Bukan Dukun Sihir, Pegawai Pemda Dibantai Massa

  • 2 years ago
Tujuh belas tahun silam Sucipto kehilangan ayah tercinta untuk selamanya. Fadilah, ayah Sucipto, adalah salah satu korban pembantaian orang-orang yang dituduh sebagai dukun santet, tragedi yang meletus pada 1998, dengan korban terbanyak di Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Sucipto, ayahnya bukanlah dukun santet. Fadilah, warga Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, itu adalah pensiunan pegawai negeri sipil.

Sucipto bercerita, pada 19 September 1998 malam, sejumlah massa bercadar mengambil ayahnya. Fadilah lalu diseret dari rumahnya hingga satu kilometer lalu dipukul beramai-ramai dengan balok kayu. Fadilah akhirnya tewas dengan luka parah, setelah satu jam dirawat di rumah sakit.

Sepeninggal ayahnya, kata Sucipto, nasib keluarganya terpuruk. Ibunya, Supiyati, akhirnya menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi pedagang sayur. Karena penghasilan kecil, ketiga saudara Sucipto terpaksa berhenti setelah lulus sekolah dasar.
Menurut Sucipto, ada tujuh orang pembunuh ayahnya yang telah diseret ke pengadilan. Tapi Sucipto tak puas. Dia meyakini ada dalang utama yang menggerakkan massa membantai ayahnya.

Video Jurnalis: IKA NINGTYAS
Editor: NGARTO FEBRUANA
Narator: DWI OKTAVIANE
Stok Foto: Agus SR, Dok. Memorandum, Harian Surya
Musik: "Tide of Sorrow", JewelBeat, permission under standar license agreement

Recommended