Menakar Efek Restrukturisasi Utang WIKA ke Perbankan

  • 8 months ago
"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Power Breakfast, Senin (29/01/2024) dengan Tema Menakar Efek Restrukturisasi Utang WIKA ke Perbankan".

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Dan kami revisi pemirsa kenaikan dari kinerja BBNI di sepanjang tahun 2023 adalah 14,2%
00:09 year on year. Dan berikut pemirsa data-data yang patut Anda perhatikan melalui agenda ekonomi berikut ini
00:16 selengkapnya bisa Anda saksikan di layar di mana dari Vietnam ada IHK Vietnam month on month dan year on year
00:21 kemudian penanaman modal asing Vietnam dalam dolar Amerika Serikat, teracha perdagangan Vietnam
00:27 dan dari Amerika Serikat ada lelang surat utang 3 dan 6 bulan.
00:32 Ada pun pemirsa agenda emittender dalam negeri cukup sepi yaitu LCKM RUPS dan berikut adalah update dari Bursa Asia
00:42 data selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisi di mana Nike kompak menguat dengan indeks-indeks utama
00:49 kawasan lainnya Nike naik 0,8% Stratum naik 0,13% Cosby naik 0,69% Hang Seng Hong Kong naik 1,55%
01:00 Pemirsa sejumlah bank yang tergabung dalam 11 kreditur yang menyepakati restrukturisasi utang dari PT Wijaya Karya Persero TBK
01:12 atau WIKA telah melakukan penandatanganan Master Restructuring Agreement atau MRA dengan nilai outstanding
01:19 sebesar 20,58 triliun rupiah atau setara dengan jumlah 87,1% dari utang yang direstrukturisasi per posisi pemirsa
01:29 pada 23 Januari 2024.
01:32 METN Karya, Platmera, PT Wijaya Karya dan 11 lembaga keuangan menyepakati Master Restructuring Agreement
01:40 dengan nilai outstanding 20,58 triliun rupiah pada selasa.
01:44 Ada pun beberapa bank yang masuk dalam kesepakatan MRA tersebut adalah mayoritas bank-bank milik pemerintah atau himbara
01:52 seperti Bank Rakyat Indonesia, kemudian Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, PT Bank Tabungan Negara atau BTN,
02:00 Bank Syariah Indonesia atau BSI, BPD Jawa Barat dan Banten atau BJB, dan Bank DKI.
02:08 Kesepakatan restrukturisasi utang WIKA tersebut dilakukan sebagai upaya penyelamatan dan penyehatan keuangan perseroan.
02:16 Sejalan dengan itu juga dapat berdampak kepada penurunan pencadangan bank dari risiko utang WIKA tersebut ke depannya.
02:24 Dengan setujunya 11 kreditur untuk restrukturisasi utang WIKA,
02:28 maka diproyeksi akan berdampak pada penurunan nilai pencadangan yang sudah disediakan bank-bank tersebut
02:34 memitigasi risiko dari kredit WIKA tersebut atau nantinya akan berpotensi menjadi pendapatan
02:40 bagi bank-bank yang telah mencadangkan potensi kerugian kredit dari WIKA.
02:47 Ya, beragam sentimen pemirsa yang mewarnai market kita jelang pembukaan sesi pertama pada awal pekan ini.
03:01 Untuk membahasnya sudah bergabung melalui video conference Pak Wawan Henrayana, Vice President dari InfoVesta.
03:07 Pak Wawan, apa kabar?
03:10 Baik, selamat pagi.
03:11 Selamat pagi, terima kasih sudah join meskipun di luar lagi hujan begitu ya Pak Wawan di wilayah Jakarta.
03:18 Kita harapkan sih market kita juga memberikan berkat ya untuk awal pekan ini.
03:24 Nah, saya ingin membahas yang pertama Pak Wawan adalah terkait dengan kebijakan ataupun langkah yang akhirnya disepakati
03:32 untuk merestrukturisasi utang dari WIKA dengan 11 kreditur di mana mayoritas itu adalah perbankan
03:37 yang juga listing di Bursa Efek Indonesia. Anda melihat dampaknya akan seperti apa kira-kira Pak?
03:42 Ya, menurut saya ini sesuatu yang positif ya. WIKA sendiri memang sahamnya masih disuspense sejak pertengahan Desember lalu.
03:51 Salah satunya ya memang bursa sendiri menunggu seperti apa perkembangan dari perdamaian atas WIKA dengan para pemberi utangnya.
04:00 Utang WIKA sendiri total kalau per Q3 2023 kemarin itu adalah sekitar Rp55 triliun.
04:07 Jadi, retrosesiasi Rp20 triliun ini akan membantu. Kita sih bisa berharap bahwa utang sisanya juga bisa di restructure ya
04:18 sehingga saham WIKA itu bisa dibuka suspensenya. Meskipun kalau suspensenya dibuka, saya rasa cenderung akan terjadi koreksi
04:27 karena saat ini banyak investor yang mungkin masih memegang WIKA dan belum bisa menjual sahamnya.
04:33 Di sisi lain, tadi sempat disebutkan juga memang positif juga untuk bank-bank yang menjadi krediturnya daripada WIKA.
04:40 Memang secara prospek ke depan bank tetap harus berhati-hati karena restructure ya tidak menjamin bahwa ini akan berlanjut baik selamanya ya.
04:51 Tetapi paling tidak ini langkah awal yang positif.
04:55 Ini adalah langkah awal yang baik untuk WIKA. Kalau untuk perbankannya ini yang mayoritas adalah Himbara, seperti apa Pak Wawan?
05:02 Ya, tadi dengan penurunan kecadangan memang bisa menjadi minifold, menjadi profit. Tetapi saya rasa para bank ini tetap akan konservatif
05:11 karena sebetulnya kalau kita bicara tentang industri dari pembangunan pemerintah, ada WIKA, ada PT.PB, itu semuanya memiliki utang yang besar-besar kepada Himbara juga.
05:28 Jadi dengan adanya dari sisi ini, maka konstruksi itu tetap harus berhati-hati terutama ketika bank akan memberikan kredit baru.
05:39 Oke, WIKA ini sendiri kan juga memang masih disuspend begitu ya. Dan yang Anda lihat grafisnya ataupun artianya di layar ini pemirsa adalah
05:49 data artian dari WIKA yang memang sudah disuspend cukup lama begitu ya, kurang lebih sebulan terakhir ya Pak ya?
05:57 Betul.
05:59 Oke, secara umum apa rekomendasi untuk sektor konstruksi? Adakah ini mungkin akan memberikan impact juga untuk emiten-emiten konstruksi yang lain,
06:06 yang BUMN ataupun yang bukan?
06:09 Ya tentu saja menjadi pemberian nafas ya kepada para konstruksi ini. Untuk investor sendiri ya saya tetap menyarankan untuk sangat berhati-hati
06:21 kalau yang memang belum memiliki dan mau masuk ke konstruksi. Memang valuasinya murah sekali, tetapi secara utang juga mereka sangat besar.
06:30 Jadi dari sisi resiko tetap tinggi untuk memegang saham konstruksi. Tapi untuk yang sudah memiliki ya bisa dipertimbangkan dua hal,
06:40 kita bisa menunggu dengan berharap bahwa akan ada perbaikan ke depannya atau kalau pun mau dijual ya pertimbangkan untuk cut loss ya,
06:48 tetapi tentu saja dengan kalau seperti WIKA ya mungkin bisa di pasar nego begitu.
06:54 Oke, masih tetap beresiko begitu ya lebih ke yang sudah memiliki pertimbangannya dua hal tadi begitu ya.
07:01 Bagi yang belum masuk tidak disarankan terlebih dahulu ya Pak ya?
07:04 Saya sarankan WTNC dulu.
07:06 WTNC dulu. Baik, melanjutkan dari banking tadi begitu ya, ada laba BNI 2023 yang mencapai 20,09 triliun rupiah
07:16 dan kenaikannya ini sekitar 14,2% year on year. Tapi sahamnya justru mengalami profit taking, apakah ini karena sudah di price in
07:24 dan kira-kira bagaimana Anda melihat peluang investasi di perbankan khususnya yang sudah rilis laba ya, ada BC kemudian juga ada BBNI saat ini?
07:32 Ya, sebetulnya kalau perbankan sendiri itu memang pasar sudah mengantisipasi hal ini ya bahwa mereka akan mencapai
07:41 atau paling tidak mendekati target pertumbuhan 2023. Jadi di awal tahun memang terjadi rally pada saham-saham perbankan
07:49 tapi setelah beritanya keluar, angkanya keluar justru terjadi aksi profit taking.
07:56 Tapi kalau kita lihat secara trend, ini sebenarnya harga saham itu kembali ke harga saham di awal tahun dan bahkan masih lebih tinggi sedikit.
08:04 Jadi sebetulnya ini sesuatu yang wajar saja, ada rally, ada profit taking dan kalau kita track setahun terakhir ya masih sesuai dengan harapan ya harga sahamnya itu sendiri.
08:15 Justru kalau terjadi koreksi seperti ini dan kita sekarang melihatnya adalah kinterja 2024, setahun ke depan, ya menurut saya sekarang time to buy untuk saham-saham perbankan.
08:25 Time to buy untuk saham-saham perbankan, tapi kan ada banyak ya Pak Ya, yang BUMN saja juga banyak, yang swasta juga banyak.
08:32 Mana yang menjadi saham pilihan Anda dari banking?
08:35 Ya, untuk saham banking sendiri sekarang itu sekitar 30% dari ISK dan saham-saham BICAP seperti BBCA, BBRI Mandiri, ini tetap menjadi, saya sarankan sebagai salah satu core dari investasi investor.
08:50 Oke, BBCA ya Pak ya?
08:52 Ya, BBCA juga mencapai targetnya.
08:55 Oke, mengapa BBCA?
08:57 Untuk BBCA sendiri masih menjadi salah satu bank yang paling solid untuk saat ini dan targetnya hampir tercapai, tahun lalu labahnya Rp49 triliun kira-kira, jadi kita bisa berharap.
09:11 Lalu dari sisi valuasi, kemarin di Rp97 triliun memang mahal sekali, tapi saat ini sudah kembali lagi ke Rp9.300 triliun, ini relatif wajar, jadi bisa di koleksi kembali.
09:24 Bisa di koleksi kembali begitu ya, Rp9.350 triliun strateginya bagaimana untuk mengoleksi BCA?
09:30 Bion Witness bisa di koleksi kalau di bawah Rp9.300 triliun.
09:37 Oke, di bawah Rp9.300 triliun boleh melakukan pembelian Bion Witness untuk BBCA begitu ya.
09:42 Kemudian apakah BBNI tidak mencapai target Pak, sehingga BCA lah yang menjadi pilihan utama Anda tadi atau bagaimana?
09:53 Saya rasa 4 bank besar ini hampir semuanya mencapai target ya, untuk BBI sendiri yang memang kemarin terkoreksi juga, saya melihat di level Rp5.400 triliun pun itu layak di koleksi untuk bank BNI,
10:07 dengan target kita berharap di tahun ini akan mencapai sekitar Rp5.900 triliun sampai dengan Rp6.000 triliun.
10:13 Oke, untuk BNI juga direkomendasikan, tetapi kalau misalnya setelah BCA di posisi kedua Anda lebih ke emiten apa?
10:21 Untuk perbankan, sebetulnya kita bisa melihat bank-bank yang juga sangat profitable ya, seperti bank BRI ataupun BNI.
10:28 Lebih ke BRI dulu, BNI baru BNI ya Pak ya?
10:31 Betul.
10:33 Oke, semuanya Bion Witness, mengingat yang lain juga belum rilis, apakah bisa memanfaatkan peluang untuk buy dengan trading jangka pendek,
10:39 atau Anda melihat bahwa karena dua yang sudah rilis oke, tampaknya yang lainnya juga akan oke dan akan terjadi profit taking, jadi kalau masuk sekarang kayaknya kurang bijak gitu?
10:51 Ya, jadi saya sarankan untuk perbankan karena di Januari ini sudah rally dan sekarang cenderung koreksi profit taking, wait and see dulu.
10:59 Tetapi kita juga bisa memanfaatkan momen bahwa mereka pasti akan memberikan dividen yang menarik, mungkin di April atau May.
11:06 Jadi kesempatan di bulan Januari atau mungkin di awal Februari bisa melakukan buy.
11:13 Oke, itu dia kalau kita mau ulas mengenai sentimen laporan keuangan Foliar 2023, khususnya dari perbankan dan juga restrukturisasi utang WIKA.
11:20 Tapi bagaimana dengan minyak yang mencapai level tertinggi 2 bulan, kemudian saham-saham yang Anda rekomendasikan dan strategi jelang pembukaan sesi pertama di awal pekan ini nanti akan kita ulas Pak Wawan dan juga Pemirsa.
11:33 Tetaplah bersama kami karena kami akan segera kembali masih di segmen Marketbuzz.
11:38 [Musik]
11:41 Terima kasih telah menonton!
11:43 (Sampai jumpa di video selanjutnya)

Recommended