Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 4/10/2025
Pada akhir perdagangan hari Rabu (9/4), IHSG melemah 29 poin (-0,47%) ke posisi 5.967. Sektor infrastruktur naik paling kuat 0,94% menahan IHSG jatuh lebih dalam. Adapun indeks sektor industri dasar turun paling dalam sebesar 3,07%.

Market saham Asia tercatat mengikuti pelemahan signifikan pasar global pada perdaganga kemarin. Ini terjadi setelah AS secara mengejutkan menerapkan tarif 104% terhadap barang impor China yang mulai berlaku.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Transcription by CastingWords
00:30Indeks harga saham gabungan atau IHSG melanjutkan koreksi di perdagangan hari kedua setelah libur panjang lebaran 2025.
00:40Mengutip data Pursefek Indonesia, IHSG berbalik koreksi 0,47% ke level 5.967,98 di penutupan perdagangan Rabu, setelah menguat 1% ke level 6.000 di sesi 1.
00:55IHSG tertekan penurunan nom indeks sektoral, sektor yang turun paling dalam diantaranya sektor barang baku, koreksi 3,07%, sektor barang konsumen nom primer melemah 2,24%, sektor energi melemah 1,43%, dan sektor teknologi terdepresiasi 1,32%.
01:17Ada pun sektor yang menguat signifikan diantaranya adalah sektor infrastruktur naik 0,94%, sektor kesehatan terapresiasi 0,78%, dan sektor perindustrian menguat 0,75%.
01:32Dua saham Prayoko Pangestu menjadi pemberat utama IHSG, saham PT. Barito Renewable Energi TBK ditutup melemah signifikan 10,34% di level 4.250 rupiah per saham, dan berkontribusi 18,88 ke kelemahan IHSG.
01:53Selanjutnya saham PT. Chandra Asri Pasifik TBK ditutup melemah 6,60%, di level 6,725 rupiah per saham, dan berkontribusi 10,84 indeks poin ke kelemahan IHSG.
02:09Ada pun penampang utama IHSG adalah saham PT. Bank Sentral Asia TBK ditutup melemah 1,93% di level 7,925 rupiah per saham, dengan berkontribusi 9,75 indeks poin ke penguatan IHSG.
02:26Dan saham PT. Astra International TBK ditutup melemah 3,12%, di level 4.260 rupiah per saham, dan berkontribusi 6,31 indeks poin ke penguatan IHSG.
02:43Penurunan IHSG tersebut sering dengan tarif resi prokal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang resmi berlaku Rabu 9 April 2025.
02:52Tarif yang lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang berlaku di 5 April, digenangkan ke hampir 60 negara termasuk Indonesia.
03:01Kepujakan tarif ini tidak hanya direspon negatif pasar saham, namun pasar valuta Asia juga berkejolan,
03:08dengan uang Korea Selatan jatuh ke level terendah sejak 2009 pada minggu ini.
03:12Iwan Jaina juga jatuh ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar Amerika.
03:18Dari Komunitas Harga Minyak West Texas Intermediate atau WTI ditutup di bawah 60 dolar Amerika untuk pertama kalinya sejak April 2021.
03:29Berbagi sumber IDX.
03:31Ya, bisa kita akan menuju ke market spotlight.
03:39IHSG ditutup pelemah 0,4% ke level 5.967 dan investor mencermati perang tarif Amerika Serikat dan China.
03:47Dan terkait dengan saham BBCA yang menjadi penopang IHSG yang menguat 1,9% dan barang baku dan konsumen non-primer memimpin pelemahan sektoral turun 3% dan 2,2%.
03:59Dan berikutnya adalah agenda ekonomi perusahaan dari Amerika Serikat ada Notuland Rapat FOMC dan pidato Logan Pejambat The Fed dan pidato dari Bauman anggota FOMC.
04:08Dari Jepang ada indeks harga produsen tahunan dan bulanan dari China.
04:12Ada indeks harga konsumen tahunan secara bulanan dan indeks harga produsen tahunan.
04:19Agenda imiten, BBRI, KUM Dividend Tunai, BDMN, X Dividend Tunai, NISP, DPS Dividend Tunai, dan ENAK, Pemberitahuan RUPS.
04:29Kemudian OBAT melakukan pemberitahuan RUPS.
04:33Berikutnya untuk pembukaan dari bursa-bursa utama saya di pagi hari ini, Pak Mirsa.
04:37Ya, kami mohon maaf atas kekeliruan data dari pembukaan bursa Asia di pagi hari ini, Pak Mirsa.
04:53Terima kasih.
05:23Dan dari pemerintahan Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkaitkan perundaan untuk pengenangan tarif yang tadinya akan dikenakan di hari Kamis, tapi kemudian ditunda selama 90 hari.
05:36Pergerakannya ataupun mungkin disikapi cukup variatif, Wall Street ataupun bursa Amerika tentu saja menguat sangat signifikan.
05:42Tapi bursa Eropa terkoreksi dalam, sejauh mana ini kemudian akan menjadi sebuah efek ataupun reaksi yang cukup mix dari pergerakan ISG di hari ini?
05:55Ya, jadi memang kita melihat kebijakan Trump itu on and off, mungkin kita boleh dikatakan spekulasi dalam bertransaksi di pasar saham.
06:11Jadi, dengan setmennya Trump untuk menunda 90 hari, kita tahu bahwa perusahaan Amerika itu bisa di-short, Mas Wiki.
06:22Jadi, bisa di-short.
06:23Jadi, seperti di Indonesia, lagi mau menaruhkan short selling, tapi tidak dibanding kondisi market seperti ini.
06:30Jadi, terlihat kalau misalnya mereka melakukan short selling, biasanya ditandai ya.
06:37Jadi, ditandai berapa banyak yang sudah men-short.
06:40Jadi, kalau saya melihat ini dari setmennya Trump ya, jadi kebijakannya ini ditunda kembali gitu ya,
06:50tapi sudah ada signal dia akan menerapkan 10 persen ya, itu minima.
06:53Nah, ini yang membuat semua negara termasuk Indonesia itu get relief ya.
07:00Jadi, selama ini memang kan pajak di import yang masuk ke Amerika untuk produk-produk Indonesia itu bervariasi dari 2 sampai 9 persen.
07:11Jadi, kalau 10 persen ya boleh dikatakan sekitar 1 persen, it's okay lah gitu.
07:15Jadi, kenaikan daripada bursa di Amerika lebih disebabkan salah satunya penyataan Trump ya,
07:20lalu kedua, recovery daripada orang yang melakukan short selling.
07:24Seperti itu, Mas Wiki.
07:26Baik, artinya sebetulnya walaupun ini kemudian menjadi sebuah angin segar,
07:32tapi market harus bersiap-siap jika kemudian ada kebijakan lanjutan yang punya perbedaan yang cukup signifikan begitu ya?
07:42Ya, dalam 90 hari ke depan, kita aman.
07:45Baik, setidaknya 90 hari ke depan masih aman lah ya?
07:48Aman.
07:49Oke, baik. Kalau kita lihat dari data perutupan IHSG di perdagangan kemarin,
07:55sebetulnya apa yang paling memberatkan pergerakan dari IHSG?
07:58Apakah sentimen perang dagang Amerika dan China ini masih memperberat pergerakan IHSG di perdagangan kemarin, Pak Sani?
08:06Lebih ke WNC, dan ada beberapa investor juga sudah menyiapkan dana.
08:13Jadi, berharap IHSG jatuh lagi gitu ya, sebesar 15%.
08:19Jadi, banyak sekali untuk investor di Indonesia sekarang sudah jadi smart investor,
08:24dia membeli pada saat market lagi gonjang-ganji, dan mereka melihat dari Trump itu memang dia bisnismen.
08:30Jadi, satu waktu dia bisa merubah kebijakannya gitu, tergantung dari kondisinya, dan itu memang terjadi.
08:37Jadi, masih kemarin kenapa boleh dikatakan WNC, ya banyak orang juga bermain trading juga, makanya kemarin di akhir-akhir kembali negatif ya, dari sebelumnya positif.
08:48Oke.
08:49Seperti itu, Pak Fikir.
08:51Melihat sentimen penundaan tarif apakah WNC akan terbatas, artinya akan sudah mulai masuk lagi.
08:58Mengingat kemarin juga Bank BCA mulai dilirik nih, oleh investor, dan menjadi salah satu saham yang memang menopang pergerakan dari IHSG, Pak.
09:08Ya, sekarang ini kan kita sebagai investor sangat bersyukur ya, setelah dibutuhkan dana tarah yang dengan dana kelolaannya ratusan triliun ya.
09:20Jadi, ini menjadi bumper, minimal begini, pada saat kita butuh uang, ya kalau misalnya walaupun jual rugi gitu, minimal ada yang beli gitu.
09:31Yang kita khawatirkan kan, itu pada saat kita menjual, nggak ada, nggak kasih beli gitu, atau jualnya di beberapa harga ke bawah.
09:39Jadi, ini yang membuat dari investor kita confidence, sangat confidence sekali.
09:44Lalu, ada berita juga, dana dana pensiun pemerintah yang tadinya dalam tanda petik dilarang untuk masuk ke saham, itu kabarnya juga akan diperbolehkan untuk masuk kembali ke pasar modal.
09:55Nah, ini yang membuat menurut saya itu sangat bagus, dan memang dalam kondisi seperti ini memang seharusnya mereka masuk, karena memang harganya udah murah.
10:05Oke.
10:06Dari penundaan pengenaan tarif impor terhadap puluhan negara, tapi ada treatment yang berbeda terhadap China, Meksiko, dan juga Kanada, Pak Sani.
10:17Bagaimana Anda sebetulnya melihat efek jangka pendek dan jangka panjang dari potensi tarif 104% terhadap barang-barang China ke Amerika Serikat?
10:27Tentu saja, ini kalau kita lihat untuk sektor-sektor berbasis ekspor yang memang secara market itu mostly ke China, Pak Sani.
10:36Ya, jadi boleh dikatakan kenapa China bersikeras untuk dia membuat negosiasi.
10:43Saya melihat ada satu as yang dipegang oleh China, ya di mana dia memiliki komoditas yang namanya rare earth.
10:53Rare earth itu adalah bahan baku teknologi yang tinggi gitu ya.
10:58Makanya juga Elon Musk juga mengingatkan untuk jangan berkeras dengan China gitu ya.
11:07Jadi, akibat dari kalau misalnya sampai China benar-benar boykot, tidak mau mengekspor dia punya komoditas yang namanya rare earth ini,
11:19ya atau di Indonesia namanya tanah jarang ya.
11:21Itu boleh dikatakan teknologi di Amerika itu akan stuck, ya tidak akan berkembang gitu.
11:28Karena memang bahan bakunya itu sekitar 90%-an dibiliki oleh China.
11:33Seperti itu, Mas Bik.
11:35Baik-baik, menarik Pak Sani.
11:38Lalu apa yang sebetulnya dapat dilakukan pelaku pasar terkait dengan berbagai macam sentimen dan juga analisis yang Anda tadi sampaikan?
11:45Kita akan lanjutkan usaha jidah berikut ini.
11:47Dan, Pak Bersia, tetap bersama kami, kami akan segera kembali.
11:51Terima kasih.

Recommended