Rupiah Kembali ke Rp15.000 per USD Booster IHSG Jelang Akhir Pekan

  • last month
IHSG melemah tipis 0,24% ke 7.195,12 Kamis (8/8). Sektor barang baku -1,93% dengan AMMN menjadi penekan terbesar IHSG mencapai 30,8 indeks poin. Rupiah melesat kencang dan telah kembali ke level Rp15.000/USD. Dari global, Bursa ekuitas Wall Street melambung, Kamis, dengan Nasdaq dan S&P 500 melesat lebih dari 2% setelah klaim pengangguran turun lebih dari ekspektasi, meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja melemah terlalu cepat.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami, Pemirsa, dan kami sudah terhubung di video conference bersama Mas Muhammad Abdul Aziz, Investment Specialist dari Erdika Elite Sekuritas.
00:15Selamat pagi, Mas Aziz.
00:17Selamat pagi, Pak.
00:19Ya, terima kasih sudah bergabung bersama kami di MarketBase kali ini.
00:23Sekarang mengenai pergerakan dari IHSG, apa yang bisa Anda highlight dari penutupan perdagangan kemarin dan ekspektasinya di hari ini, proyeksinya seperti apa, Mas Aziz?
00:31Baik pada perdagangan pada 8 Agustus, IHSG melemah sebesar 0,24% dan turun di bawah level 7.200.
00:39Pasar menunjukkan volatilitas dengan penurunan diikuti oleh pemulihan persial.
00:44Ini menunjukkan adanya tekanan jual meskipun beberapa pembeli mulai masuk kembali.
00:49Untuk IHSG memiliki support di level 7.130 yang bertepatan dengan dari moving average MA200.
00:56Jika IHSG mampu bertahan di atas MA200, dapat menjadi indikasi positif untuk melanjutkan tren naik.
01:02Untuk level resistan IHSG saat ini berada di level 7.300.
01:07Diperkirakan IHSG akan bergerak dalam berantang sideways antara support di 7.130 dan resistan di 7.300 selama minggu ini.
01:15Oke, itu secara proyeksi di perutuan perdagangan di perdagangan terakhir di pekan ini begitu ya?
01:21Karena kalau bicara mengenai pergerakan dari IHSG, volatilitasnya cukup tinggi dan juga kembali meninggalkan level 7.200.
01:28Tapi kemudian Anda melihat level resistan bisa masuk ke level 7.300an ya?
01:33Baik, kalau kita lihat koreksi di perdagangan di hari Kamis, apakah kemudian ini menjadi sebuah koreksi yang wajar saja?
01:40Atau Anda melihat mungkin ada sentimen lain yang patut dicermati atau mungkin harus menjadi concern dari pelaku pasar?
01:49Baik, saya kira untuk koreksi pada hari Kamis lalu itu koreksi wajar karena apa?
01:54Karena peningkatan transaksi dari IHSG itu yang sebelumnya pada hari Rabu 8,1 triliun menekat menjadi 8,7 triliun.
02:02Artinya maka investor masih optimis untuk kinerja IHSG ke depan, uang masih banyak ditransaksikan di indeks kita.
02:09Untuk koreksi IHSG diperhatikan akan bergerak sideways dalam kisaran support di 7.130 dan resistan di 7.300.
02:17Sangat penting untuk memperhatikan level supportnya di MA200 karena level ini jika ditembus akan mengalami koreksi lebih lanjut.
02:24Dan sentimen global tentunya perlu diperhatikan seperti penurunan pengangguran di US seperti itu.
02:31Oke, ada level support yang perlu diwaspadai kalau masuk ke level support yang tadi Anda melihat
02:37begitu kemungkinannya akan cenderung melemah lagi begitu ya.
02:40Bicara mengenai sentimen global, artinya kan ini sebetulnya menjadi sebuah data yang positif ya
02:44khususnya dari Amerika Serikat mengenai klaim pengangguran ataupun pendaftaran di aplikasi pengangguran
02:49yang kemudian di bawah lah ya ekspektasi begitu.
02:54Nah kemarin juga seperti disampaikan ada gestur yang cukup positif dari Federal Reserve
03:01yang menunjukkan gestur cenderung dofus kemudian untuk meredam sentimen negatif
03:09terkait dengan kekhawatiran resesi di Amerika Serikat.
03:12Sejauh ini juga mungkin tetap menjadi sebuah concern yang cukup menyeimbangi satu sama lain
03:19kalau soal resi Amerika ini kemudian menjadi sebuah sentimen yang negatif
03:25tapi kemudian kalau kita lihat gestur dari The Fed City dan juga data pengangguran yang cenderung positif
03:30ini mungkin akan menyeimbangkan gitu.
03:33Tapi bagaimana sebetulnya pasar regional dan juga domestik akan react to this?
03:37Mas Aziz.
03:39Baik kalau kita lihat bahwa The Fed ini akan mengambil kebijakan di September depan ini
03:45akan menurunkan subunga ketika seperti itu marka-marka akan merespon positif
03:49dan terkait dengan kinerja-kinerja saham nanti di IASG maupun di pasar Asia.
03:53Jika kita lihat dengan data pengangguran di US ini yang di-release
03:57mengalami penurunan ini menandakan US memiliki kinerja yang positif pada minggu ini
04:03sehingga akan meningkatkan ekspektasi investor di regional Asia maupun di regional Eropa.
04:12Oke artinya akan ada banyak capital inflow yang akan mendukung penguatan dari IASG
04:18salah satunya mungkin tadi Anda menyebutkan ada target resistance yang IASG bisa tembus ya
04:24di perdagangan hari ini mungkin akan ada di level 7.300an.
04:29Bicara mengenai volatilitas ataupun mungkin pergerakan nilai tukar rupiah
04:33hari ini kalau kita lihat tadi datanya menguat begitu berhasil masuk ke level 15.800an
04:40sejauh mana ini juga mungkin akan menjadi booster lah khususnya untuk sektor-sektor tertentu di IASG.
04:48Baik kalau kita lihat beberapa sektor nanti akan diuntungkan dengan peningkatan rupiah terhadap IASG ini
04:54yang pertama kita bisa melihat sektornya yaitu ada sektor kesehatan, sektor konsumer, dan sektor otomotif
05:02ini karena sebagian besar dari bahan baku produksinya itu kita import
05:06jadi ketika rupiah menguat ini akan sangat menguntungkan sektor-sektor tersebut.
05:12Bisa dicermati ya kalau kemarin kan terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD
05:17sektor farmasi termasuk yang dihindari begitu ya karena melakukan importasi banyak sekali
05:23untuk bahan-bahan bakunya gitu tapi kemudian kalau ada penguatan ini bisa dicermati.
05:28Kalau untuk sektor-sektor farmasi gitu itu direkomendasikannya main trading pendek saja
05:35atau seperti apa menurut Anda Mas Aziz?
05:38Baik untuk sementara untuk sektor farmasi baik sektor konsumer ini kita main pendek saja
05:42karena kita masih ekspetasinya adalah IASG ini akan sideways di range yang disebutkan tersebut
05:48di resistance 7300 dan support 7130 ini kita main pendek saja seperti itu.
05:54Samping menunju nanti sampai ekonomi secara global ini stabil.
06:00Baik posisi cadangan devisa Indonesia juga yang kemudian meningkat di bulan Juli
06:04sejauh mana ini juga mungkin menjadi booster penguatan nilai tukar rupiah terhadap USD
06:10dan sejauh mana ini menjadi salah satu indikator yang cukup memberikan keyakinan lah
06:15terhadap ekonomi di Indonesia ataupun mungkin ekonomi makro di Indonesia.
06:20Kalau kita lihat cadangan devisa Indonesia ini cenderung meningkat sehingga nilai tukar rupiah kita semakin kuat
06:27ini akan meningkatkan industri di kita untuk produktivitas sehingga ekonomi akan bertumbuh
06:33PDB Indonesia akan lebih tinggi kembali seperti itu.
06:36Yang sebelumnya nilai tukar kita sangat melemah karena adanya mata uang yang keluar ke Amerika
06:43dan setelah beberapa negara-negara besar di Asia dan di Eropa menurunkan kepemilikan surat hutang di Amerika Serikat
06:52ini memberikan efek positif terhadap rupiah karena banyak uang yang keluar dari zona Amerika seperti itu.
07:00Baik, bagaimana dengan sektor ekspor komoditas?
07:03Jika kemudian investor ingin memanfaatkan momentum penguatan rupiah terhadap USD sendiri mas Aziz
07:09apakah Anda merekomendasikan sektor ini?
07:13Kalau ekspor komoditas seperti batubara ini akan cenderung melemah karena kita akan menerima dolar dari negara asing
07:20dan ini akan yang lebih memuat itu ketika kita impor sektor seperti energi seperti bisa gas dan minyak seperti itu.
07:29Artinya untuk komoditas batubara Anda tidak rekomendasikan ya?
07:33Betul, untuk sementara tidak merekomendasikan.
07:37Baik, kalau kita bicara mengenai pelemahan dari IISG salah satunya adalah diberatkan oleh sektor saham barang baku
07:45dengan AMMN ini kembali melemah tajam ke level 10 ribuan.
07:48Analisis Anda untuk AMMN seperti apa mas Aziz?
07:52Baik, saham aman ini melemah tajam menembus support kuat di 1.300 kondisi overbought
07:57dan distribusi saham oleh investor selama 2 bulan terakhir.
08:00Ini mengindesikan bahwa di saham aman ini investor sudah jenuh beli,
08:04memicu aksi jual yang signifikan, sektor barang baku yang tertekan semakin menambah beban pada saham ini.
08:10Dengan saham aman ini diproyeksikan akan melanjutkan penurunannya menuju ke level support berikutnya di harga 8.800
08:20dan didukung dengan peningkatan volume penjualan yang mengkonfirmasi potensi akan melanjutkan penurunannya.
08:25Dan kami tidak merekomendasikan untuk masuk ke saham aman.
08:29Oke, tidak direkomendasikan untuk masuk ya untuk aman, tahan dulu gitu ya.
08:33Kemudian kalau bicara mengenai sektor infrastruktur juga ini melemah,
08:36brand dan ISAT ini di zona merah namun kemudian Telkom menguat sendirian.
08:41Bagaimana Anda melihat ketiga saham ini?
08:44Apakah Anda melihat untuk ISAT dan juga brand dihindari dulu?
08:49Kemudian kalau misalnya mau masuk ke Telkom, apakah ini sebuah momen yang tepat atau tunggu agak melemah dulu
08:56untuk Telkom karena mungkin pasca kemarin rebound begitu ataupun menguat harganya kemahalan?
09:03Seperti apa menurut Anda?
09:05Baik, kalau kita lihat dari saham brand ini sebenarnya sudah jenuh membeli.
09:09Saya lihat juga tiga bulan terakhir bahwa investornya itu banyak keluar dari saham brand.
09:15Ini mengendesikan bahwa saham brand akan mengalami pelemahan ke depan.
09:18Dan saham brand ini sedang berada di fase supportnya, ini akan berpotensi juga akan breakdown.
09:24Ini perlu dihindari juga untuk saham brand.
09:26Untuk saham ISAT ini pergerakan saat ini berada di fase southwest di atas setelah sebelumnya mengalami uptrend.
09:32Saham ini sedang mengunci support di sekitar MA200 yang sangat penting untuk diperhatikan.
09:37Untuk saham ISAT ini beresiko membentuk pola double top.
09:41Ini juga sangat dihindari jika nanti sampai berhasil breakdown ke bawah.
09:46Bahwasannya akan berpotensi membentuk double top.
09:50Ini akan mengindukasikan bahwa akan melanjutkan tren penurunan.
09:54Atau berbalik alah menjadi tren penurunan.
09:56Kalau kita melihat untuk saham Telkom, pergerakannya mengalami koreksi pada minggu lalu.
10:01Minggu lalu saham Telkom menunjukkan penguatan pada tanggal 8 Agustus.
10:05Terutama setelah mengunci support kuatnya.
10:08Investor asing aktif membeli saham Telkom yang berpotensi membentuk pola double bottom.
10:13Ini sangat menarik sekali pada saham Telkom ketika saham ini akan berpotensi membentuk double bottom.
10:18Ini akan mengindikasikan bahwa trennya akan berbalik dari tren bearish akan menjadi tren bullish.
10:24Ini didukung juga dengan MACD yang penjualannya sudah melemah dan mengindikasikan ada pembelian yang kuat pada saham Telkom.

Recommended