Asesmen Perekonomian dan Kebijakan Suku Bunga Terkini

  • 7 months ago
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024 menyentuh angka 3%. Perkiraan tersebut didasari perkembangan ekonomi sejumlah negara, kenaikan harga komoditas serta tertahannya laju penurunan inflasi Global.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Terima kasih Anda masih bersama kami dalam IDX First Session Closing.
00:03 Pemirsa Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024 menyentuh angka 3%.
00:09 Perkiraan tersebut didasari perkembangan ekonomi sejumlah negara,
00:13 kenaikan harga komoditas, serta tertahannya laju penurunan inflasi global.
00:17 Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024 menyentuh angka 3%.
00:27 Perkiraan tersebut tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan ekonomi dua negara adidaya,
00:31 yakni Amerika Serikat dan China.
00:33 Gubernur Bank Indonesia Perry Warjo mengucapkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kokoh
00:37 karena ditopang oleh permintaan domestik.
00:39 Sementara perekonomian India tumbuh lebih baik dari perkiraan.
00:42 Sedangkan prospek ekonomi China disebut Bank Indonesia sampai saat ini masih belum kuat.
00:47 Momentum pemulihan ekonomi global berlanjut di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang masih tinggi.
00:55 Pertumbuhan ekonomi global pada 2024 diperkirakan mencapai 3%.
01:02 Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tetap kuat ditopang oleh permintaan domestik.
01:09 India juga tumbuh lebih baik dari perkiraan didukung oleh investasi pemerintah dan swasta.
01:16 Sementara itu prospek ekonomi Tiongkok tetap belum kuat meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan
01:24 dengan proyeksi sebelumnya didorong oleh peningkatan stimulus fiskal.
01:29 Selain itu Bank Indonesia juga menyebut soal kenaikan harga komoditas
01:33 yang didorong oleh naiknya biaya angkut karena ketegangan geopolitik
01:36 dan ketatnya pasokan akibat faktor cuaca.
01:39 Berbagai kondisi tersebut mendorong tertahannya laju penurunan inflasi global
01:43 dengan inflasi di negara maju masih di atas target.
01:45 Dari Jakarta, Tim Liputan, IDX Jenu.
01:48 Ya hari ini akan kita ulas terkait dengan assessment dari Bank Indonesia
01:54 terhadap perekonomian global, perekonomian domestik dan juga tentunya kebijakan terbaru
02:00 terkait dengan suku bunga cuan atau BI Red.
02:02 Di mana pemerintah yang pertama terkait perekonomian global,
02:05 Bank Indonesia menyampaikan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global saat ini masih cenderung tinggi.
02:11 Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh suku bunga Bank Sentral AS atau Fed Fund Rates
02:16 yang diperkirakan baru akan turun pada semester 2024.
02:21 Ya Bank Indonesia menyebut ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi
02:25 yang tercermin pada tingkat imbal hasil US Treasury yang meningkat
02:30 sejalan dengan premie risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas perakiraan pasar.
02:35 Perkembangan ini mendorong berlanjutnya penguatan dolar AS secara global
02:40 lebih terbatasnya aliran masuk modal asing dan meningkatnya tekanan pelemahan nilai tukar
02:45 di negara emerging market.
02:47 Meski demikian Bank Indonesia menyampaikan bahwa momentum pemulihan ekonomi global
02:52 tetap berlanjut meski ketidakpastian global masih tinggi.
02:56 Untuk itu Bank Indonesia menyatakan bahwa penguatan respons kebijakan masih diperlukan
03:01 untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan global tersebut termasuk di Indonesia.
03:07 Ya dengan ketidakpastian global yang masih cenderung tinggi bagaimana prospek
03:11 perekonomian Indonesia di tahun 2024, seberapa besar pertumbuhan ekonomi
03:15 yang bisa dicapai di tahun ini dan untuk mengetahui proyeksi terkait hal tersebut
03:19 kita simak informasinya berikut ini.
03:22 Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai
03:30 kisaran 4,7 sampai 5,5 persen di tahun 2024.
03:35 Hal itu disampaikan dalam konversi pers hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia
03:39 periode Maret 2024.
03:41 Gubernur Bank Indonesia Peri Warjo menjelaskan, perkiran tersebut didukung oleh
03:47 kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat, didorong oleh permintaan domestik yang terjaga
03:51 di sisi konsumsi rumah tangga dan investasi.
03:54 Ekspor barang diperkirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama
04:01 khususnya untuk komoditas CPO, besi baja, dan batu bara.
04:06 Sedangkan ekspor jasa, khususnya pariwisata, tumbuh kuat.
04:11 Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan
04:18 berada dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen.
04:23 Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah
04:28 dengan stimulus makro berdasarkan Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
04:33 khususnya dari sisi permintaan domestik.
04:37 Lebih lanjut, Bank Indonesia menyebut bertahannya permintaan domestik tercemen pada sejumlah indikator
04:43 seperti indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan real, dan PMI manufaktur yang berada di zona optimis.
04:49 Sementara itu dari sisi perdagangan internasional, ekspor barang diperkirakan belum kuat
04:54 seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama.
04:57 Dari Jakarta, Tim Liputan, IDA Ksiunu.
05:00 Kita beralih ke perekonomian domestik, pemerintah di mana Bank Indonesia menyatakan
05:08 bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi non-bangunan tetap terjaga,
05:13 meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
05:18 Bank Indonesia memastikan akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah
05:23 dengan stimulus makro prudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
05:28 khususnya dari sisi permintaan domestik.
05:30 Terkait perekonomian domestik, Bank Indonesia mengucapkan
05:33 arus keluar modal asing selama bulan Maret ternyata telah menyarat nilai tukar rupiah
05:38 menjadi melemah hingga 2,02 persen secara year-to-date.
05:42 Namun, Bank Indonesia menilai pelemahan rupiah selama bulan ini masih lebih baik
05:46 bila dibandingkan dengan mata uang negara tangga di Asia.
05:50 BI menyebut hingga 18 Maret lalu terjadi arus keluar modal asing,
05:54 akan tetapi jika dihitung sepanjang tahun ini masih terjadi net inflow sebesar 1,4 miliar dolar Amerika.
06:01 Bank Indonesia pun meyakini nilai tukar rupiah ke depannya masih akan bergerak cenderung menguat,
06:06 didorong arus masuk modal asing yang diprediksi masih meningkat.
06:10 Selain itu untuk menstabilkan rupiah dan penguatan operasi moneter,
06:14 BI juga mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI dan juga SUVBI.
06:20 Selanjutnya pemerhatian dari asesmen atas perekonomian global dan domestik,
06:24 Bank Indonesia pun akhirnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga con atau BI rate di level 6 persen.
06:31 Bagaimana penjelasan BI terkait keputusan terbaru ini?
06:34 Kita simak penjelasan selengkapnya dalam informasi berikut ini.
06:42 Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga ancuan di level 6 persen pada rapat Dewan Gubernur periode Maret 2024.
06:48 Bank Indonesia juga mendatapkan suku bunga deposit facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.
06:57 Bank Indonesia menyebut keputusan mempertahankan suku bunga ancuan konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability
07:05 untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward-looking
07:10 untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.
07:15 Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 dan 20 Maret 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6 persen,
07:29 suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25 persen, dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.
07:40 Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability,
07:49 yaitu untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward-looking
07:55 untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024.
08:05 Dalam memutuskan kebijakan suku bunga, Bank Indonesia melakukan assessment terhadap sejumlah indikator
08:10 meliputi perkembangan perekonomian global dan kondisi terkini perekonomian dalam negeri.
08:15 Terkait kondisi perekonomian domestik, pergerakan nilai tukar rupiah dan perkembangan nilai inflasi menjadi faktor-faktor utama
08:21 yang dipertimbangkan Bank Sentral dalam mengambil kebijakan suku bunga acuan.
08:25 Terkait suku bunga acuan, pemerintah Bank Indonesia sendiri melihat ruang terbuka penurunan suku bunga acuan BI rate di semester 2/2024.
08:39 Bank Sentral menyebut timeline tersebut sebagai baseline scenario sehingga bisa saja lebih cepat atau bahkan lebih lambat.
08:47 Hadapun faktor utama penurunan suku bunga ialah inflasi, di mana Bank Sentral meyakini jika kenaikan harga pangan akan berlaku temporer hingga akhir tahun 2024.
08:57 Sementara itu pemerintah pandangan disampaikan juga oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede yang menilai kenaikan inflasi pangan
09:05 dan penurunan surplus perdagangan membatasi potensi penurunan BI rate lebih awal.
09:11 Pada Februari 2024 terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat inflasi IHK menjadi 0,37% secara bulanan.
09:19 Secara tahunan tingkat inflasi juga meningkat mencapai 2,75% sehingga BI akan mempertimbangkan perkembangan terkini baik dari sisi global maupun domestik.
09:29 Oleh karena itu ruang penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada semester ke-2 tahun 2024 masih terbuka lebar.
09:36 Selain itu pendekatan defect yang berhati-hati terhadap penurunan suku bunga dan tekanan inflasi domestik akan mendorong Bank Indonesia mempertahankan suku bunga pada semester pertama 2024.
09:47 Ada pun secara keseluruhan diperkirakan BI rate akan turun sebanyak 50 basis point menjadi 5,5% pada akhir tahun 2024.
09:57 Ya pemerintah itu tadi assessment Bank Indonesia terhadap kondisi perekonomian terkini dan juga terkait kebijakan suku bunga atau BI rate terbaru.
10:05 Jadi kita harapkan memang upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter bisa terus dilanjutkan demi menjaga stabilitas terutama nilai tukar rupiah
10:13 dan tentunya mendukung upaya-upaya pencapaian dari salah satunya inflasi yang ditargetkan masih di angka 2,5% plus -1% di tahun 2024.
10:23 Dan pemerintah kita cukupkan informasi di segmen ini pastikan Anda masih bersama kami dalam IDX First Session Closing.
10:29 Terima kasih.

Recommended