Di Mata Putin, Donald Trump Lebih Tulus untuk Akhiri Perang Ukraina
- bulan lalu
MOSKOW, POJOKBACA.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, dia yakin calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump, tulus ingin mengakhiri perang di Ukraina. Namun, Putin masih belum tahu mengenai rencana mantan presiden AS tersebut.
“Fakta bahwa Trump, sebagai calon presiden, menyatakan bahwa dia siap dan ingin menghentikan perang di Ukraina, kami menanggapinya dengan sangat serius,” kata Presiden Rusia itu pada konferensi pers di Kazakhstan, dilansir dari The Independent, Jumat, 5 Juli 2024.
“Tentu saja saya tidak mengetahui usulan yang mungkin diajukan mengenai bagaimana dia berencana melakukan hal ini. Ini adalah pertanyaan kuncinya,” tutur Putin.
“Tapi saya yakin dia bersungguh-sungguh dan kami mendukungnya,” katanya ketika ditanya tentang pernyataan Trump.
The Washington Post melaporkan pada April lalu, Trump telah berbicara secara pribadi tentang mengizinkan Rusia mempertahankan Krimea, yang dicaploknya pada 2014, serta wilayah Donbas, yang sebagian dikuasai oleh pasukan Rusia.
Namun, dalam pertemuan itu, Rusia harus memberi imbalan perdamaian. Hal ini menjadi sesuatu yang belum dikonfirmasi oleh tim kampanye Trump.
Dalam debat pertama calon presiden AS di Atlanta pekan lalu, perang Rusia-Ukraina dan Gaza dibahas oleh kedua capres. Trump sempat kritik rivalnya, Joe Biden dari Demokrat yang mengeluarkan terlalu banyak anggaran hanya untuk ‘membantu’ negara lain berperang.
“Fakta bahwa Trump, sebagai calon presiden, menyatakan bahwa dia siap dan ingin menghentikan perang di Ukraina, kami menanggapinya dengan sangat serius,” kata Presiden Rusia itu pada konferensi pers di Kazakhstan, dilansir dari The Independent, Jumat, 5 Juli 2024.
“Tentu saja saya tidak mengetahui usulan yang mungkin diajukan mengenai bagaimana dia berencana melakukan hal ini. Ini adalah pertanyaan kuncinya,” tutur Putin.
“Tapi saya yakin dia bersungguh-sungguh dan kami mendukungnya,” katanya ketika ditanya tentang pernyataan Trump.
The Washington Post melaporkan pada April lalu, Trump telah berbicara secara pribadi tentang mengizinkan Rusia mempertahankan Krimea, yang dicaploknya pada 2014, serta wilayah Donbas, yang sebagian dikuasai oleh pasukan Rusia.
Namun, dalam pertemuan itu, Rusia harus memberi imbalan perdamaian. Hal ini menjadi sesuatu yang belum dikonfirmasi oleh tim kampanye Trump.
Dalam debat pertama calon presiden AS di Atlanta pekan lalu, perang Rusia-Ukraina dan Gaza dibahas oleh kedua capres. Trump sempat kritik rivalnya, Joe Biden dari Demokrat yang mengeluarkan terlalu banyak anggaran hanya untuk ‘membantu’ negara lain berperang.