Peran Aktif KSEI Dalam Pengembangan Pasar Modal Indonesia
Jumlah investor di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat peningkatan jumlah investor pasar modal mencapai 11% sepanjang tahun berjalan, atau dari 12,17 juta investor pada akhir tahun 2023 menjadi 13,45 juta investor sampai dengan 9 Agustus 2024.
Dari jumlah tersebut, generasi muda menjadi kalangan investor terbesar di pasar Indonesia. Data KSEI menunjukkan bahwa 54,96% investor individu berusia di bawah 30 tahun. Meski dari sisi kepemilikan aset masih kalah, namun KSEI menilai dominasi investor usia muda menjadi pertanda baik terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi.
Dari jumlah tersebut, generasi muda menjadi kalangan investor terbesar di pasar Indonesia. Data KSEI menunjukkan bahwa 54,96% investor individu berusia di bawah 30 tahun. Meski dari sisi kepemilikan aset masih kalah, namun KSEI menilai dominasi investor usia muda menjadi pertanda baik terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:19Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:21Langsung dari studio IDX Channel Jakarta, saya Prasetyo Wibowo
00:25kembali hadir dalam Market Review, program yang mengupas isu-isu penggerak ekonomi di tanah air.
00:30Livestreaming kami bisa anda saksikan juga di idxchannel.com
00:33Dan pemirsa, langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:46Gustodian Central Effect Indonesia senantiasa melakukan pengembangan dalam jasa untuk memberikan kemudahan investor bertransaksi di pasar modal.
00:54Dan saat ini, GSE tengah mengembangkan sejumlah program strategis yang mendukung peningkatan transaksi dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.
01:07Sesuai perannya sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian Gustodian Central Effect Indonesia,
01:12senantiasa melakukan pengembangan dalam jasa untuk memberikan kemudahan investor bertransaksi di pasar modal.
01:20Dan dalam rangka 47 tahun pasar modal Indonesia, beberapa program strategis GSE telah dimulai sejak tahun 2023,
01:28khususnya terkait pengembangan infrastruktur dan telah berhasil diimplementasikan.
01:34Salah satunya adalah pengembangan platform untuk kelayanan administrasi prinsip pengenali nasabah atau LAPMN,
01:41yaitu Centralized Investor Data atau Kores GSE, yang diluncurkan pada 5 Maret 2024.
01:49Dengan adanya Kores GSE, pengguna jasa dan investor pasar modal dapat menggunakan platform terintegrasi
01:55untuk digitalisasi data dan dokumen Know Your Customer untuk nasabah.
02:02Adapun rencana strategis GSE lainnya adalah pemanfaatan Sub Reckoning Effect dan Investor Fund Unit Account
02:08sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah pasar modal, selain rekening dana nasabah yang saat ini diterapkan.
02:16Pengembangan lain yang saat ini dalam proses pembahasan lanjutan adalah platform terintegrasi Securities Growth Funding
02:23yang merupakan wujud pengawasan atas usaha pengumpulan dana melalui penyelenggaraan layanan penawaran efek
02:30kepada masyarakat yang dilakukan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
02:37Pengembangan ini merupakan perkembangan atas evaluasi pelaksanaan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
02:45atau POJK No. 57 Tahun 2020 tentang penawaran efek melalui layanan urun dana perbasis teknologi
02:53atau Securities Growth Funding berbagai sumber IDX Channel.
03:05Baik Pemirsa, untuk membahas tema menarik kita hari ini, peran aktif GSE dalam pengembangan pasar modal Indonesia
03:10sudah hadir bersama saya di studio IDX Channel dengan Bapak Dharma Setiadi, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi dari KSAI.
03:18Selamat pagi Pak Dharma.
03:19Selamat pagi Mas Pras.
03:20Selamat sehat Pak.
03:21Alhamdulillah sehat.
03:22Baik, terima kasih juga atas kehadirannya.
03:24Ini menarik kalau kita lihat bagaimana peran GSD Central Effect Indonesia begitu dalam menukung pengembangan pasar modal Indonesia.
03:31Bisa dijelaskan lebih jauh kepada Pemirsa, kiprahnya GSE ini sejak berdiri tahun 1998 ini Pak.
03:39Jadi kita memang didirikan tahun 1997, akhirnya kemudian 1998 itu kita sudah mulai beroperasi.
03:47Namun pada saat itu kita melanjutkan fungsi yang dijalankan oleh perusahaan sebelumnya.
03:52Jadi kita cikar belakangnya dari PT KDI, Clearing Depository Effect Indonesia.
03:57Nah, berdasarkan Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 itu KDI displit menjadi LKP dan LPP.
04:04LKP dijalankan oleh KPI sampai saat ini, dan LPP lembaga penyimpanan dan penyelesaian dijalankan oleh KSI sampai saat ini.
04:11Nah, sejak itu dari 1998 kita siapkan satu sistem untuk scriptless, untuk merubah atau mengkonversikan.
04:20Saat itu SAMSA masih berbentuk sertifikat fisik, kita rubah atau kita konversikan menjadi data-data elektronik.
04:27Nah, jadi itu sudah kita launching di tahun 2000.
04:32Sejak tahun 2000, era pasar modal kita itu beralih dari script menjadi scriptless.
04:37Nah, tapi itu kita lakukan secara bertahap.
04:40Jadi saham-saham yang saat itu ada secara fisik, secara bertahap kita konversikan menjadi data-data elektronik.
04:46Dan saham-saham yang baru diterbitkan dalam bentuk IPO itu diwajibkan langsung menjadi saham elektronik.
04:53Nah, sejak tahun 2000 tersebut dengan era scriptless, pengembangan-pengembangan yang dilakukan di pasar modal itu sangat terbuka.
05:01Karena semua data-data sudah otomasi di dalam sistem scriptless.
05:05Sehingga beberapa pengembangan yang dilakukan itu akan lebih mudah dilakukan.
05:10Dari fitur-fitur yang ada, kemudian juga hak-hak dari nasabah juga lebih terjamin.
05:16Karena di dalam sistem scriptless, pencatatan kepemilikan SAM itu dicatat atau dilakukan sampai dengan level nasabah.
05:24Jadi superekening efek sudah menjadi atas nama nasabah langsung.
05:28Dan juga kita di tahun 2012 kita sudah menerapkan yang namanya SID, Single Investor Identity.
05:36Jadi masing-masing investor itu punya satu nomor yang unik untuk SID yang ada di pasar modal Indonesia.
05:43Dengan demikian semua hak dari nasabah tersebut bisa terjaga atau pun terjamin di dalam sistemnya KSI.
05:49Misalkan untuk perolehan hak dari nasabah, misalkan corporate action.
05:55Ada dividen, dividen saham, dividen tunai, ataupun berbentuk lain interest payment dan sebagainya.
06:01Itu sudah dilakukan secara otomatis melalui sistem scriptless.
06:05Demikian juga untuk beberapa pengembangan lain, misalkan untuk data-data pelaporan.
06:10Dengan adanya sistem scriptless itu semuanya tercatat di dalam sistem.
06:15Sehingga mudah didapatkan.
06:17Kita bisa siapkan satu fasilitas yang disiapkan untuk partisipan.
06:22Mereka mau lihat data-data mereka, data transaksi, data portfolio di bawah mereka sendiri.
06:27Itu bisa diambil melalui fasilitas yang kita sediakan melalui Orchid namanya.
06:32Online Research and Centralized Historical Data.
06:35Itu bisa dilakukan karena kita menggunakan sistem yang sudah elektronik.
06:39Kemudian kita juga memiliki koneksi dengan Central Bank Bank Indonesia.
06:46Sebelumnya kita menggunakan jasa bank pembayaran namanya untuk settlement di pasar modal.
06:52Tetapi kemudian kita juga langsung memiliki koneksi dengan Bank Indonesia.
06:57Dalam artian KSII sudah menjadi member dari BI, RTGS, dan juga BIS 4.
07:03Dan juga yang terakhir itu kita juga menjadi member dari BI FAS.
07:07Demikian seluruh aktivitas lalu intas dana itu bisa langsung dari bank yang ada di Indonesia.
07:15Bisa mengirimkan dananya ke KSII.
07:17Ataupun ke rekening nasabah yang tercatat di KSII.
07:22Nah ini menarik. Lantas sejauh mana perkembangan pasar modal review dari KSII sendiri?
07:25Setelah tadi sudah memasuki era baru scriptless.
07:28Berarti penting untuk lihat perkembangan di pasar modal kita.
07:33Perkembangan itu sangat pesat kalau saya lihat.
07:35Karena sejak era scriptless tersebut kita selalu mengutamakan efisiensi, efektivitas.
07:42Jadi apapun yang kita lihat bisa kita efisienkan itu kita lakukan perubahan-perubahan
07:46ataupun pengembangan-pengembangan yang kita jadwalkan setiap tahunnya.
07:51Misalkan untuk pelaporan-pelaporan yang tadinya berbentuk fisik, lembaran-lembaran.
07:57Itu kita ubah menjadi pelaporan elektronik.
08:00Kemudian juga kita lakukan pengembangan-pengembangan berikutnya
08:03untuk industri yang masih terkait dengan pasar modal.
08:07Seperti industri reksadana.
08:09Itu kita kembangkan yang namanya S-Invest.
08:12Jadi yang sebelumnya industri reksadana itu menggunakan satu mekanisme yang manual
08:18antara manajer investasi, kemudian selling agent, dan bank kustodian.
08:23Menggunakan mekanisme yang sendiri-sendiri secara manual, menggunakan form masing-masing.
08:28Dengan kita buatkan satu fungsi yang tersentralisir menggunakan S-Invest
08:32itu semua dilakukan secara otomatis dan seter-sentralisir di KSEI.
08:37Kemudian S-Invest juga kita kembangkan lagi menjadi S-Multi-Vest.
08:42Jadi core-nya sebenarnya sama tetapi kita kembangkan lagi untuk S-Multi-Vest
08:45untuk digunakan oleh lembaga-lembaga institusi keuangan non-bank.
08:51Itu juga bisa kita tawarkan kepada beberapa industri seperti asuransi
08:56ataupun pension, ataupun jenis institusi yang lainnya.
08:59Beberapa satu sudah menggunakan, kemarin kita sudah launching juga.
09:03Kemudian beberapa yang lain juga mudah-mudahan akan ikut menggunakan sistem ini.
09:08Kemudian yang baru juga kita rilis adalah course, yang kemarin bulan Februari di tahun ini
09:14kita rilis course KSEI, itu untuk melakukan sentralisasi dari data KYC nasabah.
09:22Dalam artian kalau misalkan satu nasabah dia ingin membuka rekening di beberapa partisipan KSEI
09:29di perusahaan efek ataupun bank kustodian, yang kedua dan yang ketiga dan seterusnya
09:33yang bersangkutan tidak perlu lagi melakukan submit dokumen.
09:38Jadi cukup yang pertama kali saja dia submit ke salah satu perusahaan efek
09:42kemudian didapatkan rekening dan SID.
09:44Tetapi pada saat pengajuan berikutnya, nasabah tersebut tinggal menyebutkan saja ID-nya.
09:51SID-nya, kemudian nanti dari pihak institusi tersebut perusahaan efek akan menarik datanya
09:56dari sistemnya course KSEI.
09:58Data-data yang ada di dalam sistem KSEI akan bisa digunakan
10:01untuk melakukan pembukaan rekening selanjutnya.
10:03Sehingga data tersebut tersentralisir, diyakinkan bahwa SID-nya akan sama.
10:14Kebetulan ini dirilis pada saat pandemi.
10:17Itu kita juga launching satu sistem yang otomasi untuk rups, pelaksanaan rups.
10:23Jadi dengan e-rups atau elektronik rups melalui sistem kita easy KSEI,
10:28itu nasabah tidak perlu datang secara fisik ke dalam acara rups.
10:33Jadi semua dilakukan secara elektronik dan online.
10:36Itu pun kita siapkan.
10:37Berarti banyak sekali inovasi yang sudah dilakukan ke SEI,
10:40pasca memang tadi peralihan dari yang script ke scriptless begitu ya,
10:44dengan pemanfaatan teknologi.
10:46Jadi banyak sekali teknologi yang bisa dikembangkan
10:48dan inovasi-inovasi baru yang akan ditelurkan oleh KSEI sendiri.
10:51Seperti apa?
10:52Nanti kita akan bahas di segmen berikutnya.
10:54Kita akan jadi dulu sebentar.
11:05Baik Pubisna, terima kasih Anda masih bergabung bersama kami
11:07dan kita akan melanjutkan kembali perbincangan bersama dengan narasumber kita kali ini,
11:11Bapak Dharma Setiadi, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI.
11:16Nah, kalau kita bicara mengenai inovasi yang sudah dilakukan KSEI
11:20setelah tadi masuk ke dalam era scriptless,
11:22banyak sekali inovasi-inovasi apa saja berarti yang mungkin bisa disampaikan lagi nih,
11:27Bapak Dharma kepada pemirsa, setelah tadi scriptless ini sudah benar-benar
11:31memberikan dampak dan benefit yang besar juga terhadap investasi.
11:35Ya, tadi beberapa sudah saya sebutkan ya,
11:37sudah kita launching dalam hal rekening,
11:41kemudian juga pelaksanaan groups dan sebagainya.
11:43Beberapa lagi mungkin yang SRE sebagai alternatif penyimpanan dana
11:47itu satu hal yang cukup merupakan terobosan,
11:51yang juga didanjutkan juga dengan IFOA.
11:54IFOA itu rekening yang ada di S-Invest.
11:56Kemudian semuanya itu akan kita sandingkan dengan yang namanya cash management system di KSEI.
12:02Itu nanti akan kita launching insya Allah menjelang akhir tahun ini,
12:08saat ini masih dalam pengembangan.
12:11Itu kalau sudah dikembangkan itu nanti alur lalu intas dana akan lebih mudah lagi
12:17antar kedua sistem ini.
12:19Terutama ini akan sangat bermanfaat bagi nasabah-nasabah yang aktif bertransaksi.
12:24Jadi katakanlah dia bertransaksi aktif di saham,
12:27kemudian ataupun dia terima dana dari Sibes,
12:30dari dividen misalkan dia ingin bertransaksi di reksadana di S-Invest,
12:34itu dananya tidak perlu keluar masuk sistem KSEI.
12:37Dia tinggal pindahkan saja dari satu sistem ke sistem yang satunya lagi.
12:41Seperti itu.
12:42Ini semuanya untuk kemudahan dari investor dalam bertransaksi di pasar modal.
12:47Kemudian ada juga pengembangan lanjutan dari yang tadi E-RUPS ya.
12:50Kita kembangkan juga E-RUPEBUS,
12:52Electronic RUPEBUS.
12:54Jadi untuk RUPEBUS efek bersifat utang itu bisa juga,
12:59dan sukuk ya,
13:00itu bisa juga kita lakukan nantinya ke dalam satu sistem yang elektronik juga.
13:04Kemudian juga kita digital reporting tadi sudah sebutkan,
13:08jadi pelaporan-pelaporan sudah kita alihkan menjadi data elektronik.
13:12Kemudian ada juga pengawasan.
13:14Pengawasan ini baik itu pengawasan di internal KSEI,
13:18maupun pengawasan yang terintegrasi dengan SRO dan juga OJK.
13:22Ini kita kembangkan sistem pengawasan yang lebih efisien lagi.
13:26Kemudian perluasan dari penggunaan S-Multifest.
13:29Tadi saya sudah sebutkan adanya S-Multifest.
13:31Ini nanti sudah akan kita kembangkan lagi,
13:34pesertanya mudah-mudahan bertambah lagi gitu ya dari sisi IKNB.
13:39Dari asuransi, dana pensiun kita sudah tawarkan,
13:41dan juga beberapa mungkin entitas lain yang memiliki format yang sama.
13:47Nah saat ini yang sudah menggunakan juga BP TAPERA.
13:50Sebagai pengguna dari S-Multifest.
13:52Itu sangat terasa efisiensinya,
13:54untuk mencatatkan kontrak investasinya.
13:57Kemudian satu lagi adalah,
13:59beberapa lagi ya ada, kita mendukung juga Carbon Trading.
14:02Ini juga sudah launching ya,
14:04bersama, bekerjasama juga dengan Bursa Efek.
14:07Kita menurutkan mengeluarkan Bursa Karbon.
14:09Dalam hal ini KSEI berperan dalam hal penyediaan akses dananya.
14:14Karena kan Bursa Efek Indonesia tidak punya link dengan Bank Indonesia.
14:19Nah KSEI punya link dengan Bank Indonesia,
14:21sehingga aliran dana untuk settlement,
14:23atau penyelesaian transaksi Bursa Karbon,
14:25itu dilakukan melalui sistemnya KSEI.
14:28Nanti sistem KSEI ada link dengan sistemnya Karbon, di Bursa Efek.
14:32Kemudian yang juga kita sedang siapkan adalah,
14:35platform terintegrasi untuk security crowdfunding.
14:38Ini sedang kita, mulai kita bangun.
14:41Dan ini pun akan dilakukan secara bertahap.
14:44Wow, banyak sekali ya pemirsa inovasi yang sudah dilakukan KSEI.
14:48Jadi tidak untuk mungkin saham,
14:50tapi beragam instrumen investasi lain pun,
14:52sudah bisa menggunakan fasilitas,
14:55ataupun teknologi yang sudah dimiliki oleh KSEI sendiri,
14:58ataupun sistemnya.
14:59Nah ini bicara mengenai inovasi tadi yang sudah dilakukan.
15:02Lantas sejauh mana dampak positifnya,
15:04terkait dengan iklim dan pasar modal sendiri?
15:07Ya, ini kalau kita bisa lihat dari perkembangan pasar modal,
15:11dengan inovasi-inovasi yang kita lakukan.
15:13Juga tentunya koordinasi dan kerjasama ya,
15:15dengan OJK, dengan SRO.
15:17Ini sangat mendukung efisiensi yang terjadi di pasar modal.
15:20Dan juga peningkatan-peningkatan yang ada perkembangan pasar modal.
15:23Seperti kita lihat peningkatan indeks, peningkatan jumlah emiten,
15:27jumlah investor terutama ya, konsen dari kita,
15:30juga karena data-data investor tersebut juga tercatat di sistem KSEI.
15:34Ini kalau kita lihat pertumbuhannya sangat luar biasa,
15:37terutama pada saat kita launching S-Invest.
15:40Itu artinya semua nasabah-nasabah reksadana,
15:43itu mulai masuk ke dalam data SID-nya di KSEI.
15:47Itu ada peningkatan yang luar biasa.
15:49Dan itu terus bertambah juga seiring dengan adanya,
15:52waktu itu pandemi kalau nggak salah,
15:54itu justru malah ada peningkatan yang cukup signifikan.
15:57Karena orang mungkin lebih banyak berinteraksi
16:00dengan fasilitas yang ada yang dia bisa akses dari rumah gitu ya.
16:04Mereka jadi, kemungkinan ataupun potensi
16:08dia bertransaksi secara online juga menjadi tinggi.
16:11Itu mungkin menyebabkan peningkatan
16:14dari jumlah nasabah pada saat pandemi.
16:16Dan ini terus bertambah jumlah nasabahnya.
16:19Tetapi kalau menariknya adalah,
16:21ternyata ya dari jumlah nasabah tersebut,
16:24itu porsi dari nasabah milenial itu cukup besar.
16:30Sebesar 57-58 persen ya yang ada di sistem kita.
16:38Sehingga kita dapat melihat bahwa
16:40ternyata generasi muda itu tertarik dengan dunia investasi.
16:44Dan mungkin juga ini didukung dengan adanya fitur-fitur
16:49ataupun fasilitas-fasilitas yang online,
16:51yang memudahkan bagi mereka.
16:53Iya gadget sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari mereka.
16:56Nah lantas bagaimana kalau misalnya tadi Anda katakan
16:59didominasi oleh generasi milenial?
17:02Mengapa bisa demikian? Apakah karena teknologi tadi?
17:05Sehingga mereka sudah cukup akrab,
17:08kemudian sudah melag investasi juga,
17:10sehingga memudahkan mereka untuk melakukan investasi juga?
17:13Iya, kalau saya lihat di sini ada semacam kombinasi
17:16atau perpaduan antara meningkatnya kesadaran masyarakat
17:20untuk berinvestasi.
17:22Karena memang dari sisi kami juga, SRO dan juga OJK,
17:25itu secara konsisten dan terus-menerus setiap tahunnya,
17:28melakukan sosialisasi ke daerah-daerah.
17:31Ini berbagai bentuk juga, ada sekolah pasar modal,
17:34ada sosialisasi edukasi pasar modal terpadu,
17:37ada beberapa hal yang lain lagi, selalu kerjasama dengan
17:40kontor perwakilan bursa efek di daerah-daerah,
17:43juga capital market goes to kampus misalkan,
17:46kita sosialisasi ke kampus.
17:48Ini kita selalu lakukan.
17:50Artinya memang dari sisi kesadaran berinvestasi di masyarakat tinggi.
17:54Terutama mungkin dengan generasi mudanya.
17:56Ditambah lagi dengan banyaknya sekarang,
17:59fitur-fitur dari lembaga pasar modal lainnya,
18:04seperti perusahaan efek, agen penjual,
18:07mereka juga menerbitkan fitur-fitur yang online.
18:10Sehingga lebih memudahkan lagi bagi calon nasabah itu
18:15untuk mulai berinvestasi.
18:17Dia berani untuk mulai investasi generasi muda ini.
18:20Kemudian satu lainnya lagi adalah yang cukup memberikan kontribusi
18:23yang baik, itu adalah semakin mudahnya akses informasi.
18:27Seperti kita tahu juga banyak yang tersedia
18:32dari sisi berbagai platform.
18:34Ada Instagram, TikTok, YouTube,
18:36semua itu bisa di-searching by Google secara otomatis
18:40di aplikasi ataupun di gadget yang mereka pegang di tangannya.
18:43Jadi dengan kombinasi tersebut,
18:45kesadaran masyarakat yang semakin meningkat
18:47untuk permintaan investasi.
18:49Kemudian layanan juga semakin dipermudah,
18:52baik itu dari fitur-fitur yang ada.
18:54Kemudian juga kita lakukan simplifikasi
18:56pembukaan rekening secara online.
18:58Jadi KAISnya juga bekerja sama dengan perusahaan efek,
19:01dengan agen penjual,
19:02agar pembukaan rekening ini bisa lebih mudah dan otomatis
19:06secara online.
19:07Jadi tidak perlu lagi datang langsung.
19:09Itu dia, semakin mudah berarti Pemirsa
19:11kalau memang ingin menjadi investor di pasar modal.
19:14Tapi yang menarik,
19:16kalau memang tadi pertumbuhan dari generasi milenial
19:18yang sudah 57 persen,
19:21tadi kalau Pak Dharma sampaikan,
19:23lantas bagaimana dengan total keseluruhannya,
19:25ini kenapa masih belum tumbuh cukup signifikan
19:29kalau kita lihat dengan jumlah penduduk produktif di Indonesia,
19:33terkait dengan jumlah investor di pasar modal.
19:35Ya, 55,38 persen itu sekitar di bulan Juni,
19:40kita harapkan itu terus meningkat.
19:42Kalau lihat dari secara total,
19:44keseluruhan dari seluruh masyarakat Indonesia,
19:46itu memang satu challenge yang ada di pasar modal kita.
19:51Jadi kita, SRO bersama dengan OJK,
19:53selalu komit untuk melakukan sosialisasi ke daerah-daerah.
19:57Nah ini kita selalu berusaha untuk menyampaikan
20:01seperti apa sih pasar modal itu,
20:03bagaimana mekanismenya,
20:05agar dengan demikian,
20:07masyarakat kita itu lebih melek untuk investasi.
20:09Jadi bukan sekedar untuk menabung saja,
20:13tetapi sebagian dari dana tersebut
20:15bisa dilakukan untuk investasi
20:17berbagai produk di pasar modal.
20:19Tentunya ini juga perlu didukung juga
20:22dari yang menjadi ujung tombak,
20:25yang untuk merangkul nasabah,
20:27yaitu partisipan kita.
20:29Dalam hal ini adalah perusahaan efek,
20:31kemudian agen penjual,
20:34Reksa Dana misalkan.
20:36Mereka lah yang bisa menyentuh secara langsung
20:38nasabah-nasabah untuk menjadi nasabahnya.
20:40Kemudian data tersebut baru dia buka
20:42kepada sistemnya di KSI.
20:44Dan selanjutnya untuk bertransaksi
20:46melalui bursa, kemudian dikeliringkan di KPI,
20:48dan disetelmenkan di KSI.
20:50Jadi semuanya tersebut harus,
20:52semua lembaga institusi terkait tersebut
20:55harus bersinergi,
20:57agar kita bisa merangkul lebih banyak lagi
20:59nasabah-nasabah yang ada di Indonesia.
21:02Itu dia, yang penting adalah bahu-membahu
21:04antara semua pemangku kepentingan di pasar modal
21:06untuk bisa meningkatkan lagi nih
21:08engagement kita terhadap calon-calon investor pasar modal.
21:11Dan seperti apa sih tantangannya ke depan?
21:13Kita akan bahas nanti di segmen berikutnya.
21:14Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami.
21:20Terima kasih Anda masih bergembung bersama kami.
21:22Dan kita akan lanjutkan kembali perbincangan
21:24bersama dengan Bapak Dharma Setiadi,
21:26Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSI.
21:29Ya baik, Pak Dharma, nah bicara mengenai tantangan
21:32dari KSI sendiri melihat ke depan itu
21:34lebih di bagian yang mana?
21:36Apakah bottleneck-nya masih banyaknya
21:38sehingga harus segera dituntaskan di tahun ini
21:40atau bagaimana?
21:41Ya, tantangan ke depan memang tentunya kita
21:43masih terus akan melanjutkan ya.
21:46Program strategis yang kita punya
21:48beberapa memang masih dalam proses
21:50pengembangan dan pengujian.
21:52Nanti kalau sudah selesai kita akan launching
21:54dan akan kita umumkan tentunya
21:56untuk digunakan oleh partisipan
21:58dan juga investor di pasar modal Indonesia.
22:02Kemudian satu hal lagi memang tentunya
22:04kita selalu secara konsisten
22:07melakukan sosialisasi ke berbagai daerah.
22:09Ini juga bersama OJK dan juga SRO.
22:12Khususnya lagi dalam setiap tahun
22:14kita selalu ada agenda
22:16yang merupakan bagian dari
22:20dalam rangka hut pasar modal Indonesia.
22:23Biasanya kita ada berbagai acara di situ
22:26diantaranya adalah sosialisasi dan edukasi
22:28ke daerah-daerah.
22:30Ini pun kita selalu lakukan
22:32untuk meningkatkan dan
22:34membuat pemahaman terhadap pasar modal itu
22:38merata di seluruh Indonesia.
22:40Kalau kita lihat dari demografi saat ini
22:42itu kan masih tersentralisir
22:44di Pulau Jawa.
22:46Tetapi kalau kita lihat beberapa
22:48bulan belakangan itu
22:50persentasinya menurun di Pulau Jawa
22:52which is good
22:54karena di tempat lainnya jadi meningkat.
22:56Di daerah-daerah lain jadi meningkat.
22:58Ini pun merupakan satu hasil dari kita
23:00merakukan roadshow ataupun
23:02sosialisasi dan edukasi ke daerah-daerah.
23:04Sehingga kombinasinya,
23:06proporsinya,
23:08yang kita harapkan adalah
23:10semakin merata ke seluruh daerah
23:12di Indonesia.
23:14Kemudian ada beberapa lagi program-program
23:16yang mungkin dalam waktu dekat
23:18kita akan launching ya,
23:20melanjutkan program strategis tadi.
23:22Misalkan untuk yang cash management system,
23:24cash namanya nanti.
23:26Kemudian ada lagi untuk yang platform
23:28untuk security crowdfunding.
23:30Itu pun nanti masih sedang akan dibangun.
23:32Kalau kita bicara mengenai sinergitas
23:34antara pemangku kepentingan
23:36dan modal, bagaimana peran mereka
23:38kemudian upaya untuk
23:40saling membahu-membahu
23:42untuk mengatasi tantangan tadi.
23:44Bicara mengenai literasi, inklusi yang cukup
23:46masif, bagaimana dengan literasinya
23:48yang harus dikejar?
23:50Saya rasa sinerginya sangat baik
23:52dari dukungan dari OJK.
23:54Kita selalu koordinasi.
23:56SRO itu selalu
23:58memiliki satu
24:00media komunikasi
24:02yang baik, yang kita rutin
24:04lakukan pertemuan. Kita selalu
24:06membahas program-program strategis
24:08baik itu dari bursa, KPI,
24:10dan juga SII. Dan kita
24:12konsolidasikan semuanya, jadi tidak berjalan
24:14masing-masing. Jadi semua itu
24:16bersinergi dengan dibantu,
24:18dimonitor oleh OJK.
24:20Target-targetnya pun kita sudah sesuaikan
24:22dalam setiap project yang ada
24:24untuk setiap SRO.
24:26Dan juga kita menuju ke depan
24:28bersama. Termasuk juga untuk
24:30mencapai
24:32peningkatan jumlah nasabah
24:34ataupun investor di pasar modal Indonesia.
24:36Jadi saya rasa secara sinergi,
24:38kita selalu komit
24:40dan konsisten untuk selalu meningkatkan
24:42kerjasama, baik itu dalam berupa
24:44program-program kerja dari masing-masing
24:46yang mungkin terkait juga dengan SRO lain.
24:48Juga untuk peningkatan
24:50investor, karena semuanya itu akan dirasakan
24:52secara bersama.
24:54Tujuannya adalah meningkatkan jumlah investor
24:56di pasar modal.
24:58Bicara mengenai KSI sendiri,
25:00bagaimana dengan pengembangan
25:02ke depan, begitu akan seperti apa arahnya
25:04dan target-targetnya juga mungkin
25:06bisa disampaikan?
25:08Kita setiap tahunnya memang selalu
25:10memiliki satu program strategis.
25:12Untuk saat ini memang ada
25:14sekitar 14 program strategis
25:16dan beberapa sudah berjalan.
25:18Sudah rilis, sudah launch.
25:20Misalkan untuk yang KORS
25:22tadi sudah, kemudian
25:26untuk yang SRE sebagai alternatif
25:28kemana dana juga itu sudah berjalan.
25:30Perluasan S Multifest juga
25:32sudah berjalan, sudah digunakan oleh institusi lain
25:34selain dari BP Tapera.
25:36Ada lembaga asuransi
25:38yang menggunakan Multifest
25:40dan kita harapkan ke depannya makin meningkat lagi.
25:42Dan itu semuanya dari
25:44beberapa program yang masih
25:46dalam pengembangan itu tentunya kita
25:48akan kejar untuk diselesaikan
25:50sesuai dengan targetnya. Jadi ada
25:52juga yang tahun ini, ada juga yang memang
25:54multi-years.
25:56Kita akan lanjutkan di program-program berikutnya.
25:58Baik, sukses terus untuk
26:00KSRI dalam mengejar target
26:02bagaimana mencari lagi
26:04calon-calon investor, pasar modal
26:06yang baru, tanti dengan beragam
26:08kebijakan, inovasi yang sudah dilakukan
26:10dan kolaborasi tentunya dengan
26:12SRE yang lain. Baik,
26:14Pak Darma, terima kasih banyak atas waktu
26:16dan sharing yang sudah disampaikan kepada Pemirsa
26:18pada hari ini. Sekali waktunya terbatas.
26:20Baik, Pemirsa
26:22jangan beranjak dari tempat Anda karena
26:24lagi-lagi kami masih akan kembali dengan tema menarik
26:26lainnya terkait dengan meraih masa depan
26:28cerah melalui sertifikasi profesi
26:30pasar modal. Kami segera kembali.
26:32Terima kasih banyak. Terima kasih. Luar biasa sekali, Pak Darma.