GUEST STAR: Stevan Pasaribu Rilis Album Perdana 'Harapan'

  • last year

Guest Star menghadirkan bintang tamu penyanyi Stevan Pasaribu, dalam edisi Natal. Dalam kesempatan ini, Stevan Pasaribu mengungkapkan dirinya merilis album perdana, dengan judul 'Harapan'. Selain itu, Stevan juga mengungkapkan, pernah kesulitan menulis lirik 'Ku Tak Mampu Lagi."

 

Saksikan Guest Star setiap Sabtu dan Minggu pukul 16.30 WIB.

 

Host: Galuh Indrajita

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:10 Hai pemirsa, balik lagi di Gastar.
00:12 Karena setiap tamu adalah bintang.
00:14 Baru saya Galwin Rachita dan kali ini aku kembali bersama...
00:19 ...Stefan Pasarimo.
00:21 [TERUBAK]
00:24 Edisi-edisi kali ini sangat berbeda.
00:26 Karena aku ada kayak gini-gini kan bando.
00:30 Ramadan.
00:31 Ramadan.
00:32 Beda dong.
00:34 Iya, masa aku pakai sendiri sih.
00:36 Boleh nggak sih ditemenin? Boleh ya?
00:38 Boleh ya?
00:39 Boleh.
00:40 Coba tolong dibuka. Mas, boleh?
00:42 Lo tau nggak tadi gue udah pengen gimmick-in ya?
00:44 Gue punya hadiah buat lo.
00:46 Ternyata itu buat gue.
00:47 Iya.
00:48 Boleh nggak dipakai?
00:50 Oh, boleh boleh boleh.
00:52 Cukup banget ya.
00:54 Akhirnya gue ada temen.
00:56 Nggak di situ dong. Di kaki. Di paha.
00:58 Terbalik, terbalik, terbalik.
01:00 Itu ada gemerlap-gemerlapnya.
01:02 Nah.
01:04 Ih, gemes.
01:06 Ih.
01:08 Gimana perasaannya pakai bando?
01:10 Nggak apa-apa. Nggak sakit kok.
01:12 Biasanya kan ada bando yang ada tuh.
01:14 Ada yang sakit ya?
01:15 Akhirnya aku temenin.
01:17 Ih, kalau misalnya kalian pernah nonton episode pertama Guest Star tayang, ya ditemenin sama Stefan Pasaribu.
01:26 Betul.
01:27 Kali ini edisi Natal balik lagi sama Stefan Pasaribu.
01:30 Tapi waktu itu ada Shannon-nya.
01:31 Iya, waktu itu ada Shannon. Sekarang Shannon kemana?
01:33 Sekarang ada Galuh.
01:34 Sekarang Shannon kemana?
01:35 Shannon lagi Natal di luar negeri kayaknya dia.
01:37 Oh, lagi Natalan ya?
01:38 Gimana, kamu Natalan tuh biasanya ngapain sih?
01:42 Eee, pastinya masih bernapas.
01:45 Biasanya bernapas.
01:46 Terus abis itu pastinya ke gereja.
01:48 Oke.
01:49 Terus, ya yang biasa, basic-basic aja sih, kumpul sama keluarga.
01:53 Pulang nggak? Biasanya pulang kampung nggak?
01:55 Gila, aku udah lima tahun nggak pulang kampung.
01:57 Serius?
01:58 Lima tahun atau empat tahun gitu. Iya, kayaknya udah lama banget deh.
02:00 Udah lama banget nggak pulang?
02:02 Udah lama banget.
02:03 Udah kangen sama ibu?
02:04 Oh, kangen. Biasanya mama yang kesini.
02:06 Oh.
02:07 Tapi udah dua tahun ini mama nggak kesini.
02:10 Jadi, Natal ini mau pulang?
02:12 Ini tayang tanggal berapa?
02:14 Tayangnya tanggal berapa, Mbak?
02:17 24 ya?
02:18 24, jam berapa?
02:19 Jam berapa ya? Jam 5, jam 5.
02:21 Seore ya?
02:22 Kenapa sih nanya-nanya?
02:23 Soalnya gue mau rahasia, mau pulang.
02:25 Oh, mau surprise.
02:26 Iya, mau surprise nyokap gue.
02:27 Mau surprise.
02:28 Makanya waktu itu, "Maaah!"
02:29 Terus mama gue langsung, "Oh, oh pulang."
02:31 Langsung drop.
02:33 Nggak ini ya, mau surprise dong.
02:35 Iya, makanya aku mau surprise sama mamaku, gitu.
02:37 Biasanya kalau Natal tuh, ini nggak sih kayak ada makanan spesial gitu nggak sih di hari Natal?
02:42 Ada, renggineng.
02:43 Serius?
02:44 Enggak lah, itu kan di sini.
02:45 Kan gue nggak tahu.
02:47 Ada banyak kue Natal tuh, kue Natal.
02:49 Ada, kayak yang jahe-jahe gitu nggak sih yang kayak...
02:52 Nggak, kalau di tempat gue beda-beda soalnya namanya.
02:54 Oh iya?
02:55 Ada yang namanya kembang loyang.
02:56 Oh, kembang loyang.
02:57 Tapi bentuknya sama?
02:58 Sama.
02:59 Emang ada bentuknya beda?
03:00 Nggak tahu, kan gue sukanya nonton di film-film Home Alone gitu.
03:04 Kenapa ya orang pasti Home Alone ya?
03:06 Pasti Natal itu orang takut di rumah sendiri.
03:08 Iya, gue suka nontonnya itu.
03:10 Iya, lo nggak takut diculik sendiri di rumah?
03:11 Nggak.
03:12 Culik aku dong.
03:13 Kalau lo takut nggak biasanya kalau kecil?
03:16 Enggak, gue yang culik penculinya.
03:18 Gue tuh dulu waktu kecil pernah kayak kesasar di mall gitu.
03:23 Oh iya? Terus?
03:24 Iya, jadi kan biasanya kalau spesial Natal tuh suka ada Santa Claus yang suka muter-muter ke lintas mall gitu kan.
03:30 Bawa-bawa kado.
03:31 Nah, gue ngikutin Bapak Santanya.
03:33 Santanya? Terus?
03:34 Iya, terus kata gue...
03:35 Sampai ke rumahnya?
03:36 Sampai ke rumahnya.
03:37 Nggak kirain.
03:38 Terus gue senang kan, suka kayak megang-megangin badannya gitu.
03:41 Seru-seru.
03:42 Lucu ya?
03:43 Terus nggak lama gue baru sadar kok gue sendirian, terus gue nangis.
03:46 Akhirnya?
03:48 Akhirnya ya udah gue ke apa namanya, kayak ke Satpam gitu.
03:51 Security.
03:52 Terus kamu ngikutin security-nya?
03:54 Gue bilang, kayak saya ditinggal orang tua saya gitu.
03:57 Nggak tahunya nyokap gue lagi ini, lagi bayar.
04:00 Oh, tapi nyokap lo nyariin lo juga?
04:02 Nyariin gue juga.
04:03 Syukurnya itu sih.
04:04 Syukurnya gitu, nantinya gue ketemu dan nggak dijual ya.
04:07 Laku itu biasanya.
04:09 Gimana nih, sekarang setelah beberapa bulan kita tidak bertemu,
04:13 apa yang terbaru dari Stefan Pasar Ibu?
04:16 Nah kebetulan, bandonya baru nih.
04:18 Bandonya baru.
04:19 Bandonya baru.
04:20 Jadi beberapa hari yang lalu itu, gue baru aja ngerilis album.
04:25 Apa judul albumnya?
04:27 Judul albumnya itu Harapan.
04:29 Harapan.
04:30 Karena ini menjadi harapan bagi gue, bagi orang di sekitar gue, dan label gue juga.
04:35 Orang yang mendengarkan juga.
04:36 Berapa lagu?
04:37 Ada sembilan lagu.
04:38 Yang kemarin sama Shannen itu nggak masuk dalam album ini.
04:41 Jadi itu di luar dari album Harapan ini.
04:44 Iya.
04:45 Kenapa namanya Harapan, dan apakah sembilan lagu itu isinya harapan semua?
04:49 Iya, pasti.
04:50 That's why, karena di setiap lagu itu ada harapan yang tersirat gitu.
04:54 Dan pengen banget album ini menjadi harapan semua orang gitu.
04:58 Apakah itu nyambung karena kamu dirilis, album itu dirilis di dekat Natal,
05:02 karena kamu berharap Natal ini?
05:04 Itu baru gue pikirin sekarang.
05:06 Oh iya, bener juga ya.
05:08 Enggak, karena memang gue bilang sama label gue, gue pengen Harapan karena,
05:13 menurut gue judul lagu itu atau judul album itu sakral, dan harus positif.
05:18 Dan harapan pasti bagus.
05:20 Nggak mungkin ada orang yang berharap gue jelek gitu,
05:23 atau apa yang jelek terjadi dalam hidup gue.
05:25 Pasti harus yang bagus-bagus kan.
05:27 That's why gue pengen album gue ini menjadi harapan gue, dan orang-orang di sekitar gue.
05:31 Ada nggak satu lagu di album Harapan ini yang membuat lo kayak,
05:36 ini lagu spesial banget lagi buat gue, ada nggak?
05:39 Nah kebetulan Natal, "We Wish You Merry Christmas" disitu ada lagunya tuh.
05:42 Serius?
05:43 Enggak lah.
05:44 Enggak lah, gue kira beneran.
05:46 Enggak.
05:47 Makanya keluarnya di...
05:48 Enggak, enggak, enggak.
05:49 Apa tadi, ada satu lagu yang apa?
05:51 Yang paling membekas di lo gitu.
05:53 Ada, ada, semuanya sih membekas.
05:55 Tapi kebetulan gue baru rilis hitsnya itu, lagunya yang di album ini itu,
06:00 video klipnya gue baru rilis yang terbaru itu judulnya, "Ku Tak Mampu Lagi".
06:04 "Ku Tak Mampu Lagi".
06:05 Betul, KTML.
06:07 Kenapa, kenapa dengan lagu "Ku Tak Mampu Lagi" ini?
06:10 Karena apa ya, jadi...
06:12 Mengangkat kisah yang lagi marah lah, yang lagi sering banget sekarang ini gitu.
06:18 Kenapa sih memang para Gen Z ini, kenapa?
06:21 Ada yang membuat lo resah kah?
06:23 Bukan soal Gen Z doang, malah ini sempat boomers juga, millenial semuanya ini pasti pernah ngalamin.
06:27 Semua kalangan?
06:28 Iya, namanya "Toxic", mana kamera?
06:31 "Toxic Relationship" gitu.
06:33 "Toxic", kenapa "Toxic" yang lo angkat?
06:37 Sedangkan ini kayak albumnya harapan, apakah dari itu ada nyambungnya gitu?
06:42 Ada, kayak lagunya kan "Ku Tak Mampu Lagi" itu dia rasanya udah buku,
06:45 rasa gue itu udah buku sama pasangan gue.
06:47 Dan gue berharap, gue udahan aja sama dia gitu.
06:50 Gue udah nyerah sama dia.
06:52 Karena "Toxic" itu.
06:53 Iya, dan gue berharap kita pisah baik-baik aja gitu.
06:56 Gak apa-apa gue yang salah, karena di liriknya itu juga gue bilang kalau gak apa-apa gue yang salah,
07:00 itu cowok banget, gue salah, yang penting gue nyerah sama lo.
07:04 Udah akhir semua gitu.
07:05 Itu kenapa di video klipnya ada kue ulang tahun di situ?
07:10 Gue lagi ulang tahun ceritanya di situ.
07:12 Tapi ternyata si cewek itu juga melakukan hal yang sama sama orang yang lain.
07:17 Tapi serunya gini, serunya gini.
07:20 Jadi kayak di video klipnya terakhir kan gue bakar tuh rumahnya, gue bakar rumahnya.
07:24 Terus ini juga gue ngelihat cewek gue lagi sama cowok lain,
07:29 ada scene cewek gue sama cowok lain, sama perlakuannya sama dia ke gue.
07:34 Tapi itu belum tentu benar, karena gue gak ngelihat.
07:37 Siapa tau itu di dalam pikiran gue, jadi tergantung orang yang nonton,
07:40 makanya itu juga "Toxic".
07:42 Jadi gue juga "Toxic", ceweknya juga "Toxic".
07:45 Bisa "Toxic" buat diri sendiri.
07:47 Diri kita sendiri, karena terkadang kita gak sadar kalau kita "Toxic".
07:51 Itu ada gak sih kayak netizen-netizen yang cerita sama lo tentang "Toxic" ini?
07:57 Banyak banget.
07:58 Banyak banget.
07:59 Makanya gue angket ini.
08:00 Apakah itu sebuah pengalaman pribadi juga buat Stefan?
08:03 Ya pengalaman galuh banget, tadi galuh cerita.
08:05 Enggak.
08:08 Jadi kemarin gue buat di Twitch, setoxic apa kalian dan pasangan kalian.
08:13 Banyak yang komen, dan ada satu komen yang menurut gue,
08:16 apa ya, kayak ini banget lah, menarik banget lah gitu.
08:20 Jadi dia panjang lebar cerita.
08:22 Intinya adalah, dia pernah pacaran,
08:24 terus pacarnya ini, pacarnya ini itu selalu nyimpan,
08:28 kalau gak garpu silet di kantongnya.
08:31 Garpu?
08:32 Iya, garpu silet.
08:33 Jadi kalau mereka berantem, si cowok ini bakal ngambil itu silet,
08:37 terus bakal ini nama si cewek itu di tangannya.
08:40 Di depan dia?
08:41 Di depan dia.
08:42 Biar apa? Biar gak putus.
08:44 Dan habis itu, si cowoknya ini pernah masuk penjara karena nyulik ceweknya ini,
08:49 nyulik dia.
08:50 Wow!
08:51 Habis itu, dia keluar penjara, dia berharap kita udahan aja,
08:54 ternyata si cowoknya ini masih ngejar dia.
08:56 Sampai di ancam lagi.
08:58 Puji Tuhan ya, dia akhirnya memutuskan untuk harus keluar dari lingkaran toxic ini,
09:03 dia pindah pulau, akhirnya dia sekarang punya empat anak sama suami yang baik.
09:06 Alhamdulillah.
09:08 Gitu makanya.
09:09 Ternyata banyak ya, banyak yang kena toxic itu.
09:12 Menurut lu nih, kenapa orang bisa masuk ke lingkaran toxic itu,
09:17 dan gak bisa keluar, menurut lu gimana?
09:19 Karena terlalu ingin memiliki, terlalu sayang, gak boleh.
09:26 Oke.
09:27 Sayang lu boleh sama orang, tapi kalau terlalu, itu gak ada yang bagus.
09:30 Oke.
09:31 Jadi karena terlalu sayang, lu terlalu cinta, akhirnya lu pengen memiliki dia seorang, to.
09:35 Itulah kenapa lu jadi egois di situ.
09:37 Di situ udah memulai toxic itu sendiri.
09:41 Lu pernah gak kayak gitu?
09:42 Oh, pernah.
09:44 Pernah kan?
09:45 Terlalu cinta?
09:46 Bukan, gue bukan terlalu cinta waktu itu.
09:48 Atau terlalu dicintai?
09:49 No, jadi kasus gue waktu itu adalah, gue ngapain aja, kemana aja itu selalu diintai,
09:55 maksudnya gak dipercayain.
09:57 Terus ditanya-tanyain, dimana, gak, bohong, bohong, bohong, lu bohong.
10:01 Share life lu, share life lu, gitu.
10:02 Itu juga termasuk toxic loh.
10:04 Akhirnya kita gak tenang, gak nyaman sama hubungannya kayak gitu.
10:07 Karena apa?
10:08 Sama aja kayak pasangan kita gak percaya sama kita, gitu.
10:11 Akhirnya apa dampaknya apa?
10:13 Akhirnya keguanya juga kayak gitu, guanya juga jadi toxic.
10:16 Karena apa?
10:17 Karena udah terbiasa ya.
10:18 Iya, dan gue juga berpikir, lu aja kayak gitu kenapa gue gak?
10:21 Akhirnya tercipta toxic itu, kayak gitu.
10:24 Tapi menurut gue kayaknya kalau toxic itu kan biasanya,
10:27 orang-orang banyak yang susah keluar dari toxic itu ya.
10:31 Menurut gue orang tuh, kenapa susah,
10:35 kayaknya dia tuh bukan gak mau kehilangan orangnya,
10:38 tapi dia takut kehilangan momennya, iya gak sih?
10:41 Lu banget ya?
10:43 Gue udah tadi perhatiin mata lu, mata lu itu jujur banget gitu.
10:47 Lu kayak mengingat masa lalu.
10:49 Kayak misalnya orang tuh udah masuk ke dalam lingkaran toxic,
10:55 padahal dia udah tahu nih, kayaknya toxic banget,
10:57 sampai lu harus nyilat-nyilat diri lu sendiri segala macam.
11:00 Tapi kayaknya dia, lu gak mau kehilangan dia,
11:02 karena lu gak mau kehilangan momennya.
11:04 Karena momen lu yang dulu kayak gitu?
11:05 Iya, kayak kebiasaan, kebiasaan lu harus.
11:08 Iya.
11:09 Iya gak sih?
11:10 Gue ada case.
11:11 Apa tuh?
11:12 Ini baru beberapa hari lalu temen gue bilang,
11:14 jadi ada keluarga dia, itu sama-sama mapan,
11:17 gue gak bisa bilang orangnya siapa sih,
11:18 dia sama-sama mapan punya anak,
11:20 seharusnya kalau orang luar liat itu kan kayak,
11:22 wah lengkap banget nih keluarganya.
11:24 Ternyata ketahuan lah, si istrinya ini ternyata selingkuh.
11:27 Oke.
11:28 Selingkuh sekali, dimaafin.
11:30 Karena demi anak.
11:32 Oke.
11:33 Demi anak.
11:34 Oke.
11:35 Ketahuan lagi beberapa saat kemudian, dua kali,
11:38 ketahuan lagi ketiga kali.
11:40 Nah menurut lu, itu karena kehilangan momen,
11:43 apa dia bodoh?
11:45 Itu habit sih, itu bodoh.
11:47 Yang mau gue tekanin ke yang lu bilang tadi,
11:49 karena gak mau kehilangan momen.
11:50 Oke, itu cerita lu apa cerita temen lu?
11:52 Ini temen gue, ini serius.
11:53 Ini bukan gue, kalau gue gak mungkin.
11:54 Dari mata gue kayak ngeliat.
11:56 Enggak, lu gak bisa bilang kayak gitu.
11:58 Enggak, tapi yang mau gue tekanin adalah,
12:00 kalau lu memang pertama kali lu pemaaf, oke.
12:02 Lu sabar, lu maafin orang yang salah sama lu,
12:05 itu bagus.
12:06 Tapi kalau kedua kali, lu gak apa-apa maafin,
12:09 tapi jangan bertahan kebodohan lu.
12:12 Karena yang kedua kali, ketiga kali, lu namanya bodoh.
12:15 Berarti sama aja lu toxic sama diri lu sendiri.
12:17 Betul.
12:18 Karena apa? Karena lu gak sayang sama diri lu.
12:20 Benar.
12:21 Gitu.
12:22 Stefan Teguh, tutup tangan dulu dong.
12:24 Stefan Seduh.
12:28 Boleh minum gak sih?
12:29 Boleh, boleh, boleh.
12:30 Boleh diminum.
12:31 Ada toxic gak disini?
12:32 Enggak, enggak, enggak.
12:33 Paling disitu ada harapan aja yang lu minum.
12:35 Iya sih.
12:36 Udah berkembang ya dia?
12:37 Iya, alhamdulillah ya.
12:38 4 bulan yang lalu belum bisa kejok.
12:40 Menurut lu, ada gak sih kesulitan dari lagu yang lu garap ini?
12:47 Apakah videoclipnya, apakah lu nulis liriknya?
12:51 Di lirik, gue itu paling lemah di lirik kalau buat lagu.
12:55 Kalau di nada, gue pasti, "na na na na na na na", gue lagi di mana, gue rekam, bisa dapat gitu.
13:00 Tapi kalau lirik, itu sangat-sangat susah.
13:02 Karena menurut gue lirik itu sangat berpengaruh sama semua lagunya.
13:06 Nada lu enak, tapi kalau lirik lu kayak gak nyambung atau gak nyampe,
13:10 orang juga mikir, "ini lagu tentang apa sih?"
13:12 Kayak gitu, jadi lirik itu sangat-sangat susah untuk gue buat.
13:16 Makanya gue butuh bantuan orang.
13:18 Jadi memang di lirik itu, lu dibantu juga?
13:21 Ada beberapa lirik yang dibantu, ada yang gue sendiri, tapi kebanyakan sih dibantu juga.
13:27 Kalau di lagu yang toxic ini, lu dibantu apa?
13:30 Berdua, sama basis gue.
13:32 Tapi awalnya gue dulu, gue bilang kayak gini sama teman-teman, sama basis gue.
13:36 Gue pengen ciptain lagu yang jujur gitu.
13:42 Gue gak pengen ciptain lagu yang kayak bertele-tele atau teknik banget gitu.
13:48 Tapi gue pengen jujur aja, gue ikhlas nyanyiin ini.
13:50 Terus dia bilang, "oke coba kita buat."
13:52 Terus gue buat "na na na na", terus dia buat lirik, terus kita gabungin.
13:54 Terus pada nangis bareng pelukan.
13:57 Beneran nangis tuh?
13:59 Iya beneran waktu itu buat lagu ini.
14:01 Sebenernya, Stefan nih butuh suasana seperti apa sih kalau misalnya nulis lagu?
14:06 Jangan dulu dijawab, tetap digeser.
14:09 Karena setiap peluang adalah bintang.
14:11 Kita balik lagi setelah yang satu-satu ini.
14:13 Biar lo, lo kerjaan gue ya.
14:15 [MUSIK]

Recommended