Presiden Jokowi dan PM Tajikistan Bahas Pengelolaan Sumber Daya Air di KTT World Water Forum ke-10

  • bulan lalu
BERITA TREN - Dalam sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda mengadakan pertemuan bilateral yang bertujuan memperkuat kerja sama dalam pengelolaan sumber daya air.

Pertemuan yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, 20 Mei 2024 ini, menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global terkait air.

Penguatan Kerja Sama Internasional

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Tajikistan terhadap dokumen hasil forum yang akan diadopsi.

Jokowi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk menjamin keberlanjutan kualitas air bersih demi kesejahteraan bersama.

“Indonesia terus berkomitmen untuk bekerja sama menjamin keberlanjutan kualitas air bersih demi kesejahteraan bersama. Dan saya mengharapkan kontribusi Tajikistan sebagai salah satu leader dalam global water policy untuk mencari solusi bersama,” ujarnya.

Apresiasi dari Tajikistan

PM Qohir Rasulzoda menyambut baik undangan Presiden Jokowi dan menegaskan kembali pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara.

Rasulzoda juga mengapresiasi peran Indonesia yang konstruktif dalam urusan regional dan internasional.

“Tajikistan mengakui Indonesia sebagai mitra penting di kawasan dan tertarik untuk memperkuat kerja sama multilateral dan saling menguntungkan di negara kita. Kami sangat mengapresiasi pencapaian signifikan negara saudara Indonesia dalam jalur pembangunan ekonomi dan sosial dan peran konstruktif negara Anda dalam urusan regional dan internasional juga sangat berharga,” jelasnya.

Undangan Konferensi di Dushanbe

PM Tajikistan juga mengundang delegasi Indonesia untuk menghadiri konferensi internasional tentang Dekade Aksi Internasional “Air untuk Pembangunan Berkelanjutan” yang akan diselenggarakan di Dushanbe.

Selain itu, Rasulzoda menyoroti bahwa tahun 2024 menandai perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Tajikistan dan Indonesia, sebuah kesempatan untuk memperdalam dan memperluas kerja sama kedua negara.

“Pada tahun 2024 ini kita akan merayakan 30 tahun hubungan diplomatik antara Tajikistan dan Indonesia dan menurut saya hubungan kita masih perlu diperkuat dan diperluas,” ucapnya.

Kehadiran Para Menteri

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh beberapa menteri penting, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah Indonesia terhadap upaya penguatan kerja sama dengan Tajikistan dalam bidang pengelolaan sumber daya air.