Pesan Erick Thohir terhadap Video Preneur

  • 6 bulan yang lalu
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan pandangannya mengenai ekosistem digital dalam negeri. Dalam pernyataannya, ia menyoroti dilema yang sering dihadapi dalam membangun ekosistem digital yang mandiri.

Menurutnya, Indonesia kerap terjebak dalam ekosistem yang dibangun oleh negara-negara lain seperti China dan Amerika Serikat. Hal ini membuat Indonesia kesulitan untuk memiliki ekosistem digital yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal.

Erick Thohir juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah terhadap media massa dalam negeri. Namun demikian, ia menyoroti fakta bahwa sebagian besar iklan digital Indonesia justru terpasang di platform luar negeri seperti Facebook, Google, dan TikTok. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem periklanan digital Indonesia masih bergantung pada platform-platform asing.

Pemerintah sebelumnya telah berupaya untuk memindahkan fokus periklanan dari kota ke desa, namun Erick Thohir menegaskan bahwa upaya tersebut belum cukup untuk menyelesaikan masalah pada ekosistem digital Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa ketika pendapatan dari sektor digital semakin mengecil bagi Indonesia, justru semakin besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi asing. Erick Thohir menegaskan bahwa hal ini bukan berarti sikap anti asing, melainkan fakta yang harus dihadapi.

Dalam konteks ekonomi digital, Erick Thohir menggarisbawahi pentingnya pergeseran paradigma untuk menciptakan ekosistem yang lebih mandiri dan berdaya saing. Ia mengingatkan bahwa dalam era digital, ketidakmampuan untuk beradaptasi dapat menjadi beban yang berat bagi negara.

Oleh karena itu, sejak beberapa tahun yang lalu, pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong transformasi ekonomi digital.

Erick Thohir menekankan bahwa nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia, seperti nikel, tidak hanya terbatas pada nilai jual mentahnya saja. Nilai sebenarnya akan terwujud saat sumber daya alam tersebut diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah, seperti baterai listrik.

Oleh karena itu, transformasi ekonomi digital menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dari berbagai sektor ekonomi, termasuk sumber daya alam.

Dalam konteks perubahan ekosistem ekonomi digital, Erick Thohir menegaskan bahwa dorongan untuk melakukan perubahan tidak boleh mengendur. Ia menyebutkan bahwa perubahan ekosistem ekonomi digital telah menjadi perbincangan sejak beberapa tahun yang lalu, dan upaya tersebut harus terus didorong agar Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik di masa depan.***(armanda/idncitizen.com).

Dianjurkan