Kisah Mereka yang Ditinggal Bekerja

  • 2 years ago
TEMPO.CO - Para tenaga kerja dan buruh migran asal Indonesia yang pergi secara ilegal ke negara lain memiliki posisi yang sangat lemah dan tak terlindungi hak-haknya. Mereka tak punya kesempatan mendapatkan benefit penting seperti asuransi kesehatan, hak untuk cuti, hingga tunjangan pendidikan anak.

Dalam penelitian yang dilakukan Human Rights Working Group (HRWG) Indonesia, para TKI terutama yang pergi secara ilegal juga "kehilangan" hak dan kesempatan untuk menjaga komunikasi dengan kerabat dan anak-anaknya di kampung halaman. Bahkan mereka tak bisa pulang ke Tanah Air selama bertahun-tahun. Hal ini terjadi akibat lemahnya regulasi perlindungan TKI, akibatnya para buruh migran dipaksa untuk bekerja tanpa batas waktu jelas dan tidak ada jaminan tambahan uang lembur.

Kondisi ini jelas berdampak pada anak-anak para buruh migran yang ditinggalkan. Para anak-anak ini biasanya dititipkan pada kerabat atau saudara mereka di kampung halaman. Sejumlah penelitian lain menyebutkan bahwa kondisi tersebut mempengaruhi jiwa anak-anak tersebut. Dalam penelitian Smeru misalnya, disebutkan bahwa anak-anak para buruh migran yang ditinggalkan orang tuanya cenderung bermasalah secara kejiwaan sehingga mereka sering menjadi pemberontak hingga tak mampu menyelesaikan pendidikan. Meskipun tak sedikit anak-anak para buruh migran yang dapat tumbuh dan berkembang layaknya anak-anak lain.




Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel

Official Website: https://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco