PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEJANG SECARA UMUM:
1. Usahakan untuk tetap tenang. Longgarkan pakaian korban.
2. Pada penolong awam tidak terlatih, kamu bisa merekam korban dari awal kejang hingga selesai.
3. Kendalikan risiko cedera
Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya, seperti pisau, alat main yang mudah roboh, listrik, dan benda-benda pecah-belah.
4. Kendalikan risiko aspirasi (aspirasi adalah peristiwa masuknya benda asing, seperti cairan/muntahan ke saluran napas)
Baringkan anak dlm posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yg ada dalam mulut bs keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
5. PERHATIKAN! Pada saat membaringkan anak, usahakan untuk tidak melawan arah kejang. Maksudnya, jangan lawan kejang anak dengan mencengkeramnya terlalu kuat, menghentikan kejang secara paksa, atau menahan tangan dan kakinya.
jika orang tua melakukan itu, risiko cedera pada otot dan rangka dapat meningkat. Pindahkan/baringkan perlahan mengikuti arah kejang.
6. Dengan hati-hati dan tanpa melawan arah kejang, letakkan bantal atau barang lembut lainnya di bawah kepala korban.
7. DONT
Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok, kayu, jari orang tua, atau benda lain ke dalam mulut dapat meningkatkan komplikasi dan risiko cedera lebih lanjut.
CDC menyebutkan bahwa memasukkan benda seperti sendok yang dilapisi kain pada mulut penderita kejang justru meningkatkan risiko cedera pada gigi dan rahang. Sebagian kasus menyebut bahwa memasukkan sesuatu di dalam mulut pada korban kejang dapat berisiko menyumbat saluran napas.
Berbahaya sekali, oleh sebab itu tidak lagi dianjurkan untuk melakukannya.
8. DILARANG memberi minum anak yang sedang kejang. Pemberian minum pada anak ketika kejang dapat meningkatkan risiko aspirasi sehingga memicu sumbatan jalan napas. Oleh sebab itu, JANGAN berikan kopi pada anak ketika kejang. STOP mitos-mitos nyeleneh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein pada kopi justru dapat meningkatkan frekuensi kejang karena kemampuannya mengganggu kerja neurotransmitter pada otak.
9. Amati apa yg terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter.
1. Usahakan untuk tetap tenang. Longgarkan pakaian korban.
2. Pada penolong awam tidak terlatih, kamu bisa merekam korban dari awal kejang hingga selesai.
3. Kendalikan risiko cedera
Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya, seperti pisau, alat main yang mudah roboh, listrik, dan benda-benda pecah-belah.
4. Kendalikan risiko aspirasi (aspirasi adalah peristiwa masuknya benda asing, seperti cairan/muntahan ke saluran napas)
Baringkan anak dlm posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yg ada dalam mulut bs keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
5. PERHATIKAN! Pada saat membaringkan anak, usahakan untuk tidak melawan arah kejang. Maksudnya, jangan lawan kejang anak dengan mencengkeramnya terlalu kuat, menghentikan kejang secara paksa, atau menahan tangan dan kakinya.
jika orang tua melakukan itu, risiko cedera pada otot dan rangka dapat meningkat. Pindahkan/baringkan perlahan mengikuti arah kejang.
6. Dengan hati-hati dan tanpa melawan arah kejang, letakkan bantal atau barang lembut lainnya di bawah kepala korban.
7. DONT
Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok, kayu, jari orang tua, atau benda lain ke dalam mulut dapat meningkatkan komplikasi dan risiko cedera lebih lanjut.
CDC menyebutkan bahwa memasukkan benda seperti sendok yang dilapisi kain pada mulut penderita kejang justru meningkatkan risiko cedera pada gigi dan rahang. Sebagian kasus menyebut bahwa memasukkan sesuatu di dalam mulut pada korban kejang dapat berisiko menyumbat saluran napas.
Berbahaya sekali, oleh sebab itu tidak lagi dianjurkan untuk melakukannya.
8. DILARANG memberi minum anak yang sedang kejang. Pemberian minum pada anak ketika kejang dapat meningkatkan risiko aspirasi sehingga memicu sumbatan jalan napas. Oleh sebab itu, JANGAN berikan kopi pada anak ketika kejang. STOP mitos-mitos nyeleneh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein pada kopi justru dapat meningkatkan frekuensi kejang karena kemampuannya mengganggu kerja neurotransmitter pada otak.
9. Amati apa yg terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter.
Category
🗞
Berita