Tsamara Amany Cerita Alasan Mundur dari PSI

IDN Citizen

oleh IDN Citizen

13 kunjungan
Tsamara Amany, mantan anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI), baru-baru ini mengungkapkan pemikirannya tentang keputusannya untuk mundur dari partai tersebut.

Menurutnya, keputusan tersebut merupakan tantangan baru dalam perjalanannya, yang ditandai dengan kesadaran bahwa waktunya telah tiba untuk memasuki babak baru dalam karier politiknya.

"Saya udah merasa bahwa ini waktunya mundur. Jadi kalau ditanya apakah ada alasan spesifik kenapa saya mundur, apakah merasa tidak nyaman, apakah merasa ada konflik, kayaknya nggak," ujar Tsamara.

Dalam pernyataannya, Tsamara menegaskan bahwa keputusannya bukan karena merasa tidak nyaman atau adanya konflik internal. Baginya, tantangan terbesar adalah merasa bahwa babaknya di PSI telah selesai, dan saatnya untuk melangkah ke babak berikutnya dalam perjalanan karier politiknya.

Menurut Tsamara, penting bagi politisi muda untuk memberikan pemahaman kepada publik bahwa berpolitik secara dewasa merupakan hal yang sangat penting. Meskipun mungkin terdapat perbedaan pendapat atau konflik dalam sebuah organisasi politik, Tsamara menekankan perlunya menjaga etika dan menghormati jasa-jasa orang lain yang telah membantu.

"Kita mungkin tidak setuju, kita mungkin punya perbedaan, tapi berpolitik secara dewasa, enggak kampungan, enggak sikat sana-sini, dan melupakan jasa-jasa baik orang-orang yang pernah membantu kita, itu sesuatu yang harus kita pegang terus," ungkap Tsamara.

Meskipun telah meninggalkan PSI, Tsamara tetap berkomitmen untuk tidak melupakan kontribusi partai tersebut dalam perjalanannya. Dia juga menegaskan bahwa akan terus menjaga hubungan baik dengan anggota dan pengurus PSI.

"Meskipun sekarang saya sudah pisah dengan PSI, sudah keluar dari PSI, saya tidak akan pernah melupakan PSI sebagai salah satu partai politik yang membantu saya berada di posisi ini. Dan saya juga akan tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang ada di PSI," jelas Tsamara.

Tsamara juga menyoroti pentingnya menunjukkan etika berpolitik yang baik bagi generasi muda. Dia menegaskan bahwa mengkritik cara berpolitik dari generasi sebelumnya tidak akan bermakna jika mereka sendiri tidak dapat menunjukkan etika berpolitik yang baik.

"Kalau misalnya kita sebagai anak muda selama ini sering sekali mengkritik cara-cara berpolitik senior-senior kita, terus apa bedanya kita kalau kita menunjukkan etika berpolitik yang buruk," tegas Tsamara.

Dengan pandangan yang tajam dan sikap yang dewasa, Tsamara Amany memberikan contoh bagi politisi muda lainnya dalam menyikapi tantangan baru dan menjaga etika berpolitik yang baik untuk kemajuan Indonesia.***(armanda/idncitizen.com).