Pak Jokowi sebelum lengser 75 persen.
09:02Selisihnya 20 persen approval ratingnya.
09:05Tapi setelah Duterte nggak jadi Presiden,
09:08ternyata ya populitasnya hilang.
09:11Bahkan anaknya ketika menjadi wapresnya bong-bong sekarang menghadapi
09:15artikel of impeachment di Filipin.
09:17Jadi menurut saya ya kalau kita bicara real politik,
09:21itu apa yang kemarin disampaikan itu slip of tongue gitu ya.
09:27Karena kemudian diakui dan konyol kalau kemudian mengatakan bos saya Pak Jokowi,
09:32sementara dia anak buahnya Pak Prabowo.
09:34Kecuali kalau menterinya konyol beneran gitu.
09:37Gimana Bang Doli, kalau kesulitan di antara menteri,
09:42kalau Golkar melihatnya bagaimana sih?
09:44Apakah memang ini ada realitas koalisi yang sudah bergeser pergerakannya?
09:52Saya kira tidak ya.
09:54Sampai sejauh ini koalisi pendukung Pak Prabowo sangat solid.
09:59Baik di pemerintahnya dengan anggota kabinetnya dan kemudian juga di DPM.
10:04Itu bisa kita lihat dan kita rasakan sampai hari ini.
10:06Dan saya kira kalau tadi, tadi bukti ya ketika misalnya ketua umum PAN,
10:13kemudian menteri yang bersangkutan datang pada saat itu mengklarifikasi gitu ya.
10:17Itu adalah ya selain peneguhan klarifikasi sebenarnya bahwa partai dan kemudian partai sesat,
10:26sebuah partai dan jajaran yang selama ini salah satunya mungkin betul slip of the tongue.
10:31Itu tetap mengatakan bahwa sekarang presidennya itu adalah Pak Prabowo.
10:37Dan semua loyal terhadap Pak Prabowo sebagai presiden.
10:40Apalagi menteri, betul tadi ya.
10:41Saya kira memang, ya kalau kecuali kalau memang dia cari penyakit,
10:46terus minta mau diganti, cari masalah, ya itu bisa jadi.
10:50Tapi saya kira apa ada memang menteri-menteri yang mau kayak begitu gitu.
10:53Kalau mau diberhentikan, ya mengundurkan diri saja kan,
10:58nggak usah cari masalah juga gitu.
11:00Saya kira konteksnya betul.
11:03Mungkin pada saat itu, ya selama sananya santai gitu ya, silaturahim,
11:08ada wartawan tanya, ya mungkin keceplos, apa namanya, ya slip of the tongue lah.
11:12Slip of the tonguenya rame-rame gitu ya?
11:15Enggak, sehingga saya cuma dua.
11:19Sehingga saya cuma dua yang menyatakan seperti itu.
11:21Dan kalau itu direpresentasikan, mereka wakil dari sebuah partai politik,
11:26partai politiknya sudah menegaskan dan mengklarifikasi soal itu.
11:29Oke, Mas Burhan, lalu kenapa pesan untuk menjaga soliditas,
11:34untuk merapatkan barisan ini disampaikan Pak Prabowo melalui PKB?
11:40Ya, saya tidak tahu persis ya.
11:42Mungkin hanya Pak Prabowo bisa menjawabnya.
11:44Mungkin sekaligus permintaan maaf karena nggak bisa hadir undangan internal acara PKB.
11:50Tetapi bisa juga kita baca, lagi-lagi namanya politik kan nggak bisa diverifikasi ya,
11:56karena kita tidak tahu apa maksud sebenarnya.
11:59PKB ini kan lawan politik Pak Prabowo Gibran, ya di Pilpres kemarin.
12:05Kemudian diajak masuk ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo.
12:08Jadi bisa saja ketika pernyataan untuk merapatkan barisan disampaikan kepada Mohimin Iskandar,
12:17itu sekaligus satu memuji loyalitas PKB, meskipun bukan bagian dari koalisi Pak Prabowo,
12:23tetapi masih solid, sambil menyendir teman koalisi yang lain gitu ya.
12:28Yang kedua, sekaligus ini mengirim pesan kepada siapapun gitu ya,
12:35bahwa partai-partai pendukung tidak boleh lirik sana lirik sini,
12:40harus solid, harus aminawa toknak,
12:42terutama di tengah tantangan geopolitik yang makin tak menentu.
12:46Oke, jadi memang ada pesan khusus sebenarnya dari Presiden kepada para Menterinya.
12:51Terima kasih Mas Buranudin Mutadi dan juga Bang Ahmad Doli Kurnia sudah berbagi perspektif di Kompas Petang.
12:56Selamat sore.

Dianjurkan