Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan terbaru negosiasi pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat terkait tarif resiprokal oleh Presiden Donald Trump, pada Jumat (18/4/2025).

"Pemerintah Indonesia secara aktif mengakses pejabat yang terkait di Amerika Serikat sebagai kelanjutan daripada yang sudah disampaikan kepada USTR Secretary of Commerce dan Secretary of Treasury. Di mana posisi Indonesia untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat dan alhamdulillah respons dari pejabat yang dikirim itu relatif cepat," ujar Airlangga.

Baca Juga [FULL] Perang Dagang Memanas! Ekonomi Indonesia Terhimpit Konflik Tarif Trump vs Xi Jinping di https://www.kompas.tv/ekonomi/587505/full-perang-dagang-memanas-ekonomi-indonesia-terhimpit-konflik-tarif-trump-vs-xi-jinping

#donaldtrump #airlanggahartarto #tariftrump

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/587645/full-menko-airlangga-bicara-perkembangan-negosiasi-indonesia-soal-tarif-trump
Transkrip
00:00Kami telah bertemu dengan Sekretari of Commerce,
00:06World Analytics, dan juga United...
00:11U.S. Treasury Trade Representative,
00:18Mr. Ambassador Jameson Green,
00:22dan akan ada rencana pertemuan dengan Sekretari Treasury minggu depan.
00:28Terkait dengan pengenaan tarif dari Amerika,
00:34dan kemarin Menteri Luar Negeri Pak Sugiono,
00:40tersemu mitra, Sekretari of State Marco Rubio.
00:45Jadi pemerintahan Indonesia secara aktif mengakses pejabat yang terkait di Amerika Serikat,
00:56ini sebagai kelanjutan daripada yang sudah disampaikan kepada
01:02USTR, Sekretari of Commerce, dan Sekretari of Treasury,
01:11di mana posisi Indonesia untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat,
01:17dan Alhamdulillah, respons dari pejabat yang dikirim itu relatif cepat.
01:27Kami sudah ber-zoom video hari Senin yang lalu,
01:32dan dengan Sekretari of Commerce,
01:37dan dari hasil pembicaraan Indonesia ini merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal.
01:50Jadi ada beberapa negara lain yang sudah juga berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat,
01:56antara lain Vietnam, Jepang, dan Itali.
02:01Nah tentunya pembahasan ini guna mendiskusikan opsi-opsi yang ada
02:10terkait kerjasama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat
02:16yang kita berharap bahwa situasi daripada perdagangan yang kita kembangkan
02:23bersifat adil dan berimbang.
02:26Nah delegasi Indonesia tadi dalam pembahasannya baik dengan USTR maupun Sekretari of Commerce
02:37berlangsung secara hangat, cair, dan juga konstruktif.
02:46Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia
02:52seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi
02:55bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat
03:00antara lain LPG, kemudian juga fruit oil, dan gasolin.
03:07Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur
03:12antara lain gandum, soya bean, soya bean meal.
03:16Dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika.
03:23Kemudian Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat
03:29yang selama ini beroperasi di Indonesia.
03:34Dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan.
03:40Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis
03:47atau critical mineral, dan juga terkait dengan mempermudah,
03:55terkait dengan prosedur daripada import untuk produk-produk,
04:01termasuk produk horticultura dari Amerika.
04:04Kemudian seperti dalam kerjasama antar negara di sektor investasi,
04:13Indonesia mendorong agar investasi dilakukan secara bisnis to bisnis.
04:21Indonesia juga mendorong pentingnya perkuatan kerjasama di sektor pengembangan sumber daya manusia,
04:29antara lain untuk sektor pendidikan, science, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital,
04:38serta tentu Indonesia juga mengangkat terkait dengan financial services
04:43yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat.
04:51Nah penerapan tarif yang lebih kompetitif dengan negara-negara yang juga bersaing dengan Indonesia.
04:58Saat sekarang untuk produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furniture, dan udang,
05:07itu menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif biaya masuk lebih tinggi
05:13dibandingkan beberapa negara pesaing, baik dari ASEAN maupun non-ASEAN negara Asia yang lain.
05:20Nah dengan berlakunya tarif selama 90 hari untuk 10 persen,
05:28maka tarif rata-rata Indonesia yang untuk khusus di tekstil garmen ini kan antara 10 sampai dengan 37 persen,
05:37maka dengan diberlakukannya 10 persen tambahan,
05:42maka tarifnya itu menjadi 10 ditambah 10 ataupun 37 ditambah 10.
05:48Jadi ini juga menjadi concern bagi Indonesia karena dengan tambahan 10 persen ini ekspor kita biayanya lebih tinggi
05:58karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia,
06:05bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut.
06:09Nah dalam pertemuan tersebut Indonesia menyepakati dengan Amerika akan diberikan langkah-langkah lanjutan
06:19dengan tim teknis baik dari USTR maupun dari Secretary of Commerce
06:25dan ada yang menarik bahwa Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari
06:40dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya.
06:47dan formatnya pun sudah disepakati yaitu format dari framework perjanjian tersebut
06:56dan skopingnya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting
07:05dan juga terkait dengan reliability daripada koridor rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi.
07:14Nah hasil-hasil pertemuan tersebut akan dilanjuti dengan berbagai pertemuan,
07:22bisa satu, dua, atau tiga putaran
07:25dan kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti
07:32dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat.
07:42Terima kasih Pak Minko atas materi yang sudah disampaikan.
07:55Jadi kami ingin meng-highlight sedikit Pak.
08:00Jadi Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal,
08:05itu yang rekan-rekan media juga perlu ketahui,
08:07dan kemudian kita berharapkan perdagangan yang adil dan berimbang.
08:14Dan pemerintah Republik Indonesia juga dalam rangka negosiasi ini
08:19juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerjasama pendidikan, sains, dan ekonomi digital,
08:27penerapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor,
08:31dan juga pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dan menjaga economic security.
08:38Pihak Amerika Serikat sudah merespon dengan positif dan dalam 60 hari ke depan
08:43bersedia menindaklanjuti dalam level teknis,
08:48dalam solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan.
08:52Demikian rekan-rekan media dari materi sudah disampaikan.
08:57Kemudian mohon izin Pak Menko dan para Bapak Ibu Narasumber,
09:02kami sudah dari kemarin sudah menyebarkan slide 2 pertanyaan
09:05dan sudah ada beberapa pertanyaan yang masuk.
09:08Mohon izin kami menyampaikan tiga pertanyaan pertama.
09:12Yang pertama adalah dari RRI, Radio Republik Indonesia, dari ENO.
09:19Pertanyaan yang pertama adalah,
09:21apakah ada persyaratan tertentu yang diminta Amerika Serikat
09:26dalam proses negosiasi ini?
09:29Kemudian dari Stephen, dari Agensia IV, kantor berita Spanyol,
09:38pertanyaannya adalah,
09:41apakah relaksasi TKDN menjadi poin utama dari negosiasi?
09:47Apabila iya, apa bentuk relaksasi yang akan dilakukan oleh Indonesia?
09:51Kemudian yang terakhir dari sesi pertama ini,
09:57dari Investor Trust Maulana Kotsar,
10:00ada cukup banyak beberapa pertanyaan.
10:05Mohon dijelaskan, Pak Menko dan Bapak Ibu Narasumber,
10:08apakah ada rencana mengeluarkan paket ekonomi
10:12untuk dunia usaha menghadapi perang tarif?
10:15Jika ada, kapan ini akan dikeluarkan?
10:20Kemudian yang kedua,
10:24apa yang kita minta dari AS dan apa yang bisa kita berikan kepada AS,
10:30Amerika Serikat?
10:31Apakah menurunkan defisit perdagangan hingga nol?
10:35Hingga nol.
10:36Kemudian apakah langkah yang sudah dan akan diambil
10:43pemerintah Indonesia dalam bernegosiasi dengan Presiden Trump?
10:47Kami rasa tiga dulu Pak Menko
10:49dan beberapa tadi sudah Pak Menko sampaikan dalam materi,
10:55mohon bisa dilepas jelaskan lebih lanjut.
10:57Terima kasih.
10:58Silakan Pak Menko.
10:58Terima kasih untuk Mbak Eno dari RRI.
11:05Nah tentu Amerika sudah menyampaikan apa yang mereka harapkan.
11:11Nah tentu paket pertama yang terkait dengan tarif
11:14yang diharapkan bisa menjadi tarif perimbang.
11:18Nah hal yang sama juga Indonesia meminta,
11:20jadi apabila Amerika sudah diberikan tarif perimbang,
11:23maka Indonesia juga mengharap kepada 20 produk unggulan Indonesia
11:29yang ekspor ke Amerika diberikan tarif yang seimbang pula.
11:35Dan tarif tersebut tidak lebih tinggi daripada negara-negara pesaing Indonesia.
11:43Yang kedua terkait dengan non-tarif measures,
11:47ada beberapa hal yang diminta
11:49dan untuk itu Indonesia juga sudah menyampaikan dokumen
11:56untuk merespons yang terkait dengan non-tarif measures tersebut.
12:01Terkait dengan pertanyaan Stephen dari EFI,
12:07terkait dengan TKDN,
12:09dalam rapat dengan Bapak Presiden,
12:11Bapak Presiden meminta format TKDN
12:14diperbaiki menjadi insentif base.
12:20Nah tentu dari Amerika ada permintaan terhadap produk-produk tertentu
12:25yang secara natur ataupun secara bisnis praktis
12:32itu sifatnya bukan import-export,
12:37contohnya seperti data center.
12:39Nah itu juga kami sedang perbaiki
12:43dan sedang dibuat rekomendasinya.
12:48Kemudian tentu TKDN yang di luar ICT
12:53itu tentu sampai sekarang belum ada perubahan,
12:57namun tantangan Bapak Presiden
12:59bahwa ini dibuat yang sifatnya berbasis
13:04kepada inovasi dan insentif.
13:06Ini sedang akan dibahas nanti oleh tim
13:09diregulasi yang segera akan dibentuk
13:12untuk memudahkan daya saing
13:17dan juga ease of doing business
13:19untuk membuat regulasi-regulasi
13:22yang tidak menjadi habatan untuk perdagangan
13:27dan ini bukan hanya eksklusif untuk Amerika
13:30tetapi kita juga masuk dalam berbagai perjanjian
13:34termasuk dalam IUSEPA.
13:37Kemudian juga terkait dengan paket ekonomi,
13:42nah ini sedang dalam pembahasan
13:44dan salah satunya tentu yang terkait dengan
13:47perizinan import, terkait dengan API, OSS,
13:54terkait dengan layanan perpajakan dan kepabeanan,
13:58kemudian juga terkait dengan pengaturan
14:03daripada kuota dan juga termasuk
14:07di dalamnya sektor keuangan.
14:10Kami sudah berkoordinasi dengan OJK
14:12dan Bank Indonesia, terutama terkait dengan payment
14:17yang diminta oleh pihak Amerika.
14:20Kemudian Indonesia juga kita minta
14:24agar Amerika Serikat memperdalam sektor perdagangan,
14:30investasi, energi, dan kerjasama mineral penting
14:34dan juga di sektor finansial atau keuangan
14:38dan sektor pertahanan ataupun defense,
14:43sektor daripada pendidikan,
14:45dan juga kami juga tegaskan bahwa selama ini
14:50yang tarif tidak level playing field
14:53dengan negara pesaing Indonesia,
14:56termasuk di negara ASEAN,
14:58kita minta ini akan diberikan secara lebih adil
15:02dan juga kita tidak diberikan tarif yang lebih tinggi.
15:09Saya rasa demikian, saya kembalikan Pak Hario.
15:15Bisa tambahkan?
15:15Silahkan, Bu.
15:17Ya, kalau tadi ditanyakan apakah ada paket-paket ekonomi
15:20yang akan dikeluarkan oleh pemerintah
15:23dalam menghadapi perang tarif,
15:25tadi Pak Menko sudah menjelaskan
15:26akan ada paket diregulasi yang komprehensif,
15:29tetapi khusus untuk beberapa sektor
15:31yang akan terkena dampak,
15:33terutama dari perang tarif ini,
15:36seperti industri padat karya
15:37dan juga industri udang,
15:39itu akan sedang dipelajari
15:42apa yang bisa dilakukan secara spesifik
15:44yang akan dihadapi oleh sektor-sektor tersebut.
15:48Dan juga sudah dibentuk juga ya Pak Menko,
15:50Satgas Tenaga Kerja dan PHK
15:54yang juga akan mengantisipasi
15:56jika ada dampak dari perang tarif.
15:59Sementara kita akan masih dalam negosiasi
16:02dan belum pasti apa yang akan terjadi
16:04dalam 30-60 hari ke depan.
16:07Silahkan Pak Hadir.
16:13Baik, terima kasih Pak Menko,
16:14Bu Mar'i.
16:15Jadi,
16:16yang dapat kami highlight tadi bahwa
16:22terkait dengan isu TKDN ini
16:26dipertimbangkan untuk dilakukan penyesuaian,
16:32terutama dalam non-tarif barier
16:34dengan dibentuknya tim deregulasi.
16:37Kemudian untuk pertanyaan paket ekonomi,
16:42itu ada tambahan juga dari Ibu Mar'i
16:44bahwa diutamakan paket ekonomi
16:47yang mempunyai dampak kepada padat karya
16:50dengan dibentuknya juga Satgas Tenaga Kerja dan PHK,
16:55serta sebelumnya juga Pak Menko sudah menyampaikan
16:58bahwa akan ada juga Satgas diregulasi.
17:01Kemudian terkait
17:02yang kita minta dengan pemerintah hampir sikat-sikat,
17:06tadi sudah disampaikan ulang oleh Pak Menko
17:08bahwa di sektor perdagangan mineral penting,
17:12juga penguatan di sektor pendidikan dan sains,
17:15serta penetaton tarif yang lebih rendah dari kompetitor.
17:20Kemudian Pak Menko,
17:21kami lanjutkan dengan sesi pertanyaan kedua
17:24yang sudah masuk dari rekan-rekan media.
17:28Yang pertama, dari bisnis Indonesia,
17:31Mas Wibi, pertanyaannya,
17:35apakah Indonesia akan mendorong impor pangan
17:38dari US untuk negosiasi tarif,
17:43jika iya, apa saja,
17:44dan bagaimana pengaruhnya ke produk lokal
17:46dan harapan terhadap soal sembah depangan.
17:51Kemudian yang kedua,
17:53dari Bloomberg Technos,
17:58Pramesti.
18:04Di tengah dua negara besar,
18:06Amerika Serikat dan China
18:08yang saat ini sedang bertarung,
18:11Indonesia punya kesempatan terbaik
18:14di sektor apa saja dalam sisi negosiasi.
18:18Kemudian yang terakhir,
18:20dari Salma CNBC,
18:24ada dua pertanyaan Pak Menko.
18:26Yang pertama,
18:27apakah ada upaya diversifikasi pasar ekspor
18:31guna mengurangi ketergantungan
18:33terhadap pasar Amerika Serikat,
18:34meskipun dikatakan rasio ekspor Indonesia
18:38ke Amerika Serikat hanya sekitar 25 persen.
18:41Kemudian yang kedua,
18:42dari Salma CNBC adalah,
18:45bagaimana strategi pemerintah
18:47untuk melindungi sektor industri nasional
18:49yang berpotensi terdampak langsung
18:52oleh pengenaan tarif ini.
18:54Demikian tiga pertanyaan di sesi kedua.
18:56Mohon berkenan, Pak Menko.
18:57Ya, jadi yang pertama dari Wibi Business Indonesia,
19:05khusus pangan kita melakukan import
19:10seperti yang saat ini sekarang dilakukan
19:13dari Amerika Serikat,
19:16yaitu kita import gandum.
19:19Kemudian yang kedua,
19:21soyabin dan soyabin mil.
19:23Kita tidak akan mengganggu program swasembada,
19:30sehingga swasembada pangan sama sekali
19:32tidak terganggu dengan apa yang direncanakan
19:36dibeli dari Amerika Serikat,
19:39karena selama ini baik itu gandum,
19:41soyabin maupun soyabin mil,
19:43kita juga import,
19:46tetapi tidak hanya dari Amerika Serikat,
19:49tetapi juga dari Australia, dari Ukraine,
19:52dan beberapa negara lain.
19:54Nah, sehingga kita hanya melakukan pengalihan
19:57daripada import bahan baku
20:02untuk pangan tersebut.
20:05Kemudian yang kedua,
20:07terkait dengan tarif antara Amerika dan China,
20:13dalam pertemuan dengan Amerika,
20:16kita konsentrasi pada bilateral Indonesia dan Amerika.
20:21Nah, tentu dalam bilateral Indonesia dan Amerika,
20:25yang menjadi perhatian adalah
20:27yang menciptakan lapangan kerja banyak,
20:31yaitu sektor garban, foodware, furniture,
20:35dan sektor perikanan.
20:37Sedangkan yang lain tentu terkait dengan elektronik.
20:42Ini kemarin ada elektronik yang dibebaskan
20:44dan ada elektronik yang belum dibebaskan.
20:47Nah, kita minta agar ini juga mendapatkan
20:50treatment yang sama.
20:52Sebagai contoh,
20:54HP itu sudah dibebaskan,
20:57demikian pula untuk semi-konduktor,
21:01tetapi belum semua daripada
21:04consumer's goods elektronik.
21:08Jadi ini yang termasuk home appliance.
21:11ini yang kita minta agar mendapatkan
21:14treatment yang sama.
21:17Nah, Indonesia sendiri mendorong bahwa
21:18kerangka kerjasama economic partnership ini
21:21yang nantinya akan menyelesaikan
21:24harmonisasi daripada tarif,
21:27baik yang akan diterapkan ke Indonesia,
21:29maupun yang Indonesia terapkan terhadap Amerika.
21:34Kemudian yang terkait dengan pasar ekspor,
21:39ekspor kita itu 10 persen ke Amerika.
21:43Sehingga tentu kita bicara dengan mitra lain,
21:47salah satunya tentu kita bisa meningkatkan ke EU,
21:51di mana EU kita akan segerakan
21:54supaya EU CEPA itu bisa diselesaikan.
21:57Kemarin kita dengan Eurasia juga
21:59kita punya target sampai dengan bulan Juni.
22:03Dan kemarin dalam pembicaraan
22:05dengan Menteri Perdagangan Australia,
22:08Australia juga menyanggupi
22:10untuk menyerap produk Indonesia lebih besar.
22:15Kemudian juga dalam pertemuan tersebut,
22:17Indonesia juga mendorong
22:18agar aksesi CPTPP ditingkatkan.
22:22Karena dengan aksesi CPTPP,
22:25maka pasar Meksiko akan terbuka,
22:27pasar Inggris akan terbuka,
22:30dan beberapa lagi di negara Amerika Latin.
22:33Jadi tentu kita akan memitigasi
22:36penurunan ekspor ke Amerika
22:40akibat tarif yang lebih tinggi.
22:43Namun Indonesia optimis,
22:45perundingan 60 hari diharapkan
22:47bisa mencapai nilai yang positif.
22:52Bu Mari, ada tambahan silakan.
22:53Ya sedikit saja tambahan mengenai pertanyaan
22:57mengenai sektor apa saja yang bisa menjadi peluang
23:00di dalam pertarungan tarif yang terjadi
23:04antara Tiongkok dan Amerika.
23:07Sebetulnya proses itu sudah mulai terjadi
23:13sejak sebelum April 2,
23:16di mana sudah terjadi beberapa sektor
23:20yang mencari tempat, lokasi baru
23:23untuk melakukan produksi maupun ekspor ke Amerika
23:27seperti garment, footwear,
23:29dan sektor-sektor yang padat karya.
23:32Dan sebetulnya kita,
23:34pemerintah sudah sebelum April 2 pun
23:37mempunyai program untuk revitalisasi
23:39sektor padat karya
23:40dalam rangka menangkap kesempatan
23:43dan peluang untuk terjadi relokasi ini.
23:46Dan sudah cukup mendalam apa yang dilakukan
23:50untuk termasuk memfasilitasi investor-investor-investasi
23:54yang akan masuk ke dalam sektor ini.
23:58Dan yang penting juga secara umum,
24:03rantai pasok yang lebih terdiversifikasi,
24:08tidak terlalu terkonsentrasi dengan Tiongkok,
24:12itu juga akan menjadi peluang,
24:14di mana Indonesia maupun karena Indonesia
24:17bagian dari kerjasama ASEAN
24:19dan kerjasama ASEAN
24:21dengan negara-negara
24:23seperti Korea dan Jepang
24:27dan juga Australia,
24:29itu berarti kita bisa
24:31mendiversifikasi rantai pasok kita
24:33yang akan lebih menguntungkan kita semua
24:36untuk bisa masuk ke pasar Amerika.
24:40Dan khususnya ada dua sektor
24:42yang rantai pasok,
24:45yang masuk dalam isu security bagi Amerika
24:47yang berpotensi untuk Indonesia masuk,
24:51yaitu yang terkait dengan
24:52critical minerals dan semiconductor.
24:56Dan tentunya yang tadi upaya pasar,
25:00diversifikasi pasar,
25:02Pak Menko sudah menyebut Eropa,
25:04itu sangat penting
25:04dan untuk kita menyelesaikan
25:06negosiasi EOSEPA
25:08secepat mungkin.
25:10Tapi di luar itu tentunya
25:12mitra-mitra dagang yang lain
25:14perlu kita lakukan engagement,
25:16termasuk di kawasan kita sendiri
25:17dengan kerjasama ASEAN
25:20maupun kerjasama RCEP
25:22yang memang sudah menjadi bagian
25:24dari kawasan kita
25:25dan ini sangat bisa diperdalam
25:27dan diperluas kerjasamanya,
25:29termasuk untuk diversifikasi
25:31dari rantai pasok.
25:37Oke, Pak Hario silahkan.
25:39Ya, baik Pak Menko, Bu Matri, Pak Thomas.
25:44Ijin bahwa jadi atas pertanyaan-pertanyaan
25:46di sesi kedua bahwa
25:48bisa ditegaskan bahwa
25:51program suasembada pangan
25:54tidak akan terganggu
25:56dengan adanya kebijakan tarif
26:00dari Amerika Serikat ini
26:02serta Indonesia sedang menjajaki
26:05pengalihan produk-produk pedagangan
26:09yang impor dengan negara lain.
26:12Kemudian tadi Burmari juga menegaskan
26:14bahwa pentingnya
26:15mengedepankan rantai pasok.
26:17kemudian tadi ditegaskan juga bahwa
26:23ekspor Indonesia
26:24hanya sekitar 10 persen
26:27dan Indonesia sekarang
26:29sedang aktif untuk membuka
26:31pasar perdagangan dengan
26:32negara-negara lain di luar
26:34Amerika Serikat,
26:36EUCEPA, Eurasia,
26:37dan juga CPTPT.
26:40Demikian,
26:40mohon izin Pak Menko,
26:42apakah masih ada
26:43kesempatan di sesi ketiga?
26:45Yang terakhir mungkin Pak Menko?
26:46Terakhir mungkin dua penanya.
26:49Tadi ekspor yang 10 persen itu
26:51ekspor ke Amerika saja.
26:53Ya, tidak lupa.
26:5515 persen tapi 10 persen.
26:57Baik Pak, ada dua penanya.
27:02Yang pertama dari
27:03kabar bursa.com, Adipras.
27:07Apa target maksimal dan minimal
27:10yang ingin dicapai tim negosiasi tarif?
27:12Apakah target tersebut
27:15bisa dicapai?
27:17Kemudian dari
27:19PONITA,
27:20dari TIRTO,
27:23apakah pemerintah bisa memastikan
27:25daya saing industri Indonesia
27:27cukup kuat untuk menghadapi
27:29dampak dari perang dagang ini?
27:30Ijin Pak Menko demikian
27:32ada dua pertanyaan tambahan
27:33di sesi ketiga.
27:34Terima kasih.
27:37Jadi, tadi pertanyaan pertama
27:39terkait dengan
27:41target maksimum dan
27:44target maksimum
27:45dan minimum
27:46negosiasi.
27:48Sebetulnya ini
27:48berjalan
27:50yang penting
27:52Indonesia mendapatkan
27:54tarif lebih rendah
27:56dan juga
27:57terkait dengan
27:58tarif yang diberlakukan
28:00untuk Indonesia
28:01ini
28:02seimbang dengan
28:03negara-negara lain.
28:05Kemudian
28:06tentu ada
28:07beberapa
28:08klaster
28:10atau beberapa
28:11klasifikasi
28:12terkait dengan
28:14NTM
28:15yang
28:16juga level
28:17playing field
28:18dengan
28:19negara-negara lain
28:21termasuk
28:21dalam pembicaraan kita
28:23dalam
28:24EU SEPA.
28:25dan juga
28:26peningkatan
28:27investasi
28:28dua arah
28:30dan perkuatan
28:31daripada
28:32supply chain.
28:33Jadi,
28:34kalau target
28:35lain
28:35tentu
28:36kita lihat
28:37sesuai dengan
28:38pembahasan
28:39daripada
28:40tim negosiasi
28:41yang mungkin
28:42akan berlangsung
28:43satu, dua,
28:44atau tiga putaran.
28:47Terkait
28:47dengan
28:48daya saing
28:49sebetulnya
28:50Indonesia
28:50dibandingkan
28:52negara ASEAN
28:52lain
28:53selama ini
28:54mendapatkan
28:55biaya masuk
28:56lebih tinggi
28:56di negara
28:57Eropa
28:58maupun
28:59di Amerika Serikat
29:01terutama
29:02untuk produk-produk
29:03tekstil,
29:04elektronik,
29:05kemudian juga
29:06apparel,
29:08shoes.
29:09Sehingga tentu
29:09daya saing kita
29:11cukup
29:12baik
29:13oleh karena itu
29:14kita mempunyai
29:16raca perdagangan
29:18positif
29:19termasuk
29:20dengan Amerika Serikat,
29:22India,
29:23dan berbagai
29:23negara lainnya.
29:26Dan juga
29:27bahkan
29:27dengan China pun
29:28perbedaan
29:30perdagangannya
29:31semakin lama
29:32semakin tipis.
29:34Nah, oleh karena itu
29:35pemerintah optimis
29:36dengan adanya
29:38perundingan ini
29:40diharapkan
29:40hasilnya
29:41positif.
29:43Dan pemerintah
29:44tidak ingin
29:45akan adanya
29:46dampak
29:47terhadap
29:48para pekerja
29:49maupun
29:50terkait
29:51dengan
29:52investasi.
29:54Demikian,
29:55Bu Mari ada yang
29:55ingin ditambah?
29:56Tambahan saja,
29:57kalau tadi
29:58bertanya
29:58bagaimana
29:59mengenai daya saing
30:01Indonesia
30:02untuk menghadapi
30:03perang dagang ini,
30:05mungkin
30:06terlepas dari
30:07perang dagang
30:08paling baik
30:09kita menghadapi
30:10situasi yang
30:11tidak pasti ini
30:12adalah
30:12tentunya
30:13fokus ke dalam negeri
30:14untuk meningkatkan
30:15efisiensi
30:17dan
30:18daya saing kita.
30:19Jadi,
30:20maka itu
30:21sudah disusun
30:22dan Presiden
30:23sudah memberi arahan
30:24untuk kita melakukan
30:25paket diregulasi
30:26yang komprehensif
30:27untuk menurunkan
30:29so-called
30:30ekonomi
30:30biaya tinggi
30:31yang tengah
30:32dihadapi
30:32oleh dunia usaha
30:34baik dalam negeri
30:35maupun
30:35dari investor
30:36luar negeri.
30:38Itu
30:39saya rasa
30:39satu langkah
30:40yang kita harapkan
30:42akan meningkatkan
30:43daya saing kita.
30:44Dan tentunya
30:44di jangka
30:45menengah
30:46ada isu-isu lain
30:47seperti infrastruktur
30:48logistik
30:49dan sumber daya
30:50manusia
30:51jadi meningkatkan
30:52kapasitas
30:54dan
30:54kapasitas
30:55skill
30:55daripada
30:56sumber daya
30:58manusia
30:58manusia kita
30:59dan
30:59tentunya juga terkait
31:01dengan inovasi
31:02dan teknologi.
31:03silakan
31:05Pak
31:05Pak
31:05Pak
31:05Menko
31:08Bumari
31:08Pak
31:09Thomas
31:09jadi
31:10atas pertanyaan
31:11target
31:12yang bisa
31:13dicapai
31:13tadi sudah
31:14diulangi
31:15kembali
31:15bahwa
31:16Indonesia
31:16ingin
31:17penetapan
31:18tarif
31:18yang lebih
31:19rendah
31:19dari negara
31:20kompetitor lain
31:21mengambil
31:22momentum ini
31:23kemudian juga
31:23memastikan
31:24ketahanan
31:25rantai
31:26pasok
31:27dan kemudian
31:28juga
31:28memperkuat
31:29kerjasama
31:29pendidikan
31:30sains
31:31dan ekonomi
31:31digital
31:32tadi
31:33Bu
31:33Mari
31:34juga
31:34menambahkan
31:35pentingnya
31:36sudah dibentuk
31:38juga
31:38satgas
31:39diregulasi
31:39untuk efisiensi
31:41dan daya
31:41saing
31:42kemudian
31:42juga
31:43kita juga
31:44melihat
31:45kepada
31:45infrastruktur
31:46dan logistik
31:48serta sumber
31:48daya
31:49manusia
31:49demikian
31:51mungkin
31:51Pak Menko
31:52Pak Ibu
31:53Narasumber
31:54izin
31:55sudah
31:55tiga sesi
31:56tanya-jawab
31:57yang disampaikan
31:59apakah
32:00ada
32:00closing
32:02remark
32:02dari
32:03Bapak Menko
32:04dan Bapak Ibu
32:05Narasumber
32:05lainnya
32:05kami persilahkan
32:07terima kasih
32:08tentu
32:10kami masih
32:10bekerja
32:11masih bertemu
32:12dengan beberapa
32:13stakeholder
32:14baik itu
32:15kalangan
32:16bisnis
32:17maupun
32:18juga
32:18asosiasi
32:19yang ada di
32:20Amerika
32:20yang nantinya
32:21tentu bisa
32:21membantu
32:22Indonesia
32:23melakukan
32:24pendekatan
32:25dengan
32:25pemerintah
32:26Amerika Serikat
32:27dan
32:28masih ada
32:30lagi
32:30nanti
32:31Ibu Menteri
32:31Keuangan
32:32akan hadir
32:32dalam
32:33spring meeting
32:34dan kami
32:35akan juga
32:36bertemu
32:36dengan
32:37Menteri
32:38Treserinya
32:39dimana
32:41diharapkan
32:43dengan
32:43seluruh
32:44stakeholder
32:45ditemui
32:46maka
32:47posisi
32:49Indonesia
32:49dalam
32:50negosiasi
32:51ini
32:51bisa
32:52diselesaikan
32:53dalam
32:54waktu
32:54yang
32:54ditargetkan
32:55yaitu
32:5660 hari
32:57demikian
32:58terima kasih
33:00wassalamualaikum
33:01warahmatullahi wabarakatuh
33:03waalaikumsalam
33:04terima kasih
33:05Pak Menko
33:06Pak Menkiu
33:08dan Ibu
33:08Mar'i
33:09terima kasih
33:11kamu ucapkan
33:12atas materi
33:12yang disampaikan
33:13demikian juga
33:14untuk rekan-rekan
33:15media cetak
33:17elektronik
33:17yang sudah
33:18hadir
33:18dan masyarakat
33:19Indonesia
33:20mohon maaf
33:22bila ada
33:22kekurangan
33:22dalam press conference
33:24ini
33:24mudah-mudahan
33:25informasi
33:26yang disampaikan
33:27bisa menjawab
33:28banyaknya
33:29pertanyaan
33:29terkait dengan
33:30tim negosiasi
33:32yang berangkat
33:32ke Amerika Serikat
33:33tadi di penutup
33:35Pak Menko
33:36menyampaikan
33:36bahwa
33:37kita punya
33:37waktu
33:3860 hari
33:38ke depan
33:39dan tim
33:39akan terus
33:40bekerja
33:41sehingga
33:41target-target
33:42yang
33:42kita harapkan
33:43bisa tercapai
33:44dalam waktu
33:45yang telah
33:46ditetapkan
33:47demikian
33:48rekan-rekan media
33:49Pak Menko
33:50Pak Wamenkyu
33:51dan
33:51Bu Mar'i
33:52mohon izin
33:53kami tutup
33:54sampai jumpa
33:56di lain
33:56kesempatan
33:57mudah-mudahan
33:57Pak Menko
33:58nanti dan tim
33:59berkenan
33:59menyempatkan
34:01waktu
34:01press conference
34:02selanjutan
34:03demikian
34:04wassalamualaikum warahmatullahi
34:07warahmatullahi wabarakatuh
34:07selamat
34:08waalaikumsalam
34:09terima kasih
34:11Pak Menko
34:11selamat menikmati

Dianjurkan