• tahun lalu
Kisah-kisah mistis yang terkait dengan suatu objek entah itu danau, perkampungan, kawah berapi dan gunung, memiliki daya pikat tersendiri. Kerap cerita mistis itu menjadi magnet yang menarik pengunjung hingga datang ke tempat kisah itu berasal.

Kisah mistis Gunung Lawu, salah satunya. Tempat ini ramai dikunjungi orang tidak hanya karena panorama alamnya yang indah, tapi juga karena kisah mistisnya.

Disebutkan bahwa Gunung Lawu mendapat kutukan dari Prabu Brawijaya. Bagaimana kisahnya?

Gunung Lawu terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Magetan, Jawa Timur. Berjuluk Seven Summits of Java (Tujuh Puncak Pulau Jawa), gunung ini pun kerap dikunjungi pendaki yang ingin berziarah maupun menggelar ritual di puncak Gunung Lawu.

Gunung Lawu konon termasuk paling angker dan menyimpan banyak cerita mengenai keberadaan Raja Majapahit yang terakhir Prabu Brawijaya V. Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo
Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah diyakini dijaga oleh dua makhluk gaib yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala.

Ketiga puncak gunung tersebut menjadi tempat yang dianggap sakral di Tanah Jawa. Puncak Hargo Dalem misalnya diyakini sebagai tempat moksa (menghilangnya) Prabu Brawijaya V setelah memeluk
agama Islam

Konon, di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu. Isi sumpahnya; jika ada orang-orang dari daerah Cepu atau dari keturunan langsung Adipati Cepu naik
ke Gunung Lawu, maka nasibnya akan celaka atau mati di Gunung Lawu.

Lalu sumpah Prabu Brawijaya V ini sampai sekarang tuahnya masih diikuti oleh orang-orang dari daerah Cepu terutama keturunan Adipati Cepu yang ingin mendaki ke Gunung Lawu, mereka masih
merasa takut jika melanggarnya.

Selain ketiga puncak yang sering dikunjungi pendaki ada dua tempat yakni yang Sendang Panguripan dan Drajat yang kerap didatangi para peziarah.

Sendang Panguripan diyakini memiliki kekuatan magis karena di sendang ini sumber airnya pernahdimanfaatkan oleh Prabu Brawijaya V ketika bersemedi di Gunung Lawu.

Para peziarah biasanya memanfaatkan air tersebut untuk ritual mandi karena dipercaya sangat berkhasiat. Ritual ini kerap dilakukan peziarah pada malam hari dengan suhu yang sangat dingin.

Sama seperti Sendang Panguripan di Sendang Drajat pun airnya sering dimanfaatkan oleh para peziarah dengan melakukan ritual. Konon airnya juga dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Dianjurkan