Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras di Tanah Air pada Januari 2025 mencapai 1,24 juta ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 370 ribu ton atau 42,21% dibandingkan produksi beras 2024 lalu, sebesar 870 ribu ton.
BPS memproyeksikan, jumlah produksi beras nasional dari Januari hingga April 2025 bisa menyentuh 13,94 juta ton. Di mana jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelum.
Sementara itu, Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan. Dan di 2025 ini, Kementerian Pertanian terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan, hingga dukungan sarana dan prasarana produksi pertanian.
BPS memproyeksikan, jumlah produksi beras nasional dari Januari hingga April 2025 bisa menyentuh 13,94 juta ton. Di mana jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelum.
Sementara itu, Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan. Dan di 2025 ini, Kementerian Pertanian terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan, hingga dukungan sarana dan prasarana produksi pertanian.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:20Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:22Langsung dari studio AIDX Jakarta, saya Prasetyo Wibowo
00:26kembali hadir dalam market review program yang mengupas isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi di Indonesia
00:32Live streaming kami bisa anda saksikan juga di AIDX channel.com
00:36Dan pemirsa langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:41Intro
00:49Badan Pusat Statistik mencatat jumlah produk beras nasional dari bulan Januari hingga Maret 2025 menunjukkan tren kenaikan
00:58Bahkan BPS memprediksikan total produksi beras nasional hingga bulan April 2025 mencapai 8,97 juta ton
01:07Intro
01:10Badan Pusat Statistik mencatat produksi beras di tanah air pada bulan Januari 2025 mencapai 1,24 juta ton
01:17Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 370 ribu ton atau 42,21% dibandingkan produksi beras tahun 2024 lalu yang sebesar 870 ribu ton
01:29BPS memprediksikan jumlah produksi beras nasional dari bulan Januari hingga April 2025 bisa mencapai 13,94 juta ton
01:36Dimana jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 26% dibandingkan dengan bersama tahun sebelumnya
01:43Ada pun provinsi penyumbang terbesar dari produksi beras nasional di periode Januari hingga April 2025
01:49Yaitu Jawa Timur sebanyak 2,77 juta ton, Jawa Tengah 2,35 juta ton, Jawa Barat 1,96 juta ton, dan Sulawesi Selatan 1,08 juta ton
01:59Dengan demikian pulau Jawa masih menjadi sentra produksi beras nasional
02:04Sementara itu Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah strategis guna mempercepat pencapaian suas sembarang bangan
02:10Dan di tahun 2025 ini Kementerian Pertanian terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan, hingga dukungan sarana dan prasarana produksi pertanian
02:19Dari Jakarta, Tim Liputan, AIDA Exino
02:28Ya pemirsa untuk membahas tema menarik kita hari ini, Strategi Kementerian Pertanian Menjaga Produksi Pangan Nasional
02:34Sudah hadir bersama saya di studio AIDA Exino, Bapak Nandang Sudrajat, tenaga ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia
02:41Dan juga jurubicara Wakil Menteri Pertanian
02:44Halo Pak Nandang, apa kabar?
02:46Alhamdulillah
02:47Terima kasih atas kehadirannya hari ini di studio AIDA Exino
02:50Tapi sebelum membahas lebih jauh, Pak Nandang saya ingin juga memberikan informasi terlebih dahulu nih kepada pemirsa
02:56Bagaimana update dari anda nih terkait dengan produksi bahan pangan pokok kita
03:01Begitu apalagi saat ini momentumnya Ramadan kemudian menjelang Lebaran
03:07Ya syukur alhamdulillah bahwa memang ini bukan kerja sesaat hari ini
03:15Tetapi memang sudah dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian melalui komando Pak Menteri bersama Pak Awamin
03:25Jadi capaian produksi hari ini atau di Januari sampai nanti Maret ada panen raya itu memang hasil kerja tahun 2024 yang lalu
03:36Itu kurang lebih dari, karena kan gini cut offnya itu di September
03:42Jadi Oktober, November, itu Desember itu adalah musim tanam ketiga
03:48Tapi kebanyakan pada tahun kemarin itu ada di November dan Desember
03:52Biar kalau sekarang panen, mulai dari akhir Februari kemarin nanti panen rayanya malah di bulan Maret ini
03:59Jadi pada bulan puasa itu akan sampai panen raya
04:04Itu hasil tanam di November, Desember
04:08Baik, baru dirasakannya berarti di tahun 2025 inilah
04:12Jadi yang tahun ini itu memang BPS menghitungnya dari hasil tanam kemarin
04:19Tetapi di catatnya tahun ini masuknya
04:23Kalau kita lihat dari sisi bahan-bahan begitu yang saat ini adakah yang mengalami kendala?
04:28Dari sisi produksi maupun pendistribusian masyarakat?
04:35Kendala utama secara keseluruhan sebenarnya perubahan iklim global
04:40Itu yang membuat pola tanam berubah
04:44Dan tahun kemarin itu kan sebenarnya ada El Nino
04:49Kenapa tahun ini bisa target beras itu bisa tercapai?
04:55Malah sedikit melampaui itu karena memang Kementerian Pertanian melakukan upaya
05:03Sebuah upaya dimana diluncurkan program pompanisasi, pipanisasi, irigasi perpompaan
05:11Dengan cara merefokusing anggaran
05:14Anggaran rapat-rapat segala macam itu ditiadakan yang di hotel-hotel
05:19Kalau bicara efisiensi Kementerian Pertanian itu dari tahun kemarin sudah melakukan refokusing
05:24Untuk menjaga stabilitas produksi pangan dan hasilnya sekarang bisa dibuktikan
05:31Ini menarik berarti upaya yang sudah dilakukan sejak lama untuk menjaga produksi bahan pangan
05:36Lantas kalau kita bicara mengenai iklim, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir ini
05:41Kan juga menandang ada beberapa sentra produksi pangan kita
05:45Nah ini bagaimana?
05:47Memang musim hujan sekarang seperti di daerah pantura, pantura Jawa
05:53Terutama dari Karawang, Bekasi sampai ke Indramayu
05:58Jawa Barat sampai ke Jawa Tengah
06:01Itu memang banyak lahan yang tergenang
06:05Tetapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah mulai surut
06:09Dan itu memang adalah ribuan hektare itu terjadi
06:15Padi sudah ditanam terkena banjir
06:17Yang mati sekarang adalah yang sudah mulai olah lagi lahan
06:21Karena cuaca ekstremnya begini
06:23Di tiga kecamatan Indramayu malahan petani ada yang teriak-teriak
06:28Gak ada hujan
06:32Tapi di tetangga sebelahnya justru hujan besar
06:36Dan itu yang terendam
06:38Nah itu makanya perubahan iklim global ini sangat berpengaruh kalau menurut kami
06:45Nah itu kan harus diantisipasi ya
06:47Nah ini langkah dari Kementan sendiri apa Pak kalau menyikapi kondisi saat ini?
06:52Kementan melakukan pendekatan secara terintegrasi
06:55Jadi holistik melibatkan semua pihak yang ada di stakeholder yang ada di pertanian
07:01Satu, Kementan telah meluncurkan sebuah program pompanisasi
07:07Dimana itu pompa disebar ke seluruh Indonesia
07:10Terutama ke sentra-sentra produksi beras, padi
07:15Dengan cara untuk menanggulangi kekeringan yang tahun kemarin
07:18Dan sekarang juga sudah dipersiapkan
07:20Terus kedua ada sistem irigasi pipanisasi
07:24Ada sistem irigasi perpompaan
07:26Karena harus diakui bahwa dalam pasca reformasi ini
07:32Infrastruktur pertanian rusak
07:36Jaringan irigasi sehingga selain karena memang perubahan iklim
07:41Jaringan irigasi yang rusak
07:43Contoh di Jawa Barat itu mencapai 47%
07:46Itu menyebabkan di layanan di hulu irigasi itu banyak yang kekeringan
07:52Karena air tidak sampai
07:54Yang bocor lah, yang sudah tidak terperihara
07:57Ada sedimentasi segala macam
07:59Banyak persoalan gitu
08:01Nah itu dia, kan kalau kita bicara mengenai infrastruktur juga butuh waktu
08:04Kemudian butuh pendanaan ya pendanaannya
08:06Kita bahas nanti di segmen berikutnya
08:08Kita akan jadi dulu sebentar ya
08:09Dengan pemirsa kami akan segera kembali usai pariwara
08:17PEMIRSA
08:23Ya terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam market review
08:26Pemirsa berikut ini kami sampaikan data untuk Anda
08:28Terkena dengan produksi beras Indonesia
08:30Ini periode Januari sampai dengan proyeksi April 2025
08:34Dari badan pusat statistik seperti yang bisa Anda saksikan di layar televisi Anda
08:38Januari 1,24 juta ton
08:41Kemudian meningkat di Februari 2,25 juta ton
08:44Di bulan Maret ini proyeksinya mencapai 5,48 juta ton
08:48Dan April 4,96 juta ton
08:51Dari sesi produksi beras begitu ya di tanah air
08:54Dan selanjutnya kita lihat bagaimana dengan luas panen padi Indonesia
08:58Ini periode yang sama Januari sampai dengan April 2025
09:030,41 juta hektare di Januari kemudian meningkat 0,76 juta hektare
09:09Dan di bulan Maret ini 1,77 juta hektare
09:13Sementara bulan April mendatang 1,59 juta hektare
09:17Sehingga total luas panen padi Januari sampai dengan April 2025
09:22Mencapai 4,55 juta hektare
09:24Sementara produksi beras Januari sampai dengan April 2025 ini
09:29Proyeksinya bisa mencapai hampir 14 juta ton
09:32Tempatnya di 13,94 juta ton
09:35Kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Nandang Sudrajat
09:38Tenaga Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia
09:42Kemudian Jurubicara Wakil Menteri Pertanian
09:45Bapak Nandang kita berdasarkan data tadi yang sudah disampaikan
09:48Ini menarik trennya naik terus produksi kemudian
09:51Luas panen padi juga terus bertambah
09:54Apakah ini memang sesuai dengan target
09:56Dengan beragam upaya yang sudah dilakukan
09:58Sebenarnya buah dari upaya-upaya yang sudah dilakukan tahun sebelumnya?
10:04Kalau dilihat proyeksi panen Maret dari BPS
10:09Januari, Februari, Maret, April
10:12Apabila proyeksi produksi berasnya dengan luas baku yang panen
10:18Itu memang jadi linier
10:21Jadi memang sudah dalam perhitungan bahwa Maret ini adalah panen raya
10:28Nanti April turun lagi
10:30Itu karena setelah, kan yang Maret panen itu pasti olah tanah tanam lagi
10:38April juga begitu berlanjut
10:40Karena sebagai sebuah upaya keberlanjutan
10:43Supaya memang ketersediaan beras ini tetap mencukupi
10:49Kembali lagi tadi
10:51Upayanya harus ada upaya tidak bisa leha-leha
10:59Diperkirakan PMKG kan sudah memberikan gambaran
11:01Setelah musim hujan yang besar ini nanti malah langsung kekeringan
11:06Itu yang harus kami antisipasi
11:08Dan kami memang sudah siap dengan perangkat yang sudah ada sebelumnya
11:12Tadi sempat tertunda kita bicara mengenai infrastruktur pertaniannya
11:15Anda katakan ada beberapa jaringan irigrasi yang mungkin perlu direvitalisasi
11:21Ini bagaimana prosesnya?
11:23Kalau kita melihat data PMKG setelah musim hujan yang cukup tinggi ini
11:28Kemudian langsung masuk musim kering
11:31Untuk antisipasi sebelum infrastruktur yang rusak itu diperbaiki
11:36Kami sudah punya cadangan pasukan pompa itu
11:40Itu dipersiapkan
11:41Terus kedua kalau mengenai perbaikan itu
11:44Pemerintah melalui APBBN memang sudah menyediakan
11:48Dana yang cukup besar yaitu 10,9 triliunan
11:53Itu memang kewenangannya ada di Menteri PU
11:57Tapi itu memang sama-sama dikerjakan oleh Kementerian Pertanian
12:03Kemarin bulan Desember ini kami melakukan pendataan infrastruktur
12:08Fasilitasi irigasi dan itu bottom up sifatnya
12:12Petani yang ikut mendata sama penyuluh baru diisi ke matrik itu diserahkan
12:17Dan itu sudah tersusun rapi dalam sebuah dokumen hasil inventarisasi kemarin
12:23Itulah yang akan direpitalisasi
12:27Baik rehab maupun normalisasi
12:30Jadi dananya sudah ada
12:33Tapi karena memang kan kemarau ini akan segera datang
12:37Pasukan pompa dan pipa serta earpom tadi yang akan kami gerakan
12:41Berarti masih menjadi andalan dari sisi pompanisasi tadi ya
12:44Sebelum itu selesai digarap
12:46Selama ini yang masih menjadi sentra-sentra produksi bahan pangan Indonesia
12:52Itu masih sama kalau data BPS kan ada Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah
12:59Sampai saat ini memang pulau Jawa masih jadi sentra
13:02Tapi karena kan kita lagi melakukan cetak sawah
13:08Nanti itu setelah selesai program cetak sawah itu selesai
13:11Itu kayaknya akan berimbang antara pulau Jawa dengan luar Jawa
13:15Apalagi kan orang meragukan
13:18Oh di Tanah Rawa itu gak akan jadi
13:22Ternyata di Papua itu sudah jalan dan itu sudah berhasil
13:27Terus keduanya itu tadi kita melakukan upaya sawah sembada pangan ini secara terintegrasi holistik
13:35Kalau dulu lahan digarap dibiarkan
13:37Sekarang lahan digarap diberikan kepada Brigade Pangan
13:42Brigade Pangan itu adalah diharapkan para generasi milenial ikut masuk ke pertanian
13:49Karena mereka berjumlah 15 orang satu brigade itu dikasih garapan 200 hektare
13:58Itu dalam rangka upaya cetak sawah lalu dilakukan pengolahan
14:03Memang pelakunya sudah ada gitu
14:05Dan kita dorong katakanlah ini bisa dibilang regenerasi para petani nasional
14:12Selain cetak sawah kemudian tadi yang infrastrukturnya juga terus ditingkatkan
14:17Bagaimana dengan pemanfaatan teknologi pertaniannya sendiri Pak Nanang?
14:22Jadi gini sebuah sembada pangan yang harus dicapai oleh Indonesia
14:27Itu tidak terlepas dari harus membangun ekosistem pertanian yang kuat
14:33Mulai dari regulasi terus infrastruktur ketiga alat pertanian keempat pelakunya
14:43Nah ini mengenai ini semua itu memang sudah dikemas dalam sebuah rancangan program jangka panjang
14:50Contoh tadi alat pertanian ini kami kementerian pertanian sudah melakukan hibah ke kelompok-kelompok tani
14:57Dan itu gratis, mau pompa, mau traktor roda dua, tangkos tangan, roda empat, kombain, alat panen segala macam
15:06Itu sudah kami distribusikan, sebab kalau enggak begitu biaya pertanian pasti mahal
15:12Tapi kalau dengan mekanisasi kita ingin mengejar biaya pertanian efisien, petani bisa untung
15:19Nah kemampuan dari SDM kita, para petani kita pada saat pemanfaatan teknologi yang dihibahkan
15:24Berarti kan mereka harus menguasai alat-alat pertanian yang tadi, itu bagaimana Pak?
15:29Sudah bagus, dilakukan training dan contohnya ada beberapa yang sudah dilakukan di Papua
15:36Itu putra-putra Papua itu penghasilannya malah sampai saya pikir orang pasti enggak percaya
15:45Karena sebagai operator itu kan harus handal, harus Piawe gitu
15:50Bayaran per jamnya kan menggiurkan
15:53Itu bisa dapet 20 juta sebulan sampai 30 juta mereka
15:57Ini yang kami dorong sehingga milenial masuk ke dunia pertanian
16:02Khususnya untuk tahap pertama ini padi gitu kan, lalu bidik aduk pangan tadi
16:07Betul, menarik kalau kita lihat dengan bonus demografi kita lah ya Pak
16:11Kita tahu milenial, kemudian genzi, bagaimana keterantikan mereka supaya bisa terlibat
16:16Begitu dalam sisi produksi pangan nasional, kita bahas nanti lebih jauh di segment berikutnya
16:20Kita akan jadah kembali sebentar Pak Nandang, dan Pemirsa tetaplah bersama kami
16:34Anda masih menyaksikan Market Review, kita lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan
16:38Bapak Nandang Sudraja Ternaga Ahli, Menteri Pertanian Republik Indonesia
16:41Dan juga Jurubicara Wakil Menteri Pertanian
16:44Baik, Pak Nandang kalau kita bicara mengenai bonus demografi Indonesia tadi
16:48Ini kita tahu memang sekarang teknologinya teknologi modern, digital
16:52Kemudian bagaimana sih upaya Kementan sebagai bagian daripada strategi
16:56Untuk bisa menjaga produksi pangan nasional begitu dengan melibatkan
17:00Generasi-generasi muda Indonesia itu upayanya apa saja
17:03Sehingga mereka ikut tertarik, ikut terlibat begitu
17:09Terutama di optimalisasi lahan dan cetak sawah
17:13Kami memang sudah menghimpun beberapa, bukan beberapa ya
17:17Puluhan ribu orang sudah mendaftar sebagai Brigadir Pangan
17:22Yaitu adalah sebuah kelompok yang dibentuk khusus diarahkan
17:27Untuk menggarap 200 hektare lahan hasil cetak sawah
17:31Itu semua awalnya mereka disubsidi
17:35Baik alat, benih, pupuk, segala macem
17:40Nah nanti hasilnya itu milik mereka
17:44Dan bagi hasilnya dengan pemilik lahan
17:47Itu 70-30 lah ininya
17:50Dan ternyata setelah dihitung-hitung penghasilan mereka itu
17:53Bisa sampai 15-20 juta per orang
17:59Dalam jangka waktu 4 bulan
18:01Jadi kalau 1 bulan misalnya 15 juta
18:04Kalau 4 bulan berarti kan sudah bisa 60 juta
18:07Nah itu yang kami dorong
18:09Dan itu sudah terbentuk di beberapa daerah
18:12Di daerah-daerah cetak sawah
18:14Itu sudah ada Brigadir Pangan
18:16Dan alesintannya yang tadi dimodernisasi
18:20Mekanis itu sudah kami persiapkan
18:22Jadi begitu selesai mereka garap
18:24Mereka menggunakan alat itu
18:26Benihnya dikasih, pupuknya dikasih
18:29Itu dia menjadi salah satu bukti kehadiran pemerintah
18:34Kalau kita lihat begitu di generasi muda kita
18:36Kalau kita bicara mengenai sektor pertanian
18:39Nah menarik berikutnya
18:40Komoditas pangan menjadi salah satu penyumbang inflasi
18:43Di Indonesia nih Pak Nandang
18:45Supaya apa yang sudah dilakukan Kementan
18:47Untuk melakukan pengandelian inflasi pangan
18:50Dari sisi produksi tadi
18:52Kemudian pendistribusiannya begitu ke masyarakat
18:56Ya itu tadi
18:58Sekarang kebanyakan kan penyumbang inflasi itu bukan di beras
19:03Akhir-akhir ini
19:04Memang masih di komoditas hortikultura
19:07Terutama cabai
19:10Yang lainnya adalah produk perkebunan
19:13Seperti minyak goreng gitu kan
19:15Saya pikir kalau untuk beras
19:17Alhamdulillah sudah kita kendalikan
19:19Nah untuk cabai memang
19:21Cabai, bawang merah itu biasanya
19:23Bawang putih gitu
19:24Kalau bawang putih kan kita masih impor
19:2690% masih impor
19:27Tapi kalau untuk bawang merah gitu
19:29Suasemada cabai
19:31Ya itu tadi
19:32Kecualah petani itu
19:37Menanamnya
19:39Apa ya
19:40Ini yang harus kita bina
19:42Dan kita juga harus disiapkan
19:44Mungkin dari pemerintah itu harus siap
19:46Begitu panen raya
19:47Ini bagaimana nih
19:48Optekernya atau apakah dibeli
19:50Seperti beras
19:51Seperti padi oleh bulog gitu
19:53Ini ke depan harus
19:54Kami lagi rancang itu
19:57Terutama untuk cabai lah
19:58Yang bisa sampai mencapai 100 ribu
20:01450 gitu kan
20:03Ini karena memang
20:04Ya itu tadi
20:06Apa ada panen raya yang bareng
20:08Di setiap tempat
20:11Ke depan kita pikirkan
20:12Bagaimana cabai ini
20:13Supaya bisa dikeringkan
20:15Karena banyak sekarang
20:17Kebutuhan bumbu
20:18Dengan memakai cabai kering
20:20Daripada kita impor ya
20:21Kita olah itu
20:22Itu ke depannya
20:23Itu akan kita lakukan itu
20:24Baik-baik
20:25Nah kondisi dengan saat
20:27Seperti saat ini
20:28Anda melihat upaya-upaya
20:29Yang sudah dilakukan
20:30Lantas bagaimana
20:31Dengan kepastian
20:32Ketersediaan
20:33Bahan pangan kita
20:35Meramadan
20:36Kemudian sampai
20:37Mungkin sepanjang tahun 2025 ini
20:39Sudah dipastikan cukup tersedia
20:41Insya Allah
20:42Kalau untuk tahun 2025
20:44Bahkan nanti
20:45Kan kita
20:46Apa
20:47Kami punya
20:48Rencana
20:49Program jangka menengah ya
20:51Tahun ini itu
20:53Aman lah
20:54Aman sampai tahun depan
20:55Karena memang
20:57Apalagi nanti
20:58Fasilitasi irigasi
20:59Yang sudah dianggarkan
21:00Akan direhabilitasi
21:01Selesai tahun ini
21:02Tahun 2026
21:04Makin siap gitu
21:07Infrastruktur irigasinya gitu
21:09Selain cadangan tadi
21:10Yang pasukan pompa itu
21:12Ada gitu
21:13Aman lah insya Allah
21:14Baik
21:15Berarti kalau kita bicara
21:16Tentang utama adalah
21:17Memang perubahan iklim tadi
21:18Kemudian
21:19Saranap-rasaranap
21:21Dari sisi pertanian
21:22Begitu yang masih
21:23Perlu direvitalisasi pak
21:25SDM sendiri tadi
21:26Sudah cukup mumpuni pak?
21:28SDM itu
21:29Ya itu tadi
21:30Melalui Brigado Pangan
21:31Kita kan mendidik para petani baru
21:33Ada regenerasi baru
21:35Prosesnya dipandu di lapangan
21:37Atau gimana pak?
21:38Prosesnya memang langsung praktik di lapangan
21:40Selain itu ada training juga
21:42Ada training juga
21:43Baik ini menarik
21:44Lihatnya optimisme Anda nih
21:45Terkait dengan ketersediaan
21:46Pasokan pangan
21:47Pendistribusian pangan
21:48Ke depan
21:49Begitu yang sudah
21:50Diharapkan menjadi suatu
21:51Sistem yang
21:52Terintegrasi
21:53Begitu
21:54Seperti apa nih pak?
21:55Ya itu tadi
21:56Satu
21:57Contoh lah
21:58Tahun kemarin itu
22:00Ada carut marut pupuk
22:02Kita coba
22:04Integrasikan dengan semua sekolder
22:06Dikaji, didiskusikan di tingkat
22:08Para pengambil kebijakan yang
22:10Lebih tinggi terutama di
22:12Kebijakan presiden
22:14Itu
22:16Pupuk itu
22:18Itu sekarang disederhanakan
22:20Itu kan kebijakan
22:22Awalnya
22:23Itu pupuk
22:24Yang carut marut itu
22:25Diatur oleh
22:26145
22:27Buah regulasi
22:29145 pak?
22:30Ya
22:31Di 12 kementerian dan lembaga
22:33Sekarang disederhanakan
22:34Nah itu upaya
22:35Salah satu upaya
22:36Karena kan gini
22:37Pertanian itu di tengah
22:38Ya
22:39Dulu itu ada pengairan dan pupuk
22:40Oke
22:41Pengairan tadi sudah ada
22:43Apa?
22:44Fasilitasi irigasi yang akan
22:45Kita perbaiki sekarang
22:47Ada program
22:48Perpompaan segala macem
22:50Ada pupuk
22:51Hmm oke
22:52Kalau padi
22:53Misalnya padi saja
22:54Begitu ditanam
22:55Gak ada air
22:56Kan mati
22:57Begitu
22:58Padi ditanam
22:59Ada air
23:00Tidak dipupuk
23:01Kan pertumbuhannya
23:02Kurang bagus
23:03Jadi ini memang
23:04Di integrasikan
23:06Pengairan
23:07Pupuk
23:08Pupuk langsung ke petani
23:09Melalui Gapoktan
23:10Nantinya
23:11Apa melalui
23:12Kooperasi
23:13Karena Gapoktan kan bukan
23:14Lembaga usaha
23:15Oke
23:16Kooperasi
23:17Kita di tengah
23:18Nah kalau ini sudah terpenuhi
23:19Ini tenang
23:20Hmm
23:21Tinggal nanti hasil panennya
23:22Seperti apa
23:23Ada bulog
23:24Oke
23:25Nah sekarang kan sudah ada
23:26Harga
23:27Patokan pembelian itu
23:296.500
23:30Hmm
23:31Kalau di satu tempat panen itu
23:33Kurang dari 6.500
23:35Bulog wajib
23:36Oh oke oke
23:38Jadi ini sudah
23:39Sudah kita
23:40Pertanian
23:41Sudah dirancang
23:42Hulu
23:43Prosesnya
23:44Hilirnya
23:45Sudah dipersiapkan
23:46Dan yang pasti juga akhirnya tingkat
23:47Kesejahteran
23:48Kesejahteran petani pun
23:49Sudah terjamin ya
23:50Ya
23:51Dengan sistem yang ada tadi
23:52Dengan sistem yang ada
23:53Dengan harga 6.500
23:55Gabah kering panen
23:57Itu sudah
23:58Sudah untung
23:59Wow oke
24:00Baik itu dia
24:01Banyak sekali informasi yang sudah disampaikan
24:02Pananang Sudraja
24:03Terkait dengan beragam upaya
24:04Yang sudah dilakukan
24:05Kementerian Pertanian
24:06Untuk menjaga
24:07Bagaimana daya tahan
24:08Pangen kita
24:09Begitu ya
24:10Terutama di
24:11Ramadan
24:12Kemudian sampai dengan tahun-tahun ke depan
24:13Yang disampaikan tadi
24:14Sudah cukup aman lah
24:15Paling tidak di tahun
24:162025 ini
24:18Baik Pananang terima kasih banyak
24:19Atas informasi update
24:20Yang sudah disampaikan
24:21Kepada pemirsa IDX channel
24:23Pada hari ini
24:24Ya terima kasih
24:25Ya pemirsa jangan beranjak dari tempat Anda
24:26Karena sesaat lagi
24:27Kami masih akan kembali
24:28Dengan tema menarik lainnya
24:29Terkait dengan
24:30Menilik wacana perubahan tarif royalti mineral
24:33Dan batu bara