Jawa Barat Jadi Provinsi Tertinggi Ciptakan Janda dan Duda
Peningkatan fenomena perceraian di kalangan publik figur atau artis memang menjadi sorotan dalam berita belakangan ini.
Meskipun mereka sering terlihat mesra di depan publik, kehidupan pribadi mereka ternyata tidak selalu seindah yang terlihat.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, terdapat 408.347 kasus perceraian yang terjadi selama tahun 2023.
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa perceraian adalah indikator menurunnya kualitas kehidupan keluarga. Hal ini biasanya dikaitkan dengan pudarnya norma dan nilai-nilai tradisional baik yang bersumber dari ajaran agama maupun kearifan lokal.
Penjelasan yang demikian memang tidak sepenuhnya salah, namun kita juga tidak bisa luput untuk menilai adanya aspek penting seperti pernikahan yang terjadi karena paksaan, ekonomi atau bahkan hubungan dalam keluarga.
Pada tahun 2023, situasi perceraian di Indonesia menunjukkan pola yang menarik dan bervariasi di berbagai provinsi. Jawa Barat mendapatkan sorotan utama karena mencatat jumlah kasus perceraian tertinggi di seluruh Indonesia, dengan total 102.280 kasus atau sekitar 22,06% dari total perceraian nasional.
Provinsi ini diikuti oleh Jawa Timur dengan 88.213 kasus perceraian, sementara Jawa Tengah dan Sumatera Utara masing-masing mencatat 76.367 dan 18.269 kasus perceraian.
Di sisi lain, Nusa Tenggara Timur menonjol sebagai provinsi dengan kasus perceraian terendah di Indonesia, diikuti oleh Papua Barat, Maluku, dan Kalimantan Utara.
Meskipun mereka sering terlihat mesra di depan publik, kehidupan pribadi mereka ternyata tidak selalu seindah yang terlihat.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, terdapat 408.347 kasus perceraian yang terjadi selama tahun 2023.
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa perceraian adalah indikator menurunnya kualitas kehidupan keluarga. Hal ini biasanya dikaitkan dengan pudarnya norma dan nilai-nilai tradisional baik yang bersumber dari ajaran agama maupun kearifan lokal.
Penjelasan yang demikian memang tidak sepenuhnya salah, namun kita juga tidak bisa luput untuk menilai adanya aspek penting seperti pernikahan yang terjadi karena paksaan, ekonomi atau bahkan hubungan dalam keluarga.
Pada tahun 2023, situasi perceraian di Indonesia menunjukkan pola yang menarik dan bervariasi di berbagai provinsi. Jawa Barat mendapatkan sorotan utama karena mencatat jumlah kasus perceraian tertinggi di seluruh Indonesia, dengan total 102.280 kasus atau sekitar 22,06% dari total perceraian nasional.
Provinsi ini diikuti oleh Jawa Timur dengan 88.213 kasus perceraian, sementara Jawa Tengah dan Sumatera Utara masing-masing mencatat 76.367 dan 18.269 kasus perceraian.
Di sisi lain, Nusa Tenggara Timur menonjol sebagai provinsi dengan kasus perceraian terendah di Indonesia, diikuti oleh Papua Barat, Maluku, dan Kalimantan Utara.
Category
🗞
Berita