Penyelidikan Kasus Siswa SD Diduga Tewas Dikeroyok di Sukabumi Dihentikan

  • 10 bulan yang lalu
Polisi menghentikan penyelidikan kasus tewasnya siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, yang diduga dikeroyok.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo dalam konferensi pers di di Polres Sukabumi Kota, Senin, 10 Juli 2023. "Kita akan menghentikan penyelidikan, jadi tidak naik ke tahap sidik," ujar Ari.

Ari menjelaskan ada berbagai hal yang menjadi alasan dihentikanya penyelidikan kasus tersebut.

Menurut dia, dalam kasus ini ada sejumlah saksi yang diperiksa yaitu 4 orang dari pihak keluarga korban, 11 dari pihak sekolah yang terdiri dari teman, kakak kelas korban kemudian 6 dari rumah sakit dan puskesmas.

Menurut Ari dari saksi pihak sekolah yang dimintai keterangan tak ada yang melihat pengeroyokan.

"Dari pihak sekolah itu ada 11 saksi, dari guru ada 3 dari teman-teman korban maupun kakak kelas korban ada 8. Bahwa dari keterangan saksi tidak ada yang melihat adanya terduga pelaku yang melakukan pemukulan kepada korban," ujarnya.

Selain saksi dari pihak sekolah, polisi juga telah memeriksa 6 saksi dari pihak rumah sakit. Saksi dari pihak rumah sakit diperiksa sebab sebelum meninggal dunia, siswa itu menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit.

6 saksi itu terdiri dari 1 dari RS Primaya, 3 dari RS Hermina, 1 dari Puskemas Limbangan dan 1 dokter forensik.

Menurut Ari, pihak kepolisian bekerja secara prosedur terkait kejadian tewasnya siswa SD itu. Polisi sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi kemudian olah TKP hingga 2 kali menggelar perkara.

Kendati penyelidikan kasus tewasnya siswa SD ini dihentikan, polisi bisa membuka kembali perkara ini apabila ada bukti-bukti serta fakta-fakta baru.

Siswa SD berusia sembilan tahun menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Hermina pada Sabtu pagi, 20 Mei 2023.

Sebelumnya muncul dugaan penyebab kematian siswa SD itu akibat pengeroyokan di lingkungan sekolahnya.

Dianjurkan