5 Kesalahan umum first timer kpr
5 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh First Timer KPR
Video ini membahas tentang 5 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang yang baru pertama kali mengajukan KPR. Berikut adalah poin-poin penting dari video tersebut:
Mengajukan KPR hanya ke satu bank
Tidak disarankan mengajukan KPR hanya ke satu bank karena tidak memiliki rencana cadangan jika pengajuan ditolak atau tidak sesuai harapan.
Sebaiknya ajukan ke beberapa bank untuk memperoleh pilihan yang lebih baik.
Tidak mempersiapkan persyaratan KPR dengan benar
Penting untuk memenuhi semua persyaratan dokumen pribadi, dokumen keuangan, dan dokumen properti sebelum mengajukan KPR.
Persiapan yang baik akan memperlancar proses pengajuan KPR.
Memiliki harapan bahwa proses KPR cepat
Jangan mengharapkan proses KPR berjalan dengan cepat hanya dalam waktu 2 minggu atau satu bulan.
Proses KPR lebih rumit dan membutuhkan analisis yang lebih detail dibandingkan proses kredit mobil.
Tidak menghitung kemampuan finansial dengan matang
Sebelum mengambil KPR, perlu menghitung dengan teliti berapa uang yang dimiliki dan berapa uang yang mampu dibayarkan untuk cicilan bulanan.
Hindari terjebak dalam cicilan KPR yang terlalu tinggi.
Tidak melakukan riset harga properti dengan baik
Lakukan riset untuk mengetahui kisaran harga properti di daerah yang diinginkan.
Bandingkan dengan harga properti di daerah lain untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Menambah Uang Muka (DP)
Video ini juga menjelaskan pentingnya menambah uang muka (DP) dalam transaksi pembelian rumah dengan KPR. Berikut adalah poin-poin penting dari penjelasan tersebut:
Jumlah pembiayaan KPR dari bank tidak sebesar nilai transaksi yang disepakati dengan penjual.
Bank hanya memberikan sekitar 85% dari hasil penilaian properti sebagai fasilitas KPR.
Contoh: Jika harga rumah adalah 1 miliar dan hasil penilaian properti adalah 900 juta, maksimal pembiayaan KPR dari bank adalah sekitar 765 juta.
DP yang diperlukan adalah sekitar 235 juta, sehingga perlu menambah 85 juta agar transaksi pembelian tetap dapat dilakukan.
Jika tidak dapat menambahkan jumlah tersebut, transaksi bisa batal dengan resiko uang tanda jadi hangus.
Kesimpulan
Video ini memberikan informasi penting mengenai kesalahan yang sering dilakukan oleh orang yang baru pertama kali mengajukan KPR. Selain itu, juga disampaikan pentingnya menambah uang muka (DP) dalam transaksi pembelian rumah dengan KPR.
Video ini membahas tentang 5 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang yang baru pertama kali mengajukan KPR. Berikut adalah poin-poin penting dari video tersebut:
Mengajukan KPR hanya ke satu bank
Tidak disarankan mengajukan KPR hanya ke satu bank karena tidak memiliki rencana cadangan jika pengajuan ditolak atau tidak sesuai harapan.
Sebaiknya ajukan ke beberapa bank untuk memperoleh pilihan yang lebih baik.
Tidak mempersiapkan persyaratan KPR dengan benar
Penting untuk memenuhi semua persyaratan dokumen pribadi, dokumen keuangan, dan dokumen properti sebelum mengajukan KPR.
Persiapan yang baik akan memperlancar proses pengajuan KPR.
Memiliki harapan bahwa proses KPR cepat
Jangan mengharapkan proses KPR berjalan dengan cepat hanya dalam waktu 2 minggu atau satu bulan.
Proses KPR lebih rumit dan membutuhkan analisis yang lebih detail dibandingkan proses kredit mobil.
Tidak menghitung kemampuan finansial dengan matang
Sebelum mengambil KPR, perlu menghitung dengan teliti berapa uang yang dimiliki dan berapa uang yang mampu dibayarkan untuk cicilan bulanan.
Hindari terjebak dalam cicilan KPR yang terlalu tinggi.
Tidak melakukan riset harga properti dengan baik
Lakukan riset untuk mengetahui kisaran harga properti di daerah yang diinginkan.
Bandingkan dengan harga properti di daerah lain untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Menambah Uang Muka (DP)
Video ini juga menjelaskan pentingnya menambah uang muka (DP) dalam transaksi pembelian rumah dengan KPR. Berikut adalah poin-poin penting dari penjelasan tersebut:
Jumlah pembiayaan KPR dari bank tidak sebesar nilai transaksi yang disepakati dengan penjual.
Bank hanya memberikan sekitar 85% dari hasil penilaian properti sebagai fasilitas KPR.
Contoh: Jika harga rumah adalah 1 miliar dan hasil penilaian properti adalah 900 juta, maksimal pembiayaan KPR dari bank adalah sekitar 765 juta.
DP yang diperlukan adalah sekitar 235 juta, sehingga perlu menambah 85 juta agar transaksi pembelian tetap dapat dilakukan.
Jika tidak dapat menambahkan jumlah tersebut, transaksi bisa batal dengan resiko uang tanda jadi hangus.
Kesimpulan
Video ini memberikan informasi penting mengenai kesalahan yang sering dilakukan oleh orang yang baru pertama kali mengajukan KPR. Selain itu, juga disampaikan pentingnya menambah uang muka (DP) dalam transaksi pembelian rumah dengan KPR.
Category
🛠️
Lifestyle