Sapi Mati Misterius, Dispertan Kota Semarang Lakukan Penyelidikan
SEMARANG, KOMPAS.TV - Dinas Pertanian Kota Semarang bersama petugas Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah hewan ternak sapi jenis sapi potong dan sapi perah, yang berada di Sentra Peternakan Sapi Cepoko Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.
Pengambilan uji penyakit dilakukan dengan melakukan SWAB dan contoh darah hewan sapi.
Pemeriksaan ini dilakukan pasca ditemukannya lima sapi ternak yang mengalami mati mendadak pada hari Senin lalu. Padahal sebelumnya tidak ditemukan gejala alami sakit.
Menurut Sub Koordinator Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kota Semarang, Irene Natalia, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kematian mendadak pada hewan ternak sapi. Hal tersebut sebagai upaya antisipasi adanya Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).
"Ini kita pengambilan sampel untuk uji penyakit hewan. Jadi, kekhawatirannya memang ke arah PHMS, yang pastinya harus segera kita tahu penyebabnya apa untuk kematian mendadak," jelas Irene.
"Untuk uji (sampel) dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, dengan estimasi pengerjaan sampai dengan hasil satu minggu," lanjutnya.
Menurut Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur, kasus kematian sapi mendadak, baru kali ini terjadi, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di wilayah Cepoko Gunungpati.
"Kemaren pas seminggu sebelumnya, sapi sakit ada lima ekor. Kemudian hari, ada langsung seketika, satu kandang mati lima ekor. Nah ini menunggu hasil labnya, nanti keterangan lebih lanjut akan tahu kalau hasilnya sudah keluar," ujar Muhfasodin, Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur.
"Sebelumnya tidak ada kasus yang sama, baru kali ini. Kita di sini udah 20 tahun baru kali ini," sambungnya.
Selain pemeriksaan fisik pada hewan sapi, petugas juga membawa stok pakan sapi yang ada di peternakan untuk diteliti lebih lanjut.
#semarang #penyakithewanmenularstrategis #hewanternak
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/529553/sapi-mati-misterius-dispertan-kota-semarang-lakukan-penyelidikan
Pengambilan uji penyakit dilakukan dengan melakukan SWAB dan contoh darah hewan sapi.
Pemeriksaan ini dilakukan pasca ditemukannya lima sapi ternak yang mengalami mati mendadak pada hari Senin lalu. Padahal sebelumnya tidak ditemukan gejala alami sakit.
Menurut Sub Koordinator Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kota Semarang, Irene Natalia, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kematian mendadak pada hewan ternak sapi. Hal tersebut sebagai upaya antisipasi adanya Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).
"Ini kita pengambilan sampel untuk uji penyakit hewan. Jadi, kekhawatirannya memang ke arah PHMS, yang pastinya harus segera kita tahu penyebabnya apa untuk kematian mendadak," jelas Irene.
"Untuk uji (sampel) dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, dengan estimasi pengerjaan sampai dengan hasil satu minggu," lanjutnya.
Menurut Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur, kasus kematian sapi mendadak, baru kali ini terjadi, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di wilayah Cepoko Gunungpati.
"Kemaren pas seminggu sebelumnya, sapi sakit ada lima ekor. Kemudian hari, ada langsung seketika, satu kandang mati lima ekor. Nah ini menunggu hasil labnya, nanti keterangan lebih lanjut akan tahu kalau hasilnya sudah keluar," ujar Muhfasodin, Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur.
"Sebelumnya tidak ada kasus yang sama, baru kali ini. Kita di sini udah 20 tahun baru kali ini," sambungnya.
Selain pemeriksaan fisik pada hewan sapi, petugas juga membawa stok pakan sapi yang ada di peternakan untuk diteliti lebih lanjut.
#semarang #penyakithewanmenularstrategis #hewanternak
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/529553/sapi-mati-misterius-dispertan-kota-semarang-lakukan-penyelidikan
Category
🗞
News