Pencatatan Perdana Saham PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS)

  • last month
PT Global Sukses Digital Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Emiten berkode saham DOSS telah menerbitkan saham baru melalui penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 450 juta saham atau setara dengan 26,09% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp135 per saham. Dengan demikian, DOSS meraih dana segar dari pasar modal sebesar Rp60,75 miliar.

Category

📺
TV
Transcript
00:00// Intro //
00:13ya pemirsa hpt global sukses dijital tbk resmi menjadi perusahaan tercatat di bursa efek indonesia
00:18mi ten berkudan saham doss ini melepas sebanyak 450 juta saham baru
00:23dengan harga penawaran 135 rupiah persaham
00:26Dan demikian perseroan akan meraih dana sega dari IPO sekitar 60,75 miliar rupiah.
00:36PT Global Sukses Digital TBK resmi mencatatkan saham di Bursa FEC Indonesia.
00:41Emitan berkode saham DOSS telah menerbitkan saham baru melalui penawaran umum per dana saham
00:46atau inisial public offering atau IPO sebanyak 450 juta saham
00:51atau setara dengan 26,09 persen dari total modal ditempatkan dan disetar penuh setelah IPO.
00:56Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar 135 rupiah persaham.
01:01Dengan demikian, DOSS meraih dana segar dari pasar modal sebesar 60,75 miliar rupiah.
01:08Adapun perseroan akan menggunakan dana hasil IPO sekitar 27,4 persen untuk lenjo modal
01:14seperti biaya sewa gerai, pengembangan gerai baru dan biaya ekspansi gerai lama mulai tahun 2024 dan 2025
01:20di Ratu Plaza Mall dan Gerai Baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan.
01:25Sedangkan sisanya atau 72,6 persen untuk modal kerja perseroan
01:28guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional perseroan
01:32termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, distribusi, dan kelengkapan persediaan
01:37serta beban operasional lainnya pada tahun 2024 dan 2025
01:41di gerai lama Ratu Plaza Mall dan Gerai Baru Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan.
01:47Sementara itu, kebangkitan industri kreatif pasca pandemi COVID-19
01:50menurut memberikan prospek yang cerah terhadap salah satu kegiatan usaha utama perseroan
01:54yaitu perdagangan eceran alat fotografi dan perlengkapannya.
01:58Di sisi lain, merakyat kehadiran konten kreator yang melakukan kolaborasi antara seni fotografi dan videografi
02:04serta membutuhkan kualitas produksi yang menjadi konsumsi publik
02:07dengan demikian menjadi peluang bagi kinerja penjualan kamera maupun aksesoris pendukung.
02:11Dari Jakarta, Tim Liputan, IDX Channel.
02:17Baik, Bapak Mirsa, untuk membahas terkait dengan tema kali ini
02:20kita sudah hadir bersama saya di studio IDX Channel dengan Bapak Tahir Matulatan
02:24yang adalah Direktur Utama PT Global Sukses Digital TBK atau DOS.
02:28Selamat pagi, Bapak Tahir.
02:29Selamat pagi, Pras.
02:30Selamat sehat?
02:31Sehat selalu.
02:32Baik, kami ucapkan selamat karena hari ini sudah resmi ya menjadi anggota Bursa Efek Indonesia.
02:36Ini menarik kalau mungkin bisa kita sedikit ceritakan
02:39bagaimana latar belakang perseroan, bagaimana perseroan
02:42bisa kita sedikit ceritakan bagaimana latar belakang perseroan
02:46yang akhirnya memilih menjadi perusahaan tercatat saja, Bapak Tahir.
02:52Tentunya kami memilih jalan untuk melantai atau menjadi IPO
03:00tentunya adalah alasannya akses ke modal ya.
03:04Dengan akses ke modal ini kita mampu untuk melakukan ekspansi
03:09baik itu gerai ataupun produk.
03:12Dan tentunya dengan modal tambahan kita mampu untuk mengadopsi inovasi
03:16ataupun pengembangan teknologi kita lebih cepat ya.
03:19Nah dengan akses modal juga kita mampu memujukkan visi dan misi DOS lebih cepat
03:26yaitu menjadi ekosistem 360 untuk di industri fotografi dan videografi.
03:32Kalau bicara mengenai perkembangan usahanya,
03:34sejenis sudah seperti apa sejak berdiri sampai sekarang,
03:37itu seperti apa perkembangan respon juga dari produk-produk yang ditawarkan kepada komisar?
03:44Perkembangan usaha tentunya bukan sesuatu yang langsung kita lihat
03:48kalau kita melihat dari pertama kali berdiri ya.
03:51Jadi banyak sekali juga hal-hal yang kita lewatin ketika posisi down.
03:57Tapi untuk sekarang ini saya melihat perkembangan usaha kita itu sangat positif.
04:04Jadi tidak terlalu banyak hal-hal yang membuat kita menjadi tantangan lebih besar, tidak.
04:14Karena memang industri kita itu lebih banyak berbicara tentang industri kreatif dan kontensi.
04:20Dalam artian berarti jenis usaha yang sudah digeluti sudah major begitu ya Pak Tahir?
04:24Betul.
04:26Nah ini menarik latar bagaimana dengan iklim usaha
04:29kalau kita lihat perdagangan alat fotografi dan perlengkapan ini
04:32yang mendominasi begitu ya.
04:33Pak Tahir kan biasanya ini tidak sendirian gitu kan.
04:37Siapa lagi kita tahu era digital yang berkembang
04:39pasca pandemi COVID ini benar-benar sudah masif sekali.
04:44Kalau sekarang ini iklim secara persaingan sangat positif.
04:50Walaupun memang banyak kompetitor,
04:53baik itu offline ataupun online banyak sekali ya.
04:57Tapi kita sangat optimis dengan diferensiasi produk,
05:02dengan fokus kepada pelanggan,
05:05dengan memiliki pelayanan kita semua terintegrasi gitu loh.
05:11Jadi dos ini itu bukan hanya tokoh kamera.
05:14Kita fokus lebih ke arah bagaimana caranya memberikan pendidikan.
05:19Bagaimana pendidikan atau edukasi yang kita berikan itu benar-benar sampai ke penggunanya langsung.
05:25Sehingga mereka tahu persis produk yang akan mereka beli akan digunakan seperti apa.
05:31Kita fokus ke community.
05:33Kita fokus ke acara-acara, ke sekolahan, ke mana.
05:37Ini yang terus kita membuat jadi satu perbedaan.
05:41Jadi kita tetap optimis bahwa dos bisa jadi tetap sebagai leader.
05:47Berarti itu skema bisnis yang dijalankan selama ini
05:49untuk bisa mendekatkan diri juga kepada konsumen.
05:52Engagementnya jadi kuat di sana.
05:54Betul.
05:55Ini menarik ya.
05:56Lantas bagaimana dengan perkembangan era digital,
05:59kemudian industri kreatif yang tadi sudah disampaikan
06:01begitu pasca COVID ini akhirnya menjadi berkah tersendiri tentunya?
06:05Jadi benar-benar pasca COVID ini membuat industri kita ini menjadi sesuatu yang lompatan yang sangat tinggi.
06:14Kita bisa melihat di sana kebutuhan orang terhadap konten itu semakin meningkat jauh.
06:21Jadi bukan hanya di individual tapi di corporate-corporate juga kita melihat bahwa
06:26mereka sudah mulai fokus yang namanya online training, meeting online,
06:31bikin konten, bikin promo yang di mana ujung-ujungnya masuk ke sosial media.
06:36Thanks to teknologi ya.
06:38Sosial media makin berkembang, OTT-OTT makin berkembang.
06:42Ya paling utama OTT.
06:45Disini menarik sekali.
06:46Dengan hadirnya OTT itu benar-benar membuat kesempatan orang itu menjadi jauh lebih besar.
06:51Jadi tidak hanya, kalau dulu membuat satu film, short film hanya miliknya beberapa production house.
06:59Sekarang untuk membuat short film itu individual.
07:03Satu kelompok kecil mereka sudah bisa buat.
07:05Kenapa? Platform untuk disalurkannya itu banyak.
07:09Jadi industri ini itu sangat menarik, sangat-sangat menarik kalau menurut saya.
07:13Dan itu menjadi salah satu pangsa pasar yang terbuka, lebar.
07:16Exactly, betul.
07:18Lantas bagaimana nih, kalau tadi kita bicara mengenai IPO, tentu kan ada dana segar yang diraih oleh perserwana.
07:23Ini penggunaannya atau apa saja?
07:25Kita fokus ke penggunaan kita, disini kita untuk dana IPO yang masuk ini kita bagi jadi dua ya.
07:33Jadi di mana satu sebagai belanja modal dan satunya sebagai modal kerja.
07:38Belanja modal itu yang mencakup tentunya kayak mulai sewa gerai, renovasi, itu adalah bagian daripada belanja modal.
07:48Modal kerja itu meliputi dari persediaan, mengadopsi teknologi yang ada, apapun yang mendukung operasional kita ke depan.
07:56Jadi dana IPO kita hanya fokuskan ke sana.
08:00Wilayah-wilayah kerja mana saja yang menopang kinerja dari perserwanaan begitu.
08:06Mengingat Anda katakan ini perkembangannya sudah masif, DOS sudah mendapatkan hati di masyarakat fotografi maupun videografi,
08:13begitu di Indonesia ini.
08:15Kalau misalnya kita berbicara kota, yang menopang tetap secara market share tetap Jakarta.
08:21Karena di Jakarta ini memang banyak sekali korporat-korporat ataupun individual ya.
08:26Tetapi saya bisa katakan bahwa semua kota itu memiliki peranan penting.
08:32Jadi makanya kenapa sekarang ini DOS ini sudah hadir di beberapa kota.
08:37Jadi Surabaya, Jogja, Bandung, Makassar, Bali, kita sudah hadir di sana.
08:43Dan memang tahun ini sampai tahun ke depan kita memiliki rencana untuk membuka 6 kota lagi.
08:515 gerai lagi di 5 kota.
08:56Jadi memang kita menganggap semua daerah ini penting karena hal ini itu adalah hal yang diperlukan oleh semua orang.
09:07Dari sisi teknologi kemudian jenis-jenis produk apa saja sih yang paling diminati begitu?
09:12Karena kita ada entry level, ada yang intermediate dan mungkin yang sudah expand misalnya.
09:18Kalau misalnya secara produk memang luas sekali ya.
09:21Jadi mulai dari entry level itu memang sudah ada pangsa pasarnya sendiri.
09:25Mulai dari mid juga sudah ada.
09:28Mungkin kalau mid to high kita mungkin dari sisi pasar hobis juga banyak yang hanya memiliki hobi.
09:36Tidak komersial banyak.
09:38Untuk yang level pro juga banyak ya.
09:40Seperti tadi minatnya orang untuk membuat TVC-TVC pendek, film-film pendek.
09:46Nah ini juga semakin meningkat Pras.
09:48Jadi kalau saya bilang sekarang secara produk itu benar-benar sangat-sangat luas ya.
09:55Banyak sekali kebutuhannya bukan hanya kamera.
09:57Orang butuh audio, orang butuh lighting, orang butuh supporting dari gear mereka.
10:03Jadi luas sekali.
10:04Oke. Nah bicara mengenai produk-produk yang ditawarkan ini Pak Tahir.
10:08Berarti kan di sana selain membeli kita ada maintenance, perawatan dan lain-lain.
10:12Ini kan berarti engagementnya jangka panjang.
10:14Ini bisa dijelaskan produk-produk apa saja sih yang mendominasi begitu yang paling mungkin dari sisi penjualan terbesar.
10:21Bagaimana mekanisme perawatan dan pelayanan yang diberikan?
10:25Kalau misalnya secara proposi penjualan tetap didominasi oleh device ataupun kameranya sendiri.
10:31Jadi kalau di DOS sendiri itu memberikan kontribusi sebesar 60%.
10:36Lalu untuk lensa itu memberikan kontribusi sebesar 17%.
10:40Oke.
10:41Dan aksesoris pendukungnya itu memberikan kontribusi 22%.
10:46Nah kalau kita berbicara maintenance mengenai kamera.
10:50Memang yang kita tawarkan ke konsumen DOS adalah sesuatu yang sifatnya jangka panjang.
10:54Oke.
10:55Jadi di situ itu kita sudah memberikan benefit bagaimana mereka bisa keep coming ke DOS untuk bukan hanya untuk melakukan after sale service.
11:07Tapi juga belajar kembali atau mempertanya apa semuanya itu kita semua sudah siapkan itu semuanya.
11:14Oh berarti ruang kita untuk berinteraksi itu dibuka lebar.
11:19Sangat-sangat lebar perasaan.
11:20Wow. Lantas target-target ke depan apa kita akan bahas nanti di segmen berikutnya.
11:24Kita lanjutkan dulu sebentar.
11:25Dan Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami.
11:37Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review.
11:39Pemirsa berikut ini kami sampaikan profile dari emiten yang baru saja melantai di Bursa Afek Indonesia DOS.
11:45Selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisi Anda.
11:48Baik ini dengan kegiatan usaha utamanya.
11:51Perdagangan eceran alat fotografi dan perlengkapan.
11:54Kemudian saham IPO ada 450 juta saham yang dilepas.
11:58Atau sekitar 26,09% dari modal ditempatkan dan di-store penuh oleh perseroan.
12:04Underwriternya Samuel Securities Indonesia tanggal IPO 7 Agustus.
12:08Harga IPO sekitar 135 rupiah persaham dan dana hasil IPO 60,75 miliar rupiah.
12:14Penggunanya untuk apa saja dana IPO selengkapnya bisa Anda saksikan kembali.
12:18Dimana 27,4% untuk belanja modal.
12:21Kemudian 72,6% untuk modal kerja.
12:26Dan atas kepemilikan saham dari DOS sesudah IPO ada PT Sukses Investama Indonesia.
12:33Kemudian Tahir Matulatan, Manjit Kisin Punjabi, Mulia Saputra dan Masyarakat sekitar 26,09%.
12:41Lantas bagaimana dengan posisi aset dan liabilitas serta ekuitas yang dimiliki oleh perseroan.
12:47Aset ada 166,68 miliar rupiah.
12:50Kemudian liabilitasnya 71,41 miliar dan ekuitasnya 95,26 miliar rupiah.
12:58Baik kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Tahir Matulatan,
13:01Direktur Utama PT Global Sukses Digital TBK TODOS.
13:05Ya Pak Tahir, tadi memang sudah disampaikan kinerja kemudian bagaimana ekspansi-ekspansi bisnis
13:10yang akan dilakukan dengan raihan dana segar dari IPO.
13:14Target-target berikutnya kalau memang tadi ada lima gerai yang akan dibuka lagi di lima kota.
13:20Nah ini target-target jangka pendek atau menengah panjang?
13:24Kalau untuk buka di lima kota itu merupakan jangka pendek yang ingin kita realisasikan di tahun ini dan tahun depan.
13:33Nah kalau misalnya tentunya kalau target-target lainnya kita lebih fokus bagaimana lebih sifatnya membangun ekosistem menyamping.
13:43Jadi ada hal-hal yang ingin kita capai seperti membuat komunitas online.
13:50Salah satunya adalah dengan membangun platform artisan finder.
13:55Yang dimana platform ini adalah satu platform untuk mempertemukan calon klien dengan fotografer dan videographer secara langsung.
14:03Jadi bisa dianggap sebagai marketplace untuk fotografer dan videographer di Indonesia.
14:09Jadi khusus memang untuk dunia fotografi?
14:14Jadi di sini itu marketplace ini menurut saya adalah sesuatu yang bagus.
14:20Karena kenapa? Dari klien sendiri mereka bisa langsung lihat profil daripada si fotografer dan videographer tersebut.
14:27Dan si fotografer bagusnya juga mereka bisa menjual sesuai idealisme mereka.
14:34Kalau kita ngomong kreatif kadang kita ngomong masalah idealisme.
14:39Ini yang harus menjadi platform ini makanya saya menganggap ini adalah satu hal yang sangat positif dan bisa berguna buat kita membangun networking kita lebih luas.
14:50Kapan akan dirilis?
14:52Target saya mungkin secara benar-benar full rilisnya di awal 2025.
14:57Oke, 2025. Tapi dengan kondisi yang ada sebenarnya itu menjadi jendela juga untuk meningkatkan pangsa pasar baru ya tentunya Jaman Tahun Akhir?
15:03Pasti.
15:04Oke, equipment dan lain-lain segala itu akan juga tersupport dari DOS sendiri atau bagaimana?
15:08Kalau secara equipment itu akan menjadi milik mereka.
15:13Maksudnya punya mereka masing-masing. Jadi kita memang cuma menyediakan platformnya.
15:17Tapi ini menjadi satu overview yang bagus buat DOS ketika data ini ada dan kita tahu siapa yang memiliki kreatifitas yang bagus atau apa.
15:26Itu mungkin kita bisa tawarkan beberapa reward untuk mereka.
15:29Misalnya contoh, mengupgrade peralatan mereka dengan mudah dengan DOS. Kira-kira begitu sih.
15:36Tantangan-tantangan apa saja yang mungkin masih dihadapi?
15:39Kalau Anda katakan tadi karena ini sudah major, pangsa pasarnya sudah bisa terpetakan dengan baik, kemudian ke depan apa yang Anda melihat?
15:46Tantangan ke depan mungkin lebih ke arah bagaimana kita terus bisa menjadi industri ini tetap memiliki semangat.
15:55Khususnya banyak sekali orang yang menganggap bahwa, wah kamera orang sudah tidak butuh. Orang sekarang mau tau pakai smartphone.
16:05Menarik kan? Tapi sekali lagi menurut saya, saya harus berterima kasih terhadap teknologi yang sudah diberikan oleh smartphone.
16:16Kenapa? Dengan smartphone yang memiliki teknologi foto ataupun video yang bagus, ini menjadi hal yang positif buat kita.
16:26Jadi pintu masuk justru ya?
16:28Betul, karena anak-anak yang mulai 10 tahun, 12 tahun sudah mengenal foto dan video sejak dini.
16:33Nah ini adalah market ke depan yang harus kita achieve. Berarti tantangannya apa? Edukasi.
16:41Bagaimana kita memberikan edukasi bahwa, oke perbedaannya ini, ketika komersialisasi, apa yang harus kalian lakukan, ini yang harus kita lakukan.
16:50Berikutnya, nah ini pendapatan, kemudian bagaimana target di tahun 2024 dan ke depan pasca IPO, kemudian bagaimana juga lairan raihan laba bersih yang diharapkan?
17:01Sebenarnya kita lumayan konservatif ya, kalau dilihat dari proyeksi yang kita berikan di prospektus.
17:08Pertumbuhan yang kita expect setiap tahunnya itu berkisar antara 13 sampai 16 persen.
17:14Kalau kinerja tahun ini, YTD sampai June, anggaplah semester 1 ini June 2024, kita itu sudah mencapai sekitar 45 persen dari, secara pendapatan kita sudah mencapai 45,9 persen tepatnya dari proyeksi yang kita berikan.
17:31Secara laba sendiri, kita sudah mencapai sekitar 51 persen dari proyeksi yang kita berikan di tahun 2024.
17:36Jadi, menurut saya sangat-sangat on the track.
17:39Konservatif on the track, bertahun-tahun sudah mencapai setengahnya, berarti memang sudah on schedule.
17:46Nah, kalau kita lihat dengan kondisi tadi, sebenarnya bicara mengenai produk kan biasanya kalau teknologi ya identik dengan harga.
17:54Bagaimana dengan kisaran harga yang ideal dan affordable sebenarnya buat mereka yang entry level atau yang sudah di mid atau yang sudah ekspor?
18:03Sebenarnya untuk kamera sendiri itu sangat bervariasi harganya pras.
18:07Jadi, ada yang mulai dari 7 juta sampai 100 juta.
18:11Jadi, memang tergantung daripada apa yang pengen mereka, hasil output apa yang mereka harapkan.
18:17Kalau kita berbicara pangsa pasar hobis, pangsa pasar hobis itu memiliki lumayan average selling price-nya lumayan tinggi.
18:25Mungkin di sekitar 35 sampai 40 juta.
18:28Karena mereka adalah hobis.
18:30Orang yang hobis yang hanya memang menyukain fotografi, mereka mampu untuk membeli kamera hanya untuk bersenang-senang.
18:37Tapi kalau kita berbicara orang yang pengen commercialize, pengen menghasilkan sesuatu dari fotografi dan videografi,
18:45mungkin average selling price ini yang sekarang terbentuk itu adalah di angka 15 juta.
18:50Sweet spotnya di 15 juta.
18:53Kalau misalnya untuk profesional ya itu sudah beyond, sudah di atas 100 jutaan.
18:58Untuk pengembangan pangsa pasar, kalau memang ada katakan kota-kota besar seperti Jakarta ini yang masih menjadi penopang utama.
19:06Ini untuk menjaga pangsa pasarnya sendiri, bagaimana kualitas produk, kemudian kualitas pelayanan yang perlu dijaga ini seperti apa nantinya?
19:14Kalau untuk menjaga pangsa pasar ini tentunya kita benar-benar fokus ke edukasi.
19:20Kita fokus ke edukasi yaitu kalau misalnya bisa dilihat setiap minggu itu DOS sendiri di semua cabangnya itu memiliki workshop-workshop.
19:29Yang bisa dikatakan sebenarnya gratis ya.
19:32Kita sangat fokus sekali ke sana.
19:35Yang kedua kita berkolaborasi dengan komunitas dan juga sekolah-sekolah yang ada.
19:39Jadi kita berusaha masuk bagaimana kita bisa berkontribusi ke mereka dengan memberikan workshop-workshop tambahan.
19:48Siapapun bisa ikut?
19:50Siapapun bisa ikut, terbuka.
19:52Berarti buat pemirsa, buat investor yang sudah menanamkan investasinya bisa nambah ilmu juga nih terkait dengan fotografi, videografi, terbuka.
19:59Untuk umumnya ini di setiap weekend begitu ya?
20:01Di setiap weekend, di Sabtu, Minggu dan tidak menutup kemungkinan biasa di hari Rumput Komunis ada yang kita buat juga.
20:05Jadi genrenya akan berbeda-beda Pras.
20:08Jadi mulai dari ada yang wedding, ada yang street photography, ada yang portrait, ada yang video.
20:14Jadi tergantung dari needsnya customer.
20:16Tapi kita setiap minggu itu kita sangat berkomitmen untuk melakukan itu.
20:20Ini yang kita lakukan untuk menjaga pangsa pasar.
20:23Edukasi, kolaborasi, edukasi, kolaborasi, edukasi, kolaborasi.
20:26Salah satu perusahaan tercatat begitu yang nampaknya masih peduli terkait dengan edukasi dalam menjaga pangsa pasarnya.
20:32Jadi literasi ditingkatkan, tapi ada engagement juga yang akan dicapai.
20:37Optimisme Anda nanti bagaimana ke depan?
20:40IPO berarti kan segala sesuatu hal terkait dengan kinerja akan terpantau, terhampar luas ke masyarakat.
20:48Saya sangat optimis ya.
20:52Pas ke IPO tentunya akan sangat bagus buat DOS karena yang tadi kita memiliki akses modal tambahan.
20:58Tapi selain daripada itu untuk optimisme pangsa pasar sendiri,
21:03industri daripada fotografi dan videografi itu sangat luas.
21:07Dari zaman dulu sampai sekarang orang tetap masih membutuhkan konten.
21:11Film dari zaman dulu sudah pernah ada.
21:14Yang membedakan adalah alatnya dan outputnya.
21:18Alat ini adalah hal yang sifatnya teknologi.
21:22Selama kita memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan teknologi dengan secara cepat,
21:26secara alat kita tidak ada masalah.
21:29Teknologi untuk output juga yang dulunya mungkin di TV lalu di bioskop,
21:35sekarang outputnya itu sudah banyak.
21:37Social media, OTT, social media, OTT.
21:40Kita tidak tahu ke depan seperti apa, tapi apapun itu semua orang tetap butuh konten.
21:44Baik itu konten foto ataupun konten video.
21:47Jadi menurut saya ini adalah pangsa pasar yang tidak akan pernah hilang,
21:52semua tetap orang masih butuh.
21:53Orang wedding pasti butuh merekam momennya,
21:57menyimpan momennya baik itu foto ataupun video.
21:59Wedding akan terus ada.
22:02Prevalement akan terus ada.
22:04Iklan akan terus ada.
22:06Jadi ini adalah hal yang sangat besar ke depan tinggal bagaimana kita bisa memberikan edukasi yang benar.
22:13Itu diagretifitas dan perbatas lah kalau bisa dikatakan.
22:16Terakhir saya ingin penasaran juga,
22:19terkait dengan produk-produk yang ditawarkan ini dari mana?
22:23Banyakan memang produk-produk kita sendiri lokal begitu atau bagaimana?
22:27Untuk sekarang ini, kebetulan untuk produk fotografi ini belum ada lokal.
22:33Jadi untuk kamera sendiri memang dikuasai oleh brand-brand Jepang.
22:3890 persen, 95 persen itu dikuasai oleh brand Jepang.
22:42Lalu produk ini masih, kalau untuk kamera,
22:47mostly mereka sudah memiliki perpenjangan tangan di Indonesia.
22:49Jadi mereka as principle, jadi kita cuma beli dari mereka.
22:54Itu dia Pemirsa, panjang lebar penjelasan dari Pak Tahir
22:57terkait dengan perusahaan yang baru saja melantai dengan komitmen bisnis,
23:01kemudian edukasinya, sehingga ini memang menjadi jawaban juga
23:04bagi para investor yang sudah menanamkan investasi Anda di DOS.
23:08Pak Tahir, terima kasih banyak.
23:10Terima kasih.
23:12Pemirsa, satu jam sudah saya menemani Anda dalam Market Review
23:16dan berbahari terus informasi Anda hanya di IDX Channel.
23:20Jangan lupa saksikan program First Session Closing
23:23yang akan tayang pada pukul 11.30 waktu Indonesia Barat.
23:27Karena urusan masa depan harus terdepan,
23:29aku Investor Saham, saya Prasetyo Wibowo, pamit undur diri.
23:33Terima kasih, sampai jumpa.
23:49Terima kasih.
24:19Terima kasih.

Recommended