Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 4/8/2025
"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Market Buzz, Selasa, (08/04/2025) dengan tema Pembukaan Perdagangan BEI Usai Libur Lebaran".

Category

📺
TV
Transcript
00:00Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
00:11Yang saya hormati, Deputi Komisar OJK, Bapak Ibrahim Aditya Jayantara, Department Head OJK,
00:20Pak Eddy Manindo, Bapak-Bapak Ibu dari OJK, Rekan-rekan Direksi dari Perhubungan Indonesia,
00:27Pak Jeffrey Buica, Pak Nandar, serta Rekan-rekan Direksi SRO, Pak Samsul Bueki,
00:34Bu... email dah, sorry, belum puasa, Bu, mohon maaf.
00:42Lalu Pak Iding dari Kepei, sendirian ya Pak Iding ya?
00:46Dan juga rekan-rekan media, pertama-tama, saya ingin mengucapkan,
00:50Minal Aidin Walfaizin, mohon maaf lahiran batin,
00:54mudah-mudahan hari ini pasar kita dibuka bisa hijau,
01:02kalau kita bicara, mudah-mudahan jam sembilan terlagi.
01:06Mungkin sedikit saya akan menyampaikan latar belakang dari penyesuaian yang dilakukan
01:13oleh Bursa Effect Indonesia terkait dua hal.
01:17Pertama mungkin sebagai latar belakang adalah, boleh slidenya?
01:23Kalau kita lihat semenjak tanggal 27 Maret sampai dengan hari ini ataupun kemarin,
01:32terlihat bahwa secara global, indeks harga saham di bursa-bursa global turun secara signifikan.
01:41Dan harganya fluktuatif, berkisar antara 5 sampai 11 persen selama hampir dua minggu.
01:50Dan memang kondisi itu kita tidak alami karena Bursa Effect Indonesia
01:55sejak tanggal 28 itu tidak melakukan perdagangan karena libur idul fitri.
02:03Yang kedua adalah bahwa penyesuaian yang akan kita lakukan adalah terkait dua hal.
02:09Pertama adalah terkait dengan ARB atau auto-rejection bawah dan juga trading halt.
02:17Dimana ini adalah mekanisme yang penting yang pertama.
02:22Kenapa kita sesuaikan? Pertama adalah untuk menjaga likiditas pasar.
02:27Karena kalau teman-teman tahu bahwa kalau kita lakukan trading halt selama 30 menit
02:32artinya pasar berhenti selama 30 menit.
02:36Dan kedua tentu saja kita ingin menciptakan kondisi pasar yang teratur, wajar dan efisien.
02:44Ini adalah mesej yang ingin kami sampaikan.
02:47Sehingga dengan melihat itu dan tentu saja yang ketiga adalah bahwa kita membandingkan
02:53terkait dengan dua hal tersebut yaitu ARB atau auto-rejection bawah dan trading halt ini
03:00dengan bursa-bursa yang ada terutama yang ada di regional.
03:05Misalnya Korea Selatan, bursa Korea Selatan dan bursa Thailand atau SET.
03:15Dan yang terakhir adalah penyesuaian ini tentu saja dilakukan berdasarkan praktek-praktek
03:23yang sudah dilakukan oleh bursa global.
03:27Jadi trading halt ARB ini juga kita benchmarking dengan bursa-bursa global.
03:33Kedua kita juga melakukan mini-survey ataupun mendengar masukan dari para pelaku pasar
03:42selama liburan dan memberikan ruang likuiditas yang lebih kepada investor
03:50untuk memberikan waktu mereka memutuskan mengenai investasi,
03:56merespon informasi yang ada di market pada saat itu.
04:05Perubahan yang dilakukan, tadi saya sampaikan ada dua hal.
04:08Yang pertama adalah ARB. Jadi kalau kita bicara ARB dan ARA,
04:15arahnya tidak berubah. Jadi arahnya tetap kalau kita lihat ini untuk saham
04:21di papan utama, papan pengembangan dan ekonomi baru serta ETF dan dire.
04:27Kalau kita lihat rentang harganya itu antara Rp50.000-Rp200.000 itu selama ini
04:36autoreactionnya 35 persen, lalu antara Rp200.000-Rp5.000 itu 25 persen,
04:44lalu di atas Rp5.000 itu autoreactionnya itu 20 persen.
04:49Yang kita ubah, karena selama ini asimetris arahnya sama, adalah autoreaction bawah.
04:55Jadi bawahnya yang tadinya Rp35.000, Rp25.000 dan Rp20.000,
05:00di rentang harga antara Rp50.000-Rp5.000, kita lakukan penyesuaian.
05:05Bahwa di harga Rp50.000-Rp200.000, menjadi ARB-nya 15 persen dari 35 persen.
05:14Lalu dari harga Rp200.000-Rp5.000, 15 persen juga dan di atas Rp5.000 adalah 15 persen.
05:21Jadi yang tadinya adalah staggering dari Rp20.000-Rp35.000, sekarang ARB-nya adalah 15 persen.
05:30Kedua terkait dengan trading halt atau pengantian sementara perdagangan,
05:35yang tadinya itu pertama adalah di level ketika menyentuh 5 persen, 10 persen dan 15 persen,
05:45kita lakukan penyesuaian menjadi 8 persen, 15 persen dan 20 persen.
05:52Dengan durasi atau waktunya tidak melakukan, tidak mengalami perubahan.
05:58Jadi waktunya tetap 30 menit untuk yang pertama, sesi keduanya 30 menit,
06:04dan baru untuk ketika menyentuh di atas 20 persen sampai dengan akhir sesi atau akhir hari.
06:12Jadi ini dua hal penyesuaian yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi
06:18dinamika yang terjadi saat ini di market.
06:22Yang kedua adalah memberikan likuiditas lebih kepada para investor,
06:27namun juga tentu saja melakukan proteksi bagi investor,
06:32sehingga investor diberikan waktu yang cukup untuk menelaha informasi yang ada saat ini.
06:40Ini adalah, tadi saya bilang bahwa ketika melakukan ini kita tidak lakukan sendirian.
06:46Kalau kita lihat hari ini diperlakukan juga penyesuaian terhadap VCM di Thailand, di SET,
06:58terjadi perubahan penyesuaian juga di Thailand.
07:00Nah kalau kita lihat di ARB beberapa bursa, kita bisa lihat bahwa memang saat ini di bursa yang ada
07:08yang asimetris, jadi artinya punya Indonesia yang tadinya simetris,
07:1420, 25, 35 menjadi asimetris karena ARB-nya 15 persen,
07:19sementara batas atasnya masih 20, 25 dan 30 persen, itu sama dengan yang terjadi di Philippine Stock Exchange.
07:28Kalau kita lihat dimana mereka batas bawahnya 30 persen, sementara kita 15 persen.
07:35Sementara di bursa-bursa lainnya, di bursa Malaysia, Singapura, itu masih asimetris.
07:41Dan Thailand juga masih asimetris.
07:46Nah kalau kita lihat terkait Circuit Breaker atau Trading Halt di berbagai bursa,
07:52kita bisa lihat tadi saya sampaikan, yang kita lihat tadi bahwa sebelumnya kita melihat bahwa Indonesia
08:00di sesi pertamanya adalah 5 persen, kita adjust ke 8 persen.
08:04Tentu saja kita melihat apa yang terjadi di bursa regional.
08:07Kalau kita lihat dua bursa terdekat, nomor dua dan tiga yaitu Korea Selatan dan SET atau Stock Exchange of Thailand,
08:16mereka saat ini melakukan batas yang penurunan basas menjadi 8, 15 dan 20.
08:26Nah ini yang kita lakukan sehingga kita lihat bahwa artinya kita cukup konservatif dimana di beberapa bursa
08:34itu bahkan ada yang 10 persen seperti dengan Philippine.
08:39Jadi artinya kita memberikan ruang likuiditas kepada para investor untuk bisa bertransaksi
08:45lebih daripada 5 persen yang kita lihat cukup sensitif, tapi kita juga cukup konservatif
08:52tidak menaikannya ke angka 10 persen seperti Philippine,
08:56karena kita ingin bahwa transaksi kita masih bisa terjadi proteksi kepada investor
09:04dan juga terdapat perdagangan yang wajar, transparan dan efisien.
09:11Saya rasa demikian Bapak-Ibu sekalian beberapa penyesuaian yang kita lakukan
09:17dan akan diberlakukan mulai hari ini.
09:20Jadi aturan ini berlaku mulai tanggal 8, ada perubahan SK Direksi
09:27sebagaimana juga arahan yang disampaikan OJK kepada Bursa Efek Indonesia.
09:38Jadi demikian saya sampaikan dan sekali lagi saya ingin sampaikan kepada teman-teman sekalian
09:44bahwa ini dilakukan karena mengantisipasi dan juga melihat kondisi market yang terjadi.
09:52Kita ingin bahwa kondisi kita ini tidak menciptakan kepanikan kepada investor,
10:00tetapi memberikan confidence kepada investor domestik kita, investor asing kita
10:06bahwa transaksi kita ini memberikan ruang yang cukup
10:11bagi para investor untuk mendapatkan melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia
10:16setelah lebih dari satu minggu perdagangannya ditutup karena lebaran Idul Fitri.
10:23Demikian saya sampaikan, terima kasih.
10:41Terima kasih.

Recommended