Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 2 days ago
Lembaga Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD) memproyeksi ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 2,3% di 2025. Angka tersebut berada di bawah ambang batas resesi yakni 2,5%.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Pemirsa Lembaga Perdagangan dan Pembangunan PBB atau UNCTAD memproyeksi ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 2,3% di tahun 2025.
00:14Angka tersebut berada di bawah ambang batas resesi yakni 2,5%.
00:19Lembaga Perdagangan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNCTAD memproyeksi perekonomian global tengah mengarah ke fase resesi.
00:32Proyeksi tersebut dikuatkan oleh dampak perang tarif, pelemahan permintaan, turbulensi keuangan serta ketidakpastian sistemik yang meningkatkan tekanan terhadap ekonomi global.
00:41Hal tersebut tertuang dalam laporan terbaru UNCTAD yang bertajuk Trade and Development for Sight 2025.
00:50UNCTAD merilis laporan terbaru itu di Genewa Swiss pada hari Rabu kemarin waktu setempat.
00:56UNCTAD memperkirakan ekonomi dunia akan melambat dari 2,8% di 2024 menjadi hanya 2,3% di 2025.
01:04Proyeksi angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dari ambang batas 2,5% yang merupakan penanda fase resesi ekonomi global.
01:14Angka proyeksi ini juga menunjukkan perlambatan ekonomi yang signifikan jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata pada periode pra-pandemi COVID-19.
01:23Di mana rata-rata pertumbuhan tahunan pada periode tersebut atau pada periode 2010 hingga 2019 adalah sebesar 3,2%.
01:32Dalam laporan itu, UNCTAD juga memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2025 tumbuh 4,8%.
01:40Namun meski berada di bawah rata-rata proyeksi pertumbuhan sebesar 5%,
01:44UNCTAD memprediksi ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara yang diperkirakan sebesar 4,4%.
01:52UNCTAD menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tertopang tren penurunan tingkat inflasi
01:59serta pelonggaran moneter yang memacu konsumsi rumah tangga.
02:03Sementara peningkatan pengeluaran pemerintah khususnya belanja sosial akan menghasilkan stimulus fiskal terhadap aktivitas ekonomi.
02:10Berbagai sumber IDX Channel
02:14Seberapa proyeksi terkait dengan pertumbuhan ekonomi global dan juga terkait dengan pertumbuhan perdagangan global ini memang tadi sudah disampaikan ya
02:27dan juga terpengaruh dari apa yang terjadi berkaitan dengan retaliasi tarif antara Amerika dan juga negara-negara yang lain.
02:34Dan sebelum kita akhiri pemerintah market bus kita akan simak update dari pergerakan IHSG sejauh ini.
02:41Seperti yang Anda dapat saksikan di layar revisi IHSG sejauh ini bergerak menguat 0,19% di level 6450,730.
02:49Dengan pergerakan sektoral basic industries memimpin penguatan sejauh ini dengan penguatan 1,77% diselesaikan teknologi dan juga transportasi.
02:58Sementara cyclic dan non-cyclic menjadi sektor yang sejauh ini bergerak pelemah dengan pelemahan masing-masing 0,1% dan 0,12%.
03:08Iya Pak Mirsa, sementara itu top gainers datang dari PNLF, Foru, MD, KAIP, CC Harta, Arci, Akra, Cuan, PSAB, dan Bumi.
03:16Sementara top losers datang dari MEJA, kemudian NINE, ITMG, Nasi, Fore, CENT, AIMS, kemudian MENN, dan juga BNLI.
03:28Sampai jumpa.
03:58Sampai jumpa.
04:28Sampai jumpa.

Recommended