"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Breaking News, Rabu (20/11/2024) dengan tema Rilis Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia"
Category
📺
TVTranscript
00:00Musik
00:20Halo selamat siang Pemirsa, apa kabar Anda?
00:22Hari ini kembali berjumpa, kembali bersama saya
00:24Rosalind Cudelom, Breaking News IDX Channel
00:26dan sesaat lagi kita akan segera menyaksikan
00:28rilis hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia
00:30di bulan November 2024
00:32dimana seperti kita ketahui
00:34Bank Sentral sudah menahan BI rate
00:36di level 6 persen
00:38dalam 2 bulan terakhir yaitu di bulan September
00:40dan Oktober 2024
00:42dan untuk itu kita akan segera menyaksikan
00:44tayangan berikut ini
00:46Dalam konferensi press hari ini
00:48Gubernur Bank Indonesia akan menyampaikan
00:50hasil-hasil RDG hari ini
00:52dan kemudian
00:54juga dengan sesi tanya-jawab
00:56mohon nanti rekan-rekan media dapat
00:58menyiapkan pertanyaan segera
01:00Bapak Gubernur kami persilakan Pak
01:04Terima kasih Pak Ramdan
01:06Deni Prakoso
01:08Kepala Departemen Komunikasi
01:10Bank Indonesia
01:12Bismillahirrahmanirrahim
01:14Assalamu'alaikum
01:16Warahmatullahi wabarakatuh
01:20Salam sejahtera bagi kita semuanya
01:22Salam
01:24Om Swastiastu
01:26Namo Buddhaya, Salam Kebajikan
01:28Rekan-rekan media
01:30yang mengikuti
01:32jalannya konferensi press pada
01:34Ruang Konferensi Press
01:36Bank Indonesia Gedung Tamrin
01:38demikian juga yang mengikuti
01:40jalannya konferensi press ini melalui
01:42media live streaming
01:44rekan-rekan
01:46ekonom
01:48di lembaga keuangan
01:50dalam maupun luar negeri
01:52para investor dan juga sahabat-sahabat
01:54para mitra
01:56di kementerian lembaga
01:58dan masyarakat secara
02:00keseluruhan
02:02pada siang hari ini saya
02:04Beriwardjo, Gubernur Bank Indonesia
02:06bersama Ibu Destri Damayanti
02:08Deputi Gubernur Senior
02:10Deputi Gubernur Judah Agung
02:12Deputi Gubernur Aida Esbudiman
02:14dan
02:16Deputi Gubernur Vianengsih Hindarta
02:18akan menyampaikan
02:20hasil rapat
02:22Dewan Gubernur Bank Indonesia pada
02:2419-20 Oktober
02:262024
02:30Sejak kita mengadakan
02:32konferensi press terakhir
02:34dinamika
02:36ekonomi global berubah
02:38sangat cepat
02:40dalam dua hari ini kita
02:42secara khusus membahas
02:44dinamika geopolitik
02:46global khususnya
02:48juga hasil pemilihan
02:50umum di Amerika Serikat
02:52sehingga secara aturan
02:54dalam hasil
02:56konferensi press hari ini
02:58kami akan menyampaikan hasil
03:00pembahasan dan
03:02juga evaluasi
03:04terhadap perkembangan terkini
03:06di global ekonomi
03:08domestik demikian juga
03:10prospek kedepan dan
03:12merumuskan bauran kebijakan
03:14Indonesia baik kebijakan
03:16moneter makrubudisial
03:18sisi pembayaran didukung pula
03:20oleh kebijakan pendalaman
03:22pasar uang dan pasar falas
03:24dan juga pendalaman
03:26kebijakan internasional maupun
03:28program-program
03:30pemberdayaan ekonomi
03:32UMKM dan ekonomi keuangan
03:34syariah saya akan
03:36memulai dari hasil
03:38pembahasan rapat Dewan Gubernur
03:40mulai dari assessment
03:42kondisi global
03:44saya akan mulai
03:46risiko
03:48perekonomian global semakin tinggi
03:50disertai
03:52dengan meningkatnya
03:54ketegangan geopolitik dan
03:56fragmentasi perdagangan
03:58perkembangan
04:00politik di Amerika Serikat
04:02diperkirakan akan diikuti
04:04dengan arah
04:06kebijakan fiskal lebih
04:08ekspansif dan
04:10strategi ekonomi berorientasi
04:12domestik atau
04:14inward looking policy
04:16termasuk penerapan
04:18tarif perdagangan yang tinggi
04:20dan kebijakan imigrasi
04:22yang ketat
04:24perkembangan ini
04:26akan berdampak pada risiko
04:28melambatnya pertumbuhan
04:30ekonomi di banyak negara
04:32termasuk di Cina dan
04:34Uni Eropa dan
04:36kembali meningkatnya inflasi
04:38dunia
04:40di Amerika Serikat
04:42proses penurunan
04:44inflasi akan berjalan
04:46lebih lambat sehingga
04:48penurunan suku bunga
04:50Fed Fund Rate FFR
04:52Amerika Serikat diperkirakan juga
04:54akan lebih terbatas
04:56sementara itu
04:58kebutuhan pembiayaan
05:00defisit fiskal yang lebih
05:02besar oleh
05:04pemerintahan Amerika Serikat
05:06mendorong kembali meningkatnya
05:08Yield US Treasury
05:10baik tenor
05:12jangka pendek maupun
05:14jangka panjang
05:16perubahan politik di Amerika
05:18Serikat tersebut telah
05:20berdampak pada
05:22menguatnya mata
05:24uang dolar Amerika Serikat
05:26secara luas serta
05:28berbaliknya preferensi
05:30investor global
05:32dengan memindahkan alokasi
05:34portfolio-nya kembali
05:36ke Amerika Serikat
05:38Akibatnya
05:40tekanan pelamaan nilai
05:42tukar berbagai mata uang
05:44dunia semakin tinggi dan
05:46terjadi aliran keluar
05:48portfolio asing
05:50termasuk dari
05:52negara emerging market
05:54penguatan
05:56respon kebijakan diperlukan
05:58untuk memperkuat
06:00ketahanan eksternal dari
06:02dampak negatif memburuknya
06:04rambatan global tersebut
06:06terhadap perekonomian
06:08di negara-negara emerging market
06:10termasuk Indonesia
06:12Di dalam negeri
06:14pertumbuhan ekonomi
06:16Indonesia tetap terjaga
06:18kinerja
06:20ekonomi triulan
06:223.224 tumbuh
06:24sebesar 4,95%
06:26year on year
06:28ditopang oleh konsumsi rumah tangga
06:30khususnya kelas menengah ke atas
06:32dan investasi seiring
06:34berlanjutnya
06:36pembangunan proyek strategis nasional
06:38ekspor non-migas
06:40meningkat sejalan
06:42dengan permintaan mitra dagang
06:44utama yang masih
06:46tumbuh positif
06:48pada triulan 4.224
06:50pertumbuhan
06:52ekonomi diperkirakan
06:54tetap baik
06:56ditopang oleh konsumsi
06:58pemerintah sejalan
07:00dengan kenaikan
07:02aktivitas belanja pemerintahan
07:04pada akhir tahun
07:06konsumsi rumah tangga
07:08diperkirakan tetap
07:10tumbuh sejalan dengan
07:12indeks keyakinan konsumen yang
07:14masih terjaga dan
07:16dampak positif pelaksanaan pelkada
07:18di berbagai daerah
07:20investasi
07:22diperkirakan juga berlanjut
07:24didukung oleh belanja modal
07:26perusahaan
07:28serta volume produksi
07:30dan pesanan seperti tercemin
07:32pada Indeks Prom
07:34Manufacturing Index PMI
07:36Bank Indonesia
07:38Secara keseluruhan
07:40tahun Bank Indonesia
07:42memperkirakan pertumbuhan
07:44ekonomi pada tahun 2022
07:46berada dalam
07:48kisaran 4,7
07:50sampai dengan 5,5
07:52persen dan
07:54meningkat pada tahun
07:562025
07:58Untuk mendorong pertumbuhan
08:00ekonomi lebih lanjut
08:02kebijakan reformasi struktural
08:04pemerintah perlu diperkuat
08:06khususnya pada
08:08sektor-sektor yang mendukung
08:10pertumbuhan ekonomi serta
08:12menyerap dan meningkatkan
08:14produktivitas tenaga
08:16kerja. Bank Indonesia
08:18terus memperkuat bauran
08:20kebijakan untuk turut
08:22mendukung pertumbuhan ekonomi
08:24bersinergi erat dengan
08:26kebijakan stimulus fiskal
08:28pemerintah khususnya melalui
08:30optimalisasi stimulus
08:32kebijakan insentif likuiditas
08:34makro budisial dan juga
08:36akselerasi digitalisasi
08:38sistem
08:40pembayaran.
08:42Neraca pembayaran Indonesia
08:44tetap sehat sehingga
08:46mendukung terjaganya
08:48stabilitas eksional
08:50ekonomi Indonesia.
08:52Neraca pembayaran Indonesia pada
08:54Triulan III-2024
08:56mencatat surplus
08:58ditopang rendahnya defisit transaksi
09:00berjalan seiring kinerja
09:02positif neraca perdagangan
09:04dan kenaikan surplus
09:06transaksi modal dan
09:08finansial. Perkembangan
09:10terkini pada Triulan IV-2024
09:12menunjukkan
09:14berlanjutnya
09:16surplus neraca perdagangan
09:18pada Oktober
09:202024 yang tercatat
09:22sebesar 2,5
09:24miliar dolar Amerika Serikat
09:26didorong oleh
09:28kenaikan ekspor
09:30non-migas.
09:32Namun demikian ketidakpastian
09:34pasar keuangan global
09:36yang meningkat mendorong
09:38terjadinya aliran modal
09:40keluar investasi portofilio
09:42pada November
09:442024.
09:46Neraca hingga 18 November
09:482024 tercatat
09:50terjadi net outflow
09:52sebesar 1,9
09:54miliar dolar Amerika Serikat.
09:56Setelah pada
09:58bulan Oktober 2024
10:00tercatat net
10:02inflow sebesar
10:041,1 miliar dolar
10:06Amerika Serikat.
10:08Posisi cadangan divisa
10:10Indonesia pada akhir
10:12Oktober 2024 tercatat
10:14secara tinggi yaitu
10:16sebesar 151,2
10:18miliar dolar
10:20Amerika Serikat.
10:22Setara dengan
10:24pembiayaan 6,6
10:26bulan import
10:28atau 6,4
10:30bulan import dan pembayaran
10:32utang luar negeri pemerintah.
10:34Jumlah cadangan divisa
10:36yang dimiliki Indonesia ini
10:38berada di atas standar
10:40kecukupan internasional
10:42dengan sekitar 3 bulan import.
10:44Secara keseluruhan
10:46neraca pembayaran Indonesia
10:48tahun 2024
10:50diperkirakan tetap baik
10:52seiring dengan berlanjutnya
10:54surplus neraca transaksi modal
10:56dan finansial didukung oleh
10:58aliran masuk modal asing
11:00dan terjaganya defisi transaksi
11:02berjalan dalam kisaran
11:04yang rendah yaitu
11:06sebesar 0,1
11:08persen sampai dengan
11:100,9 persen dari
11:12PDB. Prospek
11:14neraca pembayaran Indonesia yang
11:16tetap baik diperkirakan akan
11:18berlanjut pada tahun 2025
11:20didukung oleh aliran
11:22masuk modal asing dan
11:24defisi transaksi berjalan yang
11:26terjaga.
11:28Kebijakan nilai
11:30tukar bank Indonesia terus diarahkan
11:32untuk menjaga
11:34stabilitas rupiah
11:36dari dampak menguatnya
11:38dolar Amerika Serikat
11:40secara luas. Nilai
11:42tukar rupiah pada November
11:442024, data hingga
11:4619 November
11:482024 tercatat
11:50melemah sebesar 0,84
11:52persen
11:54point to point dari
11:56posisi akhir bulan sebelumnya.
11:58Pelemahan nilai
12:00tukar tersebut diakibatkan
12:02oleh menguatnya mata
12:04uang dolar Amerika Serikat
12:06secara luas serta
12:08berbaliknya preferensi investor
12:10global dengan memindahkan
12:12alokasi portfolio-nya kembali
12:14ke Amerika Serikat
12:16pasca hasil pemilihan
12:18umum di Amerika Serikat.
12:20Secara umum
12:22pelemahan nilai tukar rupiah
12:24tetap terkendali
12:26yang bila dibandingkan
12:28dengan level
12:30akhir Desember 2023
12:32tercatat depreciasi
12:34sebesar
12:362,74 persen.
12:38Depresiasi rupiah
12:40ini lebih kecil dibandingkan
12:42dengan pelemahan dolar
12:44Taiwan, Peso Filipina, dan
12:46Won Korea yang masing-masing
12:48terdepresiasi sebesar
12:505,26 persen,
12:525,83 persen,
12:54dan 7,53 persen.
12:56Kedepan
12:58nilai tukar rupiah
13:00diperkirakan stabil.
13:02Didukung komitmen bank Indonesia
13:04untuk menjaga stabilitas nilai
13:06tukar rupiah, imbal hasil
13:08yang menarik, inflasi yang rendah,
13:10dan prospek pertumbuhan
13:12ekonomi Indonesia yang
13:14tetap baik.
13:16Seluruh instrumen moneter
13:18akan terus dioptimalkan.
13:20Tidak saja
13:22mengenai intervensi
13:24baik di pasar spot, forward,
13:26dan juga pembelian SBN
13:28dari pasar sekunder,
13:30tetapi juga penguatan
13:32strategi operasi moneter
13:34promarket melalui
13:36optimalisasi instrumen
13:38Sekuritas Rupiah Bank Indonesia,
13:40Sekuritas VALAS Bank Indonesia,
13:42dan Sukuk VALAS Bank
13:44Indonesia, SRBI,
13:46SVBI, dan SUUVBI
13:48untuk memperkuat
13:50efektivitas kebijakan
13:52dalam menarik aliran masuk
13:54investasi portfolio asing
13:56dan mendukung penguatan
13:58nilai tukar rupiah.
14:00Inflasi indeks
14:02harga konsumen IHK
14:04pada Oktober
14:062024 terjaga dalam
14:08kisaran sasaran yang ditetapkan
14:10pemerintah, yaitu
14:122,5 plus minus 1 persen.
14:14Inflasi IHK
14:16pada Oktober
14:182024 tercatat rendah,
14:20yaitu sebesar
14:221,71 persen year on year
14:24dipengaruhi oleh
14:26inflasi inti yang tergandari
14:28pada level 2,21 persen
14:30year on year
14:32dan inflasi volatile food
14:34harga pangan yang berkecolak
14:36yang terus menurun
14:38menjadi 0,89 persen
14:40year on year.
14:42Penurunan inflasi volatile food
14:44tersebut didukung oleh
14:46peningkatan pasokan pangan
14:48seiring berlanjutnya musim panen,
14:50eratnya sinergi pengendalian
14:52inflasi di tim pengendalian inflasi
14:54baik di pusat maupun
14:56daerah melalui gerakan nasional
14:58pengendalian inflasi pangan
15:00dan pengaruh base effect
15:02harga pangan. Secara
15:04spasial, inflasi IHK
15:06di sebagian
15:08besar daerah juga terkendali
15:10dalam kisaran-sasaran
15:12inflasi nasional.
15:14Kedepan, Bank Indonesia meyakini
15:16inflasi IHK tetap
15:18terkendali dalam sasarannya.
15:20Inflasi inti diperkirakan
15:22terjaga seiring ekspektasi
15:24inflasi yang terjangkar dalam
15:26sasaran, kapasitas perekonomian
15:28yang masih besar dan dapat
15:30merespon permintaan domestik,
15:32imported inflation
15:34yang terkendali sejalan dengan
15:36stabilitas nilai tukar rupiah
15:38serta dampak positif
15:40berkembangnya digitalisasi.
15:43Inflasi volatile food
15:45diperkirakan juga terkendali,
15:47didukung oleh sinergi pengendalian
15:49inflasi Bank Indonesia
15:51dengan pemerintah baik di tingkat pusat
15:53maupun daerah.
15:55Bank Indonesia terus berkomitmen
15:57memperkuat efektivitas
15:59kebijakan moneter guna
16:01menjaga inflasi tahun
16:032024 dan 2025
16:05terkendali dalam sasaran
16:072,5 plus minus 1 persen
16:09dengan tetap mendukung
16:11upaya penguatan
16:13pertumbuhan ekonomi.
16:15Instrumen moneter
16:17pro-market terus dioptimalkan
16:19untuk mendukung
16:21penguatan stabilitas nilai tukar rupiah
16:23dan pencapaian
16:25sasaran inflasi.
16:27Kebijakan ini juga dimaksudkan
16:29untuk mempercepat upaya
16:31pendalaman pasar uang
16:33dan pasar falas,
16:35serta mendorong adilan masuk
16:37modal asing ke dalam negeri.
16:39Hingga 18 November
16:412024,
16:43posisi instrumen
16:45SRPI, SVBI,
16:47dan SUVBI
16:49masing-masing tercatat.
16:51Sebesar
16:53Rp968,82 triliun
16:59untuk SRPI,
17:01Rp3,39 miliar dolar
17:03Amerika Serikat untuk SVBI,
17:05dan Rp380 juta dolar
17:07Amerika Serikat
17:09untuk SUVBI.
17:11Penerbitan
17:13SRPI telah mendukung
17:15upaya peningkatan
17:17adilan masuk portufolio asing
17:19ke dalam negeri
17:21dan penguatan nilai tukar rupiah.
17:23Kepemilikan
17:25nonresiden dalam SRPI
17:27mencapai
17:29Rp250,18 triliun
17:35atau 25,8 persen
17:39dari total outstanding.
17:41Implementasi
17:43dealer utama atau
17:45primary dealer
17:47sejak Mei 2024
17:49juga makin meningkatkan
17:51transaksi SRPI
17:53di pasar sekunder
17:55dan juga transaksi
17:57repurchase agreement
17:59atau RIPO antar pelaku
18:01pasar, sehingga memperkuat
18:03efektivitas instrumen
18:05moneter dalam stabilisasi
18:07nilai tukar rupiah dan
18:09pengendalian inflasi.
18:11Kedepan, Bangunan Indonesia terus
18:13mengoptimalkan berbagai inovasi
18:15instrumen pro-market
18:17baik dari sisi volume
18:19maupun sisi daya
18:21tarik imbal hasil dengan
18:23didukung kondisi fundamental
18:25ekonomi yang kuat untuk mendorong
18:27berlanjutnya aliran
18:29masuk portufolio asing
18:31ke pasar keuangan
18:33domestik. Transmisi
18:35kebijakan moneter berjalan
18:37baik. Suku bunga
18:39pasar uang Indonesia
18:41terus bergerak di sekitar BIRID
18:43yaitu 6,20%
18:45pada 19
18:47November 2024
18:49Suku bunga
18:51SRPI untuk tenor
18:536, 9, dan 12
18:55bulan pada tanggal
18:5715 November
18:592024 tercatat
19:01masing-masing pada level
19:036,79%
19:056,85%
19:07dan
19:097,07%
19:11tetap menarik untuk mendukung
19:13aliran masuk modal
19:15asing. Imbal
19:17hasil SPN
19:19tenor 2 tahun dan 10 tahun
19:21pada tanggal 19 November
19:232024 meningkat
19:25masing-masing menjadi
19:276,44%
19:29dan 6,86%
19:31sejalan dengan
19:33kenaikan yield US
19:353 suri. Sementara itu
19:37likuiditas perbankan
19:39memandai sejalan dengan
19:41implementasi bauran kebijakan
19:43bangunisa termasuk kebijakan
19:45insentif likuiditas
19:47makro budisial KLM.
19:49Likuiditas yang memandai serta
19:51efisiensi perbankan
19:53dalam pembentukan harga yang
19:55semakin baik, antara lain didorong
19:57oleh transparansi
19:59suku bunga dasar
20:01kredit SBDK
20:03berdampak positif pada suku bunga
20:05perbankan yang tetap terjaga
20:07suku bunga debus itu
20:09satu bulan dan suku bunga kredit
20:11pada Oktober
20:132024 tercatat masing-masing
20:15sebesar 4,73%
20:17dan
20:199,17%
20:21sedikit lebih rendah
20:23dibandingkan dengan
20:25level bulan sebelumnya.
20:27Pertumbuhan kredit
20:29pada Oktober
20:312024 tetap kuat
20:33mencapai 10,92%
20:35year on year
20:3710,92%
20:39dari sisi penawaran
20:41kuatnya pertumbuhan kredit
20:43didukung oleh terjaganya
20:45minat penyaluran kredit
20:47berlanjutnya realokasi
20:49alat likuid ke kredit
20:51oleh perbankan dan
20:53pertumbuhan dana pihak ketiga
20:55serta positifnya
20:57dampak kebijakan
20:59insentif likuiditas makrobudinsel
21:01yang diberikan oleh
21:03Bank Indonesia
21:05hingga akhir Oktober
21:072024 Bank Indonesia
21:09telah menyalurkan insentif
21:11kebijakan likuiditas makrobudinsel
21:13sebesar
21:15Rp259 triliun
21:21yaitu kepada kelompok
21:23Bank BUMN sebesar
21:25Rp120,9 triliun
21:27Bank Umum
21:29Swasta Nasional
21:31BUSN sebesar
21:33Rp110,9 triliun
21:35BPD sebesar
21:37Rp24,7 triliun
21:41dan kantor cabang
21:43Bank Asing sebesar
21:45Rp2,6 triliun
21:47insentif KLM
21:49kebijakan insentif likuiditas
21:51makrobudinsel tersebut
21:53disalurkan kepada sektor-sektor
21:55prioritas yaitu sektor
21:57hilirisasi minerba dan pangan
21:59sektor otomotif
22:01perdagangan listrik gas dan air
22:03sektor pariwisata
22:05dan ekonomi kreatif
22:07serta sektor
22:09UMKM
22:11dari sisi permintaan
22:13pertumbuhan kredit didukung oleh
22:15kinerja usaha korporasi
22:17yang terjaga sejalan
22:19dengan perkiraan pertumbuhan
22:21yang tetap baik
22:23Secara sektoral, pertumbuhan kredit
22:25pada mayoritas
22:27sektor ekonomi terjaga
22:29kuat, terutama pada sektor
22:31jasa dunia usaha
22:33perdagangan dan
22:35industri. Berdasarkan
22:37kelompok penggunaan
22:39pertumbuhan kredit modal kerja
22:41kredit investasi dan kredit
22:43konsumsi masing-masing
22:45mencapai sebesar
22:479,25 persen
22:49year-on-year untuk kredit modal kerja
22:5113,63 persen
22:53year-on-year
22:55untuk kredit investasi
22:57dan 11,01 persen
22:59year-on-year
23:01untuk kredit konsumsi
23:03Data pada
23:05Oktober 2024
23:07Pembiayaan seharian
23:09tumbuh sebesar 11,93 persen
23:11year-on-year
23:13sementara kredit UMKM
23:15tumbuh 4,76 persen
23:17year-on-year
23:19Dengan perkembangan tersebut
23:21Bank Indonesia memperkirakan
23:23bahwa pertumbuhan kredit pada
23:25tahun 2024
23:27tetap berada pada kisaran
23:2910-12 persen
23:31dan akan meningkat
23:33pada tahun
23:352025
23:37Ketahanan sistem
23:39keuangan tetap
23:41terjaga baik
23:43termasuk pada industri
23:45perbankan. Likiditas
23:47perbankan tetap memadai
23:49tercermin dari rasio alat
23:51likid terhadap dana pihak ketiga
23:53AL-PDBK pada
23:55Oktober 2024
23:57yang tinggi, yaitu sebesar
23:5925,58 persen
24:01Rasio kesukupan
24:03modal capital adequacy
24:05ratio CAR perbankan
24:07pada September 2024
24:09tercatat sebesar
24:1126,78 persen
24:13Tergolong kuat dalam
24:15menyerah perisiko dan mendukung
24:17pertumbuhan kredit
24:19Sementara itu, rasio kredit
24:21bermasalah non-performing loan
24:23NPL perbankan
24:25pada September 2024
24:27terjaga rendah, yaitu
24:29sebesar 2,21 persen
24:31BRUTO dan 0,78 persen NETO
24:35Ketahanan permodalan dan
24:37likiditas perbankan juga didukung oleh
24:39pencapaian
24:41profitabilitas bank
24:43serta ditopang oleh
24:45kemampuan membayar dan
24:47profitabilitas korporasi yang terjaga
24:49Sebagaimana hasil
24:51stress-stress
24:53perbankan terkini
24:55Kedepan, Bangladesh terus memperkuat
24:57sinergi kebijakan bersama
24:59Komite Stabilitas Sistem Keuangan
25:01KSSK dalam memitigasi
25:03berbagai risiko yang
25:05berpotensi mengganggu
25:07stabilitas sistem keuangan
25:09Kinerja transaksi
25:11ekonomi dan keuangan digital
25:13tetap tumbuh didukung oleh
25:15sistem pembayaran yang aman
25:17lancar dan andal
25:19Dari sisi nilai besar,
25:21transaksi Bank Indonesia
25:23Real-Time Gross Settlement
25:25BIRTGS pada bulan
25:27Oktober 2024 meningkat
25:2921,13 persen
25:31year-on-year
25:33dengan nominal transaksi
25:35sebesar Rp16.682,6 triliun
25:39Dari sisi retail,
25:41volume transaksi
25:43BIFAS pada
25:45Oktober 2024 tumbuh
25:4759,3 persen
25:49year-on-year
25:51mencapai
25:53339 juta transaksi
25:55Transaksi digital banking
25:57pada bulan yang sama tercadat
25:591.960,8 juta transaksi
26:01atau tumbuh
26:03sebesar
26:0537,1 persen
26:07year-on-year
26:09Sementara transaksi
26:11uang elektronik tumbuh
26:1327 persen mencapai
26:151.365,4 juta transaksi
26:19Transaksi pembayaran
26:21menggunakan kartu ATM dan debit
26:23pada bulan
26:25Oktober turun
26:2711,4 persen menjadi
26:29558,8 juta transaksi
26:33Transaksi kartu kredit pada bulan yang sama
26:35tumbuh 19,8 persen
26:37mencapai
26:3939,7 juta transaksi
26:41Sementara itu
26:43transaksi kris terus tumbuh pesat
26:45sebesar
26:47183,9 persen
26:49year-on-year
26:51dengan jumlah pengguna sampai dengan
26:53Oktober 2024
26:55mencapai 54,1 juta
26:57dengan jumlah merchant
26:5934,7 juta
27:01Sementara itu
27:03dari pengelolaan uang rupiah
27:05jumlah uang kartal yang
27:07diedarkan tumbuh
27:0911,8 persen menjadi
27:111.070,6 triliun rupiah
27:15pada akhir Oktober 2024
27:19Stabilitas sistem
27:21Stabilitas sistem pembayaran
27:23tetap terjaga
27:25ditopang oleh struktur industri
27:27yang sehat dan infrastruktur
27:29yang stabil
27:31Dari sisi infrastruktur, kelancaran
27:33dan keandalan sistem pembayaran
27:35Bank Indonesia tetap terjaga
27:37stabil. Dari struktur
27:39industri, interkoneksi
27:41sistem pembayaran dan perluasan
27:43ekosistem ekonomi
27:45keuangan digital terus meningkat
27:47Transaksi pembayaran
27:49berbasis Standar Nasional
27:51Open API Pembayaran
27:53atau SNAP juga meningkat
27:55sejalan dengan adopsi SNAP
27:57yang meluas untuk berbagai
27:59jenis penggunaan. Bank Indonesia
28:01terus menjaga ketersediaan
28:03uang rupiah dalam jumlah
28:05yang cukup dengan kualitas
28:07yang layak edar
28:09di seluruh wilayah
28:11Negara Kesatuan Republik
28:13Indonesia NKRI
28:15dan juga
28:17pemenuhan kebutuhan masyarakat
28:19selama Natal
28:21dan Tahun Baru
28:23Dengan pembahasan
28:25asesmen perkembangan terkini
28:27prospek
28:29dari global
28:31domestik tersebut
28:33Rapat
28:35Dewan Gubernur Bank
28:37Indonesia pada tanggal
28:3919 dan 20 November
28:412024
28:43memutuskan
28:45untuk mempertahankan
28:47BIRIT sebesar
28:496 persen, suku bunga
28:51deposit fasilitas juga tetap
28:53sebesar 5,25 persen
28:55dan suku bunga
28:57lending fasiliti tetap sebesar
28:596,75 persen
29:01Keputusan ini
29:03konsisten dengan arah
29:05kebijakan moneter untuk
29:07tetap menjaga
29:09terkendalinya inflasi
29:11dalam sasaran yang ditetapkan
29:13pemerintah 2,5 plus minus 1 persen
29:15pada tahun
29:172024 dan 2025
29:19serta mendukung
29:21pertumbuhan ekonomi yang
29:23berkelanjutan
29:25fokus kebijakan moneter
29:27diarahkan untuk
29:29memperkuat stabilitas
29:31nilai tukar rupiah
29:33dari dampak
29:35semakin tingginya ketidakpastian
29:37geopolitik dan
29:39perekonomian global dengan
29:41perkembangan politik di Amerika
29:43Serikat
29:45Kedepan, Indonesia akan terus
29:47memperhatikan
29:49pergerakan nilai tukar rupiah
29:51dan prospek inflasi
29:53serta perkembangan data
29:55dan dinamika kondisi yang berkembang
29:57dalam mencermati
29:59ruang penurunan suku bunga
30:01kebijakan lebih lanjut
30:03Sementara itu
30:05kebijakan makro
30:07dan sistem pembayaran
30:09terus diarahkan untuk
30:11mendukung pertumbuhan ekonomi yang
30:13berkelanjutan
30:15Kebijakan makro dan longgar
30:17terus ditempuh untuk mendorong kredit
30:19dan pembiayaan perbankan
30:21kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan
30:23dan penciptaan lapangan kerja
30:25termasuk
30:27UMKM dan ekonomi hijau
30:29dengan tetap memperhatikan
30:31prinsip kehatian
30:33Kebijakan sistem pembayaran
30:35juga diarahkan
30:37untuk turut mendukung pertumbuhan
30:39khususnya sektor perdagangan
30:41dan UMKM
30:43dengan memperkuat keandalan infrastruktur
30:45dan struktur industri
30:47sistem pembayaran
30:49serta memperluas akseptasi
30:51digitalisasi sistem
30:53pembayaran
30:55Arah baruan kebijakan moneter
30:57makro budiman dan sistem
30:59pembayaran untuk menjaga
31:01stabilitas dalam rangka mendukung
31:03pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
31:05tersebut didukung
31:07dengan langkah-langkah
31:09kebijakan sebagai
31:11berikut. Pertama
31:13penguatan strategi
31:15operasi moneter pro-market
31:17untuk menarik berlanjutnya
31:19aliran masuk
31:21pertumbuhan asing guna
31:23memperkuat stabilisasi nilai
31:25tukar rupiah dan efektivitas
31:27transmisi kebijakan moneter
31:29dengan
31:31mengoptimalkan
31:33SRBI, SVBI,
31:35dan SUVBI sebagai
31:37instrumen moneter pro-market
31:39memperkuat
31:41struktur suku bunga
31:43dan instrumen moneter
31:45untuk menarik aliran masuk
31:47pertumbuhan asing ke aset
31:49keuangan domesik
31:51memperkuat strategi transaksi
31:53TEMRIPO dan SWAP VALAS yang
31:55kompetitif dan
31:57memperkuat peran primary dealer
31:59untuk meningkatkan
32:01transaksi SRBI di pasar sekunder
32:03dan transaksi
32:05RIPO, Repurchase Agreement
32:07antar pelaku pasar
32:09Kedua,
32:11memperkuat strategi stabilisasi
32:13nilai tukar rupiah melalui
32:15intervensi di pasar VALAS
32:17pada transaksi SPOT
32:19domesik non deliverable forward
32:21DNDF dan
32:23surat berharga
32:25negara SBN di pasar sekunder
32:27Tiga,
32:29penguatan publikasi
32:31assessment transparansi suku bunga
32:33dasar kredit SBDK
32:35dengan pendalaman pada
32:37suku bunga kredit berdasarkan
32:39sektor prioritas yang menjadi
32:41cakupan kebijakan
32:43insentif likuiditas makro
32:45Indonesia. Sebagaimana?
32:47Terlihat nanti dari lampiran
32:49siaran PES ini.
32:51Keempat, perpanjangan
32:53kebijakan tarif
32:55Sistem Clearing Nasional
32:57Bank Indonesia SKNBI
32:59dan kebijakan kartu
33:01kredit sampai dengan 30
33:03Juni 2025 meliputi.
33:05Tarif SKNBI
33:07sebesar Rp1
33:09dari Bank Indonesia ke Bank
33:11dan tarif SKNBI
33:13maksimum Rp2.900
33:15dari Bank
33:17kepada nasabah.
33:19Dan kebijakan batas
33:21minimum pemeliharaan oleh
33:23pemegang kartu kredit sebesar
33:255% dari total tagian.
33:29Demikian pemirsa rilis hasil rapat
33:31Dewan Gubernur Bank Indonesia dimana tadi
33:33dikatakan bahwa resiko perekonomian
33:35global kedepannya akan dinilai makin tinggi
33:37di tengah ketegangan geopolitik
33:39dan juga fragmentasi perdagangan
33:41tetapi Bank Indonesia tentunya berupaya
33:43untuk mendukung dengan memperkuat
33:45pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya
33:47pemirsa dengan rapat Dewan Gubernur
33:49Bank Indonesia kali ini dengan memutuskan
33:51dimana BI rate ini dipertahankan
33:536% pemirsa dengan
33:55suku bunga deposit facility
33:57di angka 5,25%
33:59dan lending facility di
34:016,75%.
34:03Dan pemirsa terima kasih banyak sudah menyaksikan
34:05Breaking News IDX Channel. Saya Rosa Linco,
34:07terima kasih dan sampai jumpa.