Ada Jarak Antara PKB dan PBNU Saat Ini, Histori Sejarah Karena Konflik Masa Lalu Cak Imin dan Gus Dur

  • 8 bulan yang lalu
Ada Jarak Antara PKB dan PBNU Saat Ini, Histori Sejarah Karena Konflik Masa Lalu Cak Imin dan Gus Dur

POJOKSATU.id - Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, PKB bukan partai yang merepresentasikan Nahdlatul Ulama (NU).

Menurutnya, berdasarkan hasil Muktamar, NU telah mengambil jarak dengan politik praktis.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, pernyataan tersebut adalah indikasi adanya jarak PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya dengan PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Menurutnya, sikap menjaga jarak tersebut dilakukan oleh Gus Yahya karena Cak Imin pernah berkonflik dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, hingga Presiden ke-4 itu "terlempar" dari kepemimpinan PKB.

Bahwa NU tidak mau lekat atau di tarik-tarik dengan PKB, karena ini dua kubu yang berbeda.

Dulu Gus Yahya PKB versi Gus Dur, sedangkan yang sekarang yang berkuasa adalah PKB-nya Cak Imin.

Menurutnya, hubungan PBNU dan PKB ini tak sama dengan saat Kiai Said Aqil Siradj jadi nakhoda PBNU.

Dimana, kelompok Said Aqil lebih condong politiknya kepada Cak Imin. Sedangkan Gus Yahya justru sebaliknya.

Ujang Komaruddin mengatakan ketika Kiai Said Aqil Siroj jadi Ketua Umum PBNU, terlihat PBNU condong kepada salah satu partai.

Tapi setelah Gus Yahya jadi Ketua Umum PBNU, tidak mau di gabungkan dengan PKB.

Dengan pernyataan Gus Yahya tersebut, kata Ujang maka kemungkinan PKB akan berjuang mencari jalannya sendiri di Pemilu 2024 nanti.

Artinya PKB harus berjuang sendiri. Dengan cara PKB berjuang untuk terus masuk ke basis-basis NU kelas bawah atau kelas kultural lainnya.

Dosen Tetap Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menyampaikan, problem yang terjadi dengan PBNU tersebut merugikan pihak PKB sebagai organisasi politik praktis.

Secara umum memang merugikan, kata Ujang Komaruddin karena struktur PBNU besar dan tentunya penting untuk menguatkan PKB.

Yang Diketahui publik bahwa PKB lahir dari rahim PBNU, begitulah seajarah berdirinya partai berlambang 9 bintang itu.

Namun fakta dan kenyataannya saat ini, karena berada di kubu yang berbeda antara Gus Yahya dan Cak Imin, maka ketika PBNU yang di bawah kendali Gus Yahya, PKB-nya tidak mendapat dukungan.

Ia melihat, Gus Yahya tak akan berpaling kepada PKB-nya Cak Imin hingga kapanpun. Itu karena, Gus Yahya dalam sejarahnya satu gerbong dengan Gus Dur dan Yenny Wahid.

Jika PKB-nya berasal dari kubu Yenny Wahid, maka Gus Yahya akan mendukung karena sama-sama satu kubu.

Diketahui bahwa Yenny dan Gus Yahya merupakan satu kubu di PKB Gus Dur dahulu, ketika kalah oleh Cak Imin ketika berkonflik.

Ujang pun menuturkan bahwa PKB dan NU dalam persoalan politik praktis sangat potensial di Pemilu. Itu karena, dua organisasi tersebut memiliki massa yang sangat besar di Indonesia.

(Kartika)

Dianjurkan