SEMARANG, KOMPAS.TV - Salah satu pengecer yang berada di Griya Sekargading, Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mengaku belum bisa memiliki stok elpiji 3 kilogram, karena stok di pangkalan selalu habis. Menyikapi kebijakan pengecer elpiji 3 kilogram akan berubah menjadi sub pangkalan resmi, disetujui oleh pihak pengecer.
"Kalau saya dari Desember 2024 sudah mulai susah carinya, jadi saya biasanya beli di SPBU depan AKPOL, dan biasanya ada. Jadi sebelumnya tu sempet kosong waktu dari harga Rp15.500 ke Rp18.000 itu sering kosong, terus setelah harganya naik Rp18.000 stoknya ada terus, tapi Desember itu susah,"ujar Amanda Hadinata, pengecer elpiji 3 kg.
"Setau saya sih emang biasa nya kalau pick season seperti Lebaran terus Natal itu emang susah stoknya, jadi harus rebutan lah sama yang lain. Nah tapi ini dari Desember, Januari, sampai Februari di sana susah, tidak ada stok, saya tidak bisa beli. Kalau Desember saya pikir karena pick season aja, Natal, kalau ini karena ada kebijakan ya, jadi tambah susah dan udah tidak pernah beli lagi dan setiap kali tetangga nanya, saya sudah tidak punya stok karena dari pangkalannya kosong. (Untuk cadangan sendiri biasanya berapa mba berapa tabung?) saya punya stok 9 tabung," tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga pengguna elpiji 3 kilogram mengaku harus keluar dari komplek perumahan untuk mendapatkan gas melon, karena pengecer di sekitar rumahnya belum memiliki stok elpiji 3 kilogram.
"Saya dan istri mencari gas itu sempat muter-muter ke kampung sebelah terus muter ke tempat yang biasanya dijual itu susah. Tapi untuk tiga harian ini lah sudah agak mudah, yang dulu awalnya di tetangga sebelah itu bisa, langsung, tapi sekarang tetangga sebelah sudah kosong sehingga harus ke luar komplek," kata Wiratna Abdul Ghofur, warga.
Meskipun pemerintah telah kembali mengizinkan pengecer menjual elpiji 3 kilogram, namun pasokan gas elpiji bersubsidi masih belum merata. Kondisi ini membuat para pengecer mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen.
#elpiji3kg #gastidakmerata #beritajateng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572812/stok-elpiji-3-kg-di-semarang-tidak-merata-di-pengecer
"Kalau saya dari Desember 2024 sudah mulai susah carinya, jadi saya biasanya beli di SPBU depan AKPOL, dan biasanya ada. Jadi sebelumnya tu sempet kosong waktu dari harga Rp15.500 ke Rp18.000 itu sering kosong, terus setelah harganya naik Rp18.000 stoknya ada terus, tapi Desember itu susah,"ujar Amanda Hadinata, pengecer elpiji 3 kg.
"Setau saya sih emang biasa nya kalau pick season seperti Lebaran terus Natal itu emang susah stoknya, jadi harus rebutan lah sama yang lain. Nah tapi ini dari Desember, Januari, sampai Februari di sana susah, tidak ada stok, saya tidak bisa beli. Kalau Desember saya pikir karena pick season aja, Natal, kalau ini karena ada kebijakan ya, jadi tambah susah dan udah tidak pernah beli lagi dan setiap kali tetangga nanya, saya sudah tidak punya stok karena dari pangkalannya kosong. (Untuk cadangan sendiri biasanya berapa mba berapa tabung?) saya punya stok 9 tabung," tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga pengguna elpiji 3 kilogram mengaku harus keluar dari komplek perumahan untuk mendapatkan gas melon, karena pengecer di sekitar rumahnya belum memiliki stok elpiji 3 kilogram.
"Saya dan istri mencari gas itu sempat muter-muter ke kampung sebelah terus muter ke tempat yang biasanya dijual itu susah. Tapi untuk tiga harian ini lah sudah agak mudah, yang dulu awalnya di tetangga sebelah itu bisa, langsung, tapi sekarang tetangga sebelah sudah kosong sehingga harus ke luar komplek," kata Wiratna Abdul Ghofur, warga.
Meskipun pemerintah telah kembali mengizinkan pengecer menjual elpiji 3 kilogram, namun pasokan gas elpiji bersubsidi masih belum merata. Kondisi ini membuat para pengecer mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen.
#elpiji3kg #gastidakmerata #beritajateng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572812/stok-elpiji-3-kg-di-semarang-tidak-merata-di-pengecer
Kategori
🗞
Berita