• 3 jam yang lalu
KAB. BANJAR, KOMPAS.TV - Dugaan pelecehan seksual terhadap peserta didik terjadi di salah satu Madrasah di Martapura, Kabupaten Banjar.

Data dari Polres Banjar mengungkap dugaan sebanyak 20 peserta didik laki-laki yang menjadi korban pelecehan yang dilakukan oknum pimpinan madrasah yang kini sudah ditetapkan tersangka.

Baca Juga Banjir Rob Rendam Sekolah di Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, Siswa Belajar Tanpa Sepatu di https://www.kompas.tv/regional/567589/banjir-rob-rendam-sekolah-di-kertak-hanyar-kabupaten-banjar-siswa-belajar-tanpa-sepatu

Dari 20 peserta didik tercatat hanya lima orang yang melapor ke Polres Banjar.

Modus yang digunakan pelaku berinisial M-R tersebut yaitu dengan cara merayu korban dengan dalih prosesi buang sial, termasuk iming-iming uang jajan, kejadian ini bahkan sudah dilakukannya sejak 2019 lalu.

Madrasah yang berkasus ini diketahui terdaftar di Kementerian Agama Kabupaten Banjar sejak tahun 2022 hingga 2027 lalu, sebelum didirikan pada tahun 2017.

Dalam pelaksanaannya, pihak madrasah menginapkan peserta didik dengan tujuan pengembangan diri, hingga banyak dari masyarakat awam menilai lembaga pendidikan ini sebagai pondok pesantren.

Kementerian Agama Kabupaten Banjar menegaskan tak akan mencabut izin operasional agar tidak mengorbankan peserta didik yang sudah menjalani proses pembelajaran dan memastikan sanksi hanya akan diberikan kepada yang terlibat dalam kasus pelecehan.

Baca Juga Banjir Rob di Banjarmasin, Pelaku UMKM Mengaku Alami Kerugian, Minta Infrastruktur Dibenahi di https://www.kompas.tv/regional/567588/banjir-rob-di-banjarmasin-pelaku-umkm-mengaku-alami-kerugian-minta-infrastruktur-dibenahi

Hingga kini aktivitas Madrasah tersebut terpantau sepi, sebanyak 257 peserta didik dikabarkan pulang ke rumah masing-masing.

Kementerian Agama Kabupaten banjar menyebut aktivitas belajar mengajar termasuk ujian kenaikkan kelas dimungkinkan dilaksanakan pihak madrasah lewat jalur online.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/567828/20-santri-di-kabupaten-banjar-diduga-alami-pelecehan-seksual-oleh-oknum-pimpinan-madrasah

Dianjurkan