Perempuan Berkalung Sorban (2009) - Part 02

  • 2 months ago
Anissa berjuang sebagai seorang anak, seorang ibu dan seorang istri dalam lingkungan tradisi Islam konservatif. Harapan Anissa untuk menjadi muslimah mandiri pupus di tengah kendala keluarga konservatifnya.

Part 01 - https://dai.ly/x91s3fy
Transcript
00:00:01Lebih seru daripada naik kuda.
00:00:14Aku minta maaf, Nisa.
00:00:20Buat apa?
00:00:23Aku kok yang salah?
00:00:26Harusnya waktu itu aku gak bersikap seperti itu.
00:00:31Aku sayang sama kamu, Nis.
00:00:36Aku pengen nikah sama kamu.
00:00:44Jangan ngomong gitu lagi, Lek.
00:00:47Aku gak bisa.
00:00:50Aku serius, Nisa.
00:00:53Kamu bisa lebih tenang kuliah...
00:00:56...atau nulis kalau udah nikah.
00:00:58Hidup kamu juga bisa ikut aku tanggung.
00:01:07Alasan nikah bukan semata-mata karena itu, Lek.
00:01:11Bukan karena materi.
00:01:29Aku gak seneng politik.
00:01:31Pokoknya Megawati.
00:01:33Karena dia itu wakil dari aspirasi rakyat yang tertindas.
00:01:36Alah, alah.
00:01:38Terus apa lagi, lah?
00:01:39Megabor presiden, begitu.
00:01:42Mungkin. Kenapa tidak?
00:01:45Ini Indonesia, lah.
00:01:47Perempuan jadi ketua RT aja, lah.
00:01:49Masih suka ditanggil Pak RT.
00:01:54Assalamualaikum.
00:01:56Waalaikumsalam.
00:01:58Mbak Mariam?
00:02:04Kita memang butuh konselor seperti kamu, Nis.
00:02:06Terus terang.
00:02:07Aku suka sulit menyuruh klien untuk membuka diri tentang mereka.
00:02:10Dan saya percaya kamu pasti bisa.
00:02:15Kenapa tiba-tiba Mbak milih saya?
00:02:17Temanku banyak. Di mana-mana.
00:02:20Di Jakarta, Jogja, Cairo.
00:02:27Maaf, Mbak. Saya gak bisa nerima kerjaan ini.
00:02:29Nis.
00:02:31Ini bukan cuma soalku, Dori.
00:02:33Saya serius. Kita memang butuh konselor seperti kamu.
00:02:37Terserah kamu, sih.
00:02:39Tapi saya harap...
00:02:41...kita bisa ketemu senin depan di pentor ini.
00:02:43Ya?
00:02:49Aku harap lo yang gak usah mikirin aku.
00:02:52Apalagi sampai mintain kerjaan ke orang lain.
00:02:55Aku bisa sendiri.
00:02:59Tidak mungkin aku tidak memikirkan kamu, Nisa.
00:03:02Aku sayang sama kamu.
00:03:05Maafin aku kalau itu bikin kamu terbebani.
00:03:10Biarkan aku menentukan sendiri perasaan apa yang aku pilih.
00:03:16Maafin aku juga.
00:03:18Maafin aku juga.
00:03:48Mami?
00:03:56Mami kangen sama abimu.
00:04:07Mami juga kangen sama adikmu, Nisa.
00:04:12Setelah apa dia di Jogja sekarang?
00:04:18Sehat enggak?
00:04:28Bukan salah Nisa, Rez.
00:04:31Tidak salah.
00:04:33Tidak salah.
00:04:36Tidak salah.
00:04:38Tidak salah.
00:04:41Tidak salah.
00:04:43Tidak salah.
00:04:45Tidak salah.
00:04:47Tidak salah.
00:05:11Mami!
00:05:28Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki.
00:05:32Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.
00:05:36Kata Ontosoro.
00:05:38Dari Lekmu.
00:05:41Dari Lekmu.
00:05:43Dari Lekmu.
00:06:08Kenapa dulu kamu bilang begitu saja sih, Lek?
00:06:14Aku salah, Nis.
00:06:18Terlalu lama aku berpikir.
00:06:23Kita ini masih ada hubungan paman kemurnakan dari ibumu sekalipun tidak sedara.
00:06:28Umur kita jauh berbeda, Nisa.
00:06:31Dan bapak kamu mana mungkin mau sama aku yang bukan anak Kiai, Nis.
00:06:36Sekalipun aku sudah nyantri dari Gontor sampai Kairo pun juga.
00:06:39Kamu tahu sendiri, kan?
00:06:43Tapi kamu pergi, Lek.
00:06:47Tanpa kabar apapun.
00:06:51Aku bukan cuma kehilangan Lekmu.
00:06:54Tapi aku juga kehilangan satu-satunya orang yang melindungi aku.
00:06:59Satu-satunya sahabatku.
00:07:10Dan aku nggak bisa ngadepin ini lagi.
00:07:14Aku nggak bisa kalau tiba-tiba kamu pergi lagi, Lek.
00:07:21Hanisa binti Hanan.
00:07:30Demi Allah, Nisa.
00:07:33Nikah sama aku.
00:07:39Nikah sama aku.
00:08:09Tapi orang meninggal itu nggak bisa hidup lagi, kan?
00:08:39Nisa.
00:08:44Nisa, lo tetap minta maaf sama abang.
00:08:54Maafin Nisa, abang.
00:08:57Abang juga.
00:09:01Abang rindu, Nis.
00:09:04Abang rindu.
00:09:06Yahudori bin Selamat.
00:09:08Saudara saya nikahkan dan saya kawinkan dengan saudari Hanisa binti Hanan...
00:09:13...dengan Mas Kawin seperangkan alat sholat dibayar kunai.
00:09:16Saya terima nikahnya dan kawinnya Hanisa binti Hanan...
00:09:19...dengan Mas Kawin tersebut.
00:09:21Bagaimana, saksi?
00:09:23Nisa.
00:09:36Alhamdulillahirrahmanirrahim.
00:10:07Nih, minum dulu tehnya.
00:10:10Kamu ini ngetik terus.
00:10:13Syifra, Nelek.
00:10:14Ayah.
00:10:16Boy, jangan panggil aku Nelek lagi, Nis.
00:10:19Panggil aku apa, Kak?
00:10:21Enggak, Nelek. Udah kebiasaan.
00:10:24Ya, panggil aja kudori gitu, loh.
00:10:26Kak Aisyah aja panggil Rasul Muhammad.
00:10:29Masa kamu nggak bisa?
00:10:31Enggak mau, ah. Aneh.
00:10:36Yaudah.
00:10:38Panggil aja cinta gitu, ya.
00:10:41Cinta?
00:10:43Kenapa?
00:10:44Ngombal, eh.
00:10:45Ya, ngombal.
00:10:46Abis apa?
00:10:47Yang lain aja, yang lain.
00:10:49Mas.
00:10:50Mas Anjay, ya.
00:10:51Tapi yang lain nggak?
00:10:52Enggak.
00:10:54Yaudah.
00:10:55Mas Anjay, ya.
00:10:57Kalau kamu tidak bisa patuh pada suami kamu, tidur duluan.
00:11:00Mas.
00:11:01Bukannya aku nggak patuh.
00:11:03Tapi aku capek.
00:11:06Ada alasan buat perempuan dicari.
00:11:13Bukannya aku menangis.
00:11:14Bukannya ada apa-apaan.
00:11:17Bukannya aku menangis.
00:11:18Cepat, cepat.
00:11:23Bukannya aku menangis.
00:11:24Cepat.
00:11:25Mas.
00:11:26Mas.
00:11:27Mas.
00:11:28Mas.
00:11:34Mas.
00:11:35Mas.
00:11:36Mas.
00:11:37Mas.
00:11:38Mas.
00:11:39Mas.
00:11:40Mas.
00:11:41Mas.
00:11:42Mas.
00:11:43Mas.
00:11:44Mas.
00:11:45Mas.
00:11:46Mas.
00:11:47Mas.
00:11:48Mas.
00:11:49Mas.
00:11:50Mas.
00:11:51Mas.
00:11:52Mas.
00:11:53Mas.
00:11:54Mas.
00:11:55Mas.
00:11:57Mas.
00:12:19Nis.
00:12:21Mas.
00:12:22Anies
00:12:30Lisa
00:12:31Dia berkosa aku
00:12:33Dia berkosa aku mas
00:12:35Dia berkosa aku
00:12:37Ya aku minta maaf ya
00:12:39Dia berkosa aku
00:12:53Maafin aku mas
00:12:58Aku gak bisa jadi istri yang sempurna buat kamu
00:13:11Bukan kamu yang salah
00:13:22Istighfar Lisa
00:13:24Istighfar
00:13:32Mua syaraf bil ma'ruf
00:13:36Pergaulan suami istri
00:13:38Wajib dilakukan dengan baik
00:13:42Di hubungan ini
00:13:44Kamu harus berhati-hati
00:13:46Kamu harus berhati-hati
00:13:48Kamu harus berhati-hati
00:13:50Di hubungan ini
00:13:52Kamu juga punya hak
00:13:55Dan kita gak harus melakukan itu semua
00:13:57Selama kamu belum siap
00:14:01Ya sayang ya
00:14:10Saya gak sanggup lagi
00:14:15Saya gak sanggup
00:14:18Dia selalu menyiksa saya
00:14:28Kenapa mba gak coba pergi?
00:14:30Gak bisa
00:14:32Apa mba pernah nyoba untuk pergi?
00:14:35Gak bisa
00:14:41Mba pasti bisa mba
00:14:43Mba pasti bisa kalo mba mau
00:14:45Kenapa mba?
00:15:15Makasih
00:15:38Tiap kali suami saya
00:15:40mengajak kamar, tiba-tiba perut saya sakit, tapi saya sembunyikan, karena suami saya pasti ngamuk,
00:16:06dia pasti ngamuk,
00:16:10dia pasti ngamuk.
00:16:27Sarapan dulu, Nis.
00:16:30Dengan ini saya memutuskan, pihak kedua bercerai dengan pihak pertama.
00:16:44Terima kasih banyak, mbak. Terima kasih.
00:16:47Iya, iya.
00:16:48Mbak sudah memberi saya hidup baru.
00:16:50Iya, mbak. Alhamdulillah. Ini semua berkat mbak sendiri.
00:16:54Mbak patut mendapatkan kehidupannya lebih baik.
00:16:56Ya, udah.
00:16:57Terima kasih, mbak.
00:16:59Terima kasih banyak, mbak. Mbak sudah membantu saya.
00:17:01Sama-sama.
00:17:02Makasih.
00:17:06Saya bangga sama kamu, Nis.
00:17:28Kejadiannya
00:17:34Nyantian banget dadah ibu itu, tapi untungnya, sekarang semua masalahnya sudah selesai.
00:17:39Dan kamu tahu nggak, mbak Maren ngomong kata sama aku.
00:17:42Apa?
00:17:43Dia bangga banget sama aku, Mak.
00:17:45Eh, senang deh.
00:17:51Mas.
00:17:53Aku nggak bisa hidup tanpa kamu.
00:17:55Kaya, kamu bisa hidup tanpa aku, Nis.
00:17:59Aku gak boleh sama kamu kayak gitu.
00:18:02Dengar, Mas. Aku butuh kamu.
00:18:15Nih, kali buru' yuk.
00:18:25Aku mau pulang.
00:18:28Aku mau kamu.
00:18:30Aku mau pulang.
00:18:54Kamu cantik sekali, sayang.
00:19:00Aku mau pulang.
00:19:30Aku mau pulang.
00:19:33Aku mau pulang.
00:20:00Aku mau pulang.
00:20:03Aku mau pulang.
00:20:06Aku mau pulang.
00:20:09Aku mau pulang.
00:20:12Aku mau pulang.
00:20:15Aku mau pulang.
00:20:18Aku mau pulang.
00:20:21Aku mau pulang.
00:20:24Aku mau pulang.
00:20:27Aku mau pulang.
00:20:30Aku mau pulang.
00:20:33Aku mau pulang.
00:20:36Aku mau pulang.
00:20:39Aku mau pulang.
00:20:42Aku mau pulang.
00:20:45Aku mau pulang.
00:20:48Aku mau pulang.
00:20:51Aku mau pulang.
00:20:54Eh, Nis.
00:20:56Kamu masih ingat temanku Pak Ruli gak?
00:20:59Pak Ruli?
00:21:01Itu loh, yang terusin investafat.
00:21:04Oh, iya, iya. Aku ingat, Mas. Kenapa?
00:21:07Masa anaknya udah lahir, loh, Nis.
00:21:10Cewek.
00:21:12Lucu banget, ya.
00:21:14Beratnya aja 3,5 kilo.
00:21:16Katanya...
00:21:18istrinya terpaksa disesar, Nis.
00:21:20Gara-gara bayinya udah 10 bulan lebih gak brojol-brojol.
00:21:28Yaudah.
00:21:30Kita adopsi anak aja kalo kamu udah gak sabar nunggu.
00:21:37Kamu kenapa sih, Nis?
00:21:46Gimana sih, Mas?
00:21:48Mbak Mariam juga adopsi anak.
00:21:50Dia pasti bisa bantuin kita.
00:21:54Iya, kalo bisa punya anak sendiri gak perlu ngadopsikan.
00:22:06Kalo ternyata aku mandul,
00:22:10kamu pasti ninggalin aku, kan?
00:22:13Kamu pasti ninggalin aku, kan?
00:22:33Anak itu pemberian Allah, Nisa.
00:22:36Jangan berperasan keburuk dululah.
00:22:39Lagian, kalo ada orang gak bisa punya anak,
00:22:42itu bukan berarti dia mandul.
00:22:46Hal-hal seperti itu bisa aja terjadi
00:22:48saat berhubungan ada salah satu yang stres.
00:22:51Jadinya sulit mengalami pembuahan.
00:22:55Lagian, kita kan bisa periksa ke dokter dulu.
00:23:09Tapi kayaknya aku mandul, Mas.
00:23:14Buktinya waktu...
00:23:16Nis.
00:23:20Nis.
00:23:25Coba sekarang aku balikin.
00:23:28Kalo misalnya aku yang mandul,
00:23:31kamu mau ninggalin aku, ya?
00:23:33Maafin aku, ya, Mas.
00:23:37Aku gak tahu kenapa tiba-tiba bisa kepikiran kayak gitu.
00:23:42Mungkin karena...
00:23:45aku terlambat.
00:23:48Aku terlambat.
00:23:51Aku terlambat.
00:23:54Aku terlambat.
00:23:57Aku terlambat.
00:23:59Aku terlambat.
00:24:02Mungkin karena...
00:24:08Karena aku udah kepengen banget punya anak kali ya, Mas.
00:24:19Mungkin lebih baik kamu bicara sama orang yang lebih ngerti, Nis.
00:24:25Umi, misalnya.
00:24:29...
00:24:31...
00:24:33...
00:24:35...
00:24:37...
00:24:39...
00:24:41...
00:24:43...
00:24:45...
00:24:47...
00:24:49...
00:24:51...
00:24:53...
00:24:55...
00:24:57...
00:24:59...
00:25:01...
00:25:03...
00:25:05...
00:25:07...
00:25:09...
00:25:11...
00:25:13...
00:25:15...
00:25:17...
00:25:19...
00:25:21...
00:25:23...
00:25:25]?
00:25:26?
00:25:27?
00:25:28?
00:25:29?
00:25:30?
00:25:31?
00:25:32?
00:25:33?
00:25:34?
00:25:35?
00:25:36?
00:25:37?
00:25:38?
00:25:39?
00:25:43Tunggu, aku mau nyentuhin Yai yakin.
00:25:45Yai, Sorry!
00:25:46Talih, talih!
00:25:50Siapa lagi ya?
00:25:51Yai?
00:25:55Tarik-tarik, hukumnya Anissa.
00:26:02Oka, Nugri, kita baru sekali ini kok bolos.
00:26:06Jangan ambilin kita ya.
00:26:08Bolos?
00:26:09Iya, Hukti.
00:26:10Kita keluar cuma beli majalah kok.
00:26:12Tapi kita nggak diizinin.
00:26:14Kata Kiai Reza, perempuan nggak boleh keluar tanpa muhrimnya.
00:26:18Kalian tenang aja.
00:26:20Ana juga nggak mau kok balik lagi ke pesantren.
00:26:26Duduk yuk.
00:26:31Ayo duduk, sini.
00:26:35Ayo duduk.
00:26:36Ayo duduk.
00:26:37Ayo duduk.
00:26:39Ayo duduk.
00:26:41Ayo duduk.
00:26:42Ayo duduk.
00:26:43Ayo duduk.
00:26:44Ayo duduk.
00:26:45Ayo duduk.
00:26:46Ayo duduk.
00:26:48Ayo duduk.
00:26:50Ayo duduk.
00:26:59Ayo kita puh, Ti.
00:27:01Ini buku Bumi Manusia.
00:27:03Kearangan Pramudianantatur.
00:27:06Dia adalah penulis yang terkenal.
00:27:08Kamu tahu nggak, dia nulis buku ini dimana?
00:27:10Di mana?
00:27:11Di penjara.
00:27:17Pesantren itu gak bakalan bisa berubah selama mas Reza masih berpikiran kolap, mas.
00:27:23Yang namanya perubahan itu bertahap, Nisa.
00:27:26Aku denger sekarang malahan jauh lebih baik dibanding dulu waktu bapak masih mimpin.
00:27:30Betul?
00:27:31Tapi tetep aja kalau santriwati gak pernah diajak untuk berpikiran terbuka.
00:27:36Masa si Ulva bilang, katanya mau beli apa tuh namanya komputer buat administrasi itu?
00:27:41Masih berdebat soal manfaat dan keuntungan.
00:27:43Masa? Coba.
00:27:46Alah enggak.
00:27:47Coba-coba punya kamu.
00:27:49Iya.
00:27:50Apa sih?
00:27:51Yang ini enggak kok.
00:27:52Emang enggak.
00:27:54Ah kamu nih kayak orang amil aja.
00:27:57Ah jangan bikin gini.
00:27:58Coba dulu.
00:28:00Masa?
00:28:01Masa?
00:28:02Masa?
00:28:03Masa?
00:28:04Masa?
00:28:05Masa?
00:28:06Masa?
00:28:07Masa?
00:28:08Masa?
00:28:09Masa?
00:28:10Masa?
00:28:11Masa?
00:28:12Ah jangan bikin gue erat amat ah.
00:28:17Eh Nis.
00:28:18Kamu tuh bukannya dua minggu yang lalu harusnya halangan ya?
00:28:23Iya gak sih?
00:28:25Tuh, tuh.
00:28:27Belum ada perubahan tuh dari bulan lalu.
00:28:30Rahim kamu itu ada kelainan Nis.
00:28:32Bisa menyebabkan keguguran.
00:28:37Terus peripun ya dok?
00:28:39Kamu ambil cuti ambil lebih awal.
00:28:42Lebih terus.
00:28:43Di rumah ada pembantu kan?
00:28:52Ya kamu istirahat di keluarga kamu.
00:28:54Biar kamu ada yang ngerawat.
00:28:56Pasti eyangnya seneng.
00:28:59Ada anak kecil di rumah.
00:29:08Enggak.
00:29:09Pokoknya aku gak mau.
00:29:11Udah tujuh belas tahun aku hidup di situ.
00:29:13Aku gak mau lagi Mas.
00:29:14Mending aku tinggal sama keluarga kamu aja.
00:29:18Nah terus ngumpel-ngumpelan.
00:29:19Sekamar berlima gitu.
00:29:21Kamu bisa-bisa keguguran nanti Nis.
00:29:24Ya Allah.
00:29:25Ya terus kerjaan kamu gimana?
00:29:28Kerjaanku?
00:29:34Nisa.
00:29:35Maaf saya ikut campur.
00:29:37Tapi sebagai dokter saya menyarankan
00:29:39sebaiknya kalian mengambil keputusan dengan logika.
00:29:43Ini demi anak kalian.
00:29:52Umi kira kamu sudah lupa jalan pulang.
00:29:59Mana Reza?
00:30:01Ke Surabaya Mi.
00:30:04Ada semahan Quran.
00:30:07Alah, gak usah bohong Mas.
00:30:10Nisa tahu Mas Reza gak mau pulang karena ada Mas Kunduri kan?
00:30:21Maafkan saya Bu.
00:30:23Mas.
00:30:25Gak ada yang salah.
00:30:28Semua orang punya sikap.
00:30:30Sikap.
00:30:32Simpati.
00:30:34Ikhlas.
00:30:35Dan saling menghargai sikap.
00:30:38Umi pinter.
00:30:46Assalamualaikum.
00:30:47Waalaikumsalam.
00:30:48Umi, mungkin Astagfirullahaladzim ya?
00:30:50Amin, amin.
00:30:52Kalau itu Astagfirullahaladzim salah semangat ya kalian?
00:30:55Mana Urit?
00:30:56Astagfirullahaladzim Aidan.
00:31:00Ukti, kenapa kita gak punya perpustakaan?
00:31:06Gimana kalau kalian sendiri aja yang nulis?
00:31:08Setelah itu kalian saling tukeran.
00:31:10Ya, itu sudah sering Ukti.
00:31:12Kita kan juga pengen jadi penulis yang hebat kayak Ukti.
00:31:16Ukti tolong bilangin dong sama Kiai Reza.
00:31:23Semoga nanti anaknya laki-laki.
00:31:25Amin.
00:31:26Bisa menjadi penerus kakeknya.
00:31:28Amin.
00:31:29Menjadi Kiai yang hebat.
00:31:30Dan kondang sampai Mekah.
00:31:32Amin.
00:31:35Oh iya, Lek.
00:31:36Kapan sambilan mengajar di sini?
00:31:38Para santri sudah pada nanyain.
00:31:41Iya kan?
00:31:42Benar, Gus.
00:31:45Oh iya, dibagi lembu-lembu dari Kairo.
00:31:47Jangan cuma sama Nisa.
00:31:50Alhamdulillah.
00:31:53Bulan depan kita sudah bisa memulai pembangunan kelas dan kamar untuk para santri yang baru.
00:32:00Kalau boleh, Nisa mau bangun perpustakaan, Mas.
00:32:03Nisa juga mau ngajar nulis supaya para santri bisa punya wadah untuk berkreasi.
00:32:08Astagfirullahaladzim.
00:32:11Mereka bukan komunis.
00:32:14Kita nggak boleh ngajari mereka menjadi perempuan yang liar.
00:32:18Nanti mereka bisa keluar dari kodratnya.
00:32:20Kodrat yang mana maksud, Mas?
00:32:22Kodrat bahwa perempuan harus terus berlindung di ketiak suami?
00:32:26Menerima perlakuan kasar suami?
00:32:27Atau...
00:32:28Kamu nggak boleh perlakukan diri kamu sama dengan mereka?
00:32:30Mereka akan sama seperti Nisa kalau nggak dikasih ruang untuk berpendapat, Mas.
00:32:34Perempuan sudah mendapatkan sorganya tanpa harus berpendapat.
00:32:37Itu janji Allah di dalam kitab suci Al-Quran.
00:32:40Dengan menjaga sikap, perempuan sudah mendapatkan sorganya.
00:32:44Bukan gitu, Kiai.
00:32:45Maaf, maaf.
00:32:52Kamu juga harus ingat, Nisa.
00:32:54Perubahan itu kan bertahap.
00:32:56Koma juga akan dibangun sehari, kan?
00:33:01Kalau aku nggak begini, Mas Reza pikir aku nggak serius.
00:33:04Balik gue nih walau ayah.
00:33:06Sampaikan ilmumu walau cuma satu ayat.
00:33:08Begitu kan selalu kamu bilang?
00:33:10Iya, tapi penyampaiannya itu lho.
00:33:12Kan nggak harus dengan keras kepala.
00:33:15Lagian kamu lagi hamil, kan, Nis?
00:33:23Biar anakku ngerasain semangat perjuangan ibunya.
00:33:27Nis!
00:33:40Nih, dibagiin.
00:33:41Ana udah telfon temen Ana yang di Jogja untuk ngirimin buku-buku lagi buat kalian.
00:33:44Ya, Assalamualaikum, Nis.
00:33:45Waalaikumsalam.
00:33:47Ada kesempatan kali ini saya hendak membicarakan tentang kesetaraan di antara manusia.
00:33:53Termasuk juga kesetaraan perempuan.
00:33:56Kita harus bisa membedakan mana yang Natur dan mana yang Nurtur.
00:34:03Natur itu adalah perempuan melahirkan laki-laki tidak.
00:34:07Sedangkan Nurtur adalah baik laki-laki maupun perempuan itu memiliki kesetaraan.
00:34:12Sedangkan Nurtur adalah baik laki-laki maupun perempuan itu memiliki kesempatan dan ruang yang sama untuk berkreasi,
00:34:19mengembangkan diri, sampai dengan belajar.
00:34:24Sebenarnya hal-hal seperti perempuan harus di dapur itu bukan sifat Natur.
00:34:30Itu nggak lebih dari bentukan dari budaya itu sendiri.
00:34:36Tolong cepet ya, Masnya, dikirimnya ya.
00:34:38Ya, soalnya para santri tuh udah pada butuh buku-buku itu.
00:34:41Terus tolong, yang fotokopiannya juga nggak apa-apa kok.
00:34:46Ya, makasih. Assalamualaikum.
00:35:00Ini bahaya, Nis.
00:35:03Buku ini terlarang.
00:35:05Nis, bahaya tau nggak buat pesantren?
00:35:08Nggak, nggak apa-apa, Mas.
00:35:11Biar aku yang bawa ini.
00:35:13Nggak usah, Mas. Nisa bisa sendiri kok.
00:35:18Ah, Skafiro! Nisa!
00:35:22Mas Reza! Mas Umi!
00:35:26Pak, pak, ambilin mobil, Pak.
00:35:28Mas Reza, Mas! Mas!
00:35:39Mas Reza, Mas!
00:35:45Cinta di bawah kubah masjid.
00:35:48Cinta tak terbalas ketika gaya raku terbelenggu.
00:35:53Ini, ini hasil karya para santri setelah mereka membaca buku-buku ini.
00:35:58Ini hasil rahasia saya.
00:36:00Dan saya yakin pasti masih banyak lagi yang lainnya.
00:36:05Ini sudah keterlaluan, Nisa, keterlaluan.
00:36:07Adikmu harus dihentikan dengan hudori.
00:36:10Bisa-bisa orang tua santri tidak percaya lagi dengan pesantren ini.
00:36:13Masya Allah!
00:36:20Dan kamu sebagai pimpinan, sebagai pemimpin, harus bertindak tegas.
00:36:24Harus tegas!
00:36:27Wah, Bu, panas ya.
00:36:30Kusian.
00:36:37Ini hasil karya Bapakku.
00:36:42Ya, biar bagaimanapun kita ini kan tetap saudara, ya kan?
00:36:46Ya?
00:36:50Ya, saya cuma mau mengingatkan saja.
00:36:54Dicicilanku bisa dibayar saat turunnya akhir bulan.
00:36:57Tengok dulu.
00:37:00Ya, soalnya duitku dianggung gede ke pesantren Bapakku.
00:37:08Terima kasih.
00:37:12Assalamualaikum, Nisa.
00:37:13Waalaikumsalam.
00:37:16Jadi uang yang dipakai untuk membangun pesantren ini bukan dari hasil panen tebu kita?
00:37:24Mas.
00:37:26Kamu nggak usah ikut campur, Nis.
00:37:28Ladang tebu keluarga sudah nggak bisa diandalkan lagi.
00:37:31Pedagangan tebu sedang lesu.
00:37:33Nggak hanya di Jombang, tapi di seluruh Jawa Timur, Nis.
00:37:37Tapi pasti ada cara lain daripada jadi budak.
00:37:41Nis.
00:37:43Sini kamu, Nis.
00:37:49Kejadian yang lalu tolong dilupakan.
00:37:52Seorang Muslim yang baik harus bisa memaafkan.
00:37:54Dan menjalin silaturahmi.
00:37:57Aku bisa memaafkan kudori, kan?
00:38:04Nis!
00:38:06Sam.
00:38:12Mas.
00:38:22Nisa mau pulang ke Jogja secepatnya, titik.
00:38:26Kalau Mas Reza aja sih Nisa masih bisa tahan, Mas.
00:38:29Tapi Nisa punya perasaan buruk kalau ada Sam Sudin.
00:38:31Ah, Mas.
00:38:34Kenapa, Mas?
00:38:35Enggak, lho.
00:38:37Empat Sam-nya udah haus.
00:38:38Udah lama nggak diganti sama Masmu, kayaknya.
00:38:40Ya udah, naik angkutan aja.
00:38:43Kan lebih aman juga.
00:38:44Ya, gini tuh biasa, Nis.
00:38:47Nanti memang biar ke bengkel juga bisa, kok.
00:38:51Naik motor tuh cepat.
00:38:53Cepat nyampainya.
00:38:57Biar cepat juga dapet tiketnya.
00:38:59Biar istriku yang cantik ini nggak marah-marah terus.
00:39:05Ya udah.
00:39:07Hati-hati ya, Mas.
00:39:08Ya.
00:39:16Nisa.
00:39:20Apapun yang terjadi,
00:39:22aku akan selalu ada di samping kamu.
00:39:28Aku akan selalu ada...
00:39:29...di sampingmu.
00:39:37Patuh harusulillah.
00:39:58Ya Tuhan, ya Tuhan Rasulillah
00:40:09Semua salammu alhamdulillah
00:40:28Ya Tuhan, ya Tuhan
00:40:58Ya Tuhan, ya Tuhan
00:41:21Ya Tuhan, ya Tuhan
00:41:45Ya Tuhan, ya Tuhan
00:42:08Ya Tuhan, ya Tuhan
00:42:27Ya Tuhan, ya Tuhan
00:42:35Mas
00:42:38Ya Tuhan, ya Tuhan
00:42:44Lek
00:42:48Abi
00:42:53Lek
00:42:57Lek
00:43:04Mas
00:43:07Mas
00:43:26Mas
00:43:31Lek
00:43:57Ini semua salah Nisa
00:44:00Ini semua salah Nisa
00:44:14Kenapa kamu ninggalin aku, Mas?
00:44:16Aku gak bisa hidup tanpa kamu
00:44:19Kamu bisa hidup tanpa aku, Nisa
00:44:22Sampai kapan aku bisa bertahan, Mas?
00:44:25Roma tidak dibangun dalam sehari, Nis
00:44:28Apapun yang terjadi, aku tetap ada di sisi kamu
00:44:34Meski penjara bisa memasung tubuhmu
00:44:37Tapi tidak bisa memasung hati dan pikiranmu, Nisa
00:44:42Kalau kalian benar-benar serius mau bikin perpustakaan
00:44:45Ana siap membantu
00:44:47Karena Ana juga akan ada di sini terus
00:44:49Tapi ingat, jangan ada lagi yang kabur, ya?
00:44:54Bagaimanapun juga, Ana menjaga kalian ini amanah dari orang tua kalian
00:44:58Maksudnya, jangan ada lagi yang kabur, ya?
00:45:00Cepat laporkan perpustakaannya, Ali
00:45:04Alhamdulillah
00:45:05Perpustakaan modern itu tidak perlu
00:45:08Karena kita sudah punya perpustakaan sendiri
00:45:10Dan buku modern kamu itu kita tidak perlukan
00:45:12Karena merusak akhlak dan akhidat santri kita
00:45:15Buku-buku ini buat anak-anak kita
00:45:18Berada dalam kedatangan
00:45:20Semua boleh berumur di ruangan ini
00:45:22Kecuali Al-Quran Ul-Karim
00:45:25Orang tahu mana yang benar dan mana yang salah itu lewat buku
00:45:28Orang tahu dunia luar yang belum mereka datangi juga lewat buku
00:45:32Ija, ini
00:45:34Ini aku biar belajar nanti sama kamu, ya?
00:45:37Itu semua sudah ada di kitab suci, Nis
00:45:39Tidak perlu lagi buku modern kamu
00:45:41Apa yang salah dengan buku modern?
00:45:43Salah kalau dibaca di tempat ini!
00:45:44Hus! Kutuh!
00:45:47Apa kalian tidak bisa menunjukkan sikap lebih bijak sebagai orang teladan?
00:45:55Jangan sebut ini pesan tren
00:45:57Kalau hanya untuk pamer diri sendiri
00:46:17Titip mabuk ya, Umi?
00:46:32Umi pergi dulu ya
00:46:37Mabuk gak boleh nakal
00:46:46Umi!
00:46:56Ini tempatku, kayu, pasir, rambai
00:46:59Apa? Cet?
00:47:01Apa aku mau?
00:47:03Aku tidak ada uang
00:47:05Nisa!
00:47:06Terima kasih atas meninggalkan suamimu
00:47:10Terima kasih
00:47:13Dan macam-macam kamu, Sam
00:47:15Mas Reza yang punya hutang sama kamu, bukan aku
00:47:17Aduh sayang, aku tidak sempat melihat muka Hodor itu loh
00:47:20Lagi segarat kayak apa
00:47:21Maksud kamu apa?
00:47:23Eh, Nis, sudah lah
00:47:26Kamu tuh mau pergi kemana?
00:47:28Lebih baik kamu nikah lagi sama aku, ya?
00:47:31Kesian tuh lo, Kak Som, sendirian
00:47:36Udah lah, gapapa
00:47:39Aku bukan Nisa, istri kamu yang dulu, Sam
00:47:42Jangan sembarang ngomong, kamu
00:47:44Kalau perlu kuburu kamu disini
00:47:47Dengar ya, Sam
00:47:48Jangan pernah macam-macam sama keluarga ini
00:47:52Eh, kalau aku mau main-main
00:47:55Kalau aku mau macam-macam
00:47:57Mau apa kamu?
00:47:59Asma-asmo itu bisa apa?
00:48:01Bisa apa sih mereka?
00:48:03Otak kete gitu kok
00:48:05He-he-he
00:48:16Sari!
00:48:17Kamu baca buku apa?
00:48:21G-ganyi
00:48:26Ainul Kitab
00:48:27Ainul Kitab!
00:48:30Ainul Kitab!
00:48:31Ainul Kitab!
00:48:36Sam!
00:48:47Ini Anissa juga
00:48:48Kenapa semua yang Anissa dah?
00:48:51Astagfirullahaladzim!
00:48:53Satu orang santri ketangkap lagi!
00:48:56Eh, tahaninan!
00:48:57Fail!
00:48:58Masa Allah!
00:48:59Dia apaan?
00:49:01Coba deh
00:49:04Anissa?
00:49:05Afu-afuannya itu
00:49:07Nyai-nyai
00:49:08Wohroch
00:49:11Who me?
00:49:12Wohroch
00:49:15Nyai
00:49:17Nyai siapa?
00:49:19Astagfirullahaladzim
00:49:24Ayo
00:49:25Ya, Mas
00:49:26Saya gak mau orang lain nonton
00:49:28Ya, Mas
00:49:29Saya gak mau orang lain tahu tentang masalah buku ini
00:49:33Saya gak mau pesan train ini kena masalah santun rintah
00:49:38Bakar semua buku ini
00:49:39Bakar
00:49:40Gak mungkin
00:49:43Gak mungkin
00:49:44Mas
00:50:06Mas
00:50:07Wah, kamu!
00:50:10Wah, kamu!
00:50:21Tidak apa-apa, tidak apa-apa.
00:50:37Halo?
00:50:38Mbak Anissa, ada yang mau bicara dengan mbak dari pesantren.
00:50:42Ya, sambungkan.
00:50:47Ada apa, mas?
00:50:49Kamu tahu dimana Ufa dan teman-temannya, Nis?
00:50:58Halo, mbak.
00:50:59Ya?
00:51:00Saya dengar anak-anak sastra UG ada di sana.
00:51:03Halo, mbak.
00:51:04Ya?
00:51:05Saya dengar anak-anak sastra UGM ngadain acara workshop menulis.
00:51:09Benar nggak?
00:51:25Ufa!
00:51:29Kalian semua bikin orang khawatir.
00:51:32Sini, kamu.
00:51:36Sekarang ceritain sama Ana.
00:51:37Ada apa ini?
00:51:39Kami nggak kuat lagi, Yukti.
00:51:40Semua buku-buku Yukti dibakar.
00:51:42Ya, tapi...
00:51:44Tapi kabur bukan jalan keluar yang baik.
00:51:46Lalu apa?
00:51:47Diam dalam pesantren?
00:51:48Kupar, bodoh, lihat buku-buku Yukti dibakar?
00:51:50Gitu?
00:51:55Ana mau seperti Yukti.
00:51:57Bebas.
00:52:01Menunggu sesuatu yang ku benci.
00:52:06Tapi mengapa kulaku...
00:52:08Tadi itu perbicaraannya bagus banget loh, Yukti.
00:52:10Dia bilang kita itu bisa nulis di mana aja.
00:52:13Makanya kalian tuh harus pulang.
00:52:16Kalian bisa kan nulis di pesantren?
00:52:18Nggak harus di Jogja.
00:52:20Tapi Yukti...
00:52:21Kalian mau kan pesantren jadi nyaman buat kalian sendiri seperti yang kalian inginkan?
00:52:27Cuma kalian sendiri yang bisa bikin nyaman.
00:52:31Sekarang, bantu Yukti melakukan perubahan.
00:52:36Nggak urit arji, Yukti.
00:52:37Ana udah takut.
00:52:39Nggak, kalian harus pulang.
00:52:41Lah, Yukti.
00:52:44Kamu tadi bilang, menulis itu ada di imajinasi.
00:52:47Dan kamu juga bilang, imajinasi itu bisa timbul di mana aja.
00:52:51Iya kan?
00:52:52Iya, tapi untuk dapetin imajinasi itu aku butuh mood.
00:52:55Dan aku nggak mood kalau masih di pesantren.
00:52:57Mood itu diciptakan, bukan ditunggu.
00:53:00Kamu pikir buku Bumi Manusia yang kamu baca itu ditulis di mana?
00:53:03Di Alam Bebas?
00:53:04Buku itu ditulis di penjara.
00:53:06Lebih buruk daripada pesantren.
00:53:08Ngerti kamu?
00:53:29Aduh.
00:54:00Terima kasih, Nisa.
00:54:05Ulfa, sini kamu.
00:54:06Kamu harus dihukum.
00:54:07Itu emak lo pesantren.
00:54:09Nay, mereka nggak berbuat salah.
00:54:12Nisa Rifah.
00:54:13Lah.
00:54:18Nisa Rifah.
00:54:20Nisa Rifah.
00:54:21Nisa Rifah.
00:54:22Nisa Rifah.
00:54:23Nisa Rifah.
00:54:24Nisa Rifah.
00:54:25Nisa Rifah.
00:54:26Nisa Rifah.
00:54:27Nisa Rifah.
00:54:28Nisa Rifah.
00:54:29Nisa Rifah.
00:54:30Nisa Rifah.
00:54:31Nisa Rifah.
00:54:32Nisa Rifah.
00:54:33Nisa Rifah.
00:54:34Nisa Rifah.
00:54:35Nisa Rifah.
00:54:42Saya belajar satu hal dari mereka,
00:54:47bahwa kebebasan itu harus diraih.
00:54:51Mereka memang salah,
00:54:52tapi kita tidak boleh membuat suasana yang membuat mereka berbuat salah.
00:54:56Tapi kamu nggak pernah ada di sini, Nis.
00:54:57Gitu!
00:55:00Nis!
00:55:01Abi kita buat pesantren ini
00:55:03Agar perempuan berakhlak baik
00:55:06Dan ketika mereka berkeluarga
00:55:08Keluarganya menjadi sakinah, Nis
00:55:28Kalian semua adalah calon muslimah
00:55:34Calon istri untuk suami kalian tercinta
00:55:41Dan calon ibu untuk anak-anak yang kalian sayangi
00:55:53Surga menurut janji Allah
00:55:57Ada di bawah telapak kaki kita
00:56:00Perempuan
00:56:04Tapi jangan lupa satu hal
00:56:08Bahwa Allah juga memberikan manusia kebebasan
00:56:15Mau jadi apapun kalian nanti
00:56:19Pilihlah jalan Allah dengan rasa bebas
00:56:22Dan dengan hati yang ikhlas
00:56:25Dengan begitu insya Allah
00:56:28Kita akan hidup dengan tenang dan tanpa rasa benci
00:56:55Nis!
00:56:56Nis!
00:56:57Nis!
00:56:58Nis!
00:56:59Nis!
00:57:00Nis!
00:57:01Nis!
00:57:02Nis!
00:57:03Nis!
00:57:04Nis!
00:57:05Nis!
00:57:06Nis!
00:57:07Nis!
00:57:08Nis!
00:57:09Nis!
00:57:10Nis!
00:57:11Nis!
00:57:12Nis!
00:57:13Nis!
00:57:14Nis!
00:57:15Nis!
00:57:16Nis!
00:57:17Nis!
00:57:18Nis!
00:57:19Nis!
00:57:20Nis!
00:57:21Nis!
00:57:22Nis
00:57:23Nis!
00:57:24Nis!
00:57:25Nis!
00:57:26Nis!
00:57:27Nis!
00:57:28Nis!
00:57:40Mi
00:57:43Maafin Nisa Mi
00:57:49Tidak ada yang salah disini
00:57:52Kenapa selama ini Umi diem aja?
00:58:10Diem bukan berarti tidak membela Nis, ada hal yang kadang tidak bisa kita lakukan seperti yang kita inginkan.
00:58:29Kita adalah perempuan yang hidup dalam kondisi yang tidak seimbang seperti yang sering kamu bilang.
00:58:44Yang Umi bisa lakukan cuma diam, mungkin kamu tidak setuju.
00:59:01Tapi pada waktu itu, kalau Umi melawan, hancur keluarga ini.
00:59:19Tapi suatu saat Umi juga harus bilang, apa yang Umi rasain, apa yang Umi pikirin, Umi gak bisa selamanya diem aja.
00:59:37Saya hormat sama Abi dan Umi, dan saya gak pernah ada niat untuk ngecewain Abi dan Umi, setiap tindakan pasti ada akibatnya.
01:00:04Yang paling penting bagaimana kita bisa mengatasi akibat itu.
01:00:20Dan kamu, kamu sudah bisa mengatasi itu. Umi bangga sama kamu, Umi bangga.
01:00:48Ya, menurut aku itu cara bayar hutangnya Adi lho.
01:00:56Sam, tapi ini kan udah ada di perjanjian yang lama.
01:01:00Gimana mau teman bapakku disuruh dia minta bayaran cepet, atau?
01:01:03Anissa tuh dilihat makin lama makin cantik.
01:01:17Maksud kamu apa, Sam?
01:01:24Aku tuh sudah maafkan dia, dan aku mau menikahi dia lagi.
01:01:32Ya, sunah rasul, kalau kita menikahi canda itu kan bagus.
01:01:37Eh, what's up?
01:01:39Jokro ngajar, weh! Jokro ngajar!
01:01:46Eh, gimana? Mau berhipat lagi sama aku gak?
01:01:52Ya, utangmu lunas, terus ya kepalanya akan dobel, ya kan?
01:01:58Jokro ngajar!
01:02:02Jokro ngajar!
01:02:03Sumpah aku bisa lebih kacau dari ini, Sam!
01:02:05Keluar!
01:02:07Keluar!
01:02:09Mau aja, keluar!
01:02:11Eh, keluar!
01:02:13Eh, pesantren ini bisa besar! Bapakku tau!
01:02:15Tau!
01:02:31Mas, Nisa mau pakai kamar yang dulu dipakai Laikudori Mondok buat perpustakaan.
01:02:54Kalau Mas Reza mau bakar buku ini lagi, Nisa ikhlas kok, Mas.
01:03:01Ahwati! Ahwati! Kitab Jagit! Kitab Jagit, Ahwati! Tali, tali!
01:03:14Kitab Jagit!
01:03:28Ahwati, takut dong mulut! Takut dong mulut!
01:03:32Nisa...
01:03:57Abi itu seperti apa, umi?
01:04:00Abi itu mukanya persis kayak kamu, apalagi bibirnya.
01:04:05Abi itu adalah orang kedua yang paling baik dalam hidup bumi.
01:04:10Makanya mahbub juga harus jadi anak yang baik ya.
01:04:13Kalau yang pertama siapa?
01:04:15Yang pertama namanya Mutmaina.
01:04:18Apa?
01:04:19Itu nama ayang putri kamu sayang.