Category
📺
TVTranscript
00:00Terima kasih, Pemir, sudah kembali bersama kami dalam segmen Market Plus dan kita kembali akan berbincang bersama dengan Pak Wawan Henrayana.
00:12Baik, Pak Wawan yang merupakan Vice President dari Infovesta, dengan Indeks Harga Salam Gabungan yang Anda katakan peluang penguatannya memang sudah terbatas,
00:22tapi tadi saya katakan bahwa salam-salam blue chips kan memang belum naik cukup signifikan mendekati level-level tertingginya.
00:30Apakah Anda lebih banyak merekomendasikan salam blue chips atau bagaimana di tengah kondisi market yang sedang all time high
00:37dan juga menanti keputusan dari Bank Central Amerika Serikat soal pemangkasan suku bunga. Anda lebih condong ke salam yang bagaimana?
00:45Saya tetap menyarankan untuk investor itu selalu melihat fundamental perusahaannya dan prospek bisnis.
00:52Jadi salam blue chips meskipun ada yang sudah all time high lagi sebetulnya, ada juga yang masih menuju ke sana, atau bahkan mungkin ada yang masih di bawah.
01:00Tetapi sepanjang fundamental dan prospek bisnisnya itu masih menarik bagi investor, pasti akan ada yang membeli.
01:08Jadi secara prospek masih menarik untuk masuk ke salam blue chips.
01:12Masih menarik untuk masuk ke salam-salam blue chips. Oke, kita lihat ya.
01:15Berikut adalah deretan salam pilihan dari Pak Wawan Henrayana.
01:19Dapat anda saksikan di layar pemirsa, salam-salam apa saja yang masuk dalam pilihan kali ini.
01:28Salam pilihan pemirsa di antaranya adalah BBCA buy, kemudian Bank Mandiri juga buy, ICBP buy, dan ASCE buy.
01:39Semuanya memang blue chips ya Pak Wawan ya.
01:42Kita mulai dari BBCA terlebih dahulu.
01:44Menarik apa BBCA dibandingkan dengan BBRI mungkin? Karena memang anda memasukkan BMRI ya, dan mungkin BBMI.
01:51Karena kalau dilihat dari segi dividen interim, sebenarnya BBCA ini tidak lebih unggul dibandingkan dengan BBRI.
02:00Kalau dari segi dividen, tapi anda lebih melihat dari sisi yang mana?
02:05Ya, ada tiga sisi untuk BBCA.
02:07Satu, secara laporan keuangan, ini bank paling baik sekarang di Indonesia dari sisi growth,
02:11baik itu dari growth kredit, ataupun dari growth pertumbuhan faktor-faktor lainnya.
02:17Kedua, dia adalah saham yang boleh dibilang sekarang paling pick up gitu ya di Indonesia, bersaing dengan brand.
02:26Jadi kalau ada investor asing mau masuk tertarik, biasanya mereka akan masuk ke saham pick up-nya dulu,
02:31dan itu adalah pasti BCA akan salah satu yang akan paling diguruh.
02:35Lalu ketiga, sudah terbukti bahwa saham ini defensive.
02:39Ketika kemarin Big Four Bank itu mengalami koreksi yang dalam sekali, termasuk BRI bahkan bisa terkoreksi 30%,
02:45itu BCA hanya sekitar terkoreksi tidak sampai 15%, hanya sekitar 12-an persen,
02:51dan bahkan sekarang sudah kembali ke level all time high.
02:54Jadi secara historis, BCA selalu bisa kembali ke all time high-nya,
03:01dan kalau kita bicara saham pick up, ini saham yang terbaik yang saat ini ada.
03:06Oke, ini adalah saham terbaik yang saat ini ada kalau berbicara mengenai pick up.
03:10Trend yang sedang terbentuk mungkin dari teknikal, Anda melihatnya sedang berada di fase apa?
03:16Ya, kalau murah jelas tidak ya, karena BCA sih tidak pernah murah,
03:20karena tadi menjadi investor darling gitu, jadi valuasi memang tidak murah,
03:26tapi secara prospek itu masih sangat baik, pertumbuhannya masih terjaga,
03:30dividen betul tidak akan sebesar bank-bank BUMN, tetapi dari sisi growth itu masih bisa dilihat.
03:38Jadi saya melihat untuk BCA target price-nya, kita bicara setahun ke depan, itu bisa menuju ke Rp11.500-Rp12.000.
03:47Oke, Rp11.500-Rp12.000, kalau Anda mencari yang defensive stock dan itu adalah blue chip,
03:53siap pilihlah BBCA, tapi kalau berbicara mengenai dividen yield, memang bukan dari segi dividen kalau melihat BBCA ya.
04:01Betul.
04:02Bank Mandiri juga Anda masukkan dalam saham pilihan, semenarik apa Bank Mandiri?
04:07Ya, kita bisa melihat bahwa Bank Mandiri ini salah satu bank yang paling cepat rebound juga ya,
04:11setelah sempat terkoreksi bahkan ke bawah Rp6.000 ketika asing keluar,
04:16tetapi sekarang sudah kembali lagi ke level Rp7.000-an,
04:20jadi masih menarik karena targetnya itu kita lihat setahun ke depan masih di Rp8.000.
04:24Untuk bank kedua kinerjanya paling baik saat ini ya Bank Mandiri,
04:31jadi saya melihat kalau kita mau masuk ke bank ini bisa menjadi alternatif yang menarik ya,
04:37ada bank swasta yang terbesar, ada BCA, untuk bank BUMN yang saat ini kinerjanya paling menarik menurut saya adalah Bank Mandiri.
04:44Oke, setelah BBCA pilihan Anda untuk kinerja jatuh pada Bank Mandiri,
04:48menurut Anda ini adalah saham perbankan dengan kinerja kedua terbaik setelah BBCA,
04:52pilihannya bisa ke BMRI ya, target untuk Bank Mandiri?
04:57Rp8.000 untuk setahun ke depan.
04:59Rp8.000 untuk tahun depan ya, masuk di posisi sekarang Rp7.000-an, Rp7.100-an?
05:04Ya, bisa dilakukan untuk mulai averaging, terutama kalau ya kita sih berharap akan ada koreksi mungkin ya,
05:12terutama hasil profit taking, tapi kalau itu terjadi, justru bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi.
05:17Baik, kalau berbicara mengenai dividen interim di paru kedua, kan biasanya yang paling tinggi itu masuk dalam ada IDX 20 high dividend,
05:28tapi katanya udah nggak bisa terlalu mengacu ke situ, karena yang memberikan dividen sampai dengan akhir tahun lalu,
05:35di atas 5% itu hanya sekitar 8 emiten, 2 diantaranya adalah perbankan begitu ya,
05:40sementara sisanya itu kebanyakan energi dan juga ada asra.
05:43Banking dulu nih, kalau berbicara dividen menarik tidak untuk dicermati khususnya tadi, ada BBRI untuk paru kedua ini di musim dividen interim?
05:53Ya, tentu saja dividen ini ada 2 sisi ya, di satu sisi sebagai investor ya kita happy-happy saja begitu diberikan uang cash begitu,
06:02tetapi di sisi lain yang namanya emiten, apapun emitennya termasuk perbankan itu membutuhkan permodalan yang kuat,
06:11apalagi kita juga menghadapi persaingan yang ketat sekali di sisi perbankan,
06:16jadi kalau dividen tidak dibagikan itu akan menambah permodalan bank itu sendiri,
06:20jadi semakin kuat permodalannya itu semakin kuat juga posisi bank tersebut untuk menyalurkan kredit,
06:26artinya kemampuan mereka untuk mendapatkan net interest margin, mendapatkan penghasilan dari suku bunga kredit itu semakin besar juga,
06:34jadi ya bukan berarti bagi dividen besar itu malah kurang baik, tapi kita harus melihat secara balance gitu ya,
06:42artinya bukan berarti bank yang tidak bagi dividen itu kurang baik, belum tentu, justru bisa jadi karena mereka butuh ekspansi,
06:49mereka keep profitnya sebagai modalis store, tambahan modal ini bisa menjadi tambahan profitabilitas nantinya.
07:00Oke, nah mungkin Bang Mandiri bisa jadi acuan di sana ya,
07:03karena kalau berbicara dividen Bang Mandiri juga termasuk yang cukup tinggi setelah BBRI dan juga dari segi pertumbuhan,
07:11Anda katakan tadi kedua terbaik setelah BBC, jadi ada dua indikator yang dimiliki oleh Bang Mandiri,
07:18sehingga kalau memilih banking kayaknya boleh tuh antara BMRI ngomongin dividen, sekaligus juga growthnya gitu ya,
07:26tapi kalau berbicara dividen interim, Anda lebih menyasar ke emiten apa kira-kira Pak?
07:34Ya, kalau dividen interim...
07:36Sektor lain tidak harus perbankan?
07:39Betul, energi sih. Energi dividen tidak akan sebesar tahun lalu, tapi ya masih cukup signifikan gitu ya, apalagi kalau dibanding sektor lain.
07:49Emitennya mungkin ada tambang batubara mungkin yang biasanya cukup tinggi juga atau emiten mana?
07:56Ya, kalau batubara sih rata-rata tinggi, Adaro itu juga tahun lalu salah satu yang paling tinggi dividennya,
08:03tahun ini tidak akan sebesar tahun lalu, tapi tetap masih akan ada dividen yang cukup signifikan.
08:07Oke, kalau masuk di Adaro saat ini untuk mengharapkan dividen interim paru kedua menarik tidak Pak?
08:15Kalau memang berharap dividen, itu investor harus investasinya jangka panjang gitu ya,
08:21karena kalau kita bicara Adaro, tahun lalu itu dividen yieldnya 12%, tinggi sekali.
08:28Tahun ini mungkin tidak akan double digit, tapi tetap tinggi gitu ya,
08:34tetapi volatility-nya akan tinggi sekali, apalagi kalau sedang terjadi konflik memanas secara geopolitik.
08:42Jadi ya harus siap dengan itu, kalau masuk sama energi sebaiknya jangka panjang.
08:46Oke, sebaiknya jangka panjang begitu ya.
08:48Baik, kita tahan dulu untuk dua rekomendasi sama pilihan lainnya Pak Wawan, karena waktu menunjukkan pukul 9 lebih 4 menit,
08:54di mana pembukaan perdagangan sisi pertama sudah dimulai, Pemirsa ya.
08:58Mungkin kita akan bisa saksikan capture-an layar ya dari men-hall Bursa Efek Indonesia
09:04mengenai pembukaan perdagangan sesi pertama pada pagi hari ini, di mana indeks harga saham gabungan terpantau.
09:09Pemirsa akhirnya profit taking atau mengalami pelemahan 0,8%, 60 poin di 7.496,
09:18pelemahan yang cukup signifikan untuk pagi hari ini Pemirsa ya, mendekati 1% di 7.494,
09:24agak berbanding terbalik dengan Bursa Asia, Amerika, dan Eropa yang cenderung bergerak di teritori positif.
09:39Dan informasi lengkapnya mengenai sam-sam yang menjadi gainers, losers,
09:42akan kami hadirkan usai jeda Pemirsa, tetaplah bersama kami dalam segmen Market Bass.
09:47Terima kasih Pemirsa yang kembali bersama kami dan masih akan berbincang bersama dengan Pak Wawan Henrayana,
09:51Vice President dari Infovesta, mengulas terkait dengan pembukaan perdagangan
09:55dan juga rekomendasi saham pilihan tadi yang masih tersisa, begitu ya.
09:58Kita ke pembukaan perdagangan terlebih dahulu, seperti sudah kami informasikan,
10:02IIS GTR Koreksi Pemirsa 0,85% di 7.490 pada pembukaan sesi pertama pagi hari ini,
10:10dengan deretan saham yang menjadi gainers dan juga losers,
10:12lengkapnya juga bisa Anda saksikan di layar televisi Anda,
10:15ini adalah gainers based on value dan juga losers based on value.
10:20Beberapa saham Pemirsa yang menjadi gainers dan juga losers diantaranya adalah saham-saham
10:25seperti Koko atau Wahha Interfood Nusantara TBK Pemirsa ya,
10:31kemudian juga di sana ada CBUT, ada Laba Pemirsa Argo AEGS, LOPI, NIAS, CAMP, FICO, dan juga ada Oils.
10:42Sementara losers Pemirsa ada MLPL, MPPA, MKAP, BABP, KF, WIFI, BUMI, dan juga ada MNCN,
10:53dengan pelemahan yang cukup signifikan Pemirsa ya, untuk MLPL dan juga untuk MPPA,
11:00serta ada MKAP, pelemahannya lebih dari 5%.
11:06Demikian Pemirsa review singkat pembukaan perdagangan sesi pertama.
11:11Pak Wawan, Anda tidak melihat bahwa mungkin sentimen politik dijadikan ajang untuk profit taking
11:19ketika indeks harga saham gabungan memang sudah menguat dan tadi memang Anda katakan
11:22kemungkinan akan ada profit taking sesaat dan sentimen politik juga terkadang sesaat memberikan sentimen ke market,
11:30tapi ini cukup mengkhawatirkan tidak Pak ketika pelemahannya itu hampir 1% pagi-pagi?
11:37Ya saya lihat masih normal saja ya, karena kita 3 hari terakhir juga all time high terus gitu,
11:44jadi wajar sekali kalau ada profit taking justru lebih sehat,
11:49soalnya kalau semakin kita rally terus semakin tinggi ya profit takingnya akan semakin dalam juga,
11:55itu sudah hukum alam gitu ya.
11:57Saya justru menyambut adanya profit taking sehingga kesempatan buat investor yang belum sempat akumulasi
12:03pada saham-saham pilihan bisa melihat lagi.
12:06Baik, di tengah koreksi dari indeks harga saham gabungan Anda tadi masih merekomendasikan dari CBP, ASII,
12:12time frame-nya berapa lama, analisisnya bagaimana, singkat saja Pak dan tips untuk investor retail di tengah profit taking ini?
12:20Ya saya tetap menyarankan untuk fokus pada saham yang terkait suku bunga akan turun,
12:25bang dan Astra karena juga terkait penjualan kendaraan bermotor terkait kredit ya,
12:30lalu juga saham terkait consumer good.
12:32Ini saya ekspektasikan dalam setahun ke depan kinerjanya akan baik,
12:36jadi investor bisa melirik kalau terutama kalau hal ini terjadi koreksi bisa menjadi entry point yang menarik.
12:42Oke, ada support dan resistance untuk ICBP dan ASII di posisi berapa Pak?
12:46Oke, kalau ICBP itu targetnya Rp12.000 di tahun depan,
12:52jadi kalau memang support di sekitar Rp11.000 itu sangat menarik untuk masuk.
12:58Kalau Astra sendiri itu targetnya sekitar Rp5.500 di tahun depan,
13:03jadi di level di bawah Rp5.000 bisa menjadi entry point yang menarik.
13:07Oke, dan berbicara mengenai tips, cermatilah saham-saham yang kemungkinan akan diuntungkan dari pemangkasan suku bunga,
13:12karena Anda optimis juga ya September akan ada pemangkasan ya Pak ya, 25 basis point paling tidak?
13:17Ya, dan untuk Indonesia sendiri pemangkasannya mungkin terjadi di Q4.
13:22Oke, akan mengikuti ya dari Bank Indonesia.
13:25Baik, Pak Wawan sayang sekali waktu kita terbatas, tapi terima kasih banyak untuk analisis dan rekomendasinya pada pagi hari ini.
13:31Lagi-lagi pemirsa keputusan investasi, kami kembalikan sepenuhnya ke tangan Anda.
13:35Terima kasih Pak Wawan, salam sehat.
13:37Sehat selalu.