6 Calon Siswa Tinggal 300 Meter dari SMAN 10 Bekasi Tidak Lolos Jalur Zonasi, Lho_!
- 11 bulan yang lalu
Sejumlah orang tua siswa mendatangi SMAN 10 Bekasi, Jumat, 7 Juli 2023.
Mereka memprotes sistem zonasi pendaftaran peserta didik baru atau PPDB online yang dinilai tidak jelas
Masyarakat yang tinggal di dekat SMAN 10 Kota Bekasi justru tidak lolos lewat jalur zonasi.
Padahal rata-rata orang tua siswa itu tinggal hanya sekitar 300 meter dari sekolah tersebut.
Di sekolah itu beberapa orang tua siswa mengeluhkan sistem PPDB yang tidak jelas.
Mereka mengalami kesulitan saat pendaftaran dan merasa petugas saling lempar tanggung jawab.
Salah satu orang tua siswa, Sudarya, mengatakan anaknya tergeser oleh siswa lain padahal dia tinggal
hanya berjarak 300 meter dari sekolah.
Kata dua pihak sekolah mempermasalahkan domisili dan juga kartu keluarga yang belum sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Padahal, dia mengakh sudah memperbaiki sesuai pada saat pendaftaran.
Tetapi setelah itu ada pemberitahuan lagi bahwa kartu keluarga dianggap tidak sesuai.
Saat sudah dilengkapi tapi balik lagi ke soal Kartu keluarga gitu aja terus-terusan sehingga dia merasa
heran.
Dia menyebutkan kartu meluarga miliknta sudah sesuai ketentuan yakni setahun menempati tempat
tinggal yang ada di wilayahnya tersebut.
Meski rumahnya hanya berjarak 300 meter dari SMAN 10 Bekasi, tetapi saat melakukan pendaftaran
PPDB jalur zonasi tidak bisa dilakukan.
Dia mengatakan aa penolakan dari sistem, padahal saat melakukan pendaftaran secara online sudah
sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
Sementara itu, Ketua RW 16 Suhermanto, mengakui sebanyak 6 warganya ditolak untuk melakukan
pendaftaran PPDB online di SMAN 10 Bekasi.
Suhermanto heran padahal kartu keluarga warganya tersebut berada di wilayah sini.
Surat keterangan Domisili orang tua siswa tersebut juga berada di lingkungan sekitar SMAN 10
Bekasi.
Dia mengatakan saat ini pihak RW sedang berusaha untuk membantu masyarakatnya agar bisa
masuk ke sekolah SMAN 10 Kota Bekasi.
Dia ingin pihak SMAN 10 Kota Bekasi terbuka dengan pihak pengurus lingkungan berbicara langsung
mengapa bisa ada penolakan.
Jalur zonasi memang selalu menjadi problema pada setiap PPDB berlangsung.
Tidak jarang siswa yang tinggal berdekatan dengan sekolah justru tidak masuk sekolah tersebut.
Dan pada kasus lainnya justru siswa yang tinggal jauh dari sekolah diterima lewat jalur zonasi.
Semestinya aja kalau zonasi menyeleksi siswa dari jarak yang paling dekat dengan sekolah tersebut.
Siswa yang berjarak lebih jauh akan tergeser dengan siswa yang tinggal Lebih Dekat dari sekolah.
Akan tetapi pada kenyataannya tidak selalu demikian, seperti pada kasus ini ketika 6 orang jalan
peserta didik yang tinggal dekat dengan sekolah justru tidak lolos jalur zonasi.
Mereka memprotes sistem zonasi pendaftaran peserta didik baru atau PPDB online yang dinilai tidak jelas
Masyarakat yang tinggal di dekat SMAN 10 Kota Bekasi justru tidak lolos lewat jalur zonasi.
Padahal rata-rata orang tua siswa itu tinggal hanya sekitar 300 meter dari sekolah tersebut.
Di sekolah itu beberapa orang tua siswa mengeluhkan sistem PPDB yang tidak jelas.
Mereka mengalami kesulitan saat pendaftaran dan merasa petugas saling lempar tanggung jawab.
Salah satu orang tua siswa, Sudarya, mengatakan anaknya tergeser oleh siswa lain padahal dia tinggal
hanya berjarak 300 meter dari sekolah.
Kata dua pihak sekolah mempermasalahkan domisili dan juga kartu keluarga yang belum sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Padahal, dia mengakh sudah memperbaiki sesuai pada saat pendaftaran.
Tetapi setelah itu ada pemberitahuan lagi bahwa kartu keluarga dianggap tidak sesuai.
Saat sudah dilengkapi tapi balik lagi ke soal Kartu keluarga gitu aja terus-terusan sehingga dia merasa
heran.
Dia menyebutkan kartu meluarga miliknta sudah sesuai ketentuan yakni setahun menempati tempat
tinggal yang ada di wilayahnya tersebut.
Meski rumahnya hanya berjarak 300 meter dari SMAN 10 Bekasi, tetapi saat melakukan pendaftaran
PPDB jalur zonasi tidak bisa dilakukan.
Dia mengatakan aa penolakan dari sistem, padahal saat melakukan pendaftaran secara online sudah
sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
Sementara itu, Ketua RW 16 Suhermanto, mengakui sebanyak 6 warganya ditolak untuk melakukan
pendaftaran PPDB online di SMAN 10 Bekasi.
Suhermanto heran padahal kartu keluarga warganya tersebut berada di wilayah sini.
Surat keterangan Domisili orang tua siswa tersebut juga berada di lingkungan sekitar SMAN 10
Bekasi.
Dia mengatakan saat ini pihak RW sedang berusaha untuk membantu masyarakatnya agar bisa
masuk ke sekolah SMAN 10 Kota Bekasi.
Dia ingin pihak SMAN 10 Kota Bekasi terbuka dengan pihak pengurus lingkungan berbicara langsung
mengapa bisa ada penolakan.
Jalur zonasi memang selalu menjadi problema pada setiap PPDB berlangsung.
Tidak jarang siswa yang tinggal berdekatan dengan sekolah justru tidak masuk sekolah tersebut.
Dan pada kasus lainnya justru siswa yang tinggal jauh dari sekolah diterima lewat jalur zonasi.
Semestinya aja kalau zonasi menyeleksi siswa dari jarak yang paling dekat dengan sekolah tersebut.
Siswa yang berjarak lebih jauh akan tergeser dengan siswa yang tinggal Lebih Dekat dari sekolah.
Akan tetapi pada kenyataannya tidak selalu demikian, seperti pada kasus ini ketika 6 orang jalan
peserta didik yang tinggal dekat dengan sekolah justru tidak lolos jalur zonasi.