Kemunculan MinyaKita 2 Liter Dikeluhkan Pembeli

  • tahun lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV Setelah sebelumnya sempat mengalami kelangkaan di pasar tradisional, minyak goreng MinyaKita mulai ditemukan di pasar tradisional. Namun kemunculan MinyaKita di pasar tradisional kurang mendapat respon positif dari masyarakat.

Munculnya MinyaKita di pasaran ini karena operasi pasar yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bulog dan pihak distributor. Namun kali ini pembelian MinyaKita dibatasi maksimal 2 liter per-orang. Berbeda dari sebelumnya, MinyaKita yang biasa dikemas dalam kemasan 1 liter, kini MinyaKita yang baru didistribusikan dikemas dalam botol kemasan 2 liter.

Kehadiran MinyaKita di pasar tradisional dengan kemasan 2 liter justru dikeluhkan oleh pembeli. Pedagang Pasar Bulu Kota Semarang mengaku, sejumlah pembeli seperti ibu rumah tangga keberatan jika harus langsung membeli minyak goreng kemasan 2 liter. Setelah mengetahui MinyaKita yang dijual hanya ada dalam kemasan 2 liter, sebagian pembeli beralih ke minyak goreng kemasan lainnya maupun curah.

"Sekarang pembeli pada keberatan untuk 2 liter, karea keberatan (uang) nya dan tidak bisa dipakai untuk yang lain,"kata Siti Isnaeni, Pedagang.

Hal serupa juga disampaikan oleh Siti konsumen MinyaKita.

"Iya lebih suka 1 liter lebih ringan bawanya dan tidak berat (uangnya),"ucap Siti.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu fokus dengan satu produk yang dijual dengan harga murah.

"Pembelian dari masyrakat tadi disampaikan maksimal 2 liter seharinya, sehingga nanti dapat dinikmati semua orang dan tidak menjadi langka lagi,"ujar Nurkholis.

Diharapkan stok MinyaKita bisa terus terdistribusikan secara rutin dan merata ke seluruh wilayah sehingga harga minyak goreng lainnya bisa segera turun.

#minyakita #minyakgoreng #semarang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/379544/kemunculan-minyakita-2-liter-dikeluhkan-pembeli