Biografi Soetjipto Danoekoesoemo, Kapolri Tahun 1963-1965.

  • tahun lalu
Soetjipto Danoekoesoemo, seorang tokoh penting dalam sejarah kepolisian Republik Indonesia, memiliki perjalanan karir yang menarik. Lahir pada tanggal 30 Desember 1963, ia tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pendidikan dan pelayanan publik. Pendidikan formalnya dimulai di HIS, MULO, dan SMA-C sebelum memutuskan untuk menekuni dunia kepolisian.

Pada tahun 1943, Soetjipto bergabung dengan Sekolah Bagian Tinggi Kepolisian Kotoka I di Sukabumi, yang merupakan langkah awalnya dalam membangun karir di kepolisian. Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, ia diangkat sebagai Komandan Batalyon Polisi Istimewa Surabaya pada tahun 1945. Ketekunan dan dedikasinya dalam menjalankan tugasnya membawa dia mendapatkan penghargaan dan kepercayaan lebih lanjut dalam tubuh kepolisian.

Setelah beberapa tahun berlalu, Soetjipto melanjutkan pendidikan di Hersholing Mobrig di Sukabumi pada tahun 1950. Ia kemudian dipromosikan menjadi Wakil Koordinator dan Inspektur Mobile Brigade Polisi Jawa Timur pada tahun 1951, dan Wakil Koordinator dan Inspektur Mobrig Polisi Jawa Tengah pada tahun 1954. Kepemimpinannya yang efektif dan keahliannya dalam mobilitas polisi membuatnya dikirim ke Italia untuk memperdalam ilmu kepolisian.

Pada akhir tahun 1960, Soetjipto ditempatkan sebagai Ajun Komisaris Besar Polisi Kastaf di Markas Pimpinan Komandan Mobrig Polisi Pusat. Kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat datang pada tahun 1961, ketika ia menjalani pendidikan militer-kepolisian di Advance Army School, Fort Benning. Ia juga mengikuti pendidikan di Army Command & General Staff College, Fort Leavenworth, serta kursus pertahanan sipil di New York. Pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh di luar negeri akan menjadi berharga dalam peran kepemimpinannya di masa depan.

Pada tahun 1962, Soetjipto diangkat sebagai Komandan Mobrig Polisi Pusat, dan tahun 1964, ia mencapai puncak karirnya dengan dilantik sebagai Kepala Kepolisian Negara RI menggantikan Komisaris Jend. Polisi Soekarno Djojonagoro. Sebagai Kepala Kepolisian Negara, Soetjipto terlibat dalam berbagai peristiwa penting. Pada tanggal 19 Maret 1965, ia mendirikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Kepolisian (Seskoak) di Lembang, Bandung, sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di tubuh kepolisian. Pada tanggal 15 Maret 1965, ia juga memberlakukan KUHP Tentara, HAP Tentara, dan KUDT bagi anggota Polri, sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin dan profesionalisme dalam tubuh kepolisian.

Pada tanggal 9 Mei 1965, Soetjipto digantikan oleh Komisaris Jenderal Polisi R. Soetjipto Joedodihardjo sebagai Kepala Kepolisian Negara. Meskipun tidak lagi menjabat sebagai kepala kepolisian, Soetjipto tetap aktif dalam berbagai peran penting. Ia menjadi Duta Besar RI untuk Bulgaria dari tahun 1966 hingga 1969 dan kemudian menjadi anggota DPRGR dan MPRS pada tahun 1970. Pada tahun 1971 hingga 1974, ia menjadi Anggota DPR-MPR RI, di mana ia terus berkontribusi dalam pembentukan kebijakan negara.

...

Dianjurkan