Arak-arakan Peringatan Pendaratan Laksamana Cheng Ho
SEMARANG, KOMPAS.TV - Festival Arak-arakan Cheng Ho yang di gelar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2024) berlangsung meriah. Ribuan peserta arak-arakan berjalan kaki dari Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok kawasan Pecinan Semarang menuju Klenteng Sam Poo Kong yang berada di Gedung Batu, Simongan, Kota Semarang.
Arak-arakan ini diikuti oleh aneka ragam peserta, seperti rombongan tarian Liong, kuda yang dikawal oleh rombongan Bhe Kun, replika kapal Laksamana Cheng Ho, serta rombongan yang membawa KimSin atau patung dewa berbadan emas. Tak hanya komunitas Tionghoa, kegiatan ini juga diramaikan peserta dari masyarakat umum yang datang dari luar Kota Semarang.
Festival Aaak-arakan Cheng Ho tahun ini dinilai lebih ramai dan meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini lebih meriah, dari Sapu Jaga, Bhe Kun, umatnya, tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu. Persiapan tahun ini pun lebih bagus semuanya," ujar Tanto Hermawan, Ketum Yayasan Tay Kak Sie
Festival Arak-arakan Cheng Ho sendiri masuk Katalog 110 Karisma Event Nusantara. Untuk Kota Semarang, hanya ada dua event yang masuk Katalog Karisma Event Nusantara, yaitu Festival Arak-arakan Cheng Ho dan Festival Kota Lama.
"Kalau saya lihat ini bagus, ini akulturasi budaya. Saya lihat terasa sekali kolaborasinya, vibes nya terasa, dan ini kan bagian dari kekayaan budaya kita jadi memang sepatutnya kita dukung, dan pantangannya bagaimana supaya ini terus berlanjut. Inilah yang saya harapkan karena menciptakan event, masuk ke kalender event nusantara itu tidak mudah tetapi mempertahankan juga penuh tantangan," jelas Nia Niscaya, Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf RI.
Festival Arak-arakan Cheng Ho ini merupakan festival tahunan yang digelar untuk memperingati 619 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang. Festival ini juga merupakan bentuk akulturasi antara budaya Tionghoa dan budaya Jawa di Kota Semarang.
#laksamanachengho #semarang #tionghoa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/528743/arak-arakan-peringatan-pendaratan-laksamana-cheng-ho
Arak-arakan ini diikuti oleh aneka ragam peserta, seperti rombongan tarian Liong, kuda yang dikawal oleh rombongan Bhe Kun, replika kapal Laksamana Cheng Ho, serta rombongan yang membawa KimSin atau patung dewa berbadan emas. Tak hanya komunitas Tionghoa, kegiatan ini juga diramaikan peserta dari masyarakat umum yang datang dari luar Kota Semarang.
Festival Aaak-arakan Cheng Ho tahun ini dinilai lebih ramai dan meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini lebih meriah, dari Sapu Jaga, Bhe Kun, umatnya, tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu. Persiapan tahun ini pun lebih bagus semuanya," ujar Tanto Hermawan, Ketum Yayasan Tay Kak Sie
Festival Arak-arakan Cheng Ho sendiri masuk Katalog 110 Karisma Event Nusantara. Untuk Kota Semarang, hanya ada dua event yang masuk Katalog Karisma Event Nusantara, yaitu Festival Arak-arakan Cheng Ho dan Festival Kota Lama.
"Kalau saya lihat ini bagus, ini akulturasi budaya. Saya lihat terasa sekali kolaborasinya, vibes nya terasa, dan ini kan bagian dari kekayaan budaya kita jadi memang sepatutnya kita dukung, dan pantangannya bagaimana supaya ini terus berlanjut. Inilah yang saya harapkan karena menciptakan event, masuk ke kalender event nusantara itu tidak mudah tetapi mempertahankan juga penuh tantangan," jelas Nia Niscaya, Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf RI.
Festival Arak-arakan Cheng Ho ini merupakan festival tahunan yang digelar untuk memperingati 619 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang. Festival ini juga merupakan bentuk akulturasi antara budaya Tionghoa dan budaya Jawa di Kota Semarang.
#laksamanachengho #semarang #tionghoa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/528743/arak-arakan-peringatan-pendaratan-laksamana-cheng-ho
Category
🗞
News