RUSIA MENGGELAR PAMERAN ALAT BERSENJATA YANG DISITA DARI PERANG UKRAINA
- 3 bulan yang lalu
AboutMalang.com - Rusia menggelar pameran puluhan Alutsista buatan negara-negara Barat yang berhasil disita dari medan perang Ukraina. Pameran ini diadakan di depan Museum Kemenangan yang terletak di Bukit Poklonnaya, Moskow mulai hari Rabu 1 Mei 2024.
Kementerian Pertahanan Rusia memamerkan total 32 kendaraan lapis baja, serta berbagai perlengkapan militer lainnya. Deretan kendaraan lapis baja yang dipamerkan antara lain tank Leopard 2 buatan Jerman, tank M1-Abrams AS, kendaraan tempur Bradley, M113 dan MaxxPro, BMC Kirpi buatan Turki, Mastiff buatan Inggris, kendaraan Marder buatan Jerman, dan AMX-10RC Prancis.
Selain kendaraan lapis baja, pameran yang akan berlangsung selama satu bulan di tempat peringatan Perang Dunia II di Moskow barat ini juga memamerkan senjata api, dokumen militer, dan beberapa dokumen lainnya.
Pameran ini merupakan bentuk kritik dari pihak berwenang Rusia terhadap pasokan senjata dan peralatan militer Barat ke Ukraina. Mereka menganggapnya sebagai bukti keterlibatan langsung NATO dalam pertempuran tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyatakan bahwa pasokan militer Barat ke Kyiv tidak akan mengubah arah konflik dan menghalangi Rusia mencapai tujuannya.
(***)
Kementerian Pertahanan Rusia memamerkan total 32 kendaraan lapis baja, serta berbagai perlengkapan militer lainnya. Deretan kendaraan lapis baja yang dipamerkan antara lain tank Leopard 2 buatan Jerman, tank M1-Abrams AS, kendaraan tempur Bradley, M113 dan MaxxPro, BMC Kirpi buatan Turki, Mastiff buatan Inggris, kendaraan Marder buatan Jerman, dan AMX-10RC Prancis.
Selain kendaraan lapis baja, pameran yang akan berlangsung selama satu bulan di tempat peringatan Perang Dunia II di Moskow barat ini juga memamerkan senjata api, dokumen militer, dan beberapa dokumen lainnya.
Pameran ini merupakan bentuk kritik dari pihak berwenang Rusia terhadap pasokan senjata dan peralatan militer Barat ke Ukraina. Mereka menganggapnya sebagai bukti keterlibatan langsung NATO dalam pertempuran tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyatakan bahwa pasokan militer Barat ke Kyiv tidak akan mengubah arah konflik dan menghalangi Rusia mencapai tujuannya.
(***)