• 2 days ago
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan telah menyiapkan strategi dalam 100 hari pertama kerja di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah melakukan pembenahan sejumlah regulasi di sektor ESDM yang tumpang tindih. Sebab, dinilai menjadi kendala utama bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi dan investasi di sektor ESDM. Hal ini dilakukan untuk mendorong swasembada energi yang ditargetkan Presiden Prabowo, agar tercipta kedaulatan energi nasional.

Sementara itu, usai menjabat kembali sebagai Menteri BUMN Erick Thohir akan terus melakukan transformasi, transparansi, hingga mendorong percepatan munculnya pengusaha baru dan UMKM. Dengan demikian, bisa mewujudkan keinginan Presiden Prabowo untuk merealisasikan swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi.

Category

📺
TV
Transcript
00:00.
00:20Halo pemirsa, apa kabar anda?
00:22Hari ini langsung dari studio IDX Channel Jakarta,
00:24saya Prasetya Wiwo kembali hadir
00:26dalam Market Review, program yang mengupas
00:28isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi
00:30di tanah air.
00:32Livestreaming kami bisa anda saksikan juga
00:34di IDXchannel.com
00:36dan langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:48Ya pemirsa, Menteri SDM Bahlil Lahadalia
00:50telah menyiapkan sejumlah langkah strategis
00:52untuk meningkatkan peran energi dalam 100 hari kerja.
00:54Salah satunya, pembenahan aturan
00:56atau regulasi yang dipandang tumpang tidih.
00:58Sementara itu, Menteri BUMN
01:00Erick Thohir menyatakan
01:02akan melanjutkan transformasi
01:04untuk profesionalisme dan juga transparasi,
01:06termasuk melanjutkan
01:08bersih-bersih BUMN.
01:16Menteri Energi dan Sumber
01:18Daya Mineral Bahlil Lahadalia
01:20menyatakan telah menyiapkan strategi
01:22dalam 100 hari pertama kerja
01:24di era pemerintahan Prabowo-Subianto
01:26dan Gibran Raka-Buming Raka.
01:28Salah satu langkah utama
01:30yang dilakukan adalah melakukan
01:32pembenahan sejumlah regulasi di sektor SDM
01:34yang tumpang tidih.
01:36Sebab dinilai menjadi kendala utama
01:38bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi
01:40dan investasi di sektor SDM.
01:42Hal ini dilakukan untuk
01:44mendorong suasem bada energi yang ditargetkan
01:46Presiden Prabowo agar tercipta
01:48Kedaulatan Energi Nasional.
01:54Kami melakukan
01:56perapian,
01:58pembenahan terhadap aturan yang tumpang tidih.
02:00Bayangkan,
02:02kita mau
02:04eksplorasi saja, izinnya
02:06sekarang masih ada 100 lebih.
02:08129
02:12Sebenarnya izin ini sudah bagus,
02:14tapi kita
02:16SLA-nya yang kurang, kecepatannya.
02:20Sementara itu saya Menjabat Kembali
02:22sebagai Menteri BUMN,
02:24Erick Thohir akan terus melakukan transformasi,
02:26transparansi, hingga mendorong
02:28percepatan munculnya pengusaha baru dan
02:30UMKM. Dengan demikian,
02:32bisa mewujudkan keinginan Presiden Prabowo
02:34untuk merealisasikan suasem bada pangan,
02:36suasem bada energi, dan hilirisasi.
02:40Presiden punya visi,
02:42kita sebagai pembantu,
02:44kita harus loyal, harus bisa
02:46menjalankan visi beliau sesuai dengan
02:48janji beliau untuk melayani
02:50kepada rakyat. Kita
02:52terus bertransformasi
02:54untuk profesionalisme,
02:56transparansi,
02:58termasuk versi-versi BUMN lagi.
03:00Tetapi juga
03:02tadi, kita mendorong
03:04yang namanya juga
03:06percepatan pengusaha baru
03:08dengan tadi,
03:10mendorong kerjasama dengan swasta,
03:12perusahaan-perusahaan
03:14kecil menengah kita dorong.
03:20Ketauan menambahkan dirinya akan segera membuat peraturan
03:22Menteri BUMN yang terkait dengan pengadaan
03:24BUMN yang tidak boleh lagi ada
03:26anak, cucu, yayasan hingga
03:28permen yang mengatur konflik direksi
03:30dengan afiliasinya.
03:32Hal ini dilakukan agar BUMN dan
03:34UMKM dapat memiliki peran besar sebagai
03:36tulang punggung ekonomi Indonesia.
03:40Dari Jakarta, Adefir Mansyah, Regia Nuwardi,
03:42Aidik Channel.
03:44Pemirsa untuk membahas tema menarik kali ini, menanti program 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, kita sudah tersambung melalui zoom bersama dengan Bapak Toto Pranoto, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia. Selamat pagi, Pak Toto.
03:58Selamat pagi, Pras.
04:00Ya, salam sehat Pak.
04:01Salam sehat.
04:02Baik, terima kasih dan juga sudah ada Pak Trubus, Rahadiansa, Ketua Umum Forum Kebijakan Publik Indonesia. Apa kabar Pak Trubus?
04:08Ya, apa kabar mas?
04:09Salam sehat Pak.
04:10Baik.
04:11Sehat, mantap.
04:12Terima kasih atas waktu yang disempatkan, langsung saja kita akan review terlebih dahulu nih.
04:16Pak Toto, bagaimana dari pandangan Anda lah terkait dengan yang sudah terbentuknya Kabinet Merah Putih, kemudian apakah ini benar-benar bisa mendukung program kerja pemerintah dalam lima tahun ke depan?
04:28Ya, saya kira kabinet yang sudah dibentuk oleh Presiden Prabowo ini tentu juga memiliki beberapa kejitan-kejitan ya.
04:35Tentu kita sudah membaca dinamika di publik ya, bagaimana kabinetnya ini relatif cukup besar begitu ya.
04:41Dan tentunya juga nomenklatur beberapa kabinet juga mengalami perubahan-perubahan.
04:45Jadi saya kira yang penting adalah sekarang bagaimana dari sudut pandang efektivitas kerja secara organisasi birokrasi ya.
04:53Apakah kemudian nanti kabinet besar ini betul-betul bisa bekerja secara optimal?
04:58Bagaimana koordinasi antar kementerian dan lembaga berjalan dengan baik?
05:01Dan ujungnya tentu harus menimbulkan sinergi yang tentu nanti berdampak kepada keinginan Presiden misalnya bahwa ke depan tujuan dari kabinet ini sekarang misalnya bisa mampu menumbuhkan.
05:12Misalnya ya growth economic sampai dengan 7-8% ke depan misalnya ya.
05:16Dan juga bagaimana proses pemerataan, bagaimana proses juga kesejahteraan ya.
05:21Terutama di lingkup grassroot dan lain-lain bisa lebih terkelola ya.
05:25Jadi tadi saya kira apa yang disambahkan Pak Erick Tohri sebagai salah satu action plan yang akan dikerjakan ke depan ya.
05:32Baik Pak Terubus Anda melihat bagaimana dari sisi kebijakan publik terkait dengan jumlah pembantu Presiden yang memengkak begitu ini?
05:38Iya menurut saya ini memang untuk pertama kalinya ya secara Indonesia Merdeka.
05:44Artinya dulu ada di era Soekarno Presiden 100 Menteri misalnya.
05:50Tapi sekarang ini yang terbaru di era Pak Prabowo memang kelihatannya Pak Prabowo maunya itu adalah supaya cepat bekerja, fokus gitu kan.
05:59Segala sesuatunya bisa langsung dirasakan oleh publik kira-kira seperti itu.
06:05Tapi kalau kita lihat namanya begitu banyak pemecahannya ya.
06:10Pemecahan ini juga tidak melalui kajian yang secara akademik bisa dilihat.
06:17Tapi memang dilakukan oleh kemanfaatan RB beberapa hari yang lalu memang sudah mencoba untuk memenai ketata lembagaannya.
06:26Tetapi yang jelas memang publik belum ada semacam partisipasi disitu sehingga kabinet ini memang setelah gemuk.
06:34Yang kedua memang potensi terjadi itu tarif-tarif penangan, kemudian juga ekosektoral, kemudian potensi konfliknya juga antar lembaga juga relatif ini.
06:44Tetapi kita percaya bahwa Pak Prabowo bisa melaksanakan itu semua.
06:48Maksudnya memang ini publik sih optimis ya bisa meresakan semuanya.
06:55Tetapi tentu ini kan berdampak kepada ketiga yaitu mengenai anggaran.
07:00Mengenai anggaran yang harus begitu besar, harus dibutuhkan untuk kepemenahan maupun pelaksanaan dari program-program kerja.
07:09Tetapi yang jelas bahwa ada beberapa kementerian yang sudah tinggal melanjutkan saja memang, sudah siap mereka jalan.
07:15Tetapi yang repot ada kementerian yang masih baru, lain yang baru ini memang butuh waktu.
07:19Nah pengalaman sebelumnya itu misalnya Kemendibut itu dulu pernah DE Pak Jokowi Perhubungan Pertama.
07:27Itu ada dua ada Kemendibut itu Ristegiti namanya dulu itu.
07:31Tetapi selama lima tahun itu ternyata tidak membawa perubahan banyak yang ada ya.
07:36Anggaran saja yang besar nah itu kemudian di Kemendibut Kedua digabungkan lagi karena dianggap tidak efektif.
07:42Misalnya seperti itu.
07:43Atau kondisi konflik juga pada ini kasus badan pangan dengan ulok Mas Demurits itu.
07:49Denda Inpor itu yang sempat menjadi heboh juga yang sekarang sedang di tangan LKPK misalnya seperti itu.
07:55Nah ini kan juga akibat adanya banyaknya lembaga-lembaga yang saling konflik di situ Mas.
08:03Baik ya Pak Trubus.
08:05Lantas bagaimana dengan nama-nama lama begitu Pak Toto Anda melihat begitu.
08:10Ada Ibu Sri Mulyani, kemudian Pak Irlangga Ertarto, bahkan Pak Lutwin Sarpanjaitan pun juga ikut terlibat dalam pemerintahan kali.
08:18Termasuk Erick Thohir yang kembali menjabat sebagai Menteri BUMN di Kabinet Perah Putih.
08:22Dan berjanji akan melakukan transformasi bersih-bersih BUMN.
08:27Nah menurut Anda ini masih menjadi kebijakan yang tepat di era Presiden Prabowo?
08:33Saya kira keinginan Presiden Prabowo itu tentu ingin melanjutkan ya.
08:37Apa yang sudah dikejarkan terutama dari sisi konteks ekonomi ya.
08:41Masa dasar fondasi yang sudah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
08:46Kedepan yang kira-kira masih dianggap bisa terus ditingkatkan ya.
08:49Dan kemudian juga masih mendapatkan kepercayaan ya dari publik baik nasional maupun internasional.
08:56Kemudian mendeklarasikan beberapa orang yang memang di kepengurusan Presiden sebelumnya di Kabinet.
09:02Jadi kalau misalnya masih ada nama Bu SMI gitu ya.
09:06Masih ada nama pelangga, Pak Erick Thohir dan lain-lain.
09:09Saya kira ini adalah upaya bagaimana melanjutkan apa yang sudah dianggap sebagai suatu bentuk kegiatan.
09:17Kebijakan ekonomi yang dianggap cukup tepat di masa lalu, ke depan supaya bisa ditingkatkan.
09:22Dan kepercayaan di dunia internasional juga tidak turun atas penunjukan nama-nama tadi ya.
09:27Oke oke, nah yang menarik tadi ada beberapa poin.
09:30Begitu apakah hal-hal yang positif begitu di pemerintahan sebelumnya masih bisa dilanjutkan dengan tadi?
09:36Masih ikut sertanya nama-nama ataupun para pemimpin begitu yang dalam artian di kementerian masuk ke dalam Kabinet Perak Putih?
09:44Kita akan bahas nanti di segmen berikutnya Pak Toto dan juga Pak Terubos.
09:47Kita akan jadah dulu sebentar.
09:48Dan Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami.
09:52Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review.
10:02Dan Pemirsa, berikut ini kami sampaikan data untuk Anda terkait dengan total aset dari perusahaan BUMN di tahun 2023.
10:09Selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisi Anda.
10:12Baik di tahun 2020 ada sekitar Rp8.312 triliun, kemudian di tahun 2021 meningkat menjadi Rp8.978 triliun.
10:21Kemudian di tahun 2022 naik lagi dan di tahun 2023 sudah tembus Rp10.402 triliun.
10:28Berikutnya pendapatan BUMN terbesar di tahun 2023, data dari Fortune Indonesia.
10:34Yang pertama ada Pertamina dengan nilai Rp1.168,34 triliun.
10:40Kemudian ada PLN Rp487,4 triliun, BRI kemudian Bank Mandiri dan juga Telkom.
10:48Berikutnya Mind ID, kemudian BNI, Pupuk Indonesia, Garuda Indonesia dan juga Semen Indonesia.
10:55Ini dia beberapa BUMN dengan pendapatan terbesar di tahun 2023.
11:02Baik berikutnya kita akan cermati klasifikasi ada 12 kluster begitu di tahun 2014 ini.
11:08Ada Industri Energi, Minyak dan Gas, Kesehatan, Manufaktur, Mineral, Batu Bara, Kemudian Pangan dan Pupuk, Perkebunan dan Kehutanan.
11:16Ada juga jasa asuransi dana pensiun, infrastruktur, keuangan, logistik, pariwisata dan pendukung, serta jasa telekomunikasi dan media.
11:26Ada pun kinerja positif BUMN di tahun 2024, ada 20 BUMN yang meraih predikat Fortune Southeast Asia Rp500 di tahun 2024.
11:36Kemudian 4 BUMN masuk dalam Forbes Global Rp2.000 di tahun 2024.
11:43Baik kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Toto Pranoto pengamat BUMN dari Universitas Indonesia.
11:49Kemudian juga Pak Trubus Terhadian Sekretar Umum Forum Kebijakan Publik Indonesia.
11:54Baik tadi sempat tertunda begitu.
11:56Pak Trubus kalau kita cermati dengan kondisi yang ada keberlanjutan begitu yang memang masih menjadi tagline.
12:02Begitu ya pemerintahan Prabowo-Gibran ini lantas bagaimana?
12:05Anda lihat poin-poin penting mana saja yang baik, yang positif kemudian harus dilanjutkan juga di tahun ini.
12:13Ya menurut saya poin-poin yang penting adalah mengenai reformasi beroperasi.
12:17Hal ini karena kita menambah jumlah ASN sesuai janji Presiden Jokowi-Toto waktu itu adalah sekitar 2,3 juta lagi tambahan yang akan diterima di tahun ini.
12:30Dan kemudian juga ini tentu kaitannya dengan lembaga-lembaga yang kementerian maupun departemen yang sekarang baru lah.
12:42Ada hasil pecahan maupun baru.
12:44Ini kan untuk ASN yang perlu dikelola secara baik.
12:48Yang kedua memang ada 14 proyek strategis nasional.
12:52Di antaranya soal IKN itu yang masih running, belum bisa katakan selesai.
12:58Nah ini tentu harus tetap dilanjutkan karena kalau tidak nanti akan menjadi banyak hal.
13:05Terutama balok mangkrak itu dampaknya kemana-mana.
13:08Seperti kita pada kasus Ambalang itu jadi mangkrak malah tidak bermanfaat untuk publik.
13:14Kemudian yang ketiga terkait dengan penegakan hukum.
13:21Jadi penegakan hukum ini terutama kaitannya dengan korupsi ini harus segera.
13:25Karena memang di era Pak Jokowi 10 tahun ini korupsi memang makin menggila, mereja lela sebagaimana disampaikan oleh Pak Prabowo Lintis sendiri dalam waktu pidato perdanaannya itu.
13:35Mengenai korupsi yang sudah mengakar sampai ke tingkat bawah.
13:38Bahkan sampai kepada desa-desa karena di desa ada dana desa itu yang kemudian juga harus segera ditangani selesai.
13:45Karena ini bagian terpenting dalam hal mendesak untung.
13:48Yang keempat ini kaitannya dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
13:52Ini penting sekali karena kalau ini tidak bisa diciptakan maka daya beli masyarakat makin hari makin turun.
13:59Karena apa? Karena pemerintah dengan banyaknya ragam pajak menyebabkan pemerintah masyarakat ini memang daya belinya turun.
14:05Kemudian juga ada juga karena diantara mereka yang di BHK karena banyak perusahaan yang melakukan rasionalisasi ataupun juga karena bankrut.
14:13Nah di satu sisi juga banyak UMKM-UMKM yang mengalami kesulitan.
14:19Kesulitan cashflow-nya dan banyak juga yang akhirnya tidak bisa mengeluarkan produknya.
14:24Tentu ini yang sangat penting karena itu saya lihat kenapa Prabowo memisahkan antara Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM.
14:30Ini salah satunya kan.
14:31Nah ini kan penting karena itu bagian yang paling menyerap tenaga kerja.
14:35Yang lainnya yang perlu disulitkan terkait dengan ini mas.
14:38Apa tadi yang dicorot itu mengenai BUMN.
14:40Nah BUMN kan harusnya lebih banyak memberi istilah istilahnya namanya BUMN kan milik negara sehingga kaitannya dengan publik gitu.
14:49Jadi artinya dia harus memberikan pelayanan publik, memberikan kepuasan publik yang baik.
14:53Nah tapi yang terjadi kan memang BUMN ini warisan dari kemarin-kemarin begitu banyak.
14:58Ini kemudian ke depan berdata kelola.
15:00Karena setelah kali lagi banyak suka BUMN itu akhirnya diisi oleh orang-orang yang tidak profesional.
15:05Bahkan di kalangan komisaris banyak suka relawan-relawan yang tidak ada hubungannya sama mas.
15:12Ini kan juga harus dibenahi secara ini.
15:15Sehingga nanti istilahnya profit yang diharapkan itu tercapai.
15:21Yang pertama penting banget itu adalah bagaimana ini mas persoalan kita kaitannya dengan global.
15:27Artinya dengan perubahan global yang ada di ya sekarang ada BRIDGE, ada juga NATO Asia,
15:34ada juga lingkungan global yang kaitannya dengan perang di Rusia maupun gimana.
15:38Nah ini kan mau tidak mau kondisi ekonomi kita tertekan terus mas.
15:41Kita harus tertekan terus apakah kita mampu menjaga kesehatan APBN.
15:46Karena ini yang penting kalau APBNnya tidak sehat bagaimana kita mau melaksanakan pembangunan termasuk
15:52bagaimana kita membiayai begitu banyak kementerian yang kategorinya KEMU ataupun KEMO itu tadi.
15:59Ya menarik. Nah ini kalau kita bicara mengenai BUMN sendiri.
16:02Nah salah satu program yang diusung Pak Erik Thohir adalah perampingan BUMN.
16:06Jumlahnya akan dipangkas nih Pak Toto jadi 30 BUMN untuk meningkatkan efektivitas,
16:11kemudian daya saing tadi tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
16:17Tantangannya lebih kemana? Apakah akan lebih cepat begitu karena berkaca dengan pengalaman di masa pemerintahan sebelumnya?
16:24Ya saya kira ini ide yang bagus ya.
16:26Saya kira bahwa kinerja BUMN itu tidak memuaskan.
16:29Saya kira itu sudah menjadi suatu realitas di masa lalu ya.
16:32Kenapa tidak memuaskan? Karena memang jangkauannya terlalu luas.
16:35Ada 100 lebih BUMN misalnya 4-5 tahun lalu tapi kemudian kinerjanya itu pareto ya.
16:41Pareto artinya bahwa hanya sekitar 25 BUMN terbesar-besarnya sudah menyumbangkan mungkin 90% dari total pendapatan maupun total profit seluruh BUMN ya.
16:51Sehingga kalau sekarang banyak restructuring dikerjakan oleh Pak Erik Thohir di Kementerian BUMN
16:56untuk kemudian mempersedikit jumlah BUMN menjadi 30 atau 40 misalnya,
17:02itu saya kira suatu angka yang cukup efisien dalam kerangka mungkin ke depan kita akan lebih punya sedikit BUMN
17:08tapi punya kinerja yang lebih bagus, punya daya saing juga yang lebih oke begitu ya.
17:12Nah tentu dalam konteks seperti ini yang lebih penting lagi ke depan adalah bagaimana supaya BUMN yang sudah diperkecil tadi
17:21yang sebagian dilakukan lewat proses misalnya merger, lewat proses pembentukan holding dan lain-lain
17:27itu betul-betul bisa menunjukkan bahwa performance mereka itu betul-betul meningkat setelah mereka menjadi satu holding atau setelah mereka di merger.
17:35Jadi istilahnya itu ada value creation yang tercipta ya.
17:39Jadi kita bandingkan bahwa sebelum menjadi konteksnya menjadi satu holding atau setelah di merger
17:45maka angka-angkanya itu harus mencerminkan bahwa kemudian value-nya jauh lebih tinggi dibandingkan pada saat mereka masih melastikan stand alone
17:54atau berdiri sendiri ya.
17:55Nah nilai yang seperti itu akan kita kemudian bisa menunjukkan bahwa pembentukan pengecilan jumlah BUMN itu memang kemudian bisa memberikan dampak kepada kinerja yang lebih baik.
18:07Saya kira itu harus ditunjukkan ya.
18:08Baik, nanti sektor BUMN mana nih yang mungkin menarik ataupun berpotensi untuk dilebur lagi misalnya menjadi holding BUMN
18:16apalagi kan pemerintah juga ingin membentuk atau membangun super holding begitu ya Pak Toto.
18:22Kita akan membahas nanti di segmen berikutnya Pak Trubus kita akan jadal kembali sebentar dan Pemirsa kami akan segera kembali usai pariwara berikut ini.
18:38Ya namanya masih menyaksikan market review Pemirsa dan kita akan lanjutkan kembali perbicaraan bersama dengan Bapak Toto Pranoto pengamat BUMN
18:44dari Universitas Indonesia dan juga Bapak Trubus Terhadiansa.
18:48Ya baik Pak Toto sempat tertunda nah kalau kita bicara mengenai BUMN kemudian tadi ada yang dilebur kemudian dibentuk menjadi holding
18:56nah lantas sektor-sektor mana lagi nih dari sisi BUMN yang berpotensi untuk dilebur kemudian bisa meningkatkan lagi efektivitas,
19:04sinergitas dan lain-lain untuk mengejar target dari pemerintahan saat ini ada soal semadapangan, energi, pengantasan kemiskinan dan juga hilirisasi Pak Toto.
19:14Ya saya kira ini harus disesuaikan ya bahwa memang target pemerintahan menjaga terutama ya dari sisi ketahanan pangan,
19:20ketahanan energi dan lain-lain itu saya kira yang harus kemudian kita harus perkuat bahwa BUMN yang berlihat di seksi tadi sudah cukup kuat ya.
19:28Kalau kita lihat kebijakan terakhir maksudnya mereka sudah melakukan upaya merger ya misalnya yang terakhir bulan lalu kita dengar merger untuk airport ya
19:36jadi Angkasapura 1, Angkasapura 2 sudah jadi 1, tahun lalu juga dari sisi pelabuhan, Pelindung 1, 3, 4 sudah dilebur hanya tinggal menjadi pelabuhan Indonesia saja ya.
19:45Saya kira itu adalah langkah-langkah dalam kerangka bagaimana meningkatkan daya saing dari kelolaan BUMN yang sejenis tadi ya.
19:52Sehingga kalau kedepan kira-kira apa lagi yang harus dikerjakan saya kira beberapa poin penting ya dengan BUMN-BUMN yang relatif memang mereka bekerja pada suatu
20:02field yang hampir serupa daripada ada 3 atau 4 BUMN yang sama mungkin arah peleburannya atau arah mergernya bisa diarahkan menuju ke sana ya.
20:11Itu masih ada beberapa pipeline di BUMN yang kira-kira kedepan juga itu akan bisa dikerjakan.
20:17Saya kira rencana untuk menggabungkan beberapa sektor di BUMN karya juga saya kira sudah rencana disampaikan beberapa waktu lalu tapi kemudian prosesnya juga belum selesai begitu ya.
20:27Atau juga rencana peleburan di beberapa BUMN kaitannya di jasa-dasa supporting begitu ya yang sudah disampaikan mungkin itu juga bisa menjadi salah satu alternatif ya.
20:40Pokoknya prinsipnya adalah bahwa dengan proses peleburan atau structuring bentuk yang lain itu daya saing kompetitiveness level dari BUMN itu harus lebih meningkat.
20:50Baik itu dari sisi BUMN.
20:53Apakah saat ini juga masih relevan berharap terkait dengan Kinerja kemudian Kiprah Kabinet Merah Putih yang baru terbentuk di seratus hari kerjanya?
21:01Iya sangat-sangat penting mas terutama ini kaitannya dengan BUMN ini adalah kait energi mas.
21:08Karena ada kebijakan yang sampai hari ini masih menggantung terkait rencana kenaikan BBM.
21:15Ini kan BBM ini dianggap terutama yang subsidi itu dianggap tidak tepat sasaran.
21:22Kita sudah ada Maypertahmina waktu itu.
21:25Nah ini belakangan dibawa-bawa lagi penggunaan barcode padahal terakhir presiden Pak Joko Widodo sudah menyarankan jangan membuat kebijakan yang ekstrim gara-gara seperti itu.
21:35Tapi tetap dilapakan itu banyak pom-pom bensin sudah menerapkan namanya pakai barcode sehingga menyulitkan.
21:42Menurut saya ini kebijakannya harus clear saja diselesaikan.
21:45Kalau memang mau naik artinya untuk non-subsidi sudah mengikuti pasar.
21:52Tapi yang subsidi ini harus diselesaikan.
21:54Misalnya kalau mau digunakan hanya untuk kendaraan umum ya kendaraan umum saja.
21:59Atau kepada kendaraan pengotor roda 2 atau roda 2 dibatasi juga.
22:03Misalnya roda 2 yang CCnya 100 tapi yang 250 ke atas berupa kayak non-subsidi misalnya gitu.
22:10Cuma mobil gitu.
22:11Kalau mobil CCnya 1500 ke atas harus non-subsidi.
22:15Sementara dibawahnya harus CCD juga harus clear juga.
22:18Disini menurut saya ya harus ada kepastian sehingga kita arahnya kalau memang menggunakan mobil listrik ya sudah segala infrastruktur listrik di pusat mempunyai daerah disiapkan semua.
22:28Jangan kita setengah hati sementara kita tiap hari mempersoalkan BBMO naik.
22:34Apalagi kaitannya dengan gas LPG juga yang 3 kilo ini kan ribu juga.
22:38Kemarin sempat panas karena rame harus di istilahnya kalau memang mau dinaikan atau subsidi nya mau dihapus.
22:45Nah terus bagaimana dengan masyarakat bawah, masyarakat BR ya.
22:50Pekasilan rendah yang selama ini memang kesulitan.
22:53Apalagi karena daya beli masyarakat kita makin hari makin turun.
22:55Ini kita masih hidup kan kaitannya dengan bansos.
22:57Apakah bansos ini akan selamanya diberikan atau bagaimana.
23:01Juga kan kita harus ada solusi-solusi ke depan ini mas kaitannya dengan pemerintah baru.
23:05Saya rasa ini yang sangat penting kaitan dengan BUMN.
23:08Yang lain juga listrik.
23:09Listrik ini kalau mau naik juga dinaikan yang jenis seperti apa.
23:12Jadi harus klaim misalnya yang 450 watt dengan 900 tidak naik misalnya.
23:17Tapi yang 1.300 ke atas harus naik.
23:19Itu harus dijelasin kepada publik.
23:21Sehingga nanti tidak ada lagi masyarakat memandang bahwa ada diskriminasi.
23:26Kemudian ada seolah-olah belakangan ini ada perdana.
23:30Misalnya di DKI Jakarta ada perdana nomor 1 kalau nggak salah 2004.
23:34Itu lebih lucu.
23:35Karena listrik yang menggunakan 1.300 ke atas atau 2.500 ke sana.
23:40Itu kena ini mas, kena pajak sampah.
23:43Jadi kapan?
23:44Padahal mereka sudah bayar sampah selama ini.
23:46Tapi masih kita lagi kecas ini.
23:48Itu ada perdana.
23:49Baru itu perdana.
23:50Ini karena apa?
23:51Karena pemerintah tidak jelas terkait dengan listrik ini.
23:55Seperti apaan.
23:56Jadi harusnya ini kaitannya.
23:58Kalau memang mau dibebaskan ya dibebaskan semua.
24:01Jangan saja kemudian dipakai untuk kepentingan politik oleh politik daerah.
24:07Itu menurut saya penting.
24:08Itu dia harapan masih tetap ada.
24:09Tapi masih tetap ada catatan-catatan yang harus segera dibenahi.
24:12Pak Toto bagaimana harapan Anda?
24:15Saya kira pertama dalam konteks BUMN.
24:18Itu yang kita lakukan dari konteks pembentukan kementerian BUMN.
24:22Dan juga kemudian kemudian presidennya sudah meresmikan juga
24:26badan pengelola dan antara yang nanti arahnya sebetulnya juga diarahkan
24:31menjadi semacam super holding seperti di Temasek Singapura atau Kazan Malaysia.
24:36Saya kira yang penting adalah nanti bagaimana proses transisi pengelola BUMN bisa berjalan dengan smooth.
24:42Mungkin kementerian BUMN dalam jangka pendek ini akan lebih fokus
24:47bagaimana pembuatan policy making itu bisa dilakukan.
24:50Sementara gradual juga mungkin nanti fungsi executing agency-nya itu
24:55mungkin akan bisa di transfer kepada BP dan antara yang sudah dibentuk.
25:02Proses tadi berjalan dengan cukup mulus.
25:04Itu dia berarti sinergitas.
25:05Kemudian komunikasi publiknya begitu ya harus benar-benar terjadi lah.
25:11Kemudian juga bisa ter-deliver dengan baik kepada seluruh masyarakat
25:14setiap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
25:17Dan lagi-lagi adanya kementerian-kementerian baru begitu di Kabinet Merah Putih ini.
25:21Baik, saya sekali waktu terbatas Pak Toto.
25:23Terima kasih banyak atas waktu sharing yang sudah Anda sampaikan kepada pemirsa pada hari ini.
25:27Pak Terbus, terima kasih juga atas insight yang sudah Anda berikan kepada pemirsa.
25:30Selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali.
25:32Salam sehat, Pak Toto, Pak Terbus. Terima kasih.

Recommended