• 8 hours ago
"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Breaking News, Rabu (15/01/2025) dengan Tema Laporan Hasil RDG Bank Indonesia Januari 2025".

Category

📺
TV
Transcript
00:00Indonesia's Bank of Indonesia announced the results of the General Assembly of the Republic of Indonesia on January 15th, 2025.
00:19Good afternoon, viewers of AIDA Channel. You are watching Breaking News with me, Fadjar Wayong.
00:24Indonesia's Bank of Indonesia announced the results of the General Assembly of the Republic of Indonesia on January 15th, 2025,
00:33starting from Suku Bunga to the latest economic assessment by Indonesia's Bank of Indonesia.
00:39To know more about the results of the RDGBI on January 15th, 2025, let's watch the following press conference.
00:48Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-General, Deputy Governor-
01:18Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
01:24Salam sejahtera bagi kita semuanya, salam, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan, rahyu, rahyu, rahyu.
01:35Saya, Beri Warjiyo, Gubernur Bang Nesha, bersama Deputi Gubernur Senior Ibu Destri Damayanti,
01:42Deputi Gubernur Donny Primanto Yuwono, Deputi Gubernur Judah Agung, Deputi Gubernur Aida S. Budiman,
01:51dan Deputi Gubernur Vilanese Hindarta menyampaikan selamat siang kepada rekan-rekan media yang hadir mengikuti jalannya
02:01Konferensi PES di Ruang Konferensi Bank Indonesia, Gedung Tamrin, maupun yang mengikuti jalannya Konferensi PES ini
02:09melalui media live streaming berserta seluruh rekan-rekan para ekonom dari Kementerian Lembaga, dari perbankan,
02:18dari lembaga keuangan maupun masyarakat seluruhnya.
02:25Kami dalam dua hari ini menyelenggarakan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia,
02:31rapat Dewan Gubernur Bulanan pada tanggal 14 dan 15 Januari 2025 untuk melakukan asesmen terhadap perkembangan terkini,
02:43prospek, kemudian juga berbagai tantangan kedepan baik dalam perekonomian global maupun nasional,
02:52serta merumuskan bauran kebijakan Bank Indonesia, baik di bidang moneter, makrur belisa, sistem pembayaran,
03:00maupun pendalaman pasar keuangan internasional dan kebijakan-kebijakan program-program untuk sektor real.
03:08Pernah saya mewakili Dewan Gubernur untuk menyampaikan pokok-pokok hasil pembahasan dan rumusan
03:16bauran kebijakan yang kami putuskan dalam rapat Dewan Gubernur Bulanan tanggal 14-15 Januari 2025.
03:26Saya akan memulai hasil pembahasan rapat Dewan Gubernur dari global baru kemudian ke perekonomian nasional.
03:35Saya akan mulai.
03:38Divergensi pertumbuhan ekonomi dunia melebar dan ketidakpastian pasar keuangan global berlanjut.
03:47Perekonomian Amerika Serikat tumbuh lebih kuat dari perkiraan didukung oleh stimulus fiskal
03:54yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas.
04:03Sebaliknya, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih lemah, dipengaruhi oleh menurunya keyakinan konsumen
04:12dan tertahannya produktivitas, sementara ekonomi India masih tertahan akibat sektor manufaktur yang terbatas.
04:22Sejalan dengan itu, prospek pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diperkirakan lebih tinggi
04:31dari proyeksi sebelumnya menjadi 3,2 terutama karena lebih tingginya perekonomian atau pertumbuhan Amerika Serikat
04:39sementara yang negara-negara lain itu mengalami perlambatan.
04:45Di sisi lain, arah kebijakan pemerintah dan bank sentral Amerika Serikat berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global.
04:55Kuatnya ekonomi Amerika Serikat serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi atau penurunan inflasi di Amerika Serikat
05:06sehingga berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan Fed Fund Rate yang lebih terbatas dari perkiraan sebelumnya.
05:17Kebijakan fiskal Amerika Serikat yang lebih ekspansif mendorong Yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun jangka panjang.
05:29Bersamaan dengan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, perkembangan tersebut menyebabkan makin besarnya preferensi investor global
05:39untuk memindahkan portfolio ke Amerika Serikat.
05:43Indeks mata uang dolar Amerika Serikat naik tinggi, makin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia.
05:52Berbagai perkembangan global ini memerlukan penguatan respon kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global tersebut
06:03untuk tetap menjaga stabilitas dan di sisi lain mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
06:12Di dalam negeri pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif baik dengan kecenderungan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
06:23Pertumbuhan ekonomi pada triwulan 4.2024 sedikit di bawah perkiraan dipengaruhi oleh lebih rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.
06:36Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7 sampai 5,5 persen.
06:52Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan juga lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
07:01Ekspor diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama kecuali dari Amerika Serikat.
07:13Konsumsi rumah tangga juga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.
07:26Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan baik domestik maupun ekspor.
07:40Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada pada kisaran 4,7 sampai 5,5 persen,
07:54sedikit lebih rendah dari kisaran perkiraan sebelumnya 4,8 sampai 5,6 persen.
08:03Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
08:17Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi simulus kebijakan makrobudisial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran
08:30yang ditempuh Bank Indonesia dengan sinergitas yang erat kebijakan simulis fiskal pemerintah.
08:39Lebih dari itu, Bank Indonesia mendukung penuh implementasi program-program pemerintah dalam astacita termasuk untuk ketahanan pangan,
08:51pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital.
08:58Neraca pembayaran Indonesia tetap sehat sehingga mendukung ketahanan eksternal.
09:04Surplus neraca perdagangan berlanjut pada Desember 2024 yang tercatat USD2,24 miliar dipengaruhi oleh kinerja ekspor komoditas Indonesia yang kuat,
09:19seperti bahan bakar mineral, lemak, dan minyak hewan nabati serta besi dan baca.
09:29Perkembangan ini mendukung transaksi berjalan 2024 tetap sehat diperkirakan dalam kisaran defisit yang rendah yaitu 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB.
09:46Sementara itu, tingginya ketidakpastian pasar keuangan global menurunkan aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik
09:55dengan SPN dan SLPI masing-masing yang mencatat inflows USD19 juta dan USD288 juta pada awal tahun 2025, data hingga 13 Januari 2025.
10:17Posisi cadangan divisa Indonesia pada akhir Desember 2024 tercatat tinggi sebesar USD155,7 miliar, termasuk yang tertinggi di CAP selama ini.
10:34Posisi cadangan divisa ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan import atau 6,5 bulan import dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,
10:45dan posisi cadangan divisa tersebut jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan import.
10:54Kedepaan neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap sehat,
11:00seiring dengan surplus transaksi modal dan financial yang berlanjut dan divisi transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran divisi yang rendah,
11:11yaitu 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB.
11:17Surplus neraca transaksi modal dan financial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor
11:26terhadap prospek perekonomian Indonesia yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik.
11:33Nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang berlanjut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.
11:44Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 data hingga 14 Januari 2025 hanya melemah sebesar 1% point to point dari level nilai tukar akhir tahun 2024.
12:02Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini juga relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya
12:12seperti Rupiah India, Peso Filipina, dan Bat Thailand yang masing-masing melemah sebesar 1,2%, 1,33%, dan 1,92%.
12:26Sebaliknya, nilai tukar rupiah tercarat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS
12:35dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang lainnya.
12:41Perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia,
12:46serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut,
12:52imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik,
12:55serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik.
12:59Kedepan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil,
13:03didukung oleh komitmen Bank Indonesia untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,
13:08imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik.
13:15Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan,
13:19termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen
13:26Sekuritas Rupiah Bank Indonesia, SRBI, Sekuritas Falas Bank Indonesia, SVBI,
13:33dan Sukuk Falas Bank Indonesia, SUVBI untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter
13:41dan juga mendorong aliran masuk modal asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
13:49Inflasi indeks harga konsumen IHK pada 2024 terjaga dalam kisaran sasaran
13:582,5% sampai 1%, 2,5% plus minus 1% sejalan dengan inflasi IHK Desember 2024 yang tercatat rendah, yaitu 1,57%.
14:14Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang juga terkendali dalam level yang rendah,
14:22yaitu 2,26% year-on-year sejalan dengan konsisensi suku bunga kebijakan Bank Indonesia, BIRID,
14:31untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya.
14:37Sementara itu, kelompok volatile food mencatat inflasi yang rendah pula,
14:44yaitu 0,12% year-on-year didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen
14:53serta ratnya sinergi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah TPIP dan TPID
15:02dengan program-program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan GNPIP.
15:10Secara spasial, kewilayahan inflasi IHK di berbagai daerah juga terkendali dalam kisaran-sasaran inflasi nasional.
15:21Kedepan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK akan tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya.
15:30Inflasi inti diperkirakan rendah, terjaga seiring dengan ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran,
15:39kapasitas perekonomian yang masih besar dalam merespon permintaan domestik,
15:44serta inflasi harga import-imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia,
15:56serta dampak positif perkembangannya digitalisasi.
16:01Inflasi volatile food diperkirakan juga terkendali,
16:05didukung oleh sinergitas pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah.
16:13Bank Indonesia terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter
16:19guna menjaga inflasi tahun 2025 dan 2026 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen
16:29dengan tetap mendukung upaya turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
16:38Instrumen moneter pro-market dioptimalkan untuk memperkuat upaya stabilisasi nilai tukar rupiah
16:46dan efektivitas kebijakan moneter dalam pencapaian sasaran inflasi.
16:53Kepijakan ini juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar falas
17:01serta mendorong aliran masuk modal asing ke dalam negeri.
17:07Hingga 14 Januari 2025, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar
17:18Rp914,72 triliun untuk SRBI, Rp1,96 miliar dolar AS untuk SVBI, dan Rp436 juta dolar AS untuk SUVBI.
17:34Penerbitan SRBI dilakukan untuk mendukung strategi operasi moneter pro-market
17:44yaitu menggantikan operasi moneter yang dulu lebih banyak melalui lelang,
17:50serta juga untuk mendukung upaya peningkatan aliran masuk modal asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah.
18:00Kepemilikan nonresiden dalam SRBI mencapai Rp228,85 triliun,
18:08atau Rp25,02 persen dari total outstanding.
18:18Implementasi dealer utama, primary dealer, sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement
18:32antar pelaku pasar, sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam mendorong dan pencapian inflasi maupun dalam stabilisasi nilai tukar rupiah.
18:47Kedepan, Bangunan Indonesia terus mengoptimalkan berbagai instrumen pro-market,
18:53baik dari sisi volume maupun sisi daya tarik imbal hasil,
18:57guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter,
19:01mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar falas, serta mendorong aliran masuk modal asing.
19:08Transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga berjalan baik dalam turut mendukung pertumbuhan ekonomi.
19:18Suku bunga pasar uang overnight Indonesia bergerak di sekitar BIRID, yaitu 6,03% pada 14 Januari 2025.
19:29Suku bunga CSRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan tanggal 10 Januari 2025 tercatat menarik untuk mendukung aliran masuk modal asing
19:41yang masing-masing berada pada level 7,06%, 7,1%, dan 7,23%.
19:50Imbal hasil SBN tenor 2 tahun dan 10 tahun per 14 Januari 2025 masing-masing meningkat menjadi 6,98% dan 7,25%
20:04sehingga juga tetap menjaga daya tarik imbal hasil instrumen keuangan domestik
20:10di tengah berlanjutnya ketidakpastian global.
20:15Sementara itu, suku bunga perbankan tetap terjaga ditopang oleh likuiditas perbankan yang memadai
20:23serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang semakin baik
20:29dengan transparansi suku bunga dasar kredit SBDK.
20:35Suku bunga debus itu satu bulan dan suku bunga kredit pada Desember 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,87%
20:46dan 9,2% relatif stabil dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.
20:54Peran kredit pembiayaan pada tahun 2024 tetap kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
21:03Pertumbuhan kredit pada 2024 mencapai 10,39% year-on-year
21:1010,39% year-on-year berada dalam kisaran perkiraan Bank Indonesia yaitu 10-12%.
21:20Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan,
21:28berlanjutnya realokasi alat liquid ke kredit oleh perbankan,
21:33tersedianya dukungan pendanaan dari pertumbuhan dana biaya ketiga,
21:39serta positifnya dampak kebijakan insentif likiditas makrobudensial KLM yang diberikan oleh Bank Indonesia.
21:49Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga
21:56di tengah konsumsi rumah tangga yang tumbuh terbatas.
22:01Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi,
22:07dan kredit konsumsi masing-masing tercatat sebesar 8,35% year-on-year,
22:1513,62% year-on-year, dan 10,61% year-on-year.
22:25Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,87% year-on-year,
22:30sementara kredit UMKM tumbuh 3,37% year-on-year.
22:35Kedepan, pertumbuhan kredit diperkirakan meningkat dalam kisaran sasaran 11-13% pada 2025 sejalan,
22:48dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik dan dukungan kebijakan makrobudisial Bank Indonesia.
22:55Berbagai kebijakan insentif dari pemerintah diperkirakan juga dapat mendorong permintaan kredit lebih lanjut.
23:04Bank Indonesia terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan insentif likiditas makrobudisial KLM.
23:13Pada 2025, KLM diarahkan untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan
23:20guna mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja,
23:25termasuk mendukung program-program pemerintah dalam asta cita.
23:31Pada 1 Januari 2025, insentif KLM telah disalurkan pada sektor-sektor
23:40yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja,
23:43yaitu antara lain sektor pertanian, perdagangan dan manufaktur, transvasasi,
23:50pergudangan dan pariwisata dan ekonomi kreatif, konstruksi, real estate dan perumahan rakyat,
23:57serta UMKM, ultramikro, dan hijau.
24:02Hingga minggu 2 Januari 2025, Bank Indonesia telah menyalurkan
24:08insentif kebijakan likiditas makrobudisial sebesar Rp295 triliun
24:18atau meningkat sebesar Rp36 triliun dari Rp259 triliun pada akhir Oktober 2024.
24:31Insentif dimaksud telah disalurkan kepada kelompok,
24:35Bank-Bank BUMN yaitu sebesar Rp129,1 triliun,
24:41Bank BUSN, Bank Umum Sastra Nasional sebesar Rp130,6 triliun,
24:48Bank Pembangunan Daerah BPD sebesar Rp29,9 triliun,
24:53dan Kantor Cabang Bank Asing KCBA sebesar Rp5 triliun.
24:59Kedepan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit,
25:04pembiayaan perbankan, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah,
25:09khususnya dalam mendukung program-program astacita Otoritas Keuangan,
25:14Kementerian Lembaga, Perbankan, dan Pelaku Usaha.
25:18Ketahanan sistem keuangan terjaga baik, likiditas perbankan tetap memadai,
25:24tercermin dari rasio alat likid terhadap dana pihak ketiga ALPK pada Desember 2024 yang tinggi, sebesar 25,59 persen.
25:38Rasio kecukupan modal capital adequacy ratio CAR perbankan pada November 2024 tercara tinggi,
25:46yaitu sebesar 26,89 persen,
25:50tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit.
25:55Risiko kredit tetap terkendali,
25:58tercermin dari rasio kredit bermasalah non-performing loan NPL pada perbankan,
26:05yaitu pada November 2024 yang terjaga rendah,
26:09yaitu sebesar 2,19 persen secara bruto dan 0,75 persen secara neto.
26:17Hasil uji ketahanan atau stress test yang dilakukan Bank Nusa menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko,
26:30serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.
26:38Bank Nusa terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan KSSK
26:46dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
26:54Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada tahun 2024 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
27:07Pembayaran digital mencapai 34,5 miliar transaksi atau tumbuh 36,1 persen year-on-year yang didukung oleh seluruh komponennya.
27:21Volume transaksi pada aplikasi mobile banking tumbuh sebesar 39,1 persen year-on-year.
27:30Demikian pula volume transaksi pada internet yang tumbuh sebesar 4,4 persen pada tahun 2024.
27:38Disamping itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QR Indonesian Standard KRIS tetap tumbuh pesat sebesar 175,2 persen year-on-year,
27:51didukung penaingkatan jumlah pengguna dan merchant.
27:55Pembayaran digital diproyeksikan meningkat 52,3 persen year-on-year pada tahun 2025.
28:03Dari sisi infrastruktur, volume transaksi retail yang diproses melalui BIFAS mencapai 3,4 miliar transaksi
28:14atau tumbuh 62,4 persen year-on-year dengan nilai mencapai Rp8,9 triliun pada tahun 2024.
28:25Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BIRTGS mencapai 10,3 juta transaksi atau tumbuh 3,1 persen
28:36dengan nilai meningkat 17,6 persen year-on-year mencapai Rp126,3 triliun pada tahun 2024.
28:50Pada tahun 2025, volume transaksi BIFAS diperkirakan akan tumbuh 34,1 persen year-on-year
28:59dan nilai transaksi BIRTGS diperkirakan tumbuh 11,4 persen year-on-year.
29:07Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal yang diedarkan tumbuh 9,3 persen year-on-year
29:16menjadi Rp1,204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,7 persen year-on-year pada tahun 2025.
29:32Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh struktur industri yang sehat dan infrastruktur yang stabil.
29:43Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran terjamin pada penyalanggeraan sistem pembayaran Bank Indonesia SPPI
29:52yang lancar dan andal, serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Desember 2024.
30:03Dari sisi struktur industri, interkoneksi antar pelaku dalam sistem pembayaran terus menguat,
30:10diikuti oleh ekosistem ekonomi keuangan digital EKD yang meluas.
30:17Transaksi pembayaran berbasis Standard National Open API Pembayaran, SNAP,
30:23juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsinya oleh perusahaan jasa sistem pembayaran baik bank maupun non-bank.
30:34Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup,
30:40dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI,
30:48termasuk daerah terdepan, terluar, dan terpencil.
30:54Berdasarkan asesmen menyeluruh dan proyeksi mengenai perekonomian di global maupun nasional tersebut,
31:07Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 14 dan 15 Januari 2025
31:19memutuskan untuk menurunkan BIRIT sebesar 25 basis point menjadi 5,75 persen,
31:32Sukubunga Deposit Facility turun 25 basis point menjadi 5 persen,
31:40dan Sukubunga Landing Facility juga turun 25 basis point menjadi sebesar 6,5 persen.
31:50Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026
32:01yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen,
32:06terjaga nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengandilan inflasi dalam sasarannya,
32:15dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
32:23Kedepan, Bank Indonesia akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya
32:33dan nilai tukar yang sesuai fundamental,
32:37dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi
32:44sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional.
32:53Sementara itu, kebijakan makrobudisial dan sistem pembayaran terus diarahkan
32:59untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
33:04Kebijakan makrobudisial longgar ditempoh untuk meningkatkan kredit pembayaran perbankan.
33:10Dan itu tadi pemirsa kita saksikan bersama konferensi pers dari Bank Indonesia
33:15terkait dengan rapat ewan gubernur hasil RDGBI periode Januari 2025
33:20di mana Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjo mengumumkan
33:23bahwa Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis point
33:29dari level sebelumnya di 6 persen ke 5,75 persen.
33:33Gubernur Bank Indonesia menyatakan keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan ini konsisten
33:37dengan rendahnya inflasi di tahun 2025 sesuai dengan sasaran
33:41kemudian juga terjaganya nilai tukar rupiah dan juga adanya ruang
33:45untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
33:49Dan pemirsa demikian breaking news kali ini.
33:51Saya Fadjar Royong, sampai jumpa.

Recommended