Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
RA Kartini, putri bangsawan Jepara, hidup di era kolonial di mana perempuan dicekik adat.
Transkrip
00:00Hari Kartini 21 April, kita selalu ingat kebaya, upacara, dan lagu Ibu Kita Kartini.
00:09Tapi kenapa sih Kartini yang dipilih punya hari nasional sendiri?
00:14Di masa penjajahan Belanda, perempuan pribumi nyaris tak punya suara.
00:19Pendidikan dibatasi, tradisi mengikat kuat.
00:23Tapi Kartini, gadis bangsawan dari Jepara, memilih untuk melawan lewat pena.
00:29Ia menulis tentang pernikahan paksa, poligami, serta ketidakadilan.
00:36Semua ia tuangkan dalam surat-surat yang kemudian dibukukan menjadi
00:40Habis gelap terbitlah terang.
00:43Kartini bukanlah satu-satunya pahlawan perempuan Indonesia.
00:47Tapi di masa itu, dia salah satu yang berjuang lewat gagasan.
00:52Kartini memilih bertarung lewat ide dan tulisan.
00:55Visinya, perempuan harus berpendidikan.
00:57Balsa ini butuh generasi yang berpikir.
01:01Tiga fase pemikirannya terekam jelas.
01:04Kritik adat, kekaguman pada barat, hingga pencerahan spiritual.
01:09Dan semua itu dia tulis dengan jujur penuh keberanian.
01:14Hari ini, perjuangan belum selesai.
01:17Teman Amira, perempuan muda Indonesia, dan kamu bisa melanjutkan perjuangan Kartini.
01:23Lewat tulisanmu, kontenmu, maupun idemu.
01:27Karena perubahan besar, selalu dimulai dari satu pemikiran berat.
01:31Selamat hari Kartini!

Dianjurkan